Anda di halaman 1dari 6

KIAT-KIAT PENYUSUNAN ANGKA KREDIT PADA KEGIATAN DEMPLOT

DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP)

Umi Pudji Astuti dan Bunaiyah Honorita


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu
Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta


pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya
lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian
merupakan tugas pokok dan fungsi seorang penyuluh pertanian yang diantaranya
mendiseminasikan inovasi teknologi pertanian kepada pengguna serta mendampingi
program pemerintah di lapangan.
Tugas yang dilaksanakan oleh seorang penyuluh di lapangan tidak perlu
sampai mengorbankan para penyuluh. Perlu dicari atau diciptakan peluang dan
celah untuk mengangkat hasil tugas dan pendampingan yang dilaksanakan menjadi
angkat kredit. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional
Penyuluh Pertanian dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan. Dasar
penyusunan angka kredit penyuluhan pertanian antara lain: (1) Permenpan Nomor:
Per/02/Menpan/2/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluhan Pertanian dan
Angka Kreditnya; dan (2) Permentan Nomor: 35/Permentan/OT.140/7/2009 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluhan Pertanian dan Angka
Kreditnya.
Penyusunan angka kredit bagi penyuluh pertanian salah satunya dapat
diperoleh dari pelaksanaan metode penyuluhan di lapangan berupa demplot.
Demplot merupakan kegiatan yang memperlihatkan secara nyata tentang cara
penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani yang
dilaksanakan secara perorangan. Angka kredit dari demplot dapat disusun mulai

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah di BP3K Singaran Patih 1


Tanggal 9 Juli 2015
dari setiap tahapan penyuluhan, yaitu kegiatan persiapan, pelaksanaan, evaluasi
dan pelaporan, serta pengembangan profesi. Pemahaman penyuluh mengenai
penyusunan angka kredit perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, dipandang penting
untuk mendiseminasikan/menyampaikan kiat-kiat penyusunan angka kredit kepada
penyuluh pertanian yang salah satunya dapat diperoleh dari pelaksanaan demplot di
lapangan.

1.2. Tujuan
1. Mendiseminasikan tentang kiat-kiat penyusunan angka kredit kepada
penyuluh pertanian.
2. Meningkatkan pengetahuan dan persepsi penyuluh pertanian mengenai
kiat-kiat penyusunan angka kredit.
3. Menjaring umpan balik (feedback) dari penyuluh pertanian mengenai
penyusunan angka kredit.

1.3. Keluaran
1. Terdiseminasinya kiat-kiat penyusunan angka kredit kepada penyuluh
pertanian.
2. Meningkatnya pengetahuan dan persepsi penyuluh pertanian mengenai
kiat-kiat penyusunan angka kredit.
3. Umpan balik (feedback) dari penyuluh pertanian mengenai penyusunan
angka kredit.

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah di BP3K Singaran Patih 2


Tanggal 9 Juli 2015
II. KIAT-KIAT MENYUSUN ANGKA KREDIT

2.1. Konsespsi

• Keragaan kinerja diseminasi dan pengembangan inovasi hasil litkaji


Badan Litbangtan perlu didukung dengan SDM penyuluh lingkup Badan
Litbangtan (BBP2TP ) yang mamadai, baik dari segi jumlah maupun
kemampuannya. Sumber daya manusia penyuluh lingkup BBP2TP masih
perlu ditingkatkan kinerjanya.
• Penyuluh Badan Litbangtan (BBP2TP) selain dituntut untuk berperan
dalam kinerja diseminasi, juga dituntut untuk mampu mengumpulkan
angka kredit sebagai konsekuensi duduk dalam jabatan fungsional
penyuluh pertanian.
• Setiap penyuluh pertanian diwajibkan untuk mengusulkan daftar usulan
penilaian angka kredit (DUPAK) dengan periode satu tahun sekali.
• HAPAK pada umumnya masih terjadi senjang (selisih nilai) yang cukup
tinggi dibandingkan dengan ajuan angka kredit penyuluh
• Penyuluh Pertanian Ahli golongan IV-a sampai IV-e yang akan naik
pangkat wajib mengumpulkan angka kredit tentang karya tulis ilmih/KTI
(pengembangan profesi) sebanyak 12 kredit.

2.2. Tugas Pokok Penyuluh Pertanian sesuai PERMENPAN Nomor :


Per/02/Menpan/2/2008
Melakukan kegiatan: persiapan penyuluhan pertanian, pelaksanaan
penyuluhan pertanian, evaluasi dan pelaporan serta pengembangan penyuluhan
pertanian

2.3. Dasar Penyusunan Angka Kredit

1. PERMENPAN Nomor : Per/02/Menpan/2/2008 tentang jabatan fungsional


penyuluh pertanian dan angka kreditnya
2. PERMENTAN Nomor : 35/Permentan/OT.140/7/2009 tentang petunjuk
teknis pelaksanaan jabatan fungsional penyuluh pertanian dan angka
kreditnya

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah di BP3K Singaran Patih 3


Tanggal 9 Juli 2015
2.4. Menyusun Angka Kredit dari Kegiatan DemploT

 Demplot ... nilai angka kredit bisa diperoleh dari memb rencana Temu
Lapang (Form A, hsl pek, nilai 0,364)
 Apabila pada saat pelaksanaan Demplot dilaksanakan survei misal
tentang (i) tingkat preferensi petani terhadap padi VUB yang
diperkenalkan, atau (ii) persepsi dan respon petani terhadap teknologi
yang diintroduksikan akan diperoleh angka kredit sbb :
a. Menyusun rencana keg evaluasi penyuluhan pertanian ”Preferensi
petani terhadap beberapa padi VUB” (Form A, hasil pekerjaan, nilai
0,18).
b. Mengumpulkan dan mengolah data pelaksanaan ... Nilai=1.
c. Menganalisis dan merumuskan hsl evaluasi ...nilai = 1.
 Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada kelompok tani :
semua jenjang (Form A + laporan tatap muka (tempat, waktu, jumlah
peserta, hasil pertemuan) , nilai PP Pertama 0,042, PP Muda 0,064. PP
Madya 0,126 dan PP utama 0,168 …. Contoh form A, dan laporan .
 Merencanakan pengkajian pengkajian penerapan sistem tanam jajar
legowo dan VUB padi di........ (Form A, hasil pekerjaan, nilai 0,18)

Contoh : Out line


(i) Pendahuluan (Latar belakang, tujuan, keluaran)
(ii) Prosedur pelaksanaan (lokasi, waktu, petani/kel.tani pelaksana
prosedur pelaksanaan, data yang diamati dan pengumpulan
data (agronomis, produksi), analisis data
(iii) Pustaka …………Contoh Form A dan rencana pengkajian

 Merencanakan uji coba varietas unggul baru padi/jagung/kedelai :

Contoh : Out line


(i) Pendahuluan (Latar belakang, tujuan, keluaran)
(ii) Prosedur pelaksanaan (lokasi, waktu, cara pelaks.,
data yang diamati dan pengumpulan data (agronomis,
produksi), analisis data
(iii) Pustaka

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah di BP3K Singaran Patih 4


Tanggal 9 Juli 2015
 Melaksanakan pengkajian komponen teknologi PTT padi/ jagung/ kedelai :
Bukti : Data agronomis yang masih mentah untuk menjawab prosedur
(jumlah anakan, anakan produktif, panjang malai, jumlah butir
gabah/malai, dll, hasil ubinan/provitas)

 Mengolah, menganalisis dan merumuskan hasil pengkajian komponen


teknologi PTT padi/jagung/kedelai
Bukti : Form A Laporan hasil pengkajian : 1,976 (PP Madya)

 Membuat rencana Temu Lapang/Temu Teknis ,,,dll

Out line :
- Pendahuluan
- Tujuan
- Rencana Pelaksanaan (waktu, tempat, peserta, acara, kepanitian) …
ditambah penutup
Bukti : Form A, rencana yang dibuat, nilai 0,320 ….

2.5. ALTERNATIF KTI YANG BISA DIBUAT

1. Peranan Metode Gelar Teknologi dan Temu Lapang dalam


pemasyarakatan mesin tanam bibit padi (Indo Jarwo Transplanter)
2. Keefektifan metode Pelatihan dalam Diseminasi mesin tanam bibit padi
(Indo Jarwo Transplanter)
3. Pengaruh penggunaan mesin tanam bibit padi (Indo Jarwo Transplanter)
terhadap produktivitas dan pendapatan petani di Desa …… Kab. Sragen
4. Prospek penggunaan mesin tanam bibit padi (Indo Jarwo Transplanter)
untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam padi

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah di BP3K Singaran Patih 5


Tanggal 9 Juli 2015
III. PENUTUP

1. Terdiseminasinya kiat-kiat penyusunan angka kredit kepada penyuluh


pertanian.
2. Meningkatnya pengetahuan dan persepsi penyuluh pertanian mengenai kiat-
kiat penyusunan angka kredit.
3. Umpan balik (feedback) dari penyuluh pertanian mengenai penyusunan
angka kredit.

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah di BP3K Singaran Patih 6


Tanggal 9 Juli 2015

Anda mungkin juga menyukai