Anda di halaman 1dari 38

PENGELOLAAN

BINA KELUARGA LANSIA (BKL)


Pokok-Pokok Pengelolaan
Bina Keluarga Lansia (BKL)

 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Pelaksanaan
 Pengendalian Operasional
A. PERENCANAAN
 Tahap yang sangat penting untuk menetapkan :
- Sasaran, Tenaga, Dana, Sarana
- Penetapan Jadual Kegiatan
 Merupakan kesepakatan dari masing-masing
sektor terkait, mitra kerja dan masyarakat, dan
tanggung Jawab bersama
Prinsip-Prinsip yang perlu diperhatikan
dalam perencanaan
 Adanya Dukungan Legal Aspek
 Pemanfaatan Data Wilayah dalam menyusun
program kerja (mis: Data hasil pendataan
keluarga)
 Mengakomodasi kebutuhan dan tuntutan
masyarakat untuk memperkuat pelaksanaan
sistem operasional di wilayah
 Memadukan Program BKL dengan pembinaan
lintas sektoral
 Keterpaduan dalam merencanakan kegiatan
B. PENGORGANISASIAN
 Merupakan proses penetapan jumlah dan kualitas
serta penataan tentang tenaga, sarana, prasarana,
tugas, tanggungjawab dan tata kerja sehingga siap
digerakan untuk mencapai sasaran program,
 Membentuk / memanfaatkan tim kerja terpadu di
masing-masing wilayah yang disesuaikan dengan
permasalahan yang muncul
 Melakukan pembagian kegiatan berdasarkan tugas
masing-masing sektor
Pelaksanaan Kegiatan Bina Keluarga Lansia
(BKL) melalui:
1. Penggalangan Kesepakatan :
- Melalui Forum-forum yang telah ada
- Mempertimbangkan peran serta masyarakat
- Penetapan kegiatan sesuai kesepakatan
- Penetapan Isi materi
- Pembagian tugas dan jadual kegiatan
2. Penggerakan Keluarga dan Masyarakat melalui:
Advokasi Kie / Penyuluhan (KIE massa, Kie Individu,
KIE Kelompok)

3. Pelayanan Kegiatan BKL


Dilakukan oleh pengelola / pelaksana KB, Provider /
mitra kerja kepada keluarga menyangkut Advokasi /
KIE dan aspek-aspek BKL
PENGENDALIAN
Pengendalian dilakukan melalui :
1. Monitoring /Pemantauan Program, tenaga, dana, dan
sarana dalam operasioal Program BKL
2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
3. Indikator keberhasilan program mecakup : Input,
Proses, Out Put
1. Input
a. Tersusunnya rencana program yg berkesinambungan
b. Tersedianya buku2 materi, media dan pedoman KIE
c. Tersedianya kurikulum, materi dan media poktan BKL
d. Tersedianya tenaga terampil sebagai fasilitator dan
pengelola program
e. Tersedianya dana sarana dan prasarana yang memadai
f. Tersedianya pusat 2 informasi dan konsultasi poktan BKL
2. Proses
a. Terselenggaranya pelatihan dan orientasi
b. Terselenggaranya sosialisasi poktan BKL
c. Terlaksananya kegiatan Advokasi
KIE Poktan BKL
3. Out Put BKL

 Meningkatnya peengetahuan ketrampilan keluarga dalam


pengasuhan lansia
 Meningkatknya kepedulian anggota keluarga dalam
pengasuhan/pembinaan lansia
 Meningkatnya partisipasi masyarakat dan LSM dalam
pembinaan lansia
 Melembaganya kegiatan BKL di lingkungan keluarga
dan masyarakat
BKL PARIPURNA
BKL Paripurna
Kelompok yang telah memenuhi persyaratan
seperti adanya SK pembentukan yang disahkan
oleh lurah dan memiliki stratifikasi kelompok
paripurna serta melakukan pembinaan bersama
Puskesmas dalam rangka mewujudkan lansia yang
sehat, mandiri, produktif dan bertaqwa sehingga
tetap dapat diberdayakan.
PROSEDUR PEMBENTUKAN BKL
PARIPURNA
1. Identifikasi Potensi dan Permasalahan, meliputi:
 Identifikasi jumlah keluarga yang memiliki lansia,
kader yang bersedia menjadi fasilitator, kesediaan
masyarakat membentuk BKL
 Identifikasi permasalahan yang menghambat
 Menentukan prioritas masalah
 Menetapkan alternatif pemecahan masalah
2. Menggalang kesepakatan
3. Menyiapkan sarana dan prasarana
4. Menyiapkan tenaga pengelola dan kader
5. Merencanakan pertemuan kegiatan
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN
KELOMPOK BKL PARIPURNA
A. Advokasi & KIE, tujuan:
1. Advokasi & KIE untuk mendapatkan tujuan dan
menyamakan persepsi tentang pembentukan BKL
Paripurna
2. KIE Penggerakan untuk memasyarakatkan kegiatan
kelompok BKL Paripurna
3. KIE Pelembagaan untuk memberi dorongan masyarakat
untuk memanfaatkan BKL Paripurna
B. Pelatihan
C. Pelayanan, meliputi:
1. Penyuluhan Kelompok
2. Pusat Konsultasi
3. Penerapan dalam Kehidupan Keseharian
Kriteria BKL Paripurna
 Memenuhi persyaratan stratifikasi kelompok BKL
 Melaksanakan kegiatan pokok BKL
 Dapat melaksanakan kegiatan inovatif yang berhubungan
dengan program BKL, misalnya :
- keterpaduan dengan posyandu ramah lansia
- melakukan kegiatan pembinaan lansia secara rutin seperti
senam lansia, rekreasi
A. Pengorganisasian
POKJA Tingkat Pusat
Penanggung jawab umum : MeNegPP
Penanggung jawab Opr : Ka. BKKBN
Ketua : Deputi pada MeNegPP
Wk 1 : Deputi Bid KSPK BKKBN
Wk 2 : Ketua Umum Tim P PKK
Wk 3 : DirJen PLS DepDikNas
Wk 4 : DirJen BinKesMas DepKes
Sekretaris : Dir. DitHan BKKBN
Anggota : Dir. Kepdd. & PP
Bappenas
b. POKJA Tingkat Propinsi
Penanggung jawab umum : Gubernur
Penanggung jawab Opr : Ka. BKKBN Propinsi
Ketua : Ass. Kesos SekDa
Wk 1 : Ketua Tim P PKK Propinsi
Wk 2 : Ka. Unit kerja PP Propinsi
Wk 3 : Ka. Dinas Pendidikan
Wk 4 : Ka. Dinas Kesehatan
Sekretaris : KaBag unit PP Propinsi
Anggota : Disesuaikan dengan kebutuhan
c. POKJA Opr. Tk. Kab / Kota
Penanggung jawab umum : Bupati / Walikota
Penanggung jawab Opr : Ka. BKKBD
Ketua : Ass. Kesos SekDa
Wk 1 : Ketua Tim P PKK Kabupaten / Kota
Wk 2 : Ka. Unit kerja PP Kabupaten / Kota
Wk 3 : Ka. Dinas Pendidikan
Wk 4 : Ka. Dinas Kesehatan
Sekretaris : KaBid yang menangani KB
Wk Sekre : Kasi / Kasubag unit kerja PP Kabupaten /
Kota
Anggota : Disesuaikan dengan kebutuhan
d. POKJA Teknis Tingkat Kecamatan
Penanggung jawab umum : Camat
Penanggung jawab Opr : KUPT / KorLap
Ketua : Ketua TP PKK Kecamatan
Wk 1 : Sekretaris Kecamatan
Wk 2 : Ka. Cab. Dinas Pendidikan
Sekretaris : Ketua POKJA II Tim P PKK
Anggota : Disesuaikan dengan kebutuhan
e. Tim Teknis Tingkat Desa

Penanggung jawab umum : Lurah / Kades


Penanggung jawab Opr : Petugas Lap. BKKBN
Ketua : Ketua TP PKK Desa
Sekretaris : Ketua POKJA II TP PKK
Anggota : Kader dan TOMA
B. MEKANISME KERJA
1. Perencanaan
a. Tingkat Pusat
1) Kebijakan umum sbg acuan kebijakan opr. di
daerah
2) Pengembangan inovasi & penelitian yang
dapat meningkatkan kualitas Program KB
3) Alokasi dana, sarana dan prasarana
4) Pemantauan dan evaluasi Program untuk
melihat perkembangannya di masing-masing
propinsi
b. Tingkat Propinsi
1) Penjabaran dan penyesuaian kebijakan Nasional ke
dalam kebijakan operasional
2) Pengembangan inovasi program, sarana dan
prasarana
3) Pengembangan kegiatan dan modal rintisan
pelaksanaan program untuk masing-masing
kabupaten / kota
4) Penetapan segmentasi sasaran
5) Alokasi dana, sarana dan prasarana untuk setiap
kabupaten / kota
6) Pemantauan dan evaluasi untuk melihat
perkembangan program di masing-masing
kabupaten / kota
c. Tingkat Kabupaten / Kota

1) Kebijakan operasional pelaksanaan kegiatan


BKL
2) Pelaksanaan kegiatan tahunan dan lima
tahunan
3) Penetapan model menurut kondisi masing-
masing kecamatan
4) Alokasi dana, sasaran dan prasarana untuk
setiap kecamatan
5) Pemantauan dan evaluasi untuk melihat
perkembangan program di masing-masing
kecamatan
d. Tingkat Kecamatan
1) Pelaksanaan operasional kegiatan BKL menurut model
dan kegiatan rintisan di masing-masing desa /
kelurahan
2) Alokasi dana, sarana dan prasarana untuk setiap desa /
kelurahan
3) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di
masing-masing desa / kelurahan

e. Tingkat Desa / Kelurahan


1) Pelaksanaan kegiatan ( jadwal dan tempat )
2) Penetapan materi, petugas dan kader
3) Jadwal dan bentuk pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan BKL di masyarakat
2. Pelaksanaan
a. Tingkat Pusat
1) Merumuskan kebijakan umum sebagai acuan kebijakan
operasional daerah
2) Melaksanakan pertemuan koordinasi lintas program dan
lintas sektor terkait
3) Menyusun prototype dan model pengembangan Program BKL
4) Melaksanakan penelitian dan mini survai untuk
meningkatkan kualitas Program BKL
5) Memberikan fasilitasi dan asistensi kepada propinsi yang
membutuhkan
6) Menetapkan alokasi dana, sarana dan prasarana untuk
masing-masing propinsi
b. Tingkat Propinsi

1) Menjabarkan dan menyesuaikan kebijakan


nasional kedalam kebijakan operasional
2) Menetapkan program, sarana dan prasarana
inovatif
3) Menetapkan kegiatan dan model rintisan
pelaksanaan program untuk masing-masing
kabupaten / kota
4) Menetapkan segmentasi sasaran menurut
karakteristik kabupaten / kota
5) Menetapkan alokasi dana dekonsentrasi, sarana
dan prasarana untuk setiap kabupaten / kota
6) Memberikan fasilitasi dan asistensi kepada
kabupaten / kota yang membutuhkan
c. Tingkat Kabupaten / Kota

1) Menetapkan kebijakan operasional


Program BKL dengan mengacu kepada
kebijakan propinsi
2) Melaksanakan kegiatan tahunan dan
lima tahunan
3) Menetapkan model menurut kondisi dan
segmentasi sasaran masing-masing
kecamatan
4) Menetapkan alokasi dana dekonsentrasi,
sarana dan prasarana untuk setiap
kecamatan
d. Tingkat Kecamatan
1) Melaksanakan Program BKB menurut model
dan kegiatan rintisan di masing-masing desa /
kelurahan
2) Menetapkan alokasi dana dekonsentrasi,
sarana dan prasarana untuk setiap desa /
kelurahan

e. Tingkat Desa/ Kelurahan


1) Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal dan
tempat
2) Menetapkan materi, petugas dan kader
3. Pemantauan dan Evaluasi
a. Tingkat Pusat
1) Menyusun panduan umum monitoring dan evaluasi sebagai
acuan pelaksanaan di daerah
2) Melaksanakan pertemuan dan evaluasi secara berkala (
triwulan atau semesteran)
3) Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi Program BKL
4) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi dalam bentuk
penelitian dan mini survai untuk meningkatkan kualitas
Program BKL
5) Menyelenggarakan pertemuan konsultasi dengan POKJA
Tingkat Propinsi
6) Menyelenggarakan evaluasi program BKL dalam bentuk
penilaian BKL Paripurna terbaik, pelaporan dan kunjungan
lapangan
b. Tingkat Propinsi

1) Menyusun jadwal dan panduan pemantauan


ke kabupaten / kota
2) Menyelenggarakan pertemuan evaluasi dan
konsultasi bagi kabupaten / kota
3) Melaksanakan fasilitasi, asistensi dan
bimbingan teknis
4) Melaksanakan penilaian terhadap kelompok
percontohan, pengelola dan kader terbaik
tingkat kabupaten / kota
5) Membuat laporan tentang perkembangan
program BKL secara berkala
c. Tingkat Kabupaten / Kota

1) Menyusun jadwal pemantauan ke kecamatan


2) Menyelenggarakan pertemuan evaluasi
3) Melaksanakan kunjungan lapangan
4) Melaksanakan penilaian kelompok BKL
percontohan, pengelola BKL kecamatan dan
kader BKL terbaik
5) Membuat laporan tentang perkembangan
kegiatan BKB secara berkala
d. Tingkat Kecamatan

1) Melaksanakan pemantauan kegiatan BKL ke


desa / kelurahan sesuai dengan jadwal
2) Melaksanakan pertemuan evaluasi
3) Melaksanakan kunjungan lapangan
4) Melaksanakan bimbingan teknis ke desa /
kelurahan
5) Membuat laporan perkembangan kegiatan
BKL
6) Melaksanakan penilaian kelompok BKL
percontohan dan kader BKL terbaik
e. Tingkat Desa /Kelurahan

1) Melaksanakan pemantauan dan bimbingan


teknis kepada kelompok BKL
2) Melaksanakan rapat evaluasi kegiatan kegiatan
BKL secara berkala
3) Melaksanakan kunjungan lapangan
4) Menetapkan kader BKL terbaik untuk
diusulkan ke tingkat kabupaten / kota
5) Membuat laporan perkembangan kegiatan
BKL
A. Pemantapan Kesepakatan

1. Advokasi kepada para penentu kebijakan dan


pemangku kepentingan dengan memanfaatkan
berbagai media
2. Penerbitan surat keputusan tentang penetapan
POKJA, POKJANAL, POKJANIS, dan Tim Teknis
3. Memfungsikan kembali POKJA, POKJANAL,
POKJANIS, dan Tim Teknis Program BKL
B. Komunikasi, Informasi dan Edukasi

1. KIE kepada sasaran tidak langsung ( para


pemangku kepentingan dan penentu
kebijakan, pemerintah atau non pemerintah )
2. KIE kepada masyarakat luas melalui kampanye
dan pembinaan lansia
C. Pengembangan Kapasitas

1. Pelatihan pelatih BKL


2. Pelatihan penyegaran PLKB ttg BKL
3. Pelatihan teknis bagi pengelola, pelaksana
dan kader BKL sesuai kebutuhan
F.Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi kegiatan BKL dilakukan secara


berkala melalui:
- pencatatan & pelaporan
- telaah program
- rapat koordinasi/pertemuan evaluasi
- penilaian
- kunjungan lapangan dan pembinaan secara berjenjang
dan berkesinambungan
- Kajian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai