Anda di halaman 1dari 17

FORM RENCANA KERJA

Waktu
Penanggung Pelaksanaan
No. Kegiatan Pelaksana Keterangan
Jawab Minggu Ke-
1 2 3 4
Memberikan Penyuluh KB Penyuluh KB v
Penyuluhan Bidan Puskesmas
Kepada
1.
Keluarga Resiko
Stunting tentang
KB MKJP
Memberikan Penyuluh KB Penyuluh KB v
Penyuluhan
2. kepada Keluarga
Resiko Stunting
tentang PUP
Pendampingan TPK Puskesmas
Calon Pengantin Sambung
3. Makmur
Pembakal

Keterangan pengisian :
Kolom 1: Nomor
Kolom 2: Judul kegiatan
Contoh: Intervensi spesifik kepada sasaran keluarga berisiko stunting sejumlah 50 KK
Fasilitasi rujukan bantuan sosial kepemilikan KTP, BPJS (50 orang)
Kolom 3: Pelaksana Kegiatan
Contoh: Bidan Desa
Pengelola Administrasi Kependudukan Desa/Kelurahan
Kolom 4: Penanggungjawab
Contoh : Kepala Puskesmas
Ketua TPPS Kecamatan
Kolom 5: Waktu Pelaksanaan (Minggu Ke -1, -2, -3. -4)
Di isi ceklis detail waktu pelaksanaan
Kolom 6: Keterangan
Di isi dengan keterangan yang harus dilengkapi
PEDOMAN MINI LOKARYA
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
D. DASAR HUKUM

BAB II PENYELENGGARAAN MINI LOKAKARYA

A. TEKNIS KEGIATAN
1. PERSIAPAN
2. PESERTA KEGIATAN
3. OUTPUT DAN PELAPORAN ADMINISTRASI MINI

LOKAKARYA BAB III PENUTUP


DAFTAR LAMPIRAN

1.1. CONTOH SUSUNAN ACARA MINI LOKAKARYA


1.2. FORM RENCANA KERJA
1.3. FORMULIR MONITORING DAN EVALUASI MINI LOKAKARYA TK. KECAMATAN
1.4. FORMULIR RENCANA TINDAK LANJUT
1.5. LAPORAN TABULASI DATA HASIL PENDAMPINGAN TPK
DAFTAR SINGKATAN

TPK Tim Pendamping Keluarga

TPPS Tim Percepatan Penurunan Stunting

PPKBD Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa

KUA Kantor Urusan Agama

DANRAMIL Komandan Rayon Militer

KAPOLSEK Kepolisian Sektor

LPM Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

PLKB Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana

PKH Program Keluarga Harapan

KPM Kader Pembangunan Manusia


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Angka prevalensi stunting Indonesia berdasarkan data Survei Status Gizi Balita
Indonesia (SSGBI) tahun 2021, saat ini masih berada pada angka 24.4 persen atau
5,33 juta balita. Prevalensi stunting ini telah mengalami penurunan dari tahun ke
tahun sebelumnya. Akan tetapi, Presiden RI menargetkan angka stunting turun
menjadi 14
% di tahun 2024.

Kabupaten Banjar adalah satu wilayah prioritas percepatan penurunan


stunting dengan prevalensi stunting tertinggi di Kalimantan Selatan yaitu 40,2%
menurut survei SSGI. Maka sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No.72 Tahun
2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana No. 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional
Percepatan Penurunan Stunting Indonesia perlu dilaksanakannya mini lokakarya
yang melibatkan lintas sektor di level Kecamatan dengan frekuensi pelaksanaan
minimal 12 (Dua Belas) kali dalam satu tahun di 20 Kecamatan wilayah Kabupaten
Banjar.

Mini lokakarya kecamatan merupakan mekanisme operasional rutin yang


menghadirkan pemangku kepentingan tingkat kecamatan diharapkan menjadi
modalitas percepatan penurunan stunting.

Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah koordinasi untuk menentukan strategi


dan langkah untuk membuat rencana kegiatan berdasarkan hasil pemantauan dan
monitoring pergerakan tim pendamping keluarga (TPK) dengan memastikan
terlaksananya 3 Standar Pengukuran (pengukur, alat ukur, SOP) dan 4 PASTI
(memastikan semua sasaran terdata, memastikan semua sasaran memperoleh
pelayanan, memastikan semua sasaran memanfaatkan intervensi dari pelayanan
dan memastikan semua pelaksanaan dan pendampingan tercatat dan terlaporkan).
Perencanaan dan pelaksanaan mini lokakarya yang baik diharapkan berkontribusi
terhadap tercapainya target prevalensi stunting Kalimatan Selatan sebesar 13,96%
di Tahun 2024 dapat tercapai dan mewujudkan Kalimatan Selatan Zero New
Stunting.
B. TUJUAN

Tujuan dari adanya mini lokakarya adalah untuk melaksanakan percepatan


penurunan stunting melalui peran aktif koordinasi dan kerjasama dari lintas sektor,
dalam hal ini Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kecamatan sebagai
upaya aksi konvergensi. Sedangkan output operasional yang diharapkan dari mini
lokakarya tingkat Kecamatan yaitu daftar rencana kerja dan target yang akan dilakukan
dalam rangka pengawalan serta evaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga dan
pembinaan Tim Pendamping Keluarga juga laporan kondisi pelaksanaan pendampingan
keluarga dalam rangka program percepatan penurunan stunting di seluruh Desa/Kelurahan
dalam satu wilayah Kecamatan.

C. RUANG LINGKUP

Lingkup pembiayaan operasional mini lokakarya tingkat kecamatan terdiri dari


biaya konsumsi, transport dan fasilitator pelaksaaan mini lokakarya tingkat
Kecamatan. Apabila kegiatan dilakukan secara virtual maka pembiayaan dapat
dialihkan dalam bentuk penggantian pulsa / data sesuai ketentuan yang berlaku.

D. DASAR HUKUM

Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional No. 13


Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional
Keluarga Berencana Tahun 2022
.
BAB II

PENYELENGGARAAN MINI LOKAKARYA

A. TEKNIS KEGIATAN
1. PERSIAPAN
Alur penyelenggaran mini lokakarya di tingkat Kecamatan diawali dari data
hasil aktivitas pendampingan TPK (Tim Pendamping Keluarga) serta
permasalahan
- permasalahan atau kendala yang dihadapi di dalam implementasi program
percepatan penurunan stunting di dalam satu area kecamatan, khususnya di
desa lokus dan pada umumnya di seluruh desa di kecamatan tersebut.
Pengumpulan data dilakukan oleh admin data/ PLKB dari satuan pelaksana
PPKB tingkat desa, kemudian data tersebut diolah dan diidentifikasi, lalu disusun
oleh Koordinator Satuan Pelaksana PPKB di Tingkat Kecamatan dan
dikoordinasikan dengan Technical Assistant Satgas Percepatan Penurunan
Stunting yang ada di masing-masing Kab/Kota. Kemudian hasil dari identifikasi
data dilaporkan di dalam mini lokakarya oleh Ketua TPPS Kecamatan (dalam hal
ini Camat atau yang mewakili).
Setelah bahan materi mini lokakarya telah tersusun lalu diadakan koordinasi
kesepakatan jadwal pelaksanaan. Perihal surat undangan kepada peserta
kegiatan dibuat dan didistribusikan dari dan oleh TPPS tingkat kecamatan.

2. PESERTA KEGIATAN
Peserta Kegiatan yang akan terlibat didalam mini lokakarya merupakan
komponen-komponen TPPS di tingkat Kecataman. Jumlah peserta kegiatan dan
komponen dari peserta dapat disesuaikan dengan kebutuhan tema
permasalahan stunting yang akan dibahas di setiap periode mIni lokakarya.
Contoh komposisi peserta kegiatan adalah sebagai berikut :
A. Camat
B. Perwakilan TPPS Desa Lokus Stunting
C. Kepala Puskesmas
D. Koordinator Bidan dan/atau tenaga kesehatan lainnya/sanitarian/Gizi
E. Koordinator Penyuluh KB dan / atau PLKB (PNS dan Non PNS)
F. PPKBD
G. Perwakilan TPK
H. Koordinator Statistik Kecamatan
I. Pengurus LPM
J. DANRAMIL / KAPOLSEK
K. Unsur lain yang dapat mendukung pelaksanaan percepatan penurunan
stunting di tk. Kecamatan (Pengurus KUA dan/atau Fasilitator PKH (Program
Keluarga Harapan), Pendamping Desa, KPM (Kader Pembangunan Manusia),
Kader Posyandu, Fasiltator Rutilahu dll)

B. OUPUT DAN PELAPORAN ADMINISTRASI MINI LOKAKARYA


1. Rencana Kerja
Salah satu output yang diharapkan dari mini lokakarya adalah
pembuatan rencana kerja detail dan spesifik secara periodik yang kemudian
akan dievaluasi pelaksanaan dan kendalanya setiap bulan saat pertemuan
mini lokakarya berikutnya.
2. Monitoring dan Evaluasi
Pertemuan mini lokakarya membahas dan menyajikan data atau
indikator sebagai berikut:
A. Mengawal 3 Standar Pengukuran
1) Tim Pendamping Keluarga yang terlatih
2) Tersedia Alat Ukur/Aplikasi Pengukuran untuk sasaran Stunting
3) Tersedia dan terlaksananya Prosedural Operasional Percepatan Penurunan
Stunting
B. Memastikan Terlaksananya 4 Pasti
1) Memastikan semua sasaran terdata
2) Memastikan semua sasaran memperoleh pelayanan
3) Memastikan semua sasaran memanfaatkan intervensi dari pelayanan dan
4) Memastikan semua pelaksanaan dan pendampingan tercatat dan
terlaporkan
C. Data Sasaran Keluarga Berisiko Stunting
Data sasaran keluarga berisiko stunting yang perlu didapatkan dan
diperoleh adalah data dari seluruh desa /kelurahan yang ada di wilayah
Kecamatan.
D. Data Kasus Stunting Prevalensi dan Insidensi (Kasus Baru)

Data angka prevalensi kasus stunting dan insidensi di tingkat


Kecamatan adalah data angka kasus yang terjadi berikut dengan data
kasus terbaru (jika ada) di setiap desa di wilayah Kecamatan.
E. Tabulasi Data Hasil Aktivitas Pendampingan TPK
Tabulasi data hasil aktivitas pendampingan TPK adalah data keseluruhan
hasil aktitivitas pendampingan TPK kepada sasaran yang dilakukan di seluruh
desa dalam satu Kecamatan.
F. Laporan Persiapan / Sosialisasi Rekomendasi Kegiatan Audit Kasus Stunting
Laporan persiapan atau sosialisasi rekomendasi kegiatan audit kasus
stunting adalah laporan hasil pendampingan sasaran yang telah mendapat
intervensi, namun tidak ada perubahan. Sehingga perlu adanya audit kasus
stunting untuk mencari tahu penyebab dan faktor risiko
G. Rekomendasi Intervensi untuk penguatan TPK dan Kelompok Sasaran untuk
disampaikan pada TPPS Kabupaten/Kota
Jika ada kendala dan tantangan yang ditemui dalam aktivitas pendampingan
TPK dan sasaran yang memerlukan intervensi lebih lanjut maka perlu adanya
koordinasi dan rekkomendasi kepada TPPS Kab/Kota lebih lanjut untuk
menemukan solusi.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1.1. CONTOH SUSUNAN ACARA KEGIATAN

Waktu Acara Pengarah /


Pelaksana
Kegiatan
08.30 – 09.00 Pembukaan Ketua TPPS / Camat

09.00 – 10.00 Diskusi Rencana Kegiatan Ketua TPPS / Camat

10.00 – 12.00 Monitoring Evaluasi dan Koordinator Satpel PPKB Kec,


Pengisian Pelaporan
1.2. FORM RENCANA KERJA

Waktu
Penanggung Pelaksanaan
No. Kegiatan Pelaksana Keterangan
Jawab Minggu Ke-
1 2 3 4
Memberikan Penyuluh KB Penyuluh KB v
Penyuluhan Bidan Puskesmas
Kepada
1.
Keluarga Resiko
Stunting tentang
KB MKJP
Memberikan Penyuluh KB Penyuluh KB v
Penyuluhan
2. kepada Keluarga
Resiko Stunting
tentang PUP
Pendampingan TPK Puskesmas
Calon Pengantin Sambung
3. Makmur
Pembakal

Keterangan pengisian :
Kolom 1: Nomor
Kolom 2: Judul kegiatan
Contoh: Intervensi spesifik kepada sasaran keluarga berisiko stunting sejumlah 50 KK
Fasilitasi rujukan bantuan sosial kepemilikan KTP, BPJS (50 orang)
Kolom 3: Pelaksana Kegiatan
Contoh: Bidan Desa
Pengelola Administrasi Kependudukan Desa/Kelurahan
Kolom 4: Penanggungjawab
Contoh : Kepala Puskesmas
Ketua TPPS Kecamatan
Kolom 5: Waktu Pelaksanaan (Minggu Ke -1, -2, -3. -4)
Di isi ceklis detail waktu pelaksanaan
Kolom 6: Keterangan
Di isi dengan keterangan yang harus dilengkapi
1.3. MONITORING DAN EVALUASI MINI LOKAKARYA KECAMATAN

Monitoring Mini Lokakarya Kecamatan

Tanggal :
Kecamatan : Data Pendampingan TPK
1.2 Form Tabulasi
Kabupaten :
1.3 Form Rencana
Provinsi : Tindak Lanjut
Tahun :

2.1. Mengawal 3 Standar (Pengukur, Alat Ukur, SOP) 4 Pasti □ Sudah □ Belum

2.2. Jumlah Keluarga Berisiko

2.2.1. Catin Orang

2.2.2. Bumil Orang

2.2.3. Bufas Orang

2.2.4. Baduta / Balita Orang

2.3. Pendampingan

2.3.1. Catin Orang

2.3.2. Bumil Orang

2.3.3. Bufas Orang

2.3.4. Baduta / Balita Orang

2.4. Status Stunting di Tiap Desa Orang

2.5. Tata Laksana Desa Prioritas Orang


a
2.6. Sudah Mendapat Tindak Lanjut

2.6.1. Catin Orang

2.6.2. Bumil Orang

2.6.3. Bufas Orang

2.6.4. Baduta / Balita Orang

2.7. Jenis Kendala (Jika ada gap/kendala)

2.7.1. Kehadiran peserta □ Ada □ Tidak Ada

2.7.2. Kendala dalam pemenuhan RAN PASTI □ Ada □ Tidak Ada

2.7.3. Lainnya
1.4. FORMULIR LAPORAN KEGIATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

Penanggung Uraian
No. Kegiatan Tanggal Pelaksana Keterangan
jawab Kegiatan

1.

2.

3.

4.

Keterangan Pengisian:
Kolom 1: Nomor
Di isi dengan nomor urut 1,2 dst
Kolom 2: Kegiatan
Di isi dengan judul kegiatan yang dilaksanakan dari laporan rencana kegiatan
Kolom 3: Pelaksana
Di isi dengan pelaksana kegiatan
Kolom 4: Penanggungjawab
Di isi dengan penanggungjawab kegiatan
Kolom 5: Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Di isi dengan uraian – uraian dan detail kegiatan yang sudah dilaksanakan
Kolom 6: Keterangan
Dapat di isi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dan uraian kendala yang dihadapi atau
keterangan jika perlu rekomendasi lebih lanjut dari TPPS Kab
1.6. LAPORAN TABULASI DATA HASIL PENDAMPINGAN TPK

Jumlah Sasaran
Jumlah yang
Jumlah Jumlah yang Telah
No Desa/Kelurahan Telah
TPK Sasaran Mendapat
Didampingi
Intervensi
1

10

Anda mungkin juga menyukai