Anda di halaman 1dari 6

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA UPT PUSKESMAS

LUNYUK
Jl. Sultan Zainuddin Km. 93 Lintas Sumbawa-Lunyuk Kode Pos 84373

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


OTOPSI VERBAL KEMATIAN
IBU DAN BAYI

A. PENDAHULUAN

Angka kematian Ibu ( AKI ) juga menjadi salah satu indicator penting dari
derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal
dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya ( tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil ) selama
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas ( 42 hari setelah melahirkan ) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan


kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan
pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor
kesehatan.

Angka kematian bayi ( AKB ) adalah jumlah penduduk yang meninggal


sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan
maupun kematian.

Angka kematian neonatal ( AKN ) adalah jumlah penduduk yang meninngal 1


bulan pertama setelah kelahiran ( 0-28 hari )yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama.

Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari harapan,
ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu ( AKI ) yaitu 390 per 100.000
kelahiran hidup ( SDK1. 1990 ). Kondisi angka kematian bayi ( AKB ) tidak jauh
berbeda, saat ini di Indonesia kematian bayi sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup
( SDKI : 2012 )

1
Terdapat 3 jenis area intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan
kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui :

1. Peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani


kasusu resiko tinggi secara memadai

2. Pertolongan persalinanyang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil,


pelayanan pasca persalinan dank kelahiran

3. Pelayanan emergency kebidanan dan neonatal dasar ( PONED ) dan


komprehensif ( PONEK ) yang dapat dijangkau.

B. LATAR BELAKANG

Beberapa program penurunan AKI dan AKN di Indonesia telah dilakukan


melalui kebijakan Making Pregnancy Safer ( MPS ). Salah satunya adalah dengan
meningkatkan mutu dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu serta
neonatal di tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan mengembangkan konsep audit maternal prenatal/ neonatal ( AMP ) tingkat
Kabupaten/ kota. Ruang lingkup AMP yang dikembangkandalam pedoman ini
mencangkup audit untuk ibu, bayi pada masa perinatal hingga neonatal.

AMP dapat dimanfaatkan untuk menggali permasalahan yang berperan atas


kejadian mobiditas maupun mortalitas yang berakar pada pasien/ keluarga, petugan
manajemen pelayanan, serta kebijakan pelayanan. Melalui kegiatan ini diharapkan
para pengelola program Kia di Kabupaten dan para pemberi pelayanan ditingkat
pelayanan dasar ( Puskesmas dan jajarannya ) dan ditingkat pelayanan rujukan ( RS
Kabupaten/ Kota ) dapat menetapkan prioritas untuk mengatasi factor-faktor yang
berpengaruh tersebut.

Data dari AMP ditingkat kabupaten diharapkan akan dapat digunakan untuk
proses audit ditingkat Provinsi untuk menghasilkan kebijakan tingkat tinggi melalui
mekanisme CONFIDENTIL ENQUIRIES INTO MATERNAL ( NEONATAL )
DEATHS ( CEMD )

Pada tingkat ini dapat dilibatkan pakar dari berbagai macam bidang ( misalnya
terkait transportasi, dan lain-lain ) untuk menghasilkan intervensi yang berbasis
bukti dan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan maternal dan peinatal/
neonatal. Dalam kaitannya dengan kegiatan CEMD ditingkat provinsi, Dinas
2
Kesehatan Provinsi berkepentingan untuk mengumpulkan data AMP dari seluruh
kabupaten/ kota diwilayahnya. Selain itu Dinas Kesehatan Provinsi diharapkan dapat
memfasilitasi kegiatan AMP di kabupaten dalam hal bila terjadi kematian lintas
batas dan menyediakan pengkaji eksternal bagi kabupaten/ kota yang
memerlukannya.

C. TUJUAN

1. Tujuan umum

Mendapatkan data kematian ibu dan bayi untuk meningkatkan mutu pelayanan
KIA diseluruh wilayah kerja UPT Puskesmas Lunyuk dalam rangka
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal
2. Tujuan khusus
a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal
secara teratur dan berkesinambungan di wilayah kerja Puskesmas
b. Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang
diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam
pembahasan kasus
c. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota, Rumah Sakit Pemerintah/ Swasta, Puskesmas, Rumah Sakit Bersalin
dan BPS dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap
intervensi yang disepakati.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok Rincian kegiatan
Pelacakan kasus kematian ibu/ bayi  Pembentukan tim AMP
 Penyebarluasan informasi dan
petunjuk teknis pelaksanaan AMP
 Menyusun rencana ( POA ) AMP
 Orientasi pengelola program KIA
dalam pelaksanaan AMP
 Pelaksanaan kegiatan AMP
 Penyusunan rencana tindak lanjut
terhadap temuan dari kegiatan
3
 Pemantauan dan evaluasi

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Menyampaikan informasi kepada staf Puskesmas terkait mengenai upaya
peningkatan kualitas pelayanan KIA melalui kegiatan AMP
2. Melakukan koordinasi dengan kader setempat untuk lapor ke Puskesmas jika ada
kasus kematian ibu / bayi
3. Melakukan pencatatan atas kasus kesakitan dan kematian ibu serta perinatal dan
penanganan atau rujukannya untuk kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan
kabupaten/ kota selambat-lambatnya dalam waktu 1 bulan. Temuan otopsi verbal
dibicarakan dalam pertemuan audit di kabupaten/ kota
4. Mengikuti/ melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KIA sebagai
tindak lanjut dari kegiatan audit
5. Membahas hasil-hasil tindak lanjut AMP non medis dengan lintas sektor terkait.

F. SASARAN
o Kader
o Tokoh masyarakat
o Lembaga swadaya masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Lunyuk

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2022
N
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Ju Agt Sep Okt Nov Des
o
l
1 Pembentukan tim
AMP
2 Penyebarluasan
informasi dan
petunjuk teknis
pelaksanaan AMP
3 Menyusun rencana (
POA ) AMP
4 Orientasi pengelola
program KIA dalam
4
pelaksanaan AMP
5 Pelaksanaan
kegiatan AMP
6 Penyusunan rencana
tindak lanjut
terhadap temuan
dari kegiatan
7 Kegiatan
pemantauan dan
evaluasi

H. SUMBER DANA/ PEMBIAYAAN


 Sumber biaya BOK

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Pengelola program dan pelaksana program pelacakan kasus kematian ibu/ bayi
memahami pelaksanaan kegiatan program dan dapat melaksanakan kegiatan sesuai
dengan acuan yang ada.

J. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. ATK
2. Format autopsi kematian

Mengetahui Lunyuk, ………………………..2022


Kepala UPT Puskesmas Lunyuk Penanggung Jawab KIA

Eddy Susanto, A. Md. Kep Ni Luh Kompyang Surni, A. Md. Keb


NIP. 19681209 198903 1 006 NIP. 19681231 199303 2 078
5
S

Anda mungkin juga menyukai