Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

DINAS KESEHATAN
UPTPUSKESMAS PULAU PINANG
Alamat : JL. LintasPagaralamDesaJati Km 8 KodePos 31461
Email : puskesmaspulaupinang@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU

A. PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat
kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematia terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam
masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait
dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan
dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan menjadikannya indicator keberhasilan pembangunan sector
kesehatan..
Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari harapan,
ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yaitu 359 per 100.000
kelahiran hidup (SDKI, 2012).Kondisi Angka Kematian Bayi (AKB) tidak jauh berbeda,
saat ini di Indonesia kematian bayi sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka
kematian dan kesakitan ibu yaitu melalui:
(1) peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani
kasus risiko tinggi secara memadai
(2) pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil,
pelayanan pasca persalinan dan kelahiran
(3) pelayanan emergensi kebidanan dan neonatal dasar (PONED) dan komprehensif
(PONEK) yang dapat dijangkau.

B. LATAR BELAKANG
Beberapa program penurunan AKI di Indonesia telah dilakukan melalui kebijakan
Making Pregnancy Safer (MPS). Salah satunya adalah dengan meningkatkan mutu dan
menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu serta neonatal di tingkat pelayanan
dasar dan pelayanan rujukan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan
konsep Audit Maternal Perinatal/Neonatal (AMP) tingkat Kabupaten/Kota. Ruang
lingkup AMP yang dikembangkan dalam pedoman ini mencakup audit untuk ibu, bayi
pada masa perinatal, hingga neonatal.
AMP dapat dimanfaatkan untuk menggali permasalahan yang berperan atas
kejadian morbiditas maupun mortalitas yang berakar pada pasien/ keluarga, petugas
kesehatan, manajemen pelayanan, serta kebijakan pelayanan. Melalui kegiatan ini
diharapkan para pengelola program KIA di Kabupaten/Kota dan para pemberi
pelayanan di tingkat pelayanan dasar (puskesmas dan jajarannya) dan di tingkat
pelayanan rujukan (RS Kabupaten/Kota) dapat menetapkan prioritas untuk mengatasi
faktor-faktor yang berpengaruh tersebut.
Data dari AMP di tingkat Kabupaten/Kota diharapkan akan dapat digunakan untuk
proses audit di tingkat provinsi untuk menghasilkan kebijakan tingkat tinggi melalui
mekanisme Confidential Enquiries into Maternal (&Neonatal) Deaths (CEMD). Pada
tingkat ini, dapat dilibatkan pakar dari berbagai macam bidang (misalnya terkait
transportasi, dan lain-lain) untuk menghasilkan intervensi yang berbasis bukti dan
diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan maternal dan Perinatal/Neonatal.
Dalam kaitannya dengan kegiatan CEMD di tingkat provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi
berkepentingan untuk mengumpulkan data AMP dari seluruh Kabupaten/Kota di
wilayahnya. Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi diharapkan dapat memfasilitasi
kegiatan AMP di Kabupaten/Kota dalam hal bila terjadi kematian lintas batas dan
menyediakan pengkaji eksternal bagi Kabupaten/Kota yang memerlukannya.

C. TUJUAN
1. TujuanUmum
Mendapatkan data kematian ibu untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di
seluruh wilayah kerja UPT Puskesmas Pulau Pinang dalam rangka mempercepat
penurunan angka kematian ibu.

2. TujuanKhusus
a. Menerapkan pembahasanan alitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal
secara teratur dan berkesinambungan di wilayah kerja puskesmas.
b. Menetukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang di
perlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam
pembahasan kasus
c. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan
kabupaten/kota, rumah sakit pemerintah/swasta, puskesmas, rumah sakit
bersalin dan BPS dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi terhadap intervensi yang disepakati.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


KegiatanPokok RincianKegiatan
Pelacakan Pembentukan tim AMP
Kasus Kematian Penyebarluasan informasi danpetunjuk teknis pelaksanaan
Ibu AMP
Menyusus rencana (POA) AMP
Orientasi pengelola program KIA dalam pelaksanaan AMP
Pelaksanaan kegiatan AMP
Penyusunan rencana tindak lanjut terhadap temuan dari
kegiatan
Pemantauan dan evaluasi
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Menyampaikan informasi kepada staf puskesmas terkait mengenai upaya
peningkatan kualitas pelayanan KIA melalui kegiatan AMP
2. Melakukan koordinasi dengan kader setempat untuk lapor ke Puskesmas jika
ada kasus kematian ibu/bayi.
3. Melakukan pencatatan atas kasus kesakitan dan kematian ibu serta perinatal dan
penanganan atau rujukannya,untuk kemudian dilaporkan kedinas kesehatan
kabupaten kota
4. Melakukan pelacakan sebab kematian ibu/perinatal (otopsi verbal) selambat-
lambatnya 7 hari setelah menerima laporan. Informasi ini harus dilaporkan ke
dinas kesehatan kabupaten/kota selambat-lambatnya dalam waktu 1 bulan.
Temuan otopsi verbal dibicarakan dalam pertemuan audit dikabupaten/kota .
5. Mengikuti / melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KIA,sebagai
tindak lanjut dari kegiatan audit
6. Membahas hasil tindak lanjut AMP non medis dengan lintas sektor terkait.

F. SASARAN
Kader, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan / atau sasaran
masyarakat yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pulau Pinang.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2023
No. Kegiatan Ju
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Agt Sep Okt Nov Des
l
1. Pembentukan tim AMP

2. Penyebarluasan informasi dan


petunjuk teknis pelaksanaan √
AMP
3. Menyusun rencana (POA) AMP √
4. Orientasi pengelola program

KIA dalam pelaksanaan AMP
5. Pelaksanaan kegiatan AMP √
6. Penyusunan rencana tindak
lanjut terhadap temuan dari √
kegiatan
7. Pemantauan dan evaluasi √

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pengelola Program dan pelaksana program pelacakan kasus kematian ibu
memahami pelaksanaan kegiatan program dan dapat melaksanakan kegiatan sesuai
dengan acuan yang ada.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan Program pelacakan kasus kematian ibu dari
tiap anggota tim dan bidan desa setempat
2. Mengevaluasi hasil kegiatan pelacakan kasus kematian ibu setiap bulannya.

J. BIAYA KEGIATAN
Kegiatan ini di biayai dari dana biaya operasional kesehatan( BOK ) tahun 2023

Mengetahui Pulau Pinang, 2023


Kepala UPT Puskesmas Pulau Pinang Pelaksana

Sanikum, SKM. M. Kes Hermawati Torong, AM. Keb


NIP. 197403071997031003 NIP. 197405092006042020

Anda mungkin juga menyukai