Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBASDINAS

KESEHATANPUSKESMAS SATAI
Alamat : Jalan Puskesmas, Desa Bukit Mulya
P6101041202, Call Center : 0811 5721 222, Email : puskesmas_satai@yahoo.comKode Pos.
79417

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR

I. PENDAHULUAN
Puskesmas Satai adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota
Sambas yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya yang meliputi 1 Kelurahan (Kelurahan Subah) Dalam
Menjalankan Fungsinya Puskesmas Satai mempunyai UKM Esensial dan UKM
Pengembangan. UKM KIA/KB merupakan salah satu UKM Esensial yang
dilaksanakan di Puskesmas Satai yang kegiatannya diantaranya adalah
Kunjungan Nifas.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan msyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan peri
kemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan,
antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut (manula), dan keluarga miskin.
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan
beberapa indicator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI dan AKB di
Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya. Menurut
data survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 / 100.000
Kelahiran Hidup, AKB 34 / 1000 Kelahiran Hidup, AKN 19 / 1000 Kelahiran
Hidup, AKABA 44 / 1000 Kelahiran Hidup.
II. LATAR BELAKANG
Dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak Indonesia, sistim
pencatatan dan pelaporan merupakan komponen yang sangat penting. Selain
sebagai alat untuk memantau kesehatan ibu daan bayi, bayi baru lahir, bayi dan
balita, juga untuk menilai sejuh mana keberhasilan program serta sebagai
bahan untuk membuat perencanaan di tahun – tahun berikutnya, dengan
melaksanakan berbagai program KIA.
Agar pelaksanaan program KIA, aspek peningkatan mutu pelayanan program
KIA tetap diharapkan menjadi kegiatan prioritas di tingkat kabupaten atau kota.
Peningkatan mutu program KIA juga dinilai dari besarnya ckupan program di
masing – masing wilayah kerja. Untuk itu, besarnya cakupan pelayanan KIA
disuatu wilayah kerja perlu dipantau secara terus menerus, agar diperoleh
gambaran yang jelas mengenai kelompok mana dalam wilayah kerja tersebut
yang paling rawan.
Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana
(KB) merupakan salah satu upaya Kesehatan masyarakat.
UKM essensial yang wajib dilaksanakan disemua Puskesmas termasuk
Puskesmas Satai. Dengan tujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB). Adapun yang menjadi bagian dari UKM
adalah Upaya Kesehatan ibu, upaya kesehatan anak, upaya kesehatan
reproduksi (KB). Kunjungan Nifas merupakan suatu tindakan/upaya untuk
mengetahui keadaan neonatal dari penyimpangan yang dapat menyebabkan
kesakitan dan kematian.
Pelaksanaan Kunjungan rumah ibu nifas dan bayi baru lahir harus dilakukan
secara profesional, akuntabel, santun, terstandarisasi dan memiliki inovasi untuk
menyelesaikan kendala yang ada di lapangan.

III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN


Kunjungan rumah ibu nifas dan bayi baru lahir merupakan kegiatan
melibatkan Petugas KIA Puskesmas. Sedangkan dengan lintas sektoral
bekerjasama dengan kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Satai.

IV. TATA NILAI


SATAI :
S .Santun, Senyum, Sapa, Salam
A .Adil, Melayani Tanpa Memandang Suku, Agama dan Sosial Ekonomi
T .Terbaik dalam Melakukan Pelayanan
A .Amanah dalam Mengemban Tugas
I .Indah,Rapi dan Indah.

V. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan kunjungan ibu nifas dan neonatus
b. Memantau kesehatan ibu nifas dan neonatus

VI. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pelaksanaan Kunjungan rumah ibu nifas dan bayi baru lahir
2. Kunjungan rumah ibu nifas dan bayi baru lahir dilaksanakan diawali dengan
menentukan sasaran. Selanjutnya koordinasi dengan kader tentang
kegiatan yang akan dilakukan. Dilakukan wawancara dan pemeriksaan
serta membuat Rencana Tindak Lanjut

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Kunjungan rumah tidak lebih 24-48 jam setelah pasien pulang
2. Memastikan keluarga sudah mengetahui rencana kunjungan rumah dan
waktu kunjungan bidan direncanakan bersama.
3. Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan
4. Merencanakan tujuan yang ingin dicapai dan menyusun alat serta
perlengkapan yang digunakan
5. Memikirkan cara untuk menciptakan dan mengembangkan hubungan baik
dengan keluaarga
6. Melakukan tindakan yang sesuai standar pelayanan kebidanan dalam
pemberian asuhan
7. Menyediakan sarana telepon untuk tidak lanjut asuhan.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. kunjungan I ( 6-8 jam post partum )
2. kunjungan II ( 6 hari post partum )
3. kunjungan III ( 2 minggu post partum )
4. kunjungan IV ( 6 minggu post partum )

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan
oleh penanggung jawab kegiatan KIA dan Penanggung jawab UKM Essensial.
Laporan evaluasi kegiatan dibuat oleh penanggung jawab kegiatan program
Imunisasi dan diverifikasi oleh Penanggung jawab UKM Essensial, apabila
terdapat ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka harus segera
dilakukan tindak lanjut.

X. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Setiap kegiatan, kunjungan dan tindakan harus di dokumentasikan. Jika ada
masalah bisa segera ditindak lanjut.

Ditetapkan di Bukit Mulya


pada tanggal 2023
KEPALA PUSKESMAS SATAI,

dr.Anjas Pradha

Anda mungkin juga menyukai