Anda di halaman 1dari 17

Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

BAB. I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengumpulan angka kredit penyuluh pertanian selama ini diinterpretasikan
bermacam–macam oleh berbagai kalangan baik itu penyuluh pertanian sendiri
maupun bukan penyuluh, akibat dari beragamnya pengertian dan pendapat oleh tiap–
tiap orang menyebabkan timbulnya kerancauan dan kebingungan dalam
pengumpulan angka kredit penyuluh pertanian yang seharusnya tidak perlu terjadi
jika setiap orang berkomitmen untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan melalui
undang –undang atau peraturan pemerinta atau menteri tanpa memaksakan opini
pribadi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka khusus bagi penyuluh pertanian di
Kabupaten Luwu Utara telah diambil langkah – langkah perbaikan diantara lain
mengadakan pertemuan teknis penyuluh se Kabupaten Luwu Utara yang ditindak
lanjuti dengan penyusunan petunjuk teknis tentang tatacara pengumpulan angka
kredit penyuluh pertanian, harapan melalui penyusunan petunjuk teknis ini
interpretasi yang keliru selama ini dapat diluruskan sehingga menciptakan
pemahaman dan pengertian yang sama mencapai perolehan angka kredit yang teratur
dan berkwlitas yang pada akhirnya memperlancar penyelanggaraan penyuluhan
pertanian sebagai wujud pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.

B. Tujuan
Tujuan penulisan petunjuk teknis ini adalah :
1. Sebagai pedoman teknis bagi penyuluh pertanian Kabupaten Luwu Utara dalam
mengumpulkan angka kredit
2. Sebagai bahan masukan bagi tim penilaian angka kredit penyuluh pertanian
Kabupaten Luwu Utara dalam rangka memperbaiki kwalitas perolehan angka
kredit penyuluh peertanian.
3. Sebagai bahan masukan bagi tim anggaran untuk perencanaan pembiayaan
pembinaan penyuluh pertanian khususnya pengelolaan angka kredit.

1
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

BAB. II PEGERTIAN

Dalam rangka mempermudah pengumpulan angka kredit bagi penyuluh pertanian


Kabupaten Luwu Utara, maka perlu dibagun pengertian yang sama tentang tata cara
pengumpulan angka kredit penyuluh pertanian, supaya kesepahaman tersebut dapat
tercapai maka acuan yang digunakan dalam membangun kesepahaman tersebut adalah :
1 Undang – Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok – Pokok Kepegawaian
Negara Republik Indonesia.
2 Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistim Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan ( SP3K )
3 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 02 Februari 2008 tentang
Jabatan Fungsional dan Angka Krditnya.
4 Peraturan Bersama Menteri Pertanian dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 54/Permentan/OT.210/11/2008 , Nomor 23 A Tahun 2008 tentang petunjuk
pelaksanaan Jabatan fungsional Penyuluh Pertanian.
5 Paraturan Menteri Pertanian Nomor 35/Permentan/OT.140/7/2009 Tentang petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh dan angka krditnya.
6 Rumusan Pertemuan Teknis Penyuluh Pertanian se Kab. Luwu Utara dengan tim
penilai angka kredit penyuluh Kabupaten Luwu Utara tanggal 27 Oktober 2009
bertempat di ruang rapat Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Luwu Utara.
Dari acuan tersebut diatas maka dalam tulisan ini yang dimaksud dengan :
1. Angka kredit Penyuluh Pertanian adalah satuan nilai dari tiap – tiap butir
kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan oleh penyuluh Pertanian dan harus
dicapai dalam rangka pembinaan krarier penyuluh pertanian
2. Penyuluh pertanian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas dan
tanggung jawab penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melaksanakan kegiatan
penyuluhan pertanian kepada petani/ kelompok tani.

2
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

3. Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagai petani dan


masyarakat pertanian sebagai pelaku utama dan pelaku usaha agar pengetahuan,
sikap dan keterampilannya meningkat sehingga terjadi perubahan perilaku dalam
mengelolah usaha taninya secara berkelanjutan produksi meningkat serta pendapatan
keselahteraannya tercapai dapat menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah
yang dihadapinya.
4. Programa Penyuluhan Pertanian adalah Rencana tertulis tentang kegiatan
penyuluhan pertanian yang disusun secara sistimatis untuk memberikan arah dalam
pelaksanaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian sekaligus sebagai alat
pengendali dalam mencapai tujuan kegiatan.
5. Rencana Kerja Penyuluh Pertanaian adalah Jadwal kegiatan tentang
penyuluhan pertanian yang disusun oleh penyuluh pertanian Trampil dan Ahli
berdasarkan programa setempat yang memuat pengaturan pelaksanaan penyuluhan
pertanian (materi, bahan, metode, waktu dan tempat pelaksanaan penyuluhan bagi
petani)
6. Penyuluh Pertanian Trampil adalah Jabatan fungsional penyuluh pertanian yang
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya menggunakan teknik kerja
dengan prosedural tentu sesuai dengan kaida ilmu pengetahuan.
7. Penyuluh Pertanian Ahli adalah Jabatan fungsional penyuluh pertanian yang dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya didasarkan pada analisis, metodologi
dengan prosedural pendekatan ke ilmuan.

3
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

BAB. III TUGAS POKOK PENYULUH PERTANIAN

Berdasarkan peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara N0. 02 Tahun 2008


tentang jabatan fungsional penyuluh pertanian dan angka kreditnya digariskan bahwa
tugas pokok penyuluh pertanian teridiri dari 5 butir unsur kegiatan dan ditamba dengan
unsur pendidikan, ke 6 unsur tersebut menjadi dasar kegiatan penyuluhan sekaligus
sebagai sumber perolehan angka kredit bagi penyuluh pertanian yang terdiri dari :
1. Mempersiapkan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian.
Bahwa sebelum penyuluh pertanian melaksanakan kegiatan penyuluhan di tisp – tiap
kelompok tani terlebih dahulu harus mengadakan persiapan – persiapan agar
kegiatan pelaksanaan penyuluhan dapat berjalan degan baik kegiatan yang termasuk
dalam persiapan penyuluhan pertanian adalah :
a. Melakukan identifikasi potensi wilayah baik SDA maupun SDM nya
b. Menyusun rencana kerja penyuluhan pada setiap tingkatan wilayah dimana
penyuluh tersebut melaksanakan tugas.
c. Menyusun programa penyuluhan pertanian tingkat Kecamatan dan Kabupaten
d. Memandu kelompok tani untuk menyusun RUK, RDK/ RDKK, RKPD
2. Melaksanakan Penyuluhan Pertanian.
Yang dimaksud dengan melaksanakan penyuluhan pertanian adalah
menindak lanjuti kegiatan yang telah disusun bersama oleh kelompok tani
berdasarkan RUK dan potensi wilayah , hal – hal yang termasuk dalam kegiatan
pelaksanaan penyuluhan pertanian antara lain adalah :
a. Menyusun materi penyuluhan berdasarkan kebutuhan petani/kelompok tani
melalui analisa potensi wilayah yang tertuang dalam RUK RDK/RDKK, RKPD
b. Menyusun rencana penerapan metode – metode Penyuluhan Pertanian pada tiap
tingkatan wilayah kerja baik secara swadaya penyuluh, petani dan swasta atau
perpaduan kerja sama diantara stake holder tersebut melalui sumber dana yang
ada didesa, swasta, dan kelompok tani.
c. Menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan petani pada tiap – tiap wilayah
kerja penyuluh pertanian.

4
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

3. Melaksanakan Evaluasi dan Pelaporan

Seorang penyuluh pertanian tidak hanya dituntut untuk melaksanakan


penyuluhan pertanian tetapi juga harus mampuh melaksanakan evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan penyuluhan yang telah dilakukan berdasarkan tingkatan
wilayah kerja dan kewenangannya sesuai dengan jabatan tiap – tiap penyuluh, yang
termasuk dalam kegiatan ini adalah :
a. Melakukan pelaporan tentang pelaksanaan penyuluhan pada tiap – tiap wilayah
kerja penyuluh tepat pada waktunya sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan baik berupa laporan tetap maupun insedentil
b. Melakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian pada tiap tingkatan
wilayah tentang masalah dan cara pemecahan masalahnya
c. Melakukan evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan terhadap kegiatan petani
dan keluarganya serta dampaknya terhadap pembangunan desa dan peningkatan
produksi dan pendapatan petani.

4. Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Pelaksanaan penyuluhan pertanian selalu mengikuti perkembangan ilmu dan


teknologi oleh sebab itu pengembagan penyuluhan pertanian harus menjadi tugas
penting bagi penyuluh pertanian agar perkembangan penyelenggaraan penyuluhan
pertanian tidak ketinggalan dengan sektor lain, maka kegiatan penyuluhan pertanian
menjadi perhatian penting bagi penyuluh pertanian yang termasuk dalam kegiatan ini
adalah :
a. Menyusun pedoman pelaksanaan Penyuluhan Pertanian
b. Menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian
c. Menyusun kajian kebijakan pengembangan penyuluhan pertanian
d. Membuat telaah atau prasaran pengembangan metode – metode penyuluhan
pertanian.
Kegiatan ini dipersyaratkan terutama kepada penyuluh pertanian jabatan Ahli pada
semua jenjang jabatan.

5. Pengembangan Profesi Penyuluh Pertanian.

5
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

Dalam rangka untuk memotivasi penyuluh pertanian agar tetap eksis dalam
melaksanakan tugasnya maka seorang penyuluh harus selalu mengasah dirinya
melaui kegiatan pengembangan profesi penyuluh antara lain :
a. Melakukan kegiatan karya ilmiah/tulis dibidang pertanian
b. Menterjamahkan atau menyadur buku atau lembaran informasi teknologi pertanian
dari bahasa yang tidak dipahami oleh petani kebahasa yang dapat dimengerti oleh
petani.
c. Memberikan saran berupa konsep kepada pihak terkait tentang pelaksanaan
penyuluhan pertanian baik kepada institusi mapun perorangan.
6. Penunjang Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Yang termasuk dalam kegiatan penunjang kegiatan Penyuluhan Pertanian adalah :
1. Mengikuti seminar atau loka karya dibidang pertanian
2. Menjadi anggota tim penilai angka kredit penyuluh pertanian
3. Menjadi dewan redaksi dalam media massa bidang pertanian
4. Memperoleh piagam penghargaan / tanda jasa
5. Mengajar pada Diklat bidang Pertanian
6. Menjadi anggota profesi penyuluh pertanian
7. Memperoleh gelar kesarjanaan diluar bidang pertanian.

6
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

BAB. IV TEKNIK PEGUMPULAN ANGKA KREDIT

Agar perolehan angka kredit penyuluh pertanian dapat berlangsung dengan baik
dan lancar maka seorang penyuluh pertanian harus mampuh membuat perencanaan
perolehan angka kredit. Adapun cara sederhana untuk mengumpulkan angka kredit bagi
penyuluh pertanian sebagai berikut :
1. Ketahui jumlah angka kredit komulatif yang dipersyaratkan atau dibutuhkan untuk
pembinaan karier penyuluh petanian dari tiap tingkatan jabatan / pangkat misalnya,
seorang penyuluh pertanian bernama La Banggo dengan jabatan penyuluh Pelaksana
Pemula pangkat Pengatur golongan ruang II/a ingin untuk naik pangkat /golongan
Pengatur Tk.I golongan ruang II /b Penyuluh Pelaksana Lanjutan maka yang
bersangkutan harus mengumpulkan angka kredit sebanyak 20, berarti yang
bersangkutan harus mengunpulkan 16 angka kredit dari unsur utama dan 4 unsur
penunjang
2. Inventarisir bidang tugas berdasarkan jenjang jabatan sesuai dengan SK MENPAN
No.02 Februari 2008 menurut unsur, sub unsur dan butir kegiatan, hasil inventarisasi
tersebut kemudian dimasukkan kedalam tabel pernyataan melaksanakan kegiatan
penyuluhan pertanian sebagaimana pada lampiran III – IX SK tersebut.
3. Siapkan format yang dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan
Menteri Pertanian Nomor 35/Permentan/05.140/7/2009 tentang petunjuk
pelaksanaan jabatan fungsional dan angka kreditnya
4. Siapkan map untuk mendokumentasikan hasil kegitan pelaksanaan penyuluhan
sebanyak 6 buah sesuai jumlah unsur kegiatan penyuluhan dengan ketentuan untuk
trampil berwarna kuning dan penyuluh pertanian Ahli berwarna merah.
5. Perikasa jumlah komulatif angka kredit yang telah dikumpulkan, jika sudah
mencukupi maka dapat diajukan untuk dinilai oleh tim pemeriksa angka kredit yang
telah ditetapkan melalui mekanisme peraturan yang berlaku.
Pengumpulan angka kredit penyuluh pertanian haruslah memenuhi azas perimbangan
yang proporsional dari tiap – tiap unsur kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh
seorang pejabat fungsional penyuluh pertanian . Berdasarkan surat keputusan MENPAN

7
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

02 Februari 2008 tentang jabatan fungsional penyuluh pertanian dan angka kreditnya
dikatakan bahwa kegiatan penyuluhan pertanian terdiri dari enam ( 6 ) unsur kegiatan
penyuluhan pertanian yang merupakan sumber perolehan angka kredit bagi penyuluh
pertanian yang meliputi :
1 Unsur Pendidikan dan Latihan 5%
2 Unsur Persiapan Penyuluhan Pertanian 25 %
3 Unsur Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian 30 %
4 Unsur Evaluasi dan Pelaporan Penyuluhan Pertanian 15 %
5 Unsur Pengembangan Profesi Penyuluh Pertanian 5%
6 Unsur Penunjang Penyuluhan Pertanian 20 %
Unsur pertama sampai dengan unsur ke enam disebut unsur utama dengan bobot
perolehan angka kredit 80 % pada semua jenjang fungsional penyuluh pertanian
sedangkan unsur ke enam merupakan unsur penunjang.
Dengan adanya perimbangan tersebut diatas maka seorang penyuluh pertanian harus
mampuh mendesign kegiatan penyuluhan sehingga terjadi perimbangan diantara unsur –
unsur kegiatan secara merata.

8
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

BAB. V ALUR PENGUSULAN DUPAK

Alur Pengusulan Dupak Penyuluh Pertanian Kabupaten Luwu Utara dilakukan


melalui tahapan yang telah ditetapkan dalam pertemuan teknis penyuluh pertanian se
Kabupaten Luwu Utara sebagai Berikut :
1. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
Pada tahap ini penyuluh pertanian yang bersangkutan menilai jumlah angka kredit
yang telah diperoleh dari kegiatan penyuluhan pertanian , jika telah cukup dan
memenuhi persyaratan yang ditentukan maka yang bersangkutan dapat mengusulkan
perolehan angka kredit tersebut untuk dinilai melalui Koordinator Penyuluh Pertanian
tiap – tiap Kecamatan/BPP
2. Koordinator PPL di Kecamatan / BPP
Pada tahap ini koordinator menilai kelayakan dan kesesuaian angka kredit yang
dikumpulkan penyuluh pertanian di wilayah kerjanya berdasarkan peraturan yang
berlaku, jika mencukupi maka Dupak tersebut dapat diajukan ke tim penilai angka
kredit penyuluh pertanian tingkat Kabupaten dengan surat pengatar
3. Sekretariat Tim Penilai
Pada tahapan ini petugas di sekretariat tim penilai memeriksa kelengkapan
administrasi atas Dupak yang diusulkan oleh Koordinator penyuluh pertanian dari
BPP/Kecamatan, Dupak yang lengkap akan diusulkan kepada ketua Tim Penilai
untuk di proses penilaiannya.
4. Ketua Tim Penilai
Berkas Dupak yang telah memenuhi persyaratan untuk dinilai, ketua tim penilai akan
mengadakan pertemuan tim untuk menunjuk anggota tim penilai yang telah
ditetapkan oleh Bupati untuk menilai Dupak tersebut
5. Tim Penilai
Tim penilai yang telah ditunjuk oleh ketua tim penilai melakukan penilaian terhadap
semua perolehan angka kredit yang telah diusulkan berdasarkan peraturan yang
berlaku

9
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

6. Hasil penilaian yang dilakukan oleh tim penilai, jika mencukupi akan diusulkan ke
Pejabat Penetap angka kredit penyuluh pertanian melalui pejabat pengusul angka
kredit , tetapi jika tidak mencukupi maka berkas Dupak tersebut akan dikembalikan
kepada penyuluh pertanian yang bersangkutan untuk diperbaiki melalui surat ketua
tim penilai dengan ketentuan tidak mengurangi masa pengusulan priode kenaikan
pangkat priode tersebut, jika yang bersangkutan tidak sanggup memenuhi perbaikan
sampai batas waktu yang ditentukan maka dupak tersebut dianggap batal untuk
priode penilaian tersebut dan diproses pada priode berikutnya.
7. Pejabat Penetap
Dupak yang telah dinilai dan layak untuk ditetapkan selanjutnya diusul ke pejabat
penetap angka kredit penyuluh pertanian untuk ditetapkan (PAK)
8. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
Angka kredit Penyuluh Pertanian yang telah ditetapkan selanjutnya di kembalikan ke
penyuluh pertanian yang bersangkutan ( PAK) untuk digunakan sebagai salah satu
persyaratan pertimbangan pembinaan karier penyuluh yang bersangkutan.

10
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

BAB. VI KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN

Penetapan angka kredit penyuluh pertanian dapat dijadikan dasar untuk


pertimbangan kenaikan pangkat atau jabatan penyuluh pertanian sesuai dengn peraturan
perundang – undangan yang berlaku .dalam petunjuk teknis ini akan diuraikan secara
sederhana ketentuan kenaikan pangkat dan jabatan penyuluh pertanian sebagai berikut :
1. Kenaikan Jabatan.
Penetapan kenaikan jabatan penyuluh pertanian dapat dipertimbangkan apabila :
a. Paling singkat 1 tahhun dalam jabatan terakhir
b. Memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik jabatan setingkat lebih
tinggi.
c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam daftar
penilaian pelaksanaan pekerjaan ( DP – 3 ) paling kurang bernilai baik dalam 1
tahun terakhir.
Kenaikan jabatan bagi penyuluh pertanian pelaksana pemula sampai dengan
penyuluh pertanian penyelia dan penyuluh pertanian pertama sampai dengan
penyuluh pertanian madya ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian instansi
mansing – masing, sedangkan untuk penyuluh pertanian madya menjadi penyuluh
pertanian utama ditetapk an oleh presiden setelah mendapat pertimbangan teknis
kepala Badan Kepegawaian Negara.
2. Kenaikan Pangkat.
Penetapan kenaikan jabatan penyuluh pertanian dapat dipertimbangkan apabila :
a. Paling singkat 2 tahun dalam pangkat terakhir.
b. Memenuhi angka kredit komulatif yang dipersyaratkan untuk naik pangkat
setingkat lebih tinggi.
c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan bernilai baik.
Kenaikan pangkat penyuluh pertanian yang menduduki jabatan penyuluh pertanian
madya pangkat pembina tingkat I golongan ruang IV/b untuk naik menjadi pangkat
pembina utama muda golongan ruang IV/c sampai dengan penyuluh pertanian utama

11
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

pangkat pembina utama golonganruang IV/e ditetapkan oleh keputusan presiden setelah
mendapat pertimbangan teknis kepala Badan Kepegawaian Negara.
Kenaikan pangkat bagi penyuluh pertanian yang berkedudukan atau bertugas di
Kabupaten/Kota sebagai berikut :
 Penyuluh pertanian pelaksana Pemula pangkat pengatur muda golongan ruang II/a
untuk menjadi pengatur muda Tk.I golongan ruang II/b sampai dengan penyuluh
pertanian penyelia pangkat penata Tk.I golongan ruang III/d dan penyuluh pertanian
pertama pangkat penata muda golongan ruang III/a samapai dengan penyuluh
pertamian muda pangkat penata Tk.I III/d ditetapkan dengan keputusan pejabat
pembina kepegawaian daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan setelah mendapat
persetujuan teknis kepala Kantor regional Badan kepegawaian Negara daerah
setempat.
 Penyuluh pertanian muda pangkat penata Tk.I golongan ruang III/d menjadi
penyuluh pertanian madya pangkat pembina golongan ruang IV/a sampai dengan
pembina Tk.I golongan ruang IV/b ditetapkan dengan keputusan Gubernur Daerah
yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis kepala kantor Regional Badan
kepegawaian Negara Daerah yang bersangkutan.

12
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

BAB. VII TUGAS TIM PENIALAI ANGKA KREDIT

Demi lancarnya penetapan angka kredit penyuluh pertanian serta pembinaan karier
penyuluh pertanian dapat berjalan dengan baik maka dibentuk tim penilai pada tiap – tiap
wilayah dimana penyuluh pertanian berkedudukan dan bertugas mulai dari tim penilai
angka kredit penyuluh pertanian pusat sampai dengan penyuluh pertanian di Daerah
Kabupaten /Kota. Pembentukan tim penilai angka kredit penyuluh pertanian haruslah
memenuhi syarat yang ditetapkan sebagai berikut.
a. Penyuluh pertanian yang memilki kemampuan dibidang penyuluhan dan menduduki
pangkat/jabatan minimal sama dengan pangkat dari penyuluh yang akan dinilai
b. Memiliki kemampuan dalam menilai pekerjaan dibidang penyuluhan pertanian
c. Bersedia aktif dalam menilai angka kredit penyuluh pertanian, secara profesional
Tim penilai terdiri dari :
1. Ketua merangkap anggota
2. Wakil ketua merangkap anggota
3. Sekretaris merangka anggota
4. Anggota paling sedit 4 orang
Tugas tim penilai diatur pada tiap – tiap tingkatan wilayah dimana penyuluh pertanian
bertugas (Pusat, Propinsi, dan Kab./Kota) adapun tugas tim penilai pada
Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut. :
1. Melakukan penilaian terhadap penyuluh pertanian dalam membantu sekretaris
daerah sebagai pejabat penetap angka kret penyuluh pertanian, untuk penyuluh
pertanian pelaksana pemula sampai dengan penyuluh pertanian penyelia dan bagi
penyuluh pertanian pertama sampai dengan penyuluh pertanian madya pangkat
pembina golongan IV/a dilingkungan pemerintah Kab./Kota.
2. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh sekretaris daerah Kab/Kota yang
berhungan dengan penetapan angka kredit penyuluh pertanian sesuai dengan tugas
tim penilai angka kredit penyuluh pertanian.
3. Untuk membantu tim penilai dalam melaksanakan tugasnya dibentuk sekretariat tim
penilai yang dipemimpin oleh seorang sekretaris yang secara fungsional bertanggung

13
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

jawab dibidang kepegawaian. .Sekretariat tim penilai dibentuk dengan keputusan


pejabat yang berwewenang menetapkan angka kredit. ( pasal 10 Kep.Bersama Mentan
dan Kelapa BAKN Tahun 2008 )

14
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

BAB. VIII
PERPINDAHAN JENJANG JABATAN DARI PENYULUH TRAMPIL KE AHLI
( ALIH KELOMPOK )

Berdasarkan peraturan bersama menteri pertanian dan Kepala Badan Kepegawaian


Negara Republik Indonesia nomor 54/Permentan/OT.210/11/2008 Nomor 23 A Tahun
2008 tetang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional penyuluh pertanian dan angka
kreditnya pada Bab. VI Pasal 24 di katakan bahwa, :
(1.) penyuluh pertanian terampil yang telah memperoleh ijazah Sarjana (S1/Diploma IV)
dapat diangkat dalam jabatan penyuluh pertanian Ahli, apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Tersedia formasi untuk jabatan Penyuluh Pertanian Ahli
2. Ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualitas yang ditentukan untuk jabatan
penyuluh pertanian ahli.
3. Telah lulus pendidikan dan pelatihan fungsional alih kelompok dari jabatan
Penyuluh pertanian Trampil ke Penyuluh Pertanian Ahli
4. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan.
(2.) Penyuluh Pertanian trampil yang akan beralih menjadi penyuluh pertanian Ahli
diberikan angka kredit sebesar 65 % dari angka kredit komulatif yang berasal dari
tugas pokok, Diklat, Pengembangan Propesi ditamba dengan ijazah sarjana yang
sesuai dengan kompentensinya dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari
unsur penunjang.
(3.) Alih kelompok Penyuluh Pertanian Trampil Ke Penyuluh Pertanian Ahli untuk jenjang
jabatan Penyuluh Pelaksana Pemula Pangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a
sampai dengan Penyuluh Pertanian pelaksana Pangkat Pengatur Tk,I golongan ruang
II/d yang akan naik pangkat menjadi Penata Muda golongan ruang III/a dapat
ditetapkan kenaikan pangkatnya setelah yang bersangkutan ditetapkan dalam jabatan
penyuluh pertanian Pertama.

15
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

BAB. IX KETENTUAN LAIN

I. Dalam rangka memperlancar dan meningkatkan kwalitas angka kredit


yang dikumpulkan oleh penyuluh pertanian serta dapat dipertanggung jawabkan ke
otentikannya maka khusus pada unsur pendidikan, setiap penyuluh yang telah
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) di haruskan
memperlihatkan STTPP asli dan mengesahkan foto copy STTPP tersebut di Sekretaris
Badan BKP3. Selain itu setiap butir kegiatan supaya menggunakan format sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan .
II. Kelengkapan administrasi untuk penilaian angka kredit yang diusulkan
melalui tahap yang telah ditetapkan adalah :
- Foto copy PAK Terakhir
- Foto copy SK fungsional terakhir

16
Petunujk teknis Pengumpulan Angka Krdit

17

Anda mungkin juga menyukai