Masyarakat/LSM
DAFTAR ISI
Daftar Singkatan
Daftar Istilah
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Tujuan
1.4. Prinsip
1.5. Arah Kebijakan
1.6. Sasaran
Bab II Program dan Kegiatan
2.1. Kriteria Program dan Jenis Kegiatan
2.2. Alokasi dan Lokasi Program/Kegiatan
2.3. Mekanisme Perencanaan
Bab III Penganggaran dan Pencairan Dana
3.1. Sumber Dana
3.2. Mekanisme dan Proses
3.3. Perpajakan
Bab IV Tahapan Pelaksanaan
4.1. Umum
4.2. Tahap Perencanaan
4.3. Tahap Persiapan
4.3.1. Pembentukan Tim Penyelenggara Swakelola (TPS)
4.3.2. Tugas dan wewenang Tim Penyelenggara Swakelola
4.3.3. Kaji Ulang Dokumen RUP
4.3.4. Perencanaan Teknis dan Biaya Pekerjaan
4.4. Tahap Pelaksanaan
4.5. Tahap Operasional dan Pemeliharaan
Bab V Pengawasan dan Pelaporan
Bab VI Penutup
Lampiran
DAFTAR SINGKATAN
1.3. Tujuan
Secara umum tujuan penyusunan pedoman ini adalah untuk mendorong SKPD agar
lebih luas menerapkan dan memanfaatkan kerangka kerja cara pengadaan swakelola
pokmas/LSM dalam menjalankan peran/tupoksinya dan mewujudkan partisipasi
aktif masyarakat, pemangku kepentingan (stakeholder) serta mendorong
keberlanjutan prakarsa, sinergi dan kreativitas kelompok masyarakat/LSM dalam
rangka penanggulangan kemiskinan dan mewujudkan kemandirian masyarakat,
antara lain dalam kegiatan:
a. Peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan;
b. Peningkatan ekonomi rumah tangga;
c. Peningkatan usaha ekonomi lokal perdesaan;
d. Peningkatan jumlah rumah layak huni bagi Rumah Tangga Miskin;
e. Peningkatan akses pelayanan air bersih terhadap rumah tangga miskin;
f. Peningkatan pembangunan infrastruktur perdesaan;
1.4. Prinsip
1) Prinsip Umum:
a. Berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya
lokal;
b. Keberpihakan kepada orang miskin;
c. Transparansi;
d. Partisipasi;
e. Kompetisi Sehat;
f. Keterpaduan;
g. Akuntabilitas;
h. Keberlanjutan;
i. Kesetaraan Jender.
2) Prinsip Khusus :
a. Program kegiatan yang didanai harus termuat dalam dokumen RPJMD,
Renja SKPD, KUA/PPAS;
b. Seluruh kegiatan yang didanai harus direncanakan, dilaksanakan dan
dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan komponen masyarakat di
desa;
d. Seluruh pelaksanaan program/kegiatan harus dapat dipertanggung-
jawabkan secara administratif, teknis dan hukum;
e. Kegiatan untuk pembangunan infrastruktur perdesaan disesuaikan dengan
kemampuan dana dan sifatnya tuntas dalam tahun anggaran berjalan
(tidak menghasilkan bangunan setengah jadi);
f. Pengelolaan dana menggunakan prinsip efektif, efisien dan akuntabel;
1.6. Sasaran
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan cara swakelola oleh kelompok
masyarakat termasuk namun tidak terbatas pada :
DPA SKPD
Hibah/Bansos (PPKAD)
Swadaya Masyarakat
Hibah lainnya
CSR ?
2. Pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang sifatnya fisik atau barang modal
dimasukkan dalam belanja modal
B. Mekanisme Pembayaran
3. Bahan dalam rangka pelaksanaan kegiatan meliputi alat tulis kantor (ATK),
konsumsi/bahan makanan, bahan cetakan, spanduk dan fotokopi
dimasukkan dalam akun belanja bahan habis pakai, belanja bahan material,
belanja cetak dan penggandaan (mekanisme UP)
5. Sewa ruang pertemuan dengan fasilitas fullboard msuk dalam akun biaya
sewa (mekanisme LS)
ii. Diberikan 30% dari keseluruhan dana apabila pekerjaan telah mencapai
30%, dan
iii. Diberikan 30% dari keseluruhan dana apabila pekerjaan telah mencapai
30%
4.1. Umum
Narasi Bla..Bla..Bla
Bagan alir penyusunan RUP lingkup SKPD dan hubungannya dengan siklus anggaran
dapat dilihat pada bagan alir 4.1.
Perencanaan pada huruf a, b, dan c disusun oleh PA/KPA yang out putnya adalah
kebijakan umum RUP mencakup pemaketan pekerjaan,rencana penganggaran biaya
pengadaan dan Kerangka Acuan Kerja(KAK).Kebijakan umum tersebut dapat dikaji
ulang oleh PPK dalam hal pemaketan pada RUP, data pada RAB dan KAK sesuai
dengan situasi dan kondisi di lapangan. Sedangkan Tim Perencana Teknis pada TPKS
menindaklanjuti hasil kaji ulang PPK dengan menyusun rencana yang lebih rinci
pada huruf d dan e. Apabila terjadi ketidaksesuaian, mereka dapat mengajukan
usulan kaji ulang melalui PPK.
Dokumen KAK memuat:
1) Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi latar belakang, maksud
dan tujuan, sasaran serta sumber pendanaan;
2) Waktu pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan;
3) Keperluan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga ahli
perseorangan secara rinci yang dijabarkan dalam rencana kerja bulanan,
rencana kerja mingguan, dan rencana kerja harian;
4) Rincian biaya pekerjaan yang dijabarkan dalam rencana biaya bulanan dan
biaya mingguan;
5) Produk yang dihasilkan; dan
6) Gambar rencana kerja dan spesifikasi teknis (apabila diperlukan).
Tim Penyelenggara Swakelola (TPS) terdiri dari SKPD, PPKSP, PPHP, Pokmas/LSM,
TPKS, dan pihak pemangku kepentingan seperti Pemerintahan Desa serta pihak
terkait lainnya seperti Fasilitator Masyarakat (FM), Relawan Desa, Kader Desa, dan
lain-lain, masing-masing memiliki peran, tugas dan wewenang sebagai berikut.
D. Pemerintahan Desa
Pemerintahan desa, dalam hal ini adalah pemerintah desa dan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD ) sebagai penyelenggara urusan pemerintahan desa,
sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Pemerintah desa terdiri dari kepala desa
dan perangkat desa mempunyai tugas untuk menyelenggarakan urusan
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Sedangkan BPD mempunyai
tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pemerintahan desa serta
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
Dalam penyelenggaraan PSP tugas pemerintah desa adalah sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan PSP di wilayah kerjanya;
2. Menyelenggarakan Musyawarah Desa dalam rangka persiapan dan
pelaksanaan PSP;
3. Menjamin dan memfasilitasi keterlibatan perempuan/minoritas/orang miskin
dalam setiap tahapan PSP;
4. Memantau penerapan prinsip-prinsip PSP dalam pelaksanaan tiap tahapan
kegiatan;
5. Memfasilitasi terbentuknya TPKS melalui forum musyawarah tingkat desa;
6. Membantu kelancaran proses penyusunan RKM;
7. Mengetahui dan menyetujui hasil perencanaan dan hasil pelaksanaan
kegiatan;
8. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan;
9. Menjamin dan memfasilitasi transparansi pelaksanaan kegiatan;
10. Menyiapkan PosKo TPKS yang digunakan sebagai sekretariat program di desa;
11. Turut menandatangani Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K) yang
dibuat oleh Ketua TPKS;
12. Mendukung pelaksanaan PSP melalui sinkronisasi program dan sinergitas ke
pemangku kepentingan lainnya;
13. Membina TPKS agar dapat berfungsi secara berkelanjutan dalam proses
perencanaan pembangunan partisipatif selanjutnya;
14. Menandatangani serta mentaati Pakta Integritas
Sedangkan BPD mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Mendorong partisipasi masyarakat;
2. Membantu penanganan pengaduan;
3. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan dan kinerja perangkat desa;
4. Mendorong penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam
pelaksanaan tahapan kegiatan.
E. Kelompok Masyarakat/LSM
Kelompok Masyarakat/LSM merupakan sasaran penerima manfaat langsung
sehingga sangat diharapkan dukungan dan peran aktifnya selaku pelaku utama pada
tiap tahapan, mulai dari proses penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan
pemeliharaannya, dengan mengacu pada pedoman yang sudah ditetapkan, dapat
memalui pendampingan dan bimbingan oleh fasilitator.
Kelompok Masyarakat/LSM membentuk TPKS (Tim Pengelola Kegiatan Swakelola),
dapat memanfaatkan organisasi yang sudah ada dan memenuhi kriteria yang telah
disepakati, melalui mekanisme musyawarah desa dan pengesahan oleh Kepala Desa.
Susunan TPKS terdiri dari Ketua, Bendahara, Sekretaris, Tenaga Teknis, dan anggota,
dengan keanggotaan minimal terdiri dari 35% perempuan. Perangkat pemerintah
desa tidak diperbolehkan duduk dalam kepengurusan TPKS dan tim pendukung TPKS
lainnya.
TPKS dipilih oleh masyarakat dapat melalui pemilihan langsung di MUSDES, atau
melalui mekanisme kesepakatan.
Tugas TPKS meliputi:
i. Mentaati Pakta Integrit as yang disepakati bersama kepala desa dan wakil
masyarakat;
ii. Mengidentifikasi permasalahan infrastruktur di tingkat desa;
iii. Mendorong dan memfasilitasi keterlibatan kaum perempuan, masyarakat
miskin dan kelompok minoritas dalam setiap tahapan kegiatan;
iv. Menyusun Usulan RKM;
v. Mengajukan Usulan RKM untuk diverifikasi oleh PPKSP;
vi. Menyusun perencanaan teknis dan RAB;
v i i. Melaksanakan RKM;
viii. Membuka rekening dana swakelola (rekening harus dengan dual account ,
terdiri dari Ketua dan Bendahara TPKS);
ix. Menjamin dan memfasilitasi transparansi kegiatan;
x. Menandatangani kontrak kerja antara ketua TPKS dengan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPKSP) dengan melampirkan berita acara dan daftar hadir tahap
musdes persiapan/perencanaan;
xi. Melakukan pengajuan pencairan kepada SKPD/PPKSP dengan lampiran
Laporan Pelaksanaan Kegiatan, Buku Kas TPKS yang dilengkapi nota/bukti
pengeluaran dan foto kopi buku rekening bank TPKS;
xii. Menyusun laporan Buku Kas TPKS dan mengumpulkan bukti- bukti
pengeluaran;
xiii. Menyusun laporan kemajuan pelaksanaan sesuai dengan format pedoman;
xiv. Menyelenggarakan rembug-rembug warga untuk membahas kemajuan dan
permasalahan pelaksanaan kegiatan minimal seminggu sekali;
xv. Menyebarluaskan laporan kemajuan kegiatan mela lui media komunikasi yang
ada di tingkat desa, papan informasi, dan media lainnya yang dapat diakses
oleh semua pihak minimal seminggu sekali;
xvi. Menyusun laporan akhir/pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan yang
dibahas dalam Musdes;
xvii. Menyelenggarakan Musdes Pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan;
xviii. Menyampaikan laporan akhir hasil Musdes kepada SKPD;
xix. Menyimpan seluruh dokumen perencanaan dan pelaksanaan secara baik
untuk kepentingan audit.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi TPKS
2. Tim Pelaksana
Tim pelaksana dibentuk oleh TPKS dan bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa pelaksanaan kegiatan swakelola dilakukan secara tepat waktu, tepat biaya
dan tepat mutu. Anggota tim pelaksana terdiri dari perwakilan anggota TPKS dan
anggota masyarakat yang memiliki keahlian dan pengalaman teknis.
Tugas Tim Pelaksana antara lain:
i. Memastikan bahwa kegiatan dilaksanakan sesuai dengan disain teknis dan
RAB;
ii. Memfasilitasi penyediaan data dan dokumen pendukung yang berkaitan
dalam pelaporan pelaksanaan kegiatan fisik dan keuangan;
iii. Memastikan bahwa pembangunan infrastruktur sesuai dengan pedom an
teknis yang ada (standar mutu).
Dalam mengkaji ulang dukumen RUP,ada beberapa alternatif yang bisa ditempuh
menyangkut pagu anggaran dan volume pekerjaan yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Alternatif 1 Pagu anggaran tidak berubah,hanya volume pekerjaan mengalami
perubahan.
Alternatif 2 Pagu anggaran berubah dan volume pekerjaan tidak berubah
Alternatif 3 Volume pekerjaan berubah dan pagu anggaran juga mengalami
perubahan.
Dari contoh alternatif 1 diatas,setelah dilakukan kaji ulang terhadap dokumen RUP,
langkah selanjutnya adalah membuat usulan perubahan dukumen RUP.
Hasil identifikasi dokumen RUP dibandingkan dengan hasil kaji ulang serta kriteria
pekerjaan swakelola akan menghasilkan kertas kerja yang perlu disusun oleh PPK
dengan keluaran usulan perubahan dan bentuk sebagai berikut:
Tersebar di 10 lokasi
pada 3 kecamatan yang
sulit transportasi Dana
operasi dan peme liharaan
tidak tersedia dalam renstra.
2. RAB
MA: belanja modal
10 unit BabVIII MA: tidak tepat, Kebutuhan MA: belanja barang
posyandu @ Rp50 Perka LKPP No. sebenarnya 20 unit, tetapi 16 unit posyandu
juta Biaya 14 tahun yang layak bangun hanya 16 @ Rp35 juta dengan
pendukung Rp60 2012 unit Biaya pendukung tidak ditambahan dana swadaya
juta perlukan Masyarakat masyarakat
bersedia ber gotong royong
dengan tambahan dana
swadaya
3. KAK
Spesifikasi teknis
bangunan perma- Bab VIII Tidak tersedia semen & besi, Spesifikasi teknis bangu
nen ukuran 40 m²/ Perka LKPP No. tetapi kayu cukup nan non permanen dari
unit. 14 Okt-Nov 2017. awal kayu ukuran 40 m²/ unit.
Waktu tahun 2012 musim hujan, April masa Waktu pekerjaan 45 hari
pekerjaan 45 hari panen raya pada bulan
(Okt- Nov.2017) Mei- Juni 2017
Usulan perubahan merupakan hasil analisis perbandingan antara hasil kaji ulang
dengan hasil identifikasi dokumen RUP dan tetap mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Usulan tersebut dituangkan dalam berita acara
hasil kaji ulang yang akan diajukan oleh PPKPS kepada KPA untuk disahkan sebagai
dokumen RUP. Contoh berita acara ada pada lampiran.
Terkait dengan kasus pembangunan Posyandu di Kab. Cirebon diatas, nampak pagu
anggaran tidak berubah hanya terjadi penambahan keluaran (output) dari 10 unit
menjadi 16 unit Posyandu dengan tambahan dana dari swadaya masyarakat.
Usulan perubahan dokumen RUP dari PPKSP akan ditelaah dan dikaji terlebih dahulu
oleh PA/KPA dengan mempertimbangkan beberapa aspek:
a. Aspek teknis
Dalam mengkaji usulan revisi RUP, PA/KPA perlu memperhatikan aspek teknis
pekerjaan berupa antara lain: substansi revisi, alasan atau dasar kebijakannya,
penentuan jumlah kebutuhan atas barang/jasa, kemampuan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut, jangka waktu yang diperlukan mulai dari
pelaksanaan sampai dengan pekerjaan tersebut diterima dan relevansi dengan
pencapaian sasaran kinerja..
b. Aspek administrasi
Kelengkapan dokumen dan berita acara hasil kaji ulang diperlukan dalam proses
mengkaji usulan revisi RUP. PA/KPA mengecek apakah usulan revisi yang
diajukan oleh PPK telah memenuhi persyaratan administratif.dan telah sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
c. Aspek keuangan
PA/KPA mengidentifikasi aspek keuangan yang diusulkan perubahan oleh PPK
dengan ketersediaan anggaran dan kepatuhan terhadap pe- nerapan standar
biaya serta kewajaran harga satuan.PA/KPA meneliti kembali kewajaran revisi
biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan pekerjaan swakelola.
Biaya-biaya tersebut harus mencakup mulai dari biaya pekerjaan itu sendiri
ditambah dengan biaya pendukungnya.
Sesuai Pasal 154 Permendagri No.13 Tahun 2006, berlaku ketentuan ketentuan
sebagai berikut:
(2). Perubahan APBD hanya dapat dilakukan 1(satu) kali dalam 1(satu) tahun
anggaran,kecuali dalam keadaan luar biasa Sedangkan pergeseran anggaran sesuai
pasal 160 Permendagri No 13 Tahun 2006 dapat dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
(1) Pergeseran anggartan antar unit organisasi,antar kegiatan dan antar jenis
belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154 ayat (1) huruf b serta
pergeseran aantar obyek belanja dalam jenis belanja dan antar rincian obyek
belanja diformulasikan dalam DPPA-SKPD.
(2) Pergeseran antar rincian obyek belanja dalam obyek belanja berkenaan
dapat dilakukan atas persetujuan PPKD.
(3) Pergeseran antar obyek belanja dalam jenis belanja berkenaan dilakukan
atas persetujuan sekretaris daerah.
(4) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3)
dilakukan dengan cara mengubah peraturan kepala daerah tentang
penjabaran APBD sebagai dasar pelaksanaan,untuk selanjutnya dianggarkan
dalam rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD.
(5) Pergeseran antar unit organisasi,antar kegiatan dan antar jenis belanja dapat
dilakukan dengan cara merubah peraturan daerah tentang APBD.
(6) Anggaran yang mengalami perubahan baik berupa penambahan dan/atau
pengurangan akibat pergeseran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus
dijelaskan dalam kolom keterangan peraturan kepala daerah tentang
perubahan penjabaran APBD.
(7) Tata cara pergeseran sebagaimana dimaksud ayat (2) diatur dalam peraturan
kepala daerah.
Langkah berikutnya yang harus diambil oleh tim perencana swakelola adalah
menjabarkan kebutuhan waktu pelaksanaan pekerjaan keseluruhan yang
ditetapkan pada KAK ke dalam jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan mencakup:
jadwal pelaksanaan kerja (s-curve) dan jadwal kebutuhan barang, jasa lainnya,
peralatan/suku cadang, dan/atau tenaga ahli perseorangan. Jadwal rencana
pelaksanaan pekerjaan adalah waktu dimulainya pelaksanaan pekerjaan hingga
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan merupakan alat manajemen yang digunakan untuk
mengatur pelaksanaan tiap kegiatan sehingga proyek dapat selesai tepat pada
waktunya.
Penyusunan rencana pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Tim Perencana
Swakelola. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat setelah KAK disusun atau setelah
dibuat perjanjian(kontrak) untuk pekerjaan yang diswakelolakan kepada Lembaga
Pemerintah lainnya atau kelompok masyarakat. Sedangkan untuk pekerjaan
swakelola yang dikerjakan sendiri oleh K/L/D/I penanggung jawab anggaran, jadwal
pelaksanaan dibuat sebelum pekerjaan dilaksanakan. Jadwal rencana pelaksanaan
pekerjaan dimaksudkan untuk mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan agar dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang tersedia.Ketepatan waktu merupakan harga
mutlak dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Oleh karena itu perlu disusun jadwal
waktu pelaksanaan yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar dalam menyusun jadwal
waktu pelaksanaan pekerjaan adalah:
a. Jenis pekerjaan.
b. Tenaga yang tersedia
c. Penjadwalan pengadaan bahan
d. Kondisi lapangan
e. Keadaan cuaca disekitar lokasi(khusus pekerjaan konstruksi)
f. Peralatan yang disediakan.
Jadwal pelaksanaan swakelola dapat dibuat dalam bentuk bar chart dan kurva S.
a. Diagram batang
Belum
Belum
Bab V Pengawasan dan Pelaporan
5.1. Pengawasan
Belum
5.2. Pelaporan
Belum
Bab VI Penutup
Narasi Bla..Bla..Bla
Lampiran 1. Mekanisme Pelaksanaan Swakelola oleh Pokmas/LSM
Contoh Format 1: SURAT PERJANJIAN SWAKELOLA MASYARAKAT
KOP SURAT
SURAT PERJANJIAN
SWAKELOLA
ANTARA
K/L/D/I ..........................................................
dan
KELOMPOK MASYARAKAT ..........................................................
Nomor : …………………………………………
Tanggal : …………………………………………
tentang
…………………………………………………………….
Surat perjanjian ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan
ditandatangani di ....................., pada hari ................, tanggal ................., bulan ..............
tahun .............., antara (Nama) ........................., selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak
untuk dan atas nama K/L/D/I .........................................................., yang berkedudukan di
.......................................... No. .... Telp. (........................) ................, berdasarkan Surat Keputusan
…………………………. No. ……………………….. (selanjutnya disebut “Pihak I”) dan (Nama) .......................,
Ketua Kelompok Masyarakat ........................................., yang bertindak untuk dan atas nama
Kelompok Masyarakat ....................................................., yang berkedudukan di
........................................... Telp. (........................) , (selanjutnya disebut “Pihak II”).
MENGINGAT BAHWA:
a. Pihak I telah meminta Pihak II untuk melaksanakan kegiatan ...............................................
sebagaimana diterangkan dalam kerangka acuan kegiatan (KAK) yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Kegiatan Swakelola”);
b. Pihak II sebagaimana dinyatakan kepada Pihak I, memiliki sumber daya personel dan sumber
daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Kegiatan Swakelola sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
c. Pihak I dan Pihak II menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini dan
mengikat pihak yang diwakili;
d. Pihak I dan Pihak II mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan
Kontrak ini masing-masing pihak:
1. telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2. menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3. telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4. telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan dan kondisi yang terkait.
Oleh karena itu, Pihak I dan Pihak II dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut.
1. Kegiatan yang dimaksud dalam kontrak ini adalah Pelaksanaan …………………………………
………………………………………………………………………………………….
2. Total Nilai Kontrak ini adalah sebesar Rp ................................
(..................................................................);
3. Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. dokumen-dokumen berikut (selanjutnya disebut “Dokumen Kontrak”) merupakan satu-
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. Perjanjian;
b. Kerangka acuan kerja (KAK);
c. Daftar kuantitas dan harga (jika ada);
d. Jadwal pelaksanaan;
e. Dokumen lainnya (jika ada).
5. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dan ketentuan dalam dokumen yang
lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan
hierarki pada angka 3 di atas;
6. Hak dan kewajiban timbal-balik Pihak I dan Pihak II dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi
khususnya :
a. PIHAK I mempunyai hak dan kewajiban untuk:
i. mengawasi dan memeriksa kegiatan yang dilaksanakan oleh Pihak II;
ii. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh Pihak II;
iii. menyerahkan dana sesuai dengan nilai yang tercantum dalam Kontrak yang telah
ditetapkan kepada Pihak II;
b. Pihak II mempunyai hak dan kewajiban untuk:
i. menerima dana untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan nilai biaya yang telah
ditentukan dalam Kontrak;
ii. melaporkan pelaksanaan kegiatan secara periodik atau sesuai permintaan dari
dan/atau kepada Pihak I;
iii. merencanakan, melaksanakan, menyelesaikan pekerjaan, dan menyampaikan laporan
pengawasan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
iv. melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan secara cermat, akurat, dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen ataupun sementara
yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan yang
dirinci dalam Kontrak;
v. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan Pihak I;
vi. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak;
7. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam Dokumen
Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur
dalam Dokumen Kontrak.
Dengan demikian, Pihak I dan Pihak II telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia.
.......................................... ..........................................
NIP. ......................................... NIP. .........................................
Contoh Format 2: KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN FISIK (BANGUNAN)
Catatan:
*) diisi oleh tim perencana SKPD
A. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Tujuan:
………………………………………………………..........................…..……*)
3. SASARAN 1. .........................................................................................*)
2. .........................................................................................*)
3. .........................................................................................*)
4. dst. ....................................................................................*)
5. SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya lebih kurang
Rp……………. (…......................…………….) termasuk PPN dibiayai
APBN/APBD Tahun Anggaran 200.... *)
6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, a. Lingkup Kegiatan
DATA DAN FASILITAS Lingkup kegiatan ini, adalah:
PENUNJANG SERTA ALIH 1). ......................................................................*)
PENGETAHUAN 2). ......................................................................*)
3). dst. ..................................................................*)
b. Lokasi Kegiatan
Kegiatan swakelola ini harus dilaksanakan di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
c. Data dan Fasilitas Penunjang (jika diperlukan)
1). Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pejabat pembuat
komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh Tim
Pengelola Kegiatan Swakelola (TPKS) atau penyedia
jasa/penyedia jasa perseorangan (jika ada):
a). Laporan dan Data
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu
serta fotografi (jika ada).
(Nyatakan jika ada laporan dan data/instansi yang dapat
dipakai sebagai referensi oleh Tim Pengelola Kegiatan
Swakelola (TPKS) atau penyedia jasa/penyedia jasa
perseorangan (jika ada)
b). Akomodasi dan Ruangan Kantor
(Jelaskan dan nyatakan apakah ada akomodasi dan ruangan
kantor yang akan disediakan oleh pejabat pembuat
komitmen. Misalnya ruangan kantor luas/ukurannya dan
keadaannya, atau harus disediakan oleh Tim Pengelola
Kegiatan Swakelola (TPKS) atau penyedia jasa/penyedia jasa
perseorangan (jika ada) dengan cara sewa).
c). Staf Pengawas/Pendamping
(Pejabat pembuat komitmen dapat mengangkat petugas
atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau
pendamping (counterpart), atau project officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan swakelola).
d). Fasilitas yang disediakan oleh pejabat pembuat komitmen
yang dapat digunakan oleh Tim Pengelola Kegiatan Swakelola
(TPKS) atau penyedia jasa/penyedia jasa perseorangan (jika
ada) (Cantumkan nama dan jumlah barang tersebut)*)
d. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh pejabat pembuat komitmen, Tim
Pengelola Kegiatan Swakelola (TPKS) atau penyedia jasa/penyedia
jasa perseorangan harus mengadakan pelatihan, kursus singkat,
diskusi, dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan
dalam rangka alih pengetahuan kepada staf di lingkungan organisasi
pejabat pembuat komitmen.
Catatan:
*) diisi oleh tim perencana SKPD
A. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Tujuan:
………………………………………………………..........................…..……*)
3. SASARAN 1. .......................................................................................*)
2. .......................................................................................*)
3. .......................................................................................*)
4. dst. ...................................................................................*)
5. SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya lebih kurang
Rp……………. (…......................…………….) termasuk PPN dibiayai
APBN/APBD Tahun Anggaran 200.... *)
6. LINGKUP, LOKASI a. Lingkup Kegiatan
KEGIATAN, DATA DAN Lingkup kegiatan ini, adalah:
FASILITAS PENUNJANG, 1). ......................................................................*)
SERTA ALIH 2). ......................................................................*)
PENGETAHUAN 3). dst. ..................................................................*)
b. Lokasi Kegiatan
Kegiatan swakelola ini harus dilaksanakan di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
c. Data dan Fasilitas Penunjang (jika diperlukan)
3). Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pejabat pembuat
komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh Tim
Pengelola Kegiatan Swakelola (TPKS) atau penyedia
jasa/penyedia jasa perseorangan (jika ada):
a). Laporan dan Data
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu
serta fotografi (jika ada).
(Nyatakan jika ada laporan dan data/informasi yang dapat
dipakai sebagai referensi oleh Tim Pengelola Kegiatan
Swakelola (TPKS) atau penyedia jasa/penyedia jasa
perseorangan).
b). Akomodasi dan Ruangan Kantor
(Jelaskan dan nyatakan apakah ada akomodasi dan ruangan
kantor yang akan disediakan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, misalnya ruangan kantor luas/ukurannya dan
keadaannya, atau harus disediakan oleh Tim Pengelola
Kegiatan Swakelola (TPKS) atau penyedia jasa/penyedia jasa
perseorangan (jika ada) dengan cara sewa).
c). Staf Pengawas/Pendamping
(Pejabat Pembuat Komitmen dapat mengangkat petugas
atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau
pendamping (counterpart), atau project officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan swakelola).
d). Fasilitas yang disediakan oleh pejabat pembuat komitmen
yang dapat digunakan oleh Tim Pengelola Kegiatan Swakelola
(TPKS) atau penyedia jasa/penyedia jasa perseorangan (jika
ada).
(Cantumkan nama dan jumlah barang tersebut)*)
11. LAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pejabat pembuat
komitmen adalah:
a. Laporan bulanan.
b. Laporan realisasi pekerjaan.
c. Laporan pengawasan dan evaluasi.
d. Laporan khusus (jika diperlukan).
( ……………………………. )
NIP. ……………………
Contoh Format 4: GAMBAR RENCANA DAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
Contoh Gambar: A1/A3
PPK…………………………….. LOKASI
GAMBAR
DIRENCANA
DIGAMBAR DIPERIKSA DISETUJUi (TAHUN)
Contoh Format 5: JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN/KEGIATAN
Mengetahui, Menyetujui,
Pengawas Pejabat Pembuat Komitmen
.............................................. ……………………………………..
NIP. …………………………….. NIP. ………………….
Contoh Format 6: JADWAL PENGADAAN/KEBUTUHAN BAHAN, TENAGA KERJA, DAN PERALATAN
K/L/D/I : ............................. Pekerjaan : ..........................
Satuan kerja : ............................. Tahun Anggaran : ..........................
APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR KETERANGAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
KENDARAAN
…………………………….
…………………………….
PERALATAN
…………………………….
…………………………….
…………………………….
MATERIAL/BAHAN
…………………………….
…………………………….
TENAGA KERJA
…………………………….
……………………………
Contoh Format 7: RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Unit Kerja : .............................
Pekerjaan : .............................
Tahun Anggaran : .............................
............................................................................
K/L/D/I :……………………….
TANGGAL SURVAI :………………………………
SATKER/SATKER :……………………….
CUACA :………………………………
LOKASI :…………………………….
PETUGAS
(………………………………… )
NIP. ……………………………
Contoh Format 9: SURAT PENGAJUAN KEBUTUHAN BAHAN/MATERIAL, TENAGA KERJA,
DAN PERALATAN
KOP SURAT
Kepada Yth.:
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan …………………………………………………………
……………………………………………………….
di
…………………………
1 Bahan/Material
2 Tenaga Kerja
3 Peralatan
……………………………………….
NIP. ……………………….
Contoh Format 10: KONTRAK/PERJANJIAN PENGADAAN BARANG/BAHAN
KOP SURAT
SURAT PERJANJIAN
PAKET PEKERJAAN PENGADAAN BARANG
Nomor: __________
(Jika penyedia bukan berbentuk kemitraan/KSO maka kalimat pembukaan sebagai berikut.)
Surat perjanjian ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan
ditandatangani di __________, pada hari __________, tanggal __, bulan __________, tahun
____________ (tanggal, bulan, dan tahun diisi dengan huruf) antara __________ (nama Pejabat
Pembuat Komitmen), selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama
__________ (nama Unit Kerja Pejabat Pembuat Komitmen), yang berkedudukan di __________
(alamat Pejabat Pembuat Komitmen), berdasarkan Surat Keputusan _______________ (pejabat yang
menandatangani SK penetapan sebagai PPK) No. _________________ (No. SK penetapan sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen) (selanjutnya disebut “PPK”) dan __________ (nama Wakil Penyedia),
__________ (jabatan wakil Penyedia), yang bertindak untuk dan atas nama __________ (nama
Penyedia), yang berkedudukan di __________ (alamat Penyedia), berdasarkan Akta Notaris No. ___
(No. akta notaris) tanggal ____________ (tanggal penerbitan akta) yang dikeluarkan oleh Notaris
______________ (nama Notaris penerbit Akta) (selanjutnya disebut “Penyedia”).
Surat perjanjian ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan
ditandatangani di __________, pada hari __________, tanggal __, bulan __________, tahun ____,
antara __________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang
bertindak untuk dan atas nama __________ [nama proyek/Unit Kerja Pejabat Pembuat Komitmen],
yang berkedudukan di __________ [alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat Keputusan
_______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK] No. _______________
[nomor SK penetapan sebagai PPK] (selanjutnya disebut “PPK”) dan __________ [nama penyedia],
sebagai tenaga ahli __________ [posisi tenaga ahli penyedia], yang bertindak untuk dan atas nama
__________ [nama penyedia], yang beralamat di __________ [alamat Penyedia Jasa Konsultansi],
berdasarkan kartu identitas berupa ________ [KTP/SIM/Paspor/identitas lain yang masih berlaku] No.
__________ [nomor kartu identitas] (selanjutnya disebut “Penyedia”).
MENGINGAT BAHWA:
a. PPK telah meminta penyedia untuk menyediakan Jasa Konsultansi sebagaimana diterangkan dalam
syarat-syarat umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini;
b. Penyedia, sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personel, dan
sumber daya teknis, dan telah menyetujui untuk menyediakan jasa konsultansi sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
c. PPK dan penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan yang
menandatangani mempunyai kewenangan untuk mengikat pihak yang diwakili;
d. PPK dan penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan
Kontrak ini masing-masing pihak:
1. telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2. menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3. telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4. telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.
Oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut.
1. (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan dan Lumpsum ditulis
sebagai berikut.)
Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil
Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya adalah sebesar Rp__________ (_________________
rupiah);
(Untuk Kontrak Lumpsum ditulis sebagai berikut.)
Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebagaimana
tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya adalah sebesar
Rp__________ (_________________ rupiah);”
2. Istilah dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang
tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
3. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini:
a. Adendum Surat Perjanjian (jika ada);
b. Pokok perjanjian;
c. Surat penawaran berikut data penawaran biaya;
d. Syarat-syarat khusus kontrak;
e. Syarat-syarat umum kontrak;
f. Kerangka acuan kerja;
g. Data teknis selain kerangka acuan kerja;
h. Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu surat jaminan, surat penunjukan penyedia
barang/jasa, dan berita-berita acara seleksi.
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain. Jika terjadi pertentangan
antara ketentuan dalam suatu dokumen dan ketentuan dalam dokumen yang lain, yang berlaku
adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di
atas.
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi
khususnya:
a. Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultansi untuk PPK sesuai
dengan ketentuan Kontrak; dan
b. PPK berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penyedia sesuai dengan
ketentuan Kontrak.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dengan tanggal mulai
dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam syarat-syarat umum/khusus
Kontrak.
Dengan demikian, PPK dan penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal
tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Republik Indonesia.
__________ __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk [tanda tangan (jika salinan asli ini untuk
Penyedia Jasa Konsultansi maka rekatkan proyek/Unit Kerja Pejabat Pembuat Komitmen
materai Rp 6.000,-)] maka rekatkan materai Rp6.000,-)]
SURAT PERJANJIAN
Nomor: .............................................
ANTARA
......................................................................
(diisi nama Pejabat Pembuat Komitmen)
DAN
.......................................................................
(diisi nama orang perseorangan borongan)
UNTUK
Dalam Rangka
..........................................................................................................
Surat perjanjian ini dibuat di ........................., pada hari ............., tanggal .................,
bulan ..................., tahun ........................ antara ..................................... selaku pejabat
yang melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja (Pejabat
Pembuat Komitmen) pada unit kegiatan ........................., Departemen ........................,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, dan ....................................... selaku Orang
Perseorangan selanjutnya disebut PIHAK KEDUA, selanjutnya disebut KONTRAK
tertanggal ..................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut “Para Pihak”.
Dengan ini, Para Pihak menyetujui semua ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal
berikut.
4. Surat Perjanjian ini berlaku dan mengikat kedua belah pihak sejak tanggal
ditandatangani. Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan setelah Surat Perjanjian
ditandatangani.
5. Kecuali jika disepakati lain oleh Para Pihak, alamat PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
adalah:
Dengan demikian, Para Pihak telah sepakat untuk menandatangani Surat Perjanjian ini pada
tanggal tersebut di atas.
..................................................... ……………………………………..
NIP. ………………….
Contoh Format 13: SURAT PERINTAH KERJA (SPK) PENGADAAN BARANG/BAHAN
[Kop Surat Unit Kerja Pejabat Pembuat Komitmen]
NILAI PEKERJAAN
Uraian Harga satuan Total (Rp)
No. Kuantitas Satuan Ukuran
Pekerjaan (Rp )
Jumlah
PPN 10%
Nilai
TERBILANG : ______________________________________________________
Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________
NOMOR DAN TANGGAL SURAT UNDANGAN PENGADAAN
LANGSUNG:
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata
anggaran kegaiatan __________
NILAI PEKERJAAN
Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untukUnit
Penyedia Jasa Konsultansi, rekatkan materai Rp6.000,-)] Kerja Pejabat Pembuat Komitmen, rekatkan materai
Rp6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
STANDAR KETENTUAN DAN SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan,
dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga sesuai SPK.
2. HUKUM YANG BERLAKU
Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.
3. PENYEDIA JASA KONSULTANSI MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personel serta pekerjaan yang dilakukan
4. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak, dan biaya overhead serta biaya asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak
harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).
5. HAK KEPEMILIKAN
PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan sehubungan dengan
jasa yang diberikan oleh penyedia jasa konsultansi kepada PPK. Jika diminta oleh PPK, penyedia jasa konsultansi
berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan
hukum yang berlaku.
Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan semua
peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh
penyedia jasa konsultansi. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat
diberikan kepada penyedia jasa konsultansi dengan penegecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
6. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan
dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan di luar
pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
7. ASURANSI
a. Apabila dipersyaratkan, penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai tanggal selesainya
pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, dan pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan atas segala risiko terhadap kecelakaan,
kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.
8. PEMUTUSAN
Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan SPK ini
dengan pemberitahuan tertulis kepada penyedia jasa konsultansi.
Jika SPK diputuskan sebelum waktu pelaksanaan pekerjaan berakhir dan pemutusan tersebut akibat keadaan
kahar atau bukan karena kesalahan atau kelalaian penyedia jasa konsultansi, penyedia jasa konsultansi berhak
atas pembayaran pekerjaan secara pro rata sesuai dengan prestasi pekerjaan yang dapat diterima oleh PPK.
9. PENUGASAN PERSONEL
Penyedia jasa konsultansi tidak diperbolehkan menugaskan personel selain personel yang telah disetujui oleh
PPK untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan SPK ini.
10. PENANGGUNGAN DAN RISIKO
a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta
instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda,
gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK
beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak tanggal
mulai kerja sampai tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia, dan personel;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian personel;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;
b. Terhitung sejak tanggal mulai kerja sampai tanggal penandatanganan berita acara penyerahan awal,
semua risiko kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan ini, bahan dan perlengkapan merupakan risiko
penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam
syarat ini.
11. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia.
12. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan volume pekerjaan atau
kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan
pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang
berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.
c. Laporan harian berisi:
1) penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
2) jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
3) jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
4) keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap
kelancaran pekerjaan; dan
5) catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
d. laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil
PPK.
e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam
periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam
periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan di lokasi pekerjaan.
Direktorat : .............................
Unit Kerja : .............................
Pekerjaan : .............................
Tahun Anggaran : .............................
1 Pelaksana
2 Tukang Besi
Tukang Batu
4 Tukang kayu
Operator
6 Pembantu
Operator
7 Pekerja
8 …………….
9
10
(…………………………….) (…………………………….)
NIP. …………………….. NIP. ……………………..
Contoh Format 16: LAPORAN HARIAN
LAPORAN HARIAN
Hari ke - : ……………………….
Hari/Tanggal : ……………………….
Pekerjaan : ……………………….
1 Pelaksana
2 Tukang Besi
Tukang Batu
4 Tukang kayu
Operator
6 Pembantu
Operator
7 Pekerja
8 …………….
9
10
(…………………………….) (…………………………….)
NIP. …………………….. NIP. ……………………..
Contoh Format 17: LAPORAN MINGGUAN
LAPORAN MINGGUAN
Minggu ke - : ……………………………………
(………………………………………….) (………………………………………….)
NIP. ………………………………. NIP. ……………………………….
Contoh Format 18: LAPORAN BULANAN
LAPORAN BULANAN
SISI A
SISI B
Pekerjaan : ...............................................................................
Lokasi Pekerjaan : ...............................................................................
Tahun Anggaran : ...............................................................................
Tanggal : ...............................................................................
Pada hari ini …….., tanggal ………., bulan ….., tahun ……….., (…..- ….. - ……), kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ...............................................................................
Jabatan : ...............................................................................
Berdasarkan Surat Keputusan No……. Tgl ….…,………. 20…
Alamat : ...............................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama : ...............................................................................
Jabatan : ...............................................................................
Alamat : ...............................................................................
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Bertindak untuk dan atas nama ……………… yang didirikan berdasarkan Akte Notaris ..
……………………., No ……, Tgl ……., …….20……
Berdasarkan:
1. Surat Perintah Kerja Nomor : ………………………………..……………….……, tanggal …,…………20…
2. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan No.: …………………………….……, tanggal …, …..……20…
3. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan No.: ……………………….…….……, tanggal …, ……..…20…
Kedua belah pihak telah sepakat membuat berita acara pembayaran dengan perincian:
1. Jumlah harga pekerjaan = Rp……………………………..
2. Jumlah yang telah dibayarkan = Rp…………………………….. _
3. Jumlah yang belum dibayarkan = Rp……………………………..
4. Jumlah yang dimintakan = Rp……………………………..
Potongan pembayaran:
PPN = Rp…………………….
PPh Pasal 22.1.5% = Rp……………………. +
= Rp…………………………….. _
= Rp……………………………..
(Ditulis dengan huruf………………………………………………………………………….………….).
Pembayaran tersebut dibebankan kepada DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) Satker
……………………………............................................................ Kegiatan …………...………………………
(Contoh: 01.01.13.4214.0277.532111)
Pihak Kedua sepakat atas jumlah pembayaran tersebut di atas dibayarkan kepada Bank
……………. , No. Rekening :……………………………………………………………..
Demikian berita acara ini dibuat rangkap …..(………) untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
KOP SURAT
DAFTAR HADIR
TIDAK
NO. NAMA TUGAS HADIR TANDA TANGAN KETERANGAN
HADIR
Contoh Format 20: BUKTI PEMBAYARAN PENGADAAN BAHAN
BUKTI PEMBAYARAN)
No :……………………………
……………,……………20.…
Contoh Format 27: PANJAR KERJA
PANJAR KERJA
No :……………………………
……………,……………20.…
Contoh Format 21: REALISASI PEKERJAAN FISIK
KOP SURAT
LOKASI : ……………………………………………………………………………………………….
ANGGARAN : ……………………………………………………………………………………..
JENIS KEGIATAN : ………………………………………………………………………………………………..
NAMA PEKERJAAN : ………………………………………………………………………………………………..
I. Pengelola Pekerjaan:
1. Penanggung jawab :
2. Perencana :
3. Pelaksana :
4. Pengawas :
1. Manfaat :
2. Volume :
1. Mulai Pelaksanaan :
2. Selesai :
3. Jumlah Hari : ………………… hari kerja.
IV. Realisasi Tenaga dan Biaya:
1. Upah = Rp …………………………….
2. Bahan-bahan= Rp …………………………….
3. Peralatan = Rp …………………………….
4. Perjalanan Dinas = Rp …………………………….
5. Lain-lain = Rp …………………………….
Total = Rp …………………………….
TERBILANG : ………………………………………………………………………………………………………..
Jakarta, ………………………..200…….
(…………………………………….. ) ( …………………………………….. )
NIP: .................................... NIP:................................
Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen
( ……………………………………. )
NIP:…………………………..
FOTO PERKEMBANGAN
PEKERJAAN (JIKA DIPERLUKAN)
SIS1 A
SIS1 B
LOKASI : ……………………………………………………………………………………………….
ANGGARAN : ……………………………………………………………………………………………….
JENIS KEGIATAN : ………………………………………………………………………………………………..
NAMA PEKERJAAN : ………………………………………………………………………………………………..
I. Pengelola Pekerjaan:
1. Penanggung jawab :
2. Perencana :
3. Pelaksana :
4. Pengawas :
1. Manfaat :
2. Volume :
1. Mulai Pelaksanaan :
2. Selesai :
3. Jumlah Hari : ………………… hari kerja.
1. Upah = Rp …………………………….
2. Bahan-bahan= Rp …………………………….
3. Peralatan = Rp …………………………….
4. Perjalanan Dinas = Rp …………………………….
5. Lain-lain = Rp …………………………….
Total = Rp …………………………….
TERBILANG : ………………………………………………………………………………………………………..
Jakarta, ………………………..200…….
(…………………………………….. ) ( …………………………………….. )
NIP: .................................... NIP:................................
Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen
( ……………………………………. )
NIP:…………………………..
Contoh Format 23: LAPORAN PEKERJAAN SELESAI
KOP SURAT
Yth.:
(diisi nama atasan langsung PPK)
............................................
............................................
di
………………………..
Demikian laporan penyerahan seluruh Pekerjaan kami sampaikan atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
……………………………………… ……………………………………
NIP : ……………………….. NIP : ………………………..
Pekerjaan : ……………………………………………………..
Lokasi Pekerjaan : ……………………………………………………..
Nomor/Tanggal Surat Penugasan : ……………………………………………………..
Biaya : ……………………………………………………..
Nomor : …………………………………………………….
Tanggal : …………………………………………………….
Nama : …………………………………………………………………………..
Jabatan : …………………………
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama : …………………………………………………………………………..
Jabatan :…………..(posisi/jabatan) ……………………………, sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
dimaksud, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya disebut sebagai Para Pihak.
Para pihak berdasarkan berita acara pemeriksaan pekerjaan swakelola selesai 100% Nomor
………………………………tanggal……………………………… menyatakan bahwa PIHAK KEDUA menyerahkan
kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menerima dengan baik hasil pelaksanaanpekerjaan
yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
( …………………………………… ) ( …………………………………… )
NIP. ……………………………… NIP. ………………………………
Contoh Format 25: SURAT TUGAS PEMERIKSAAN DAN EVALUASI
KOP SURAT
Pejabat yang melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja kegiatan
………………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………….. (diisi nama kegiatan dan unit kerja)
dengan ini memerintahkan kepada :
Nama : …………………………………………………….
Jabatan : ……………………………………………………………………………………………….
Pangkat/Golongan : ……..
Ditugaskan ke : ………………
Kendaraan : ……………………………
DIKELUARKAN DI : ………………
PADA TANGGAL : ………………………………….
……………………………………
NIP. ……………………….
Contoh Format 34: REKOMENDASI
KOP SURAT
REKOMENDASI
LOKASI : ………………………………………………………………………………………….
ANGGARAN : ………………………………………………………………………………………………
JENIS KEGIATAN : …………………………………………………………………………………………..
NAMA PEKERJAAN : …………………………………………………………………………………………..
1. Maksud
2. Tujuan
3. Sasaran
4. Lingkup
5. Lokasi Kegiatan
6. Keluaran/Hasil
7. Metode
Pelaksanaan
Rekomendasi
………………., …………….200…..
Ketua Tim Pengawas
………………………………………
NIP : ………………………..
Contoh Format 26: BERITA ACARA PERUBAHAN PEKERJAAN
NOMOR :……………………………………………………….
Surat perjanjian ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan
ditandatangani di ..................... pada hari ................ tanggal .................
bulan ............. .tahun .............. antara ........................., selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang
bertindak untuk dan atas nama K/L/D/I .........................................................., yang berkedudukan di
.......................................... No. .... Telp. (........................) ................, berdasarkan Surat Keputusan
…………………………. No ……………………….. (selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”) dan .......................,
Dekan Fakultas ...................................................., yang bertindak untuk dan atas nama
Fakultas ..................................................................., yang berkedudukan di
......................................................, (“PIHAK KEDUA”).
Berdasarkan evaluasi surat permohonan PIHAK KEDUA serta penyesuaian dengan kondisi lapangan
selama dalam pelaksanaan pekerjaan .............................., dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA menyatakan setuju untuk melakukan perubahan pelaksanaan Pekerjaan ................................
Hasil Perubahan pelaksanaan pekerjaan terdapat pada lampiran Berita Acara ini.
Demikian berita acara ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
…………………………………..
…………………………………..
Jumlah
……………………..,…………….. 2013
Perencana/Pengawas Lapangan
………………………….
Nama Jelas
Contoh Format 27: NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH
Pada hari ini ......................., tanggal ............ bulan .................... tahun ......................
yang bertanda tangan di bahwa ini:
Nama : ……………………………………………………
NIP : ……………………………………………………
Jabatan : Kepala (SKPD) ………………………….
Unit Kerja : ……………………………………………………
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah ................................ berdasarkan
Keputusan ……………………………………………………....... tentang Penunjukan Kuasa
Penandatanganan Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah kepada Kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Kepala Biro di Lingkungan Pemerintah …………………………….., yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Nama : ……………………………………………………
No. KTP : ……………………………………………………
Jabatan : ……………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………
Yang bertindak untuk dan atas nama ……………………………………………………… (Penerima Hibah)
yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan Perjanjian Belanja Hibah Daerah berupa Uang
dengan ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH
(1) PIHAK PERTAMA memberikan belanja hibah kepada PIHAK KEDUA, berupa uang sebesar
Rp.………............. (..................................).
(2) PIHAK KEDUA menyatakan menerima belanja hibah dari PIHAK PERTAMA berupa uang
sebesar Rp............. (.............).
(3) Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk
……………………………………………………(Nama Kegiatan) ……………….……….. sesuai dengan
rencana penggunaan belanja hibah/proposal yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari naskah perjanjian belanja hibah daerah ini.
(4) Penggunaan belanja hibah sebagaimana ayat (2) bertujuan untuk
……………………………………………………(Nama Kegiatan).
Pasal 2
PENCAIRAN BELANJA HIBAH
(1) Pencairan belanja hibah berupa uang yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) ................................ Tahun ....... dilakukan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku .
(2) PIHAK KEDUA mengajukan permohonan kepada PIHAK PERTAMA, dengan dilampiri:
a. Naskah perjanjian belanja hibah daerah;
b. Fotokopi rekening bank;
c. Pakta integritas/surat pernyataan tanggung jawab bermaterai cukup;
d. Kuitansi rangkap 4 (empat) bermaterai cukup;
e. Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) ketua/pimpinan penerima hibah.
(3) Belanja hibah sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (1) dibayarkan melalui
pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ................................ ke Rekening Bank
…………………………. atas nama ………………………………. selaku PIHAK KEDUA dengan Nomor
Rekening ………………………………………
(4) PIHAK KEDUA dilarang mengalihkan belanja hibah yang diterima kepada pihak lain.
(5) PIHAK KEDUA setelah menerima pencairan belanja hibah dari PIHAK PERTAMA, segera
melaksanakan kegiatan dengan berpedoman pada rencana penggunaan belanja
hibah/proposal dan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
(1) Menandatangani pakta integritas/surat pernyataan tanggung jawab permohonan belanja
hibah.
(2) Apabila digunakan untuk pengadaan barang dan jasa, maka proses pengadaan barang
dan jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan belanja hibah
kepada ……………………… (Kepala Daerah) melalui …………………………………….. (SKPD
Penanggungjawab yang diberi kuasa).
(4) Apabila sampai akhir kegiatan masih terdapat sisa dana hibah, berkewajiban
mengembalikan ke Kas Umum Daerah ................................ dengan nomor rekening
……………………… (No. Rekening Kas Daerah) dan menyerahkan bukti setorannya kepada
Biro Keuangan Setda .................................
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
(1) Mencairkan belanja hibah apabila seluruh persyaratan dan kelengkapan berkas
pengajuan pencairan dana telah dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.
(2) Menunda pencairan belanja hibah apabila PIHAK KEDUA tidak/belum memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
(3) Melaksanakan evaluasi dan monitoring atas penggunaan belanja hibah.
(4) Melakukan pemeriksaan atas penggunaan belanja hibah.
Pasal 5
SANKSI
Pihak KEDUA yang melanggar Pasal 1 ayat (3) dan Pasal 2 ayat (4) dapat dikenakan sanksi
administratif berupa peringatan tertulis, penundaan/penghentian pencairan/penyaluran
belanja hibah atau sanksi lain sesuai ketentuan perundang-undangan.
Pasal 6
LAIN-LAIN
(1) Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah (NPHD) ini, dibuat rangkap 4 (empat), lembar
pertama dan kedua masing-masing bermaterai cukup sehingga mempunyai kekuatan
hukum yang sama.
(2) Hal-hal lain yang belum tercantum dalam NPHD ini dapat diatur lebih lanjut dalam
Adendum Dokumen Perjanjian.
(…………………………………………..) (…………………………………………..)
Contoh Format 28: BENTUK SURAT PERMINTAAN PENAWARAN
Yth.:
_________________ [Pemilik Toko/Badan Usaha/Perorangan]
[diisi oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK)]
di
______________________________
Sehubungan dengan kebutuhan barang/jasa pada instansi kami dengan ini kami mengundang
Bapak/Ibu/Sdr(i) untuk menyampaikan penawaran sesuai dengan daftar kebutuhan di bawah ini.
Kami minta penawaran disampaikan paling lambat _____ (______) hari setelah permintaan ini
disampaikan.
Atas penawaran teknis dan harga kami akan melakukan negosiasi teknis dan harga sesuai
dengan spesifikasi teknis dan rincian anggaran biaya kami.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, kami menyatakan sanggup dan akan tunduk
pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
..........................
Jabatan
Contoh Format 29 : BENTUK SURAT PENAWARAN PENYEDIA BADAN USAHA
Yth.
Tim Pengelola Kegiatan (TPK) pada __________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK)]
di
______________________________
Perihal : Penawaran Pekerjaan _______________ [nama pekerjaan diisi oleh Tim Pengelola
Kegiatan (TPK)]
PT/CV/Firma/Koperasi/Toko _________________
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
Contoh Format 30: BENTUK SURAT PENAWARAN PENYEDIA TOKO/PERORANGAN
Yth.
Tim Pengelola Kegiatan (TPK) pada __________ [K/L/D/I]
[diisi oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK)]
di
______________________________
Perihal : Penawaran Pekerjaan _______________ [nama pekerjaan diisi oleh Tim Pengelola
Kegiatan (TPK)]
Penawaran ini sudah memerhatikan ketentuan dan persyaratan yang diperlukan dalam Surat
Permintaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas. Kami akan melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama ____ (________________) hari
kalender. Penawaran ini berlaku selama ____ (__________________) hari kalender sejak tanggal
surat penawaran ini.
Surat Penawaran beserta lampirannya kami sampaikan sebanyak 1 (satu) rangkap dokumen
asli. Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk
pada semua ketentuan yang dipersyaratkan.
Penyedia
..........................