Anda di halaman 1dari 48

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN DAN PELAPORAN KEMATIAN DAN
PELAKSANAAN OTOPSI VERBAL KEMATIAN IBU,
BAYI DAN BALITA TAHUN 2023
UPT PUSKESMAS SALASSAE

I. Pendahuluan

Angka kematian ibu (AKI)Juga menjadi indikator penting


dari derajat kesehatan masyarakat.AKI Menggambarkan jumlah
wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian
terkait,dengan gangguan kehamilan atau penangannya,(Tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insindentil)selama kehamilan
,melahirkan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)tampa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.AKI juga dapat di gunakan dalam pemantauan kematian
terkait dengan kehamilan.indikator ini di pengaruhi status
kesehatan secara umum,pendidikan dan pelayanan selama
kehamilan dan melahirkan.sensitifitas AKI terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan menjadikan nya idikator keberhasilan
pembangunan sector kesehatan. Angka kematian bayi (AKB)Adalah
jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia satu
tahun yang di nyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun
yang sama.usia bayi merupakan kondisi yang rentang baik
terhadap kesakitan maupun kematian. Angka kematian Neonatal
(AKN)adalah junlah penduduk yang meninggal satu bulan pertama
setelah kelahiran (0-28 hari)yang dinyatakkan dalam 1.000
kelahiran hidup pada tahun yang sama. Saat ini status kesehatan
ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari harapan ,ditandai
dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yaitu 359 per
100.000 kelahiran hidup (SDKI,2012).Kondisi angka kematian
bayi,(AKB) tidak jauh berdeda,saat ini di Indonesia kkematian bayi
sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI,2012).Sedangkan
angka kematian Neonatal (AKN),priode 5 tahun terahir mengalami
stagnasi.berdasarkan laporan SDKI tahun 2007 dan 2012 di
estimasikan sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup.keamtian
neonatal menyumbang lebih dari setengahnya kematian
bayi(59,4%),sedangkan jika dibandikang dengan angka kematian
balita,kematian neonatal menyumbangkan 47,5%.

Terdapat 3 jenis area intervensi yang dapat dilakukan untuk


menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan Neonatal
yaitu melalui

a. Peningkatan pelyanan Antenatal yang mampu mendeteksi dan


menangani kasus resiko tinggi secara memadai,

b. Pertolongan persalinan yang bersih aman oleh tenaga


kesehatan terampil,pelayanan paska persalinan dan kelahiran.

c. Pelayanan emergensi pelayanan dan neonatal dasar dan


konprehensif yang dapat di jangka.

II. Latar Belakang

Beberapa program penurunan AKI dan AKN di


Indonesia telah dilakukan melalui kebijakan making
pregnancy safer (MPS). Salah satunya adalah dengan
meningkatkan mutu dan menjaga kesinanbungan
pelayanan kesehatan ibu serta neonatal ditingkat
pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan mengembangkan konsep audit
maternal perinatal/neonatal (AMP).tingkat kabupaten dan
kota ruang lingkup AMP yang dikembangkan dalam
pedoman ini mencakup audit untuk ibu, bayi pada masa
perinatal, hingga neonatal.

AMP dapat dimanfaatkan untuk menggali


permasalahan yang berperan atas kejadian morbilitas
maupun mortalitas yang berakar pada pasien/ keluarga,
petugas kesehatan, manajemen pelayanan, serta
kebijakan pelayanan.melalui kegiatan ini diharapkan
para pengelola program KIA dikabupaten atau kota dan
para pemberi pelayanan ditingkat pelayanan dasar
(puskesmas dan jajarannya) dan ditingkat pelayanan
rujukan (RS kabupaten atau kota) dapat menetapkan
prioritas untuk mengatasi faktor-faktor yang
berpengaruh tersebut.

Data dari AMP ditingkat kabupaten atau kota


diharapkan akan dapat digunakan untuk proses audit
ditingkat provensi untuk mengkasilkan kebijakan tingkat
tinggi melalui mekanisme convidental and Quiries
intomaternal (neonatal)Deaths (CMD) pada tingkat ini
dapat dilibatkan pakar dari berbagai macam bidang
(misalnya terkait transfortasi ,dll) untuk menghasilkan
intervensi yang bebasis bukti dan diharapkan dapat
memperbaiki kualitas pelayanan maternal dan perinatal
/neonatal.Dalam kaitannya dengan kegiatan CMD
ditingkat provensi, dinas kesehatan provensi
berkepentingan untuk mengumpulkan dapat AMP
dikabupaten atau kota dalam hal bila terjadi bila terjadi
kematian lintas batas dan menyediakan pengkajian
sternal bagi kabupaten atau kota yang memerlukannya.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mendapatkan data kematian ibu dan bayi untuk
meningkatkan mutu pelayanan KIA diseluruh wilayah
kerja UPT Puskesmas Salassae dalam rangka
mempercepat penurunan angka kematian ibu, Bayi
dan Balita
b. Tujuan Khusus
Menerapkan pembahasan alalitik mengenai kasus
kebidanan dan perinatal secara teratur dan
berkesinambungan diwilayah kerja puskesmas
 Menentukan intervensi dan pembinaan untuk
masing-masing pihak yang diperlukan untuk
mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam
pembahasan kasus
 Mengembangkan mekanisme kordinasi antar dines
kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit pemerintah
swasta, puskesmas, rumah sakit bersalin, dan BPS
dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi terhadap intervensi yang disepakati.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Pelacakan Dan Pelaporan
1. a. Menyusun Rencana
Kematian Dan Pelaksanaan
Kegiatan
Otopsi Verbal Kematian Ibu,
b. Menentukan tempat
Bayi Dan Balita
dan waktu
pelaksanaan kegiatan

c. Menyiapkan form
otopsi verbal

d. Membuat laporan
kegiatan

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Wawancara dan diskusi

VI. SASARAN

Ibu hamil, Bayi, dan balita yang meninggal


VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAAN
Jadwal Kegiatan (Bulan)
2023 Ket.
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelacakan dan
pelaporan Kematian
dan pelaksanaan
otopsi verbal
1.
kematian ibu, bayi
dan balita

VIII. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN


KEGIATAN
Monitoring dilaksnakan selama pelaksanaan Kegiatan
dengan membuat pencatatan dan pelaporan hasil
kegiatan Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan setiap selesai pelaksanaan dengan pelaporan
pelaksanaan kegiatan tersebut.
IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dengan menggunakan register dengan
format laporan yang telah di tetapkan dan di laporkan ke
dinas kesehatan kabupaten Bone paling lambat setiap
tanggal 5 bulan berjalan.Evaluasi Kegiatan di lakukan
setiap 3 bulan sekali sesuai jadwal monitoring dan
Evaluasi UPT Puskesmas Salassae.Hasil Pencatatan
kegiatan di laporkan kepada kepala Puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


RAPAT VALIDASI DAN EVALUASI DATA GIKIA
I. PENDAHULUAN
Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu program
UKM esensial yang sangat menjadi perhatian di puskesmas. Hal
tersebut disebabkan Indikator SPM KIA yang diantaranya terdiri
dari Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Angka
Kematian Balita merupakan indikator yang sering menjadi
sorotan. Karena satu kasus kematian ibu, bayi dan balita terjadi
di wilayah kerja puskesmas akan langsung membuat capaian
SPM menjadi merah (melebihi target maksimal yang ditetapkan).
Status gizi masyarakat pada umumnya, menjadi kebutuhan data
di Puskesmas untuk mengetahui seberapa besar masalah giizi
yang ada di wilayahnya. Dan menjadi dasar perencanaan kegiatan
dan evaluasi kinerja serta intervensi apa yang akan dilakukan
para pemangku kepentingan.
II. LATAR BELAKANG
Perencanaan kegiatan di program Gizi dan KIA yang mendapat
dukungan kader membutuhkan data yang akurat. Agar
menghasilkan data yang akurat perlu dilakukan validasi serta
evaluasi data gizi KIA dengan kader di wilayah.
III. TUJUAN
a. Umum
Meningkatkan koordinasi dan evaluasi kegiatan KIA, Gizi,
Imunisasi
b. Khusus
1) Terlaksananya validasi data bidang gizi dan KIA
2) Terlaksananya evaluasi kegiatn di bidang gizi dan KIA
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Kegiatan Pokok :
Rapat validasi dan evaluasi data Gizi dan KIA
b. Rincian Kegiatan :
Rapat validasi dan evaluasi data Gizi dan KIA dilakukan
dengan pemaparan dari masing program gizi dan KIA.
Kemudian dilakukan analisa bersama dengan kader terhadap
data yang sudah dipaparkan
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
Pertemuan
VI. Sasaran
Kader
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
TAHUN 2023
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rapat Validasi dan X
Evaluasi Data GIKIA
Tempat Pelaksanaan : Pkm Salassae kantor desa diwilayah kerja
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi dilakukan oleh Penanggungjawab UKM terhadap
ketepatan pelaksanaan kegiatan. Hasil evaluasi disusun pada tiap
akhir kegiatan dan dilaporkan setelah pelaksanaan kegiatan
kepada Kepala Puskesmas.
IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Petugas harus membuat laporan kepada kepada
Penanggungjawab UKM dan Kepala Puskesmas setelah
pelaksanaan kegiatan. Petugas harus melakukan evaluasi
keseluruhan kegiatan pada setiap tahapan kegiatan dan
melaporkannya setelah pelaksanaan kegiatan.
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PELAKSANAAN EDUKASI CALON PENGANTIN
I. Pendahuluan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia masih tinggi.Dalam upaya menurunkan AKI dan
AKB,Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan seperti
masalah akses,kualitas, dan disparitas dalam pelayanan
kesehatan Ibu dan Bayi baru lahir. Sebagian besar kematian
disebabkan oleh penyebab langsung yaitu perdarahan,infeksi, dan
hipertensi dalam kehamilan.Sedangkan status gizi yang buruk dan
penyakit yag diderita ibumerupakan penyebab tidak langsung
kematian ibu.
Dewasa ini,masalah kesehatan reproduksi dan seksual pada
remaja belum ditangani sepenuhnya.Hal ini terlihat dengan masih
tingginya perkawinan usia dini dan masih tingginya kelahiran
pada usia remaja..Pengetahuan remaja mengenai kesehatan
reproduksi dan seksual juga masih rendah dan kejadian
kehamilan pada usia remaja masih tinggi. Melihat kenyataan ini
maka selain pada kelompok remaja,pemberian pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi dan seksual perlu diberikan kepada
usia dewasa muda/calon pengantin yang akan memasuki gerbang
pernikahan melalui Konseling.Imformasi,dan Edukasi (KIE)
kesehatan reproduksi dan seksual,diharapkan calon pengantin
dapat mempersiapkan diri menjalani kehidupan berkeluarga
termasuk merencanakan kehamilan yang sehat sehingga dapat
melahirkan generasi penerus yang berkualitas
II. Latar Belakang
Sebelum terjadinya suatu pernikahan terlebih dahulu kedua
belah
pihak yang akan melangsungkan pernikahan memepersiapkan diri
secara mental dan spiritual ,disamping itu juga perlu melakukan
pemeriksaan kesehatan agar kedua pasangan betul betul dalam
keadaan yang sehat. Melalui pemberian Konseling,Informasi dan
Edukasi Kesehatan Reproduksi dan seksual bagi calon Pengantin
diharapkan calon pengantin dapat mempersiapkan diri menjalani
kehidupan berkeluarga termasuk merencanakan kehamilan yang
sehat sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang
berkualitas.
III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
reproduksi dan seksual bagi calon pengantin.
b. Tujuan Khusus
 Petugas Kesehatan di Puskesmas dan jaringan nya dapat
memberikan KIE kesehatan reproduksi dan seksual bagi
calon pengantin.
 Petugas kesehatan di Puskesmas dan jaringan nya dapat
berkoordinir dengan lembaga keagamaan maupun
instansi terkait dalam memberikan KIE kesehatan
reproduksi dan seksual bagi calon pengantin.
 Terlaksananya pemeriksaan kesehatan bagi calon
pengantin termasuk pemberian pelayanan imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) kepada calon pengantin perempuan.
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Rincian Kegiatan
Pokok
1. KIE Kespro dan 1. Penyuluhan kespro dan seksual di
seksual bagi luar gedung
catin 2. Penyuluhan kespro dan seksual dalam
gedung
V. Cara Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Penyuluhan Kespro dan seksual penyuluhan langsung
bagi calon pengantin di luar kepada beberapa orang
gedung(penyuluhan pasangan calon
kelompok) pengantin di KUA
2. Penyuluhan Kespro Penyuluhan langsung
dan seksual bagi kepada satu pasangan
calon pengantin di dalam calon pengantin di
gedung Puskesmas
VI. Sasaran
Semua calon pengantin sewilayah UPT Puskesmas
Salassae.
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
N Kegiatan
TAHUN 2023
o
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
0 1 2
1 Pelaksan X X X X X X
aan
Edukasi
Calon
Penganti
n
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk diluar gedung
dilaksanakan 2 kali dalam setahun sesuai dengan jadwal
kegiatan.Sedangkan untuk kegiatan di dalam gedung
dilaksanakan setiap hari kerja bila ada kunjungan pasangan
catin ke Puskesmas dan apabila ada perubahan jadwal
kegiatan diluar gedung segera di koordinasikan kepada
penanggung jawab UKM untuk selanjutnya di komunikasikan
kepada sasaran
IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan dan Pelaporan dilakukan setiap bulannya dengan
memakai format pelaporan yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kutai Barat. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap
bulan oleh pelaksana kegiatan dengan
penanggung jawab UKM
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PELAKSANAAN PENYULUHAN DAN PELAYANAN KB
I. Pendahuluan
Angka Kematian Ibu dan Bayi merupakan salah satu
indikator dalam tujuan pembangunan kesehatan Indonesia.
Secara nasional tren Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
saat ini telah berhasil d turunkan dari 390 per 100.000
kelahiran hidup (data SDKI tahun 1990) menjadi 359 per
100.000 kelahiran hidup. Namun demikian , jika dibandingkan
dengan target MDGs 5 pada tahun 2015 sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup masih cukup jauh. Sementara itu
Angka Kematian Bayi ( AKB ) berdasarkan data SDKI tahun
2012 adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup juga masih jauh
dari target MDGs 4 yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Kematian ibu dan anak merupakan hasil dari interaksi
berbagai aspek, baik aspek klinis, aspek sistem pelayanan
kesehatan, maupun faktor-faktor non kesehatan yang
mempengaruhi pemberian pelayanan klinis dan
terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan secara optimal.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
dalam rangka membantu mempercepat penurunan AKI dan
AKB adalah melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
II. Latar Belakang
Keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk
mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat
perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan
kehamilan. 2 Dalam program KB Nasional saat ini harus
dilakukan salah satu saja dari usaha keluarga berencana
yakni penjarangan kehamilan dengan pemberian alat
kontrasepsi. Kontrasepsi adalah menghindari/ mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sel sperma tersebut. Di Indonesia
sejak zaman dahulu telah dipakai obat dan jamu yang
maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di Irian Jaya telah
lama dikenal ramuan dari daun-daunan yang khasiatnya
dapat mencegah kehamilan. Dlam masyarakat Hindu Bali
sejak dulu hanya ada nama untuk empat orang anak,
mungkin suatu cara untuk menganjurkan supaya pasangan
suami istri mengatur kelahiran anaknya sampai empat. Di
Indonesia Keluarga Berencana modern mulai dikenal pada
tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan dan
tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat. Pada
tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan
nama PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia).
Bergerak secara silent operation membantu masyarakat yang
memerlukan bantuan secara sukarela. Jadi, Di Indonesia PKBI
adalah pelopor Penggerakan Keluarga Berencana Nasional.
III. Tujuan
Tujuan Umum
 Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka
mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat
yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya jumlah penduduk
Tujuan Khusus
 Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat
kontrasepsi.
 Menurunnnya jumlah angka kelahiran bayi.
 Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara
penjarangan kelahiran
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Pelaksanaan Persiapan Fasilitator yang
Penyuluhan Dan memberikan penyuluhan
Pelayanan KB Sosialisasi kader /tenaga
sukarela lainnya
Promosi penyuluhan
Keluarga Berencana
Pelaksanaan penyuluhan
Keluarga Berencana
V. Cara Pelaksanaan Kegiatan
Penyuluhan dan demostrasi alat kontrasepsi. Narasumber
adalah bidan.
VI. Sasaran
Pasangan Usia Subur dan Ibu Hamil
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelaksanaan X X
Penyuluhan Dan
Pelayanan KB

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi penyuluhan dengan memantau hasil cakupan ibu
dengan KB aktif.
IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan pelaksanaan kegiatan penyuluhan Keluarga
Berencana dilakukan setiap selesai pertemuan. hal yang di
catat dalam penyuluhan Keluarga Berencana adalah :
1. Waktu dan tempat pelaksanaan
2. Jumlah peserta
3. Fasilitator penyuluhan Keluarga Berencana
4. Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
5. Hasil Evaluasi dilakukan tiap akhir tahun Pelaporan
dilakukan setiap akhir tahun oleh bidan koordinator
puskesmas dan diserahkan ke dinas kabupaten
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN
KELAS IBU HAMIL
I. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan
sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia
harapan hidup manusia, peningkatan kesejahteraan keluarga
dan masyarakat, serta mempertinggi kesadaran masyarakat
akan pentingnya hidup sehat. Puskesmas sebagai unit
organisasi kesehatan melaksanakan pembinaan dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu.
Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah
dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti
dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif.
Untuk kepentingan tersebut perlu adanya dukungan dari
masyarakat.
II. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pelaporan tahun 2023 cakupan
pelayanan ibu hamil belum mencapai target dimana targetnya
adalah 100% sementara pencapaian KI adalah 80,9 %,
kunjungan ibu hamil 4 kali adalah 78,9 %,kunjungan ibu
hamil minimal 6 kali 59,8 %,persalinan oleh tenaga kesehtan
targetnya adalah 100% sementara pencapainannya 82,6%, dan
kunjungan ibu nifas dengan target 90% sementara
pencapainnya adalah 83,4%. Berdasarkan data tersebut belum
ada indicator yang mencapai taget, Untuk itu dibuat rencana
kegiatan yang diharapakan mampu mengatasi masalah
tersebut.
Selain itu untuk target indicator kinerja KIA tahun 2023
yang telah berhasil dilakukan kegiatan sesuai dengan yang
telah ada untuk mempertahankan kinerja upaya KIA. Sesuai
dengan perkembangan zaman makin banyak jenis-jenis
masalah yang turut berkembang oleh karena itu pemerintah
selalu berupaya mengembangkan kegiatan-kegiatan dalam
rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
anak.
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar
bersama tentang kesehatan untuk ibu hamil dalam bentuk
tatap muka dalam kelompok yang bertujuan meningkat
pengetahuan dan keterampilan kepada ibu-ibu mengenai
kehamilan, persainan, nifas, bayi, balita dan kb.
III. Tujuan Umum
 Meningkatnya pengetahuan dan, merubah sikap dan
perilaku ibu hamil dan keluarga agar memahami
kehamilan, perubahan dalam kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, nifas , bayi baru lahir dan kb pasca
persalinan
Tujuan Khusus
 Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta
(ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan
petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan, perubahan
tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan,Perawatan Nifas, KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir,
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit
menular dan akte kelahiran
 Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah
kehamilan itu?, perubahan tubuh selama kehamilan,
keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya, apa saja
yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi
termasuk pemberian tablet tambah darah untuk
penanggulangan anemia).
IV. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan
Mempersiapkan data-data dasar UPT Puskesmas
Salassae, data cakupan bulan sebelumnya, rencana kegiatan
bulanan, pencatatan dan pelaporan pustu.
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pelaksanaan Kelas Menentukan sasaran ibu hamil
Ibu Hamil
Membuat rencana kegiatan kapan
dan dimana lokasinya
Menyampaikan ke sasaran
pelaksanaan kegiatan
Melakukan kegiatan kelas ibu
hamil
Melakukan dokumentasi kegiatan
Mengevaluasi hasil kegiatan
Melakukan pencatatan dan
pelaporan
V. Cara pelaksanaan Kegiatan
a. Cara melaksankan
Secara umum pelaksanaan kegiatan ini adalah berupa
pembelajaran orang dewasa, demonstrasi dan curah
pendapat dalam forum komunikasi
VI. Sasaran
 Cakupan K1 100%
 Cakupan K4 100%
 Cakupan K6 100%
 Persalinan oleh tenaga kesehatan 100%
 Cakupan Nifas 90%
 Komplikasi maternal dan neonatal yang ditangani 70%
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
TAHUN 2023
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelaksanaan X X X X X X
Kelas Ibu
Hamil
Tempat Pelaksanaan : Pkm Salassae, poskesdes dan
kantor desa diwilayah kerja
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi dilakukan tiap selesai kegiatan kelas ibu hamil oleh
bidan dengan membandingkan pengetahuan ibu sebelum dan
sesudah kegiatan dilakukan
IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Dilakukan pencatatan dan pelaporan indicator pelayanan UKM
dari tiap unit kerja
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PEMASANGAN STIKER P4K TERMASUK
PEMANTAUAN IBU HAMIL
I. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan
sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia
harapan hidup manusia, peningkatan kesejahteraan keluarga
dan masyarakat, serta mempertinggi kesadaran masyarakat
akan pentingnya hidup sehat. Puskesmas sebagai unit
organisasi kesehatan melaksanakan pembinaan dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu.
Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah
dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti
dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif.
Untuk kepentingan tersebut perlu adanya dukungan dari
masyarakat.
II. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pelaporan tahun 2023 cakupan
pelayanan ibu hamil belum mencapai target dimana targetnya
adalah 100% sementara pencapaian KI adalah 80,9 %,
kunjungan ibu hamil 4 kali adalah 78,9 %,kunjungan ibu
hamil minimal 6 kali 59,8 %,persalinan oleh tenaga kesehtan
targetnya adalah 100% sementara pencapainannya 82,6%, dan
kunjungan ibu nifas dengan target 90% sementara
pencapainnya adalah 83,4%. Berdasarkan data tersebut belum
ada indicator yang mencapai taget, Untuk itu dibuat rencana
kegiatan yang diharapakan mampu mengatasi masalah
tersebut.
Selain itu untuk target indicator kinerja KIA tahun 2023
yang telah berhasil dilakukan kegiatan sesuai dengan yang
telah ada untuk mempertahankan kinerja upaya KIA. Sesuai
dengan perkembangan zaman makin banyak jenis-jenis
masalah yang turut berkembang oleh karena itu pemerintah
selalu berupaya mengembangkan kegiatan-kegiatan dalam
rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
anak.
III. Tujuan Umum
 Meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan bagi ibu hamil
dan bayi baru lahir melalui peran aktif masyarakat dalam
merencanakan persalinan yang aman dan persiapan
menghadapi komplikasi pada ibu sehingga melahirkan bayi
yang sehat
Tujuan Khusus
 Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K
disetiap rumah ibu hamil tentang
 Identitas ibu
 Lokasi tempat tinggal
 Tafsiran persalinan
 Penolong persalinan, pendamping persalinan dan fasiltas
tempat melahirkan
 Calon pendonor darah, transport pengantaran dan biaya
 Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat
 Meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik secara
formal maupun nonformal
IV. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan
Mempersiapkan data-data dasar Puskesmas Salassae,
data cakupan bulan sebelumnya, rencana kegiatan bulanan,
pencatatan dan pelaporan pustu.
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pendampingan Sosialisasi program P4K
P4K
Mendata ibu hamil yang ada diwilayah
kerja
Melakukan kunjungan rumah ibu
hamil
Melakukan konseling perencanaan
persalinan kepada ibu hamil dan
keluarga
Mengisi stiker P4K
Menempel stiker P4K di rumah ibu
hamil
Membuat pencatatan dan pelaporan
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Cara melaksanakan kegiatan
Secara umum pelaksanaan kegiatan ini adalah
berupa kunjungan rumah dengan mengisi form dari stiker
P4K kemudian menempelnya dirumah ibu hamil
VI. Sasaran
 Cakupan K1 100%
 Cakupan K4 100%
 Cakupan K6 100%
 Persalinan oleh tenaga kesehatan 100%
 Cakupan Nifas 90%
 Komplikasi maternal dan neonatal yang ditangani 70%
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
TAHUN 2023
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemasangan X X X X X X
stiker P4K
termasuk
pemantauan Ibu
Hamil

Tempat Pelaksanaan : Kunjungan Rumah Ibu hamil se desa


diwilayah kerja Puskesmas
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi dilakukan tiap selesai kegiatan masyarakat dan kader
mengetahui sasaran ibu hamil yang ada diwilayahnya
IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Dilakukan pencatatan dan pelaporan indicator pelayanan UKM
dari tiap unit kerja
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


KUNJUNGAN RESTI DI RUMAH BAGI IBU HAMIL, IBU NIFAS,
NEONATUS DAN BAYI
I. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan
sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia
harapan hidup manusia, peningkatan kesejahteraan keluarga
dan masyarakat, serta mempertinggi kesadaran masyarakat
akan pentingnya hidup sehat. Puskesmas sebagai unit
organisasi kesehatan melaksanakan pembinaan dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu.
Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah
dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti
dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif.
Untuk kepentingan tersebut perlu adanya dukungan dari
masyarakat.
II. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pelaporan tahun 2023 cakupan
pelayanan ibu hamil belum mencapai target dimana targetnya
adalah 100% sementara pencapaian KI adalah 80,9 %,
kunjungan ibu hamil 4 kali adalah 78,9 %,kunjungan ibu
hamil minimal 6 kali 59,8 %,persalinan oleh tenaga kesehtan
targetnya adalah 100% sementara pencapainannya 82,6%, dan
kunjungan ibu nifas dengan target 90% sementara
pencapainnya adalah 83,4%. Berdasarkan data tersebut belum
ada indicator yang mencapai taget, Untuk itu dibuat rencana
kegiatan yang diharapakan mampu mengatasi masalah
tersebut.
Selain itu untuk target indicator kinerja KIA tahun 2023
yang telah berhasil dilakukan kegiatan sesuai dengan yang
telah ada untuk mempertahankan kinerja upaya KIA. Sesuai
dengan perkembangan zaman makin banyak jenis-jenis
masalah yang turut berkembang oleh karena itu pemerintah
selalu berupaya mengembangkan kegiatan-kegiatan dalam
rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
anak.
III. Tujuan Umum
 Memantau seluruh ibu hamil dan neonatus resti yang ada
diwilayah kerja
Tujuan Khusus
 Memberikan pelayanan kepada kasus-kasus resiko tinggi
 Melacak kasus resiko tinggi yang ada
IV. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan
Mempersiapkan data-data dasar Puskesmas Salassae, data
cakupan bulan sebelumnya, rencana kegiatan bulanan,
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pemantauan bumil Mendata ibu bumil resti yang ada
resti diwilayah kerja
Melakukan kunjungan rumah
bumil resti
Memberikan asuhan
Pencatatan dan pelaporan
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
Secara umum pelaksanaan kegiatan ini adalah berupa
kunjungan rumah dengan memantau perkembangan
kesehatan bumil
VI. Sasaran
 Cakupan K1 100%
 Cakupan K4 100%
 Cakupan K6 100%
 Persalinan oleh tenaga kesehatan 100%
 Cakupan Nifas 90%
 Komplikasi maternal dan neonatal yang ditangani 70%
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
TAHUN 2023
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kunjungan X X X X X X
Resti di
rumah bagi
Ibu Hamil,
Ibu Nifas,
Neonatus
dan Bayi
Tempat Pelaksanaan : setiap desa di wilayah kerja
puskesmas
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan
dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut
IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Dilakukan pencatatan dan pelaporan indicator pelayanan UKM
dari tiap unit kerja
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN
KUNJUNGAN PEMBINAAN PELAYANAN PNC
I. Pendahuluan
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya
pemberdayaan ibu dan keluarga dengan bantuan Bidan untuk
mengatasi masalah yang mungkin dijumpai selama masa
kehamilan, persalinan persalinan dan nifas. Dalam
memberikan memberikan pelayanan pelayanan kebidanan
kebidanan dasar juga perlu diperhatikan diperhatikan bahwa
sasaran sasaran langsung langsung pelayanan pelayanan
adalah ibu dan janin serta bayi baru lahir. Pelaksanaan
Pelaksanaan pelayanan pelayanan KIA mempunyai
mempunyai tugas untuk melakukan melakukan pemeriksaan
pemeriksaan kehamilan kehamilan dan konseling konseling
terhadap ibu hamil serta keluarganya agar ibu hamil dapat
melalui kehamilannya dengan sehat dan selamat. Salah satu
tugas pelaksana pelayanan KIA yaitu untuk melakukan
pemeriksaan ibu dan bayinya bayinya selama masa nifas.
Pemeriksaan Pemeriksaan pertama pertama dilaksanakan
dilaksanakan segera setelah setelah 6 jam setelah setelah
persalinan. persalinan. Selanjutnya Selanjutnya diperlukan
diperlukan 3 kali pemeriksaan pemeriksaan nifas, yaitu pada
hari ke-3, ke-14, ke-40 setelah persalinan. Dengan tujuan
supaya kesehatan ibu dan bayi tetap terkontrol dan bisa
mengetahui tanda bahaya yang mungkin timbul dan apa yang
perlu dilakukan bila hal tertebut terjadi.
II. Latar Belakang
Sebagian ibu hamil tidak pernah memeriksakan
kehamilan karena beberapa alasan. Oleh karena itu, banyak
ibu hamil resiko tinggi yang itu, banyak ibu hamil resiko tinggi
yang tidak terdeteksi oleh tenaga kesehatan. Masa nifas, yang
berlangsung selama 6 minggu setelah persalinan, merupakan
masa kritis dalam kehidupan ibu maupun bayi. Sekitar 60 %
kematian ibu terjadi segera setelah lahir, dan hampir 50 % dari
kematian pada masa nifas terjadi 24 jam pertama setelah
persalinan. Hal ini tidak berbeda pada bayi. Dua pertiga
pertiga kematian kematian bayi terjadi terjadi dalam 4 minggu
pertama pertama setelah setelah kelahiran. kelahiran.
Pemantauan ketat, perawatan ibu dan bayi, serta konseling
oleh Bidan akan sangat membantu dalam mencegah kematian
tersebut.
III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memeriksa ibu-ibu hamil dan ibu nifas yang ada
difasilitas UKM (Posyandu) diwilayah kerja Puskesmas,
sehingga dapat mempersiapkan se optimal mungkin fisik
dan mental ibu dan bayi selama dalam kehamilan,
persalinan dan nifas,sehingga nifas,sehingga didapatkan
didapatkan ibu dan bayi yang sehat.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui identitas pasien dan keluarga serta perilaku
kehidupan sehari-hari
2. Mengetahui secara dini riwayat kehamilan dan
persalinan yang yang lalu
3. Mengetahui umur kehamilan, agar dapat mengetahui
perkiraan persalinan
4. Mengena Mengenali sejak dini faktor resiko dan resiko
tinggi
5. Memberikan konseling pada pada ibu serta keluarga
tentang keadaan kehamilannya
6. Memotivasi ibu supaya merencanakan pertolongan
persalinanya ditangani oleh tenaga Kesehatan
7. Untuk mengetahui dan menangani komplikasi yang
mungkin dijumpai dalam kehamilan.
8. Menurunkan angka Morbidilitas dan Mortalitas ibu dan
bayi
9. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehat
berkaitan dengan kehamilan, nifas, laktasi dan KB.
10. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dan
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara
normal
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
 Kegiatan Pokok
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan
4. Pencatatan hasil pelayanan Post Natal Care
5. Memberikan pelayanan tindak lanjut
 Rincian Kegiatan
Pembinaan pelayananan PNC
1. 6 jam pertama setelah persalinan
1) Menilai perdarahan
2) Memeriksa bayi untuk pertama kali
3) Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang
kebutuhan bayi
4) Memastikan bayi tetap hangat dan diberi ASI
2. 3 hari setelah persalinan
1) Menilai infeksi dan perdarahan
2) Memberitahu Ibu tentang tanda bahaya dan cara
perawatan dirinya.
3) Menganjurkan ibu untuk minum tablet tambah darah
sampai 40 hari setelah persalinan.
3. Kunjungan pada minggu kedua
1) Memeriksa involusi uterus
2) Memeriksa keadaan bayi
3) Memberikan penjelasan kepada ibu cara merawat diri
dan bayinya selama sisa masa nifas, termasuk KB
dan pencegahan infeksi saluran reproduksi.
4. Minggu keenam
1) Mengenali tanda bahaya, bila ada.
2) Membahas KB, menyusui bayi dengan ASI, dan
perawatan bayi selanjutnya.
V. Cara melaksanakan kegiatan
Di luar gedung setiap kegiatan Posyandu di kunjungan
desa di tentukan oleh Bidan Desa pemegang wilayah. Materi
yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan ibu hamil
dan ibu nifas.
VI. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah seluruh ibu nifas
di wilayah kerja UPT Puskesmas Salassae, dan Kader.
VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Kunjungan x x x x x x
Pembinaan
Pelayanan PNC
VIII. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan
dampak, baik positif maupun negatif. Kunjungan pembinaan
Pelayanan PNC berdasarkan indikato. Dari hasil Dari hasil
evaluasi tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran
guna melakukan perbaikan dan pengembangan pembinaan
Pelayanan PNC berikutnya. Evaluasi oleh pelaksana
(Bidan/koordinator bidan) dilakukan pada setiap selesai
kegiatan pembinaan.
IX. Pencatatan dan pelaporan
Seluruh rangkaian hasil proses pelaksanaan kegiatan
Kunjung Kunjungan pembinaan Pelayanan PNC sebaiknya
dibuatkan laporan. Pelaporan hasil Kunjungan pembinaan
Pelayanan PNC dijadikan sebagai dokumen, sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.
Pelaporan disusun pada setiap selesai melaksanakan
Kunjungan pembinaan Pelayanan PNC yang memuat tentang :

1. Waktu pelaksanaan
2. Jumlah peserta
3. Proses pertemuan
4. Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
5. Hasil evaluasi
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PELAYANAN KIA
I. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan
sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia
harapan hidup manusia, peningkatan kesejahteraan keluarga
dan masyarakat, serta mempertinggi kesadaran masyarakat
akan pentingnya hidup sehat. Puskesmas sebagai unit
organisasi kesehatan melaksanakan pembinaan dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu.
Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah
dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti
dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif.
Untuk kepentingan tersebut perlu adanya dukungan dari
masyarakat.
II. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pelaporan tahun 2023 cakupan
pelayanan ibu hamil belum mencapai target dimana targetnya
adalah 100% sementara pencapaian KI adalah 80,9 %,
kunjungan ibu hamil 4 kali adalah 78,9 %,kunjungan ibu
hamil minimal 6 kali 59,8 %,persalinan oleh tenaga kesehtan
targetnya adalah 100% sementara pencapainannya 82,6%, dan
kunjungan ibu nifas dengan target 90% sementara
pencapainnya adalah 83,4%. Berdasarkan data tersebut belum
ada indicator yang mencapai taget, Untuk itu dibuat rencana
kegiatan yang diharapakan mampu mengatasi masalah
tersebut.
Selain itu untuk target indicator kinerja KIA tahun 2023
yang telah berhasil dilakukan kegiatan sesuai dengan yang
telah ada untuk mempertahankan kinerja upaya KIA. Sesuai
dengan perkembangan zaman makin banyak jenis-jenis
masalah yang turut berkembang oleh karena itu pemerintah
selalu berupaya mengembangkan kegiatan-kegiatan dalam
rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
anak.
III. Tujuan Umum
 Menurunkan Angka kematian ibu dan anak
Tujuan Khusus
 Menjaring seluruh ibu hamil yang ada diwilayah kerja
 Seluruh ibu hamil, melahirkan dan nifas mendapat
palayanan kesehatan
 Ibu hamil,bayi dan balita mendapatkan pemantauan secara
teratur
IV. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan
Mempersiapkan data-data dasar Puskesmas Salassae,
data cakupan bulan sebelumnya, rencana kegiatan bulanan,
pencatatan dan pelaporan pustu.
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pelayanan Anamnesa pasien
Kesehatan Ibu Dan
Anak (KIA )
Riwayat kehamilan dan
kesehatan
Ukur BB, PB, Lila
Mengukur TFU,letak
janin,pemeriksaan DJJ dan usia
kehamilan
Pemberian Tablet tambah darah
Pemberian imunisasi TT
Pemeriksaan laboratorium
Menentukan diagnosa
Memberikan terapy
Pemberia tata laksana
Menentukan jadwal kunjungan
ulang
Melakukan pemantauan tumbuh
kembang pada bayi dan balita
Pencatatan dan pelaporan
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Cara Melaksanakan Kegiatan
Secara umum pelaksanaan kegiatan ini adalah berupa
pelayanan di puskesmas untuk pemeriksaan ibu hamil.
Dapat pula dilakukan di pustu, posyandu maupun
kunjungan rumah.
VI. Sasaran
 Cakupan K1 100%
 Cakupan K4 100%
 Cakupan K6 100%
 Persalinan oleh tenaga kesehatan 100%
 Cakupan Nifas 90%
 Komplikasi maternal dan neonatal yang ditangani 70%
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kunjungan X X X X X X X X X X X X
Lapangan
pelayanan
KIA (ANC)
di
posyandu
Tempat pelaksanaan : Di posyandu sewilaya kerja
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan
tersebut
IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Dilakukan pencatatan dan pelaporan indicator pelayanan UKM
dan UKP dari tiap unit kerja
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN
KUNJUNGAN LAPANGAN MENJELANG PERSALINAN
I. Pendahuluan
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya
pemberdayaan ibu dan keluarga dengan bantuan Bidan untuk
mengatasi masalah yang mungkin dijumpai selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas. Dalam memberikan
pelayanan kebidanan dasar juga perlu diperhatikan bahwa
sasaran langsung pelayanan adalah ibu dan janin serta bayi
baru lahir. Pelaksanaan pelayanan KIA mempunyai tugas
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan konseling
terhadap ibu hamil serta keluarganya agar ibu hamil dapat
melalui kehamilannya dengan sehat dan selamat
II. Latar Belakang
Sebagian ibu hamil tidak pernah memeriksakan
kehamilan karena beberapa alasan. Mereka perlu dikunjungi
ke rumahnya sejak kehamilan muda dan terutama sejak umur
kehamilannya 34 utama sejak umur kehamilannya 34-36
minggu. Oleh -36 minggu. Oleh karena itu, banyak ibu hamil
resiko tinggi yang tidak terdeteksi oleh tenaga kesehatan.
III. Tujuan umum dan Tujuan Khusus
1. Mengetahui identitas pasien dan keluarga serta perilaku
kehidupan sehari-hari
2. Mengetahui secara dini riwayat kehamilan dan persalinan
yang lalu
3. Mengetahui umur kehamilan, supaya dapat mengetahui
perkiraan persalinan
4. Mengenali sejak dini faktor resiko dan resiko tinggi
5. Memberikan konseling pada ibu serta keluarga tentang
keadaan kehamilannya
6. Memotivasi ibu supaya merencanakan pertolongan
persalinanya dengan alinanya dengan tenaga kesehatan
tenaga kesehatan.
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Kunjungan 1. Anamnesis
Lapangan Menjelang 2. Pemeriksaan Fisik
Persalinan 3. Pemberian pelayanan sesuai
dengan kebutuhan
4. Pencatatan hasil pelayanan
Antenatal Care
5. Memberikan pelayanan tindak
lanjut
6. Menentukan faktor resiko ibu
hamil
V. Cara melaksanakan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan diluar gedung maupun
di dalam di dalam gedung. Kegiatan diluar gedung dilakukan
gedung. Kegiatan diluar gedung dilakukan pada saat
pengumpulan data sasaran BUMIL, bekerjasama dengan kader
kesehatan dan perangkat desa/dusun. Kegiatan dalam gedung
dilakukan di ruang KIA baik di puskesmas induk maupun di
puskesmas pembantu oleh tenaga yang berkompeten.
VI. Sasaran
1. Penataan sasaran 100%
2. Pelayanan K1 bumil 90%
3. Pelayanan K4 bumil 90%
4. Pelayanan KB 75%
5. Pelayanan immunisasi bayi 90%
6. Pelayanan SDIDTK balita 80%
VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Kunjungan x x x x
Lapangan
Menjelang
Persalinan
VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan 3 bulan sekali
oleh kordinator KIA dan membuat laporannya kepada kepala
puskesmas. apabila ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan
kegiatan, maka kordinator Kepala Puskesmas bersama dengan
kordinator KIA dan pelaksana kegiatan harus mencari
penyebab masalahnya dan mencari solusi penyelesaiannya.
IX. Pencatatan P elaporan, dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang
melaksanakan kegiatan dan dikelola dengan baik sehingga
dapat digunakan sewaktu dibutuhkan. Pelaporan dilakukan
oleh penanggung jawab program dan dilaporkan ke Kepala
Puskesmas melalui Kasubag TU, untuk dikompilasi dengan
laporan kegiatan lainnya. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 3
bulan melalui rapat evaluasi Lintas Sektor dan rapat evaluasi
akhir tahun.
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


SDIDTK
I. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan
sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia
harapan hidup manusia, peningkatan kesejahteraan keluarga
dan masyarakat, serta mempertinggi kesadaran masyarakat
akan pentingnya hidup sehat. Puskesmas sebagai unit
organisasi kesehatan melaksanakan pembinaan dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu.
Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah
dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti
dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif.
Untuk kepentingan tersebut perlu adanya dukungan dari
masyarakat.
II. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pelaporan tahun 2019 cakupan
pelayanan ibu hamil belum mencapai target dimana targetnya
adalah 100% sementara pencapaian KI adalah 81,2 %,
kunjungan ibu hamil minimal 4 kali adalah 73,5 %,persalinan
oleh tenaga kesehtan targetnya adalah 100% sementara
pencapainannya 83,9%, dan kunjungan ibu nifas dengan
target 90% sementara pencapainnya adalah 85,2 %.
Berdasarkan data tersebut belum ada indicator yang mencapai
taget, Untuk itu dibuat rencana kegiatan yang diharapakan
mampu mengatasi masalah tersebut.
Selain itu untuk target indicator kinerja KIA tahun 2019
yang telah berhasil dilakukan kegiatan sesuai dengan yang
telah ada untuk mempertahankan kinerja upaya KIA. Sesuai
dengan perkembangan zaman makin banyak jenis-jenis
masalah yang turut berkembang oleh karena itu pemerintah
selalu berupaya mengembangkan kegiatan-kegiatan dalam
rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
anak.
III. Tujuan Umum
 Agar semua balita umur 0-5 tahun dan anak pra sekolah 5-
6 tahun tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai
dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan
bangsa
Tujuan Khusus
 Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada
semua balita dan anak pra sekolah di wilayah kerja UPT
Puskesmas Salassae
 Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan
tumbuh kembang pada semua balita dan anak pra sekolah
di sekolah di wilayah kerja UPT Puskesmas Salassae
 Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan
anak pra sekolah dengan penyimpangan tumbuh kembang
 Terselenggarnya rujukan terhadap kasus kasus yang
tidak bias di tangani
IV. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan
Mempersiapkan data-data dasar Puskesmas Salassae,
data cakupan bulan sebelumnya, rencana kegiatan bulanan,
pencatatan dan pelaporan pustu.
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Melakukan SDIDTK pada Stimulasi dan pemantauan
balita 0-5 tahun dan pra tumbuh kembang
sekolah 5-6 tahun
Deteksi dini penyimpangan
tumbuh kembang
Melakukan intervensi dini
jika di temukan
penyimpangan
Melakukan rujukan
apabila tidak ada
perbaikan
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Membentuk tim pelaksananaan SDIDITK
2. Menunjukan penanggung jawab kegiatan
3. Menetapkan jdwal
4. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal
5. Melaksanakan analisa intervensi dan rencan tindak lanjut
6. Melaksanankan monitorin
VI. Sasaran
Semua anak umur 0-5 tahun dan anak pra sekolah 5-6 tahun
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
TAHUN 2023
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelaksanaan X X
SDIDTK
Tempat pelaksanaan ; posyandu,TK dan PAUD se wilayah kerja
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan tercantum pada jadwal pelaksanaan dievaluasi.
Evaluasi terhadap jadwal kegiatan dilakukan oleh kepala
puskesma
IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
1. Dokumentasi yang diperlikan dalam kegiatan ini adalah:
2. Kuhort bayi
3. Kuhort balita
4. Formulir hasil SDIDTK
5. Formulir hasil laporan kegiatan bayi/anak balitaformulir hasil
rekapitulasi laporan kesehatan bayi/ anak balita
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PENJARINGAN KESEHATAN ANAK SEKOLAH
I. Pendahuluan
Salah satu bentuk modal pembangunan adalah sumber daya
yang sehat, yaitu sehat fisik, mental dan sosial yang pada
akhirnya akan tercapai kemampuan hidup sehat agi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal sebagai salah satu kesejahteraan umum dari tujuan
nasiaonal. Upaya-upaya pemeiharaan dan peningkatan kesehatan
harus dimulai sedini mungkin yang salah satunya adalah anak
usia sekolah.
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk
pelaksanaan program kesehatan selain jumlahnya yang besar
(30% dari jumlah penduduk) mereka juga merupakan sasaran
yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik. Masalah
kesehatan yang dialami peserta didik sangat komplek dan
bervariasi. Masalah kesehatan pada peserta didik sekolah dasar
pada umumnya terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat,
sedangkan pada peserta didik sekolah lanjutan pada umumnya
lebih banyak terkait dengan perilaku beresiko seperti, kebiasaan
merokok, konsumsi alcohol, dan melakukan huungan seks diluar
nikah.
II. Latar Belakang
Berdasarkan peraturan bersama 4 menteri Nomor
6/X/PB/2014, Nomor 73 Tahun 2014, Nomor 41 Tahun 2014,
Nomor 81 Tahun 2014 tentang pembinaan dan pengembangan
UKS yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta menciptakan lingkungan pendidikan
yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis peserta didik.
III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara optimal.
b. Tujuan Khusus
 Permasalahan kesehatan peserta didik terdeteksi secara
dini
 Tersedianya data atau informasi untuk menilai
perkembangan kesehatan peserta didik
 Sebagai data untuk perencanaan,pelaksanaan,pemantauan
dan evaluasi program pembinaan peserta didik
IV. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan
a. Penjaringan pada anak prasekolah (TK)
b. Penjaringan kesehatan anak SD kelas 1
c. Penjaringan SMP kelas VII
d. Penjaringan SMA kelas X
V. Cara pelaksanaan Kegiatan
a. Membentuk tim pelaksana UKS yang melibatkan dokter
umum, promkes, gizi, indera dan UKGS
b. Memberitahukan jadwal pelaksanaan pada semua sekolah
sebelum melaksanakan kegiatan.
c. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan
d. Melaporkan hasil kegiatan
e. Melaksanakan monitoring dan evauasi kegiatan
VII. Sasaran
Siswa/siswi Baru, Anak TK, Kelas 1 SD, Kelas 7 SMP, Kelas 10
SMA sewilayah kerja
VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
NO KEGIATAN TAHUN 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Penjaringan kesehatan X
pada anak usia
prasekolah
2. Penjaringan kesehatan X
pada anak usia
sekolah dan remaja

Tempat Pelaksanaan : Disekolah sewilayah kerja


IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi dilakukan tiap selesai kegiatan penjaringan disekolah
oleh petugas dengan membandingkan pengetahuan anak
sekoah sebelum dan sesudah kegiatan dilakukan
X. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Dilakukan pencatatan dan pelaporan indicator pelayanan UKM
dari tiap unit kerja
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PEMBINAAN KADER USIA REMAJA DAN DOKTER KECIL
I. Pendahuluan
Anak usia sekolah merupakan generasi muda penerus bangsa
dimana jumlahnya yang besar yaitu sepertiga jumlah penduduk
Indonesia,mudah terjangkau karena terorganisir dengan baik
dalam wadah sekolah dan mudah dimotivasi untuk pembinaan
kesehatan pada siswa sekolah dasar.
II. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
untuk SD dan MI perlu pula diperhatikan kualitas pembinaan
peserta didik..Dilaksanakan program terpadu,program UKS dalam
bentuk Trias UKS yaitu pendidikan kesehatan,pelayanan
kesehatan,pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Telah mempunyai standar dengan beberapa indicator seperti
Pembinaan kader usia remaja Dokter Kecil.
III. Tujuan
a. Umum
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
membangun sikap positif dalam pelaksanaan upaya program
UKS.
b. Khusus
1. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di
sekolah,dirumah,dan dilingkungannya.
2. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiiri,antar siswa dan
orang lain untuk sehat
IV. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan
Pembinaan kader usia remaja dan dokter kecil dikelas 4,5 SD,
kelas 7, 8 di SMP, kelas 10, 11 di SMA.
V. Cara melaksanakan kegiatan
1. Membentuk tim pelaksana dokter gigi, dokter umum dan
promkes
2. Menyusun jadwal dan menentukan sekolah yang akan
diberikan pelatihan.
3. Menyiapkan bahan materi,daftar hadir,lembaran soal,alat
peraga,alat kesehatan dan media
4. Memberikan materi pembinaan kader usia remaja dan dokter
kecil.
VI. Sasaran
Siswa kelas 4 , 5 SD, siswa kelas 7 , 8 SMP dan siswa kelas 10 ,
11 SMA yang akan dilakukan pembinaan kader usia remaja dan
dokter kecil.
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
NO KEGIATAN TAHUN 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pembinaan kader X
usia remaja dan
dokter kecil
Tempat Pelaksanaan : Sekolah diwilayah kerja puskesmas
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi terhadap ketepatan waktu melaksanakan kegiatan
apakah sesuai jadwal Pelaporan pelaksanaan disusun tiap akhir
kegiatan.
IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Dilakukan pencatatan dan pelaporan indicator pelayanan UKM
dari tiap unit kerja
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SALASSAE
Alamat: Desa Salassae Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Kode Pos: 92552
Email: uptpuskesmassalassae@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


EDUKASI LANSIA DAN LANSIA RESIKO TINGGI OLEH TENAGA
KESEHATAN
I. PENDAHULUAN
Semakin majunya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi terutama dalam bidang Kesehatan memberikan
dampak terhadap peningkatan usia harapan hidup.
Peningkatan usia harapan hidup terutama kualitas usia lanjut
tidak diikuti oleh peningkatan kualitas kehidupannya, karena
secara fisiologis usia lanjut akan mengalami banyak
kemunduran dalam semua aspek kehidupannya. Hal ini dapat
mengakibatkan tingkat produktifitas dan kemandiriannya
secara nyata semakin berkurang, karena kemunduran ini
mungkin akan menimbulkan ketergantungan pada orang lain.
Namun harus disadari bahwa manusia menjadi tua bukan
suatu hal yang luar biasa, karena proses ini adalah peristiwa
yang alami yang sudah pasti datang pada orangorang yang
berumur panjang. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir
perkembangan pada daur kehidupan manusia. Sedangkan
menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998
tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah
seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun
(Maryam dkk, 2008).
Penetapan usia 65 tahun ke atas sebagai awal masa
lanjut usia (lansia) dimulai pada abad ke-19 di negara Jerman.
Usia 65 tahun merupakan batas minimal untuk kategori
lansia. Namun, banyak lansia yang masih menganggap dirinya
berada pada masa usia pertengahan. Usia kronologis biasanya
tidak memiliki banyak keterkaitan dengan kenyataan penuaan
lansia. Setiap orang menua dengan cara yang berbeda-beda,
berdasarkan waktu dan riwayat hidupnya. Setiap lansia adalah
unik, oleh karena itu perawat harus memberikan pendekatan
yang berbeda antara satu lansia dengan lansia lainnya (Potter
& Perry, 2009).
Klasifikasi pada lansia berdasarkan Depkes RI (2003)
dalam Maryam dkk (2009) yang terdiri dari : pralansia
(prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun,
lansia ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, lansia
resiko tinggi ialah seseorang yang berusia 70 tahun atau
lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan
masalah kesehatan, lansia potensial ialah lansia yang masih
mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat
menghasilkan barang/jasa, lansia tidak potensial ialah lansia
yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya
bergantung pada bantuan orang lain.
II. LATAR BELAKANG
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan
kesehatan adalah terjadinya penurunan angka kelahiran,
angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan angka
harapan hidup penduduk Indonesia. Indonesia termasuk
dalam lima besar negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak
di dunia. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010,
jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari
total penduduk). Pada tahun 2014, jumlah penduduk lanjut
usia di Indonesia menjadi 18,781 juta jiwa dan diperkirakan
pada tahun 2025, jumlahnya akan mancapai 36 juta jiwa.
Lanjut Usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan UU No.
36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat
dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif,
partisipatif dan berkelanjutan.
Dalam undang-undang kesehatan pasal 138 disebutkan
bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus
ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif
secara sosial maupun ekonomis. Meningkatnya jumlah lanjut
usia akan menimbulkan berbagai permasalahan yang
kompleks bagi lanjut usia itu sendiri maupun bagi keluarga
dan masyarakat.
Berdasarkan data Riskedas tahun 2007, 10 penyebab
kematian pada umur 65 tahun keatas pada laki-laki adalah
stroke (20,6%), penyakit saluran napas bawah kronik (10,5%),
TB (8,9%), Hipertensi (7,7%), NEC (7,0%), penyakit jantung
iskemic (6,9%), penyakit jantung lain (5,9%), diabetes mellitus
(4,9%), penyakit hati (4,4%), pneumonia (3,8%). Pada
perempuan adalah stroke (24,4%),hipertensi (11,2%), NEC
(9,6%), penyakit saluran napas bawah kronik (6,6%), diabetes
mellitus (6,0%), penyakit jantung iskemik (6,0%), penyakit
jantung lain (5,9%), TB (5,6%), pneumonia (3,0%), dan
penyakit hati (2,2%). Dari data terlihat penyebab utama
kematian pada lanjut usia sudah bergeser ke penyakit
degenerative, sehingga perlu dilakukan upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative terhadap penyakit tersebut.
III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatakan derajat kesehatan dan mutu kehidupan
untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna
dalam kehidupan keluarga dan masyakat sesuai dengan
keberadaannya dalam strata kemasyarakatan.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk
membina sendiri kesehatannya.
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat
termasuk keluarganya dalam menghayati dan mengatasi
kesehatan usia lanjut.
c. Meningkatkan jenis dan jangkauan kesehatan usia
lanjut
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut
3. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO KEGIATAN Rincian Kegiatan
POKOK
Edukasi 1. Pemeriksaan aktifitas sehari-hari
Lansia Dan meliputi kegiatan dasar dalam
Lansia Resiko kehidupan seperti mandi,
berpakaian, naik turun tempat
tidur, BAB/BAK.
2. Tekanan darah, tinggi badan,dan
penimbangan berat badan
3. Pemeriksaan laboratorium
sederhana seperti pemeriksaan
kolesterol, asam urat dan GDS
4. Mengajarkan kegiatan olahraga
seperti senam lansia.
5. Memberikan penyuluhan kepada
lansia.
6. Memberikan rujukan bila ada
keluhan dan atau ditemukan
kelainan dari semua pemeriksaan

4. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


a. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima
pada usia lanjut di kelompok, mekanisme pelaksanaan
kegiatan sebaiknya digunakan sistem 5 meja sebagai
berikut :
b. Tahap pertama : pendaftaran usia lanjut sebelum
pelayanan.
c. Tahap kedua : pencatatan kegiatan sehari-hari yang
dilakukan usia lanjut, serta penimbangan berat badan
dan pengukuran tekanan darah.
d. Tahap ketiga : pengukuran tekanan darah,
pemeriksanaan kesehatan, dan status mental.
e. Tahap keempat : pemeriksaan lab sederhana seperti
asam urat, kolesterol, dan gula darah.
f. Tahap kelima : pemberian penyuluhan dan konseling.
1. Sasaran
a. Sasaran pembinaan Secara Langsung
1) Kelompok usia menjelang usia lanjut ( 45 -54 tahun )
atau dalam virilitas dalam keluarga maupun
masyarakat luas.
2) Kelompok usia lanjut dalam masa prasenium ( 55 -
64 tahun ) dalam keluarga,organisasi masyarakat
usia lanjut dan masyarakat umumnya.
3) Kelompok usia lanjut dalam masa senescens ( >65
tahun ) dan usia lanjut dengan resiko tinggi ( lebih
dari 70 tahun ) hidup sendiri, terpencil, hidup dalam
panti, penderita penyakit berat, cacat dan lain-lain.
4) Kader Usila
b. Sasaran Pembinaan Tidak Langsung
1) Keluarga dimana usia lanjut berada.
2) Masyarakat luas.
5. JADWAL KEGIATAN
No Nama Nama Desa Posyandu Waktu Pelaksanaan (Bulan)
Kegiatan DUSUN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Edukasi Bulo-Bulo Samaenre x x x x x x x x x x


Lansia dan
Lansia Resiko
Batu Hulang x x x x x x x x x x
Salassae
Tinggi oleh Bolongnge x x x x x x x x x x
Tenaga
Kesehatan
Bontomang Bontomanai x x x x x x x x x x
iring
Jojjolo Kalakae x x x x x x x x x x
6. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
PELAPORANNYA
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program
edukasi lansia dan lansia resiko tinggi oleh tenaga
kesehatan dilakukan setiap akhir tahapan kegiatan disertai
dengan pelaporannya.

7. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI


Dilakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
program edukasi lansia dan lansia resiko tinggi oleh tenaga
kesehatan, disampaikan kepala UPT Puskesmas Salassae.

Anda mungkin juga menyukai