• Dasar Hukum : • 1. UU No. 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K)
• 2. Peraturan Meneteri Pertanian No.
25/Permentan/2009 Tentang PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN Tujuan : • 1. Peserta memahami dan berperan aktif dalam penyusunan programa penyuluhan di tingkat desa.
• 2. Tersusunnya programa penyuluhan
desa setiap tahunnya dengan tepat waktu Prinsip Dalam Penyusunan Programa Penyuluhan pertanian • SMART : • Spesifik (Lokalita/ Khas) , Measurable (Terukur) : Programa yang disusun dapat diukur keberhasilannya • Actionary (dapat dilaksanakan ) :programa pp dpt dilaksakan oleh penyuluh,pelaku utama & pelaku usaha dlm mencapai tujuan • Realistis : Programa yang disusun sesuai dengan keadaan/kenyataan sebenarnya. • Time Frame : alokasi waktu yang jelas • Bermanfaat : Programa penyuluhan harus memberikan nilai manfaat bagi peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan prilaku untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha • Partisipatif : penyusunan programa melibatkan secara aktif pelaku utama dan plaku usaha dan penyuluh sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. • Terpadu : bahwa programa penyuluhan yang disusun dengan memperhatikan program penyuluhan kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional dengan berdasar kebutuhan pelaku utama dan plaku usaha. • Transparan : programa penyuluhan diselengarakan secara terbuka antara penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha sehingga dapat diketahui oleh sesama unsur terkait. Mengapa Programa Penyuluhan Desa Harus Dibuat ...................
• a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan penyuluhan pertanian desa • b. Sebagai bahan informasi dalam penyusunan programa tahun berikutnya. • c. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kegiatan penyuluhan • d. Sebagai bahan mengiktiarkan kemudahan Siapa yang berperan dalam penyusunan programa penyuluhan di tingkat desa........
• 1. Para penyuluh pertanian di desa/kelurahan
> Penyuluh PNS > Penyuluh Swadaya > Penyuluh Swasta • 2. Kelembagaan dari Pelaku Utama, Pelaku usaha dan kelembagaan petani lainnya : > Kelompok tani > Kelompok Wanita Tani > Taruna Tani > Gabungan Kelompok tani ( Gapoktan ) > Asosiasi,Dll • 3. Tokoh Masyarakat, Tokoh Tani • 4. Pemerintahan Desa Dimana programa desa dibuat dan dilaksanakan ..............?
• Disemua desa / kelurahan ( UU no 16 Tahun
2006 pasal 23 ) Bagaimana proses penyusunan programa penyuluhan desa .............?
• 1. Penyuluh pertanian yang bertugas di desa/ kelurahan
memfasilitasi proses penyusunan programa penyuluhan pertanian tingkat desa/kelurahan • 2. Penggalian data dan informasi mengenai potensi desa a. Monografi desa b.Jenis komoditas unggulan desa dan tingkat produktivitas- nya c. Keberadaan POKTAN)/ GAPOKTAN d. Keberadaan kelembagaan agribisnis desa e. Masalah-masalah yang dihadapi oleh pelaku utama dan pelaku usaha • 3. Penggalian data dan informasi ini dilakukan bersama-sama dengan tokoh dan anggota masyarakat • 4. Hasil penggalian data informasi tersebut merupakan masukan untuk menyusun rencana kegiatan poktan/gapoktan • 5. hasil rekapitulasi RDK dan RDKK seluruh poktan/gapoktan disintesakan dengan kegiatan kegiatan dinas/instansi lingkup pertanian yang dialokasikan di desa tsb • 6. Memadukan kegiatan POKTAN/GAPOKTAN ss dg kegiatan- kegiatan dinas/instansi lingkup pertanian di desa • 7. Programa Penyuluhan Pertanian Desa/Kelurahan yang sudah final ditandatangani oleh para penyusun (perwakilan pelaku utama dan pelaku usaha serta penyuluh pertanian), kemudian ditandatangani oleh kepala desa/kelurahan, sebagai tanda mengetahui Perumusan Keadaan • Perumusan keadaan adalah penggambaran fakta berupa data dan informasi saat program disusun setelah melakukan pengumpulan dan pengolahan data. • Sebelum keadaan dirumuskan, perlu dilakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data mengenai potensi, produktivitas dan lingkungan usahapertanian, perilaku/tingkat kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha, dan kebutuhan pelaku utama dalam usahanya • Hasil analisis data dan informasi dapat digali melalui berbagai metode partisipatif, diantaranya PRA (Participatory Rural Appraisal). • Langkah Kerja Penyusunan PRA • Pembentukan Tim PRA • Unsur Tim terdiri : • 1. Tokoh Masyarakat • 2. Penyuluh • 3. Perangkat Desa/ Aparat • 4. Kelompok Tani/ Gapoktan • 5. Stak Holders Lainnya • Catatan : Team memiliki keahlian yang berbeda
Lampiran Perbup Nomor 51 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Paser Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Keuangan Untuk Pemerintah Desa