Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIMOMULYO
Jalan Gumuk Bogo Nomor 1 Surabaya 60181
Telp. (031) 531 2201

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PHBS KIBBLA TAHUN 2016
NO. 440/B.V.KAK.0105.02/436.6.3.3/2016

I. Pendahuluan
Angka Kematian Ibu ( AKI ) menunjukkan rawannya derajat
kesehatan ibu yang sangat mempengaruhi kondisi kesehatan janin yang
dikandungnya. Kejadian lahir mati dan kematian bayi pada minggu pertama
kehidupannya dipengaruhi oleh kondisi kehamilan, komplikasi pada ibu dan
bayi baru lahir, serta pertolongan persalinan disamping kondisi yang berkaitan
dengan perawatan bayi baru lahir. Masalah kesehatan ibu dan anak perlu
segera diatasi karena derajat kesehatan ibu sangat menentukan kualitas
sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
Pada Tahun 2015, AKI Kota Surabaya yaitu 87,35 / 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini turun apabila dibandingkan dengan Tahun 2014 yaitu 90,19 /
100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB Kota Surabaya tahun 2015, yaitu
6,48 / 1.000 kelahiran hidup. Angka ini naik apabila dibandingkan dengan
Tahun 2014 yaitu 6,18 / 1.000 kelahiran hidup.
Berbagai upaya dilakukan dalam rangka percepatan penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ). Dalam rangka
penurunan AKI, digunakan pendekatan baru yaitu Making Pregnancy Safer
( MPS) yang merupakan strategi untuk mempercepat penurunan AKI agar
mampu menjamin tersedianya kegiatan prioritas yang cost effective
menekankan pada 3 pesan kunci dan 4 strategi MPS.
3 Pesan kunci MPS yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan; setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang
adekuat; dan setiap wanita usia subur mempunyai akses pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. 4
Strategi MPS adalah peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan
ibu dan bayi dan balita di tingkat dasar dan rujukan; membangun kemitraan
yang efektif; mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan
masyarakat; meningkatkan sistem surveilans, pembiayaan, monitoring dan
informasi KIA.
Salah satu mitra terkait yang ada yaitu dasawisma, sumber daya
yang potensial dalam rangka penurunan AKI AKB di wilayah kelurahan.
Karena dasawisma merupakan sistem yang terdekat dengan masyarakat.
Sehingga pesan pesan kesehatan ibu dan anak lebih cepat tersampaikan
oleh mereka. Kader PHBS KIBBLA adalah kader yang mampu memberikan
pengetahuan kepada kelurga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak ( PHBS KIBBLA ). Oleh karena itu
dipandang perlu untuk mencetak kader kader PHBS KIBBLA disetiap
Kelurahan.

II. Latar Belakang


Dalam pengembangan dan demi suksesnya program Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, maka perlu diadakan refresing kader
tentang proses pengembangan dari ilmu kebidanan dan tumbuh kembang
neonatus, bayi dan balita.
Dengan adanya kegiatan PHBS KIBBLA, segala permasalahan yang
berkaitan dengan angka kematian ibu dan angka kematian neonatus, bayi
dan balita di masing-masing kelurahan dapat diketahui oleh semua elemen
masyarakat sehingga bisa dipecahkan bersama-sama untuk mewujudkan
kelurahan siaga yang memiliki kesiap siagaan dan penanggulangan
kegawatdaruratan serta bencana yang berbasis masyarakat yang
pembiayaannya diarahkan berbasis masyarakat juga.
Selain itu ada beberapa kegiatan yang berorientasi untuk
pemberdayaan masyarakat. Kegiatan tersebut meliputi:
a. Pengamatan dan pemantauan penyakit serta kesehatan ibu dan anak,
gizi, lingkungan dan perilaku yang bisa menimbulkan dampak masalah
kesehatan masyarakat.
b. Pelaporan cepat masyarakat kepada petugas kesehatan apabila terjadi
masalah atau musibah kesehatan diwilayahnya.
c. Pencegahan dan penanggulangan sederhana terhadap penyakit dan
masalah kesehatan terutama ibu dan anak.
d. Pelaporan kematian.

III. Tujuan Umum


Petugas Puskesmas mampu melaksanakan kegiatan PHBS KIBBLA di
wilayah kerja puskesmas, sehingga masyarakat yang peduli, tanggap dan
mampu mengenali, mencegah serta bisa mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi secara mandiri demi bisa meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan anak.

IV. Tujuan Khusus


IV.1Meningkatkan komitmen dan kerjasama dengan semua pemangku
kepentingan (kelurahan dan kecamatan), institusi pendidikan untuk PHBS
KIBBLA
IV.2Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Ibu dan
Anak .

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Adapun kegiatan PHBS KIBBLA ini bukan mutlak kegiatan yang di lakukan
oleh petugas kesehatan tapi juga kerjasama antara Puskesmas, Kelurahan
dan kecamatan. Berikut ini kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas:
Promosi Kesehatan
Melakukan penyuluhan dan pendekatan kepada masyarakat tentang
kesehatan Ibu dan Anak yang menyeluruh.
Sedangkan peran lintas sektor (Kelurahan dan Kecamatan) adalah:
a. Mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan
b. Memberikan umpan balik terhadap kegiatan yang bisa menyukseskan
kegiatan PHBS KIBBLA.
c. Bertanggungjawab dalam kebijakan pengembangan kegiatan PHBS
KIBBLA.
d. Berkoordinasi dan komunikasi dalam tercapainya pengembangan
kegiatan PHBS KIBBLA
e. Berkontribusi aktif dalam jalannya kegiatan yang bisa menyukseskan
pengembangan kegiatan PHBS KIBBLA.
Selain peran lintas sektor, ada peran lintas program yaitu:
a. Berkoordinasi dan komunikasi dengan masyarakat mengenai kegiatan
kegiatan PHBS KIBBLA.
b. Mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan.
c. Memberikan umpan balik.
d. Berkoordinasi dan komunikasi dalam tercapainya tujuan pemberdayaan
masyarakat dalam kegiatan PHBS KIBBLA.

VI. Cara melaksanakan kegiatan


VI.1 Melakukan koordinasi dan membuat kesepakatan dengan lintas sektor
(kelurahan, kecamatan, UPTD Pendidikan, PD Pasar, organisasi
kemasyarakatan).
VI.2 Melakukan koordinasi dan membuat kesepakatan dengan kader
Pemantau ibu hamil resiko tinggi, kader posyandu balita dan tokoh
masyarakat lainnya.
VI.3 Melakukan koordinasi dan membuat kesepakatan dengan petugas
kesehatan (Dokter, Bidan, Perawat, Gizi, Kesehatan Lingkungan,
Apoteker).
VI.4 Kegiatan yang dilaksanakan:
VI.4.1 Penyuluhan
VI.4.2 Tanya Jawab
VI.4.3 Pembagian leaflet/brosur
VI.4.4 Musyawarah dengan lintas sektor (Kelurahan dan Kecamatan)

VII. Sasaran kegiatan


50 Kader Posyandu Balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Simomulyo.

VIII. Jadwal Pelaksanaan


Untuk jadwal kegiatan biasanya dikoordinasikan dengan petugas atau
kader lainnya.
BULAN
KEGIATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPTOKT NOP DES
Penyuluhan
tentang

materi PHBS
KIBBLA

IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan pelaporan


IX.1 Evaluasi pelaksanaan kegiatan di lakukan setiap kegiatan untuk
mengetahui adanya pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal
pelaksanaan.
IX.2 Laporan pelaksanaan kegiatan dilaporkan ke Seksi Kesehatan Dasar
setiap selesai kegiatan

X. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan oleh pelaksana kegiatan
berupa notulensi, daftar hadir, dan foto kegiatan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Simomulyo Penanggungjawab Promkes

(drg.Dharmawati Zahara Endang Rahayu, Amd Kep


NIP. 19570714 198103 2 006 NIP. 19750209 200701 2 017

Anda mungkin juga menyukai