Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JANGKAR
Jl. Pelabuhan Jangkar No. 1 Telp. (0338) 452334 Jangkar 68372
Puskesmasjangkar@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENDATAAN KIA

I. PENDAHULUAN
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) telah dilaksanakan di Indonesia sejak
tahun 1985. Pada saat itu pimpinan puskesmas maupun pemegang program di Dinas
Kesehatan Kabupaten belum mempunyai alat pantau yang dapat memberikan data yang
cepat sehingga pimpinan dapat memberikan respon atau tindakan yang cepat dalam
wilayah kerjanya.
PWS dimulai dengan program Imunisasi yang kemudian juga dikembangkan
dengan memasukkan indikator-indikator yang lain khususnya KIA, yang kemudian
berkembang menjadi PWS-PWS lainnya, misalnya PWS-KB, dsb.
Pelaksanaan PWS imunisasi berhasil baik,dibuktikan dengan tercapainya
Universal Child Immunization (UCI) di Indonesia pada tahun 1990. Dengan dicapainya
cakupan program imunisasi, terjadi penurunan AKB yang signifikan. Namun pelaksanaan
PWS dengan indikator KIA tidak secara cepat dapat menurunkan AKI secara signifikan
walaupun cakupan pelayanan KIA meningkat, karena adanya faktor-faktor lain sebagai
penyebab kematian ibu (ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dsb). Degan demikian maka
PWS KIA perlu dikembangkan dengan memperbaiki mutu data, analisis dan penelusuran
data.
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian
Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan beberapa indikator status
kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan
dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2002-2003, AKI 307 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 35 per 1.000 kelahiran
hidup, AKN 20 per 1.000 kelahiran hidup, AKABA 46 per 1.000 kelahiran hidup.

II. LATAR BELAKANG


Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat
manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di suatu wilayah kerja secara terus
menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Program KIA yang
dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi
kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi,
dan balita.
Dengan manajemen PWS KIA diharapkan cakupan pelayanan dapat menjangkau
seluruh sasaran di suatu wilayah kerja sehingga kasus dengan resiko/komplikasi kebidanan
dapat ditemukan sedini mungkin untuk dapat memperoleh penanganan yang memadai.
Penyajian PWS KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi, informasi dan
komunikasi kepada sektor terkait, khususnya aparat setempat yang berperan dalam
pendataan dan penggerakan sasaran maupun membantu dalam memecahkan masalah non
teknis misalnya: bumil KEK, rujukan kasus dengan resiko. Pelaksanaan PWS KIA baru
berarti bila dilengkapi dengan tindak lanjut berupa perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan
KIA. PWS KIA dikembangkan untuk intensifikasi manajemen program. Walaupun
demikian, hasil rekapitulasinya di tingkat puskesmas dan kabupaten dapat dipakai untuk
menentukan puskesmas dan desa/kelurahan yang rawan. Demikian pula rekapitulasi PWS
KIA di tingkat propinsi dapat dipakai untuk menentukan kabupaten yang rawan. Oleh
karena itu diperlukan pendataan KIA untuk menjangkau seluruh sasaran KIA di suatu
wilayah kerja.

III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Semua Ibu hamil, bayi, batita, dan apras di wilayah kerja Puskesmas Jangkar terdata.

2. TUJUAN KHUSUS
a. Mendata dan mencari ibu hamil, bayi, balita dan apras yang akan menjadi target
KIA
b. Dapat memenuhi cakupan target dari KIA

IV. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


Semua sasaran baik ibu hamil, ibu nifas,bayi,balita,apras di wilayah kerja Puskesmas
Jangkar terdata dan tercatat secara rapi di kohort ibu,bayi, balita, dan apras.

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Pendataan sasaran Pelaksanaan Kegiatan
 Bidan wilayah menyiapkan data yang sudah ada
sebelum pendataan
 Bidan wilayah mengecek ibu hamil, bayi, balita, dan
apras yang terdata apakah masih berdomisili di
wilayah kerjanya
 Mencari ibu hamil, bayi, balita, dan apras yang tidak
terdata namun tinggal di wilayah kerjanya
VI. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
Pendataan dilaksanakan dengan cara kunjungan rumah pada ibu hamil, bayi, balita dan
juga apras yang terdata guna mengecek apakah balita tersebut masih tinggal di wilayah
kerjanya, juga mendatangi rumah ibu hamil, bayi, balita dan apras yang sekiranya belum
masuk pada pendataan awal.

VII. SASARAN DAN PELAKSANA


1. Ibu hamil
2. Bayi
3. Anak Balita
4. Apras (Anak Pra Sekolah)

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Hari / Tanggal : ........................
Pelaksana : (Bidan)
Jadwal kegiatan :
Pukul Acara Penanggung jawab
07.30 Pendataan ibu hamil, bayi, balita, apras Bidan

IX. PEMBIAYAAN
-

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan dilakukan oleh bidan wilayah masing masing yang nantinya akan di
laporkan hasil evaluasinya pada programer KIA. Adapun hal yang perlu di evaluasi adalah
keakuratan dari data dan jumlah sasaran apakah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

XI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


- Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh bidan wilayah masing-masing. Hasil
pendataan dicatat pada kohort ibu, bayi, balita, dan apras, dilaporkan pada
programmer KIA.
Demikian kerangka acuan kegiatan Pendataan KIA

JANGKAR,3 januari 2019

Mengetahui Penanggung jawab


Kepala UPTD Puskesmas Jangkar

Drg. Abdul Fatah Ahadi Riwantini, Amd. Keb


NIP. 19720729 200604 1 014 19711210 199301 2 001

Anda mungkin juga menyukai