PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup
sehat secara mandiri agar pencapaian derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Upaya
menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita, meningkatkan
status gizi masyarakat, serta pencegahan dan penanggulangan
penyakit menular menjadi prioritas utama dalam pembangunan
nasional bidang kesehatan.
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak
akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiatif
melalui Making Pregnancy Safer (MPS) dan Child Survival (CS).
Kedua strategi tersebut telah berjalan dengan Grand Strategi
DEPKES tahun 2004. MPS dan CS mempunyai kunci dan strategi
yang sangat baik untuk peningkatan status kesehatan ibu dan
anak.
Agar pelaksanaan program KIA berjalan lancar, aspek
peningkatan mutu pelayanan program KIA tetap diharapkan
menjadi kegiatan priorotas ditingkat Kabupaten/Kota.
Peningkatan program KIA juga dinilai dari besarnya cakupan
program di masing-masing wilayah kerja. Untuk itu besarnya
cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja perlu dipantau
secara terus menerus, agar diperoleh gambaran yang jelas
mengenai kelompok mana wilayah tersebut yang paling rawan.
Untuk memantau cakupan pelayanan KIA tersebut dikembangkan
sistem Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS KIA).
Pelaksanaan program KIA di Puskesmas Lendang Nangka
tidak hanya pelayanan dalam gedung saja, melainkan pelayanan
UKP dan UKM. Pelayanan Kesehatan perorangan (UKP)
diantaranya pelayanan ANC, INC, BBL, BUFAS, KB, IVA,
Imunisasi, dan Pengobatan Balita Sakit melalui MTBS. Untuk
Pelayanan UKM, diantaranya adalah Pemantauan P4K,
pelaksanaan Kelas Ibu, pemantauan Bumil resti, neonatus resti,
bayi resti, balita resti, SDIDTK Bayi, Balita dan Apras. Kegiatan
tersebut dilaksanakan dengan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan pedoman ini agar pemegang program
puskesmas mempunyai suatu pedoman yang baku untuk
pelaksanaan Program KIA, sehingga dapat digunakan sebagai
acuan untuk meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan Anak,
kesehatan reproduksi, secara optimal.
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu
dan anak, sehingga dapat menurunkan AKI, AKB, AK Balita,
secara terus menerus di wilayah kerja puskesmas Lendang
Nangka.
b. Tujuan Khusus :
Adapun tujuan khusus dari penyusunan pedoman ini adalah :
1. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehenshif,
dan berkualitas, termasuk konseling Gizi, KB, dan
Pemberian ASI.
2. Mendeteksi secara dini, kelainan/ penyakit/ gangguan
pada Bumil, Neonatus, Bayi dan Balita
3. Melaksanakan SDIDTK pasda Bayi, Balita dan Apras
4. Melakukan intervensi pada kelainan / penyakit secara dini
5. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas kesehatan sesuai
sistem rujukan yang ada
6. Memberikan pelayanan INC, Nifas, BBL, Kespro, sesuai
standart
7. Memantau pelayaan KIA secara individu melalui Kohort
8. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator
secara teratur (bulanan) dan terus menerus
9. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standart
pelayanan KIA
10. Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA
terhadap target yang ditetapkan
11. Meningkatkan peran Lintas Sektor setempat dalam
menggerakkan sasaran dan mobilitas sumber daya
12. Melakukan kerja sama lintas program dalam melakukan
pelayanan KIA
13. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat
untuk memanfaatkan pelayanan KIA
C. Manfaat
Manfaat dari pedoman KIA ini adalah menjadi acuan untuk
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi
penyelenggaraan program KIA di Puskesmas Lendang Nangka.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
B. Kebutuhan SDM
1. Kualifikasi SDM
Dalam pelaksanaan program KIA, Puskesmas Lendang
Nangka dibutuhkan penanggung jawab program, dan
pelaksanaan program (bidan), sehingga program KIA dapat
berjalan sesuai, baik dari perencanaan, pelaksanaan, sampai
dengan evaluasi.
Namun demikian, selain pemegang program dan bidan,
Program KIA, tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya
kerjasama dari beberapa pihak termasuk pimpinan sebagai
regulator kebijakan maupun dari lintas program terkait.
Adapun SDM yang terkait dengan pelaksanaan program
KIA tertuang dalam tabel sebagai berikut.
No. Jabatan Jumlah Keterangan
1. Kepala Puskesmas 1 orang Pembuat Kebijakan
2. Kasubag TU 1 orang Pelaksana Prosedur
Kebijakan
3. Dokter Umum 3 orang Tim medis
4. Koordinator KIA 1 orang Monitoring & evaluasi
5. Bidan Pelaksana 34 orang 13 bidan KIA, 12 Bidan
Ruang bersalin, dan 10
bidan desa
6. Petugas Gizi 5 orang Tim kesehatan
7. Sanitarian 4 orang Tim kesehatan
9. Perawat Gigi 3 orang Tim kesehatan
10. Perawat Umum 6 orang Tim kesehatan
11. Petugas 5 orang Tim kesehatan
laboratorium
12. Petugas 5 orang Staff
pendaftaran
13. Sopir 2 orang Sopir ambulance
A. Bentuk Kegiatan
1. Tekhnis
a. Promotif:
- Penyuluhan kesehatan bagi Ibu dan balita di Posyandu
- Penyuluhan Kesehatan reproduksi
- Penyuluhan KB dan ASI Eksklusif
- Penyuluhan pada caten
- Menggalang kerjasama dengan jejaring kesehatan
di wilayah Puskesmas Lendang Nangka
b. Preventif (Pencegahan)
- Skrening / deteksi dini /SDIDTK bayi, balita dan Apras
- Pelayanan IVA
c. Kuratif & Rehabilitatif
- Pelayanan kesehatan bagi Bumil,
- Bulin,
- Buteki,/ Bufas,
- neonatus,
- bayi,
- balita,
- gangguan reproduksi,
- Pelayanan KB,
- Imunisasi dasar,
- pelayanan anak sakit melalui MTBS
- PHN atau kunjungan rumah bagi Bumil, Neonaus, bayi,
balita yang beresiko tinggi
2. Manajemen
Dukungan manajerial untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan KIA di Puskesmas Lendang Nangka adalah sebagai
berikut:
a. Adanya perencanaan yang disusun berdasarkan
pencapaian tahun sebelumnya.
b. Melibatkan seluruh warga masyarakat, tokoh masyarakat,
tokoh agama, dalam pelaksanaan kegiatan.
c. Melibatkan Lintas program dalam pelaksanaan kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan mengacu kepada
perencanaan, antara lain : jenis kegiatan, volume jadwal dan
biaya yang dialokasikan.
B. Uraian Kegiatan
Beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh pemegang
program KIA Puskesmas Lendang Nangka ialah :
a. Sosialisasi dan advokasi
b. Mempersiapkan sumberdaya manusia
c. Koordinasi dengan lintas program dan sektor dalam
mengatasi masalah kesehatan.
d. Meningkatkan peran serta warga masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya
e. Menyiapkan sarana dan prasarana.
f. Meningkatkan pengetahuan warga masyarakat, khususnya
tentang Ibu dan balita
g. Mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi Bumil, Bulin,
Bufas, Buteki, neonatus, Bayi, dan balita
h. Meningkatkan Cakupan pelayanan KIA
BAB VII
INDIKATOR KINERJA
A. Indikator Input
Diperoleh dari bimbingan tekhnis dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur. Acuan pedoman pelaksanaan kegiatan
KIA dari pusat dan capaian target Puskesmas dari kabupaten.
Adapun target yang ditetapkan dari kabupaten yaitu target
PKP yang mengacu pada Renstra 2018 yaitu :
Target
Renstr Hasil Kegiatan Sasaran 1 thn
No Indikator Kinerja
a (Pembilang) (Penyebut)
2012
1 2 3 4 5
III. UPAYA KESEHATAN
IBU DAN ANAK
TERMASUK
KELUARGA
BERENCANA
A Kesehatan Ibu
1 Cakupan kunjungan 100% Jml bumil yg Jlm sasaran
ibu hamil K1 memeriksakan ibu hamil
kehamilan pada usia
kehamilan >12
1 Cakupan kunjungan 100% Jml bumil yang Jml Sasaran
ibu hamil K4 memperoleh Ibu Hamil
pelayanan antenatal
sesuai standar
minimal 4 kali (IX
pada
TM I, IX pada TM II,
dan 2X pada TM III)
2 Cakupan ibu hamil 100% Jumlah komplikasi 20% dari
dengan komplikasi yang kebidanan yang sasaran ibu
ditangani ditangani hamil
3 Cakupan pertolongan 100% jml Bulin yang jml Sasaran
persalinan oleh bidan ditolong Nakes Bulin
atau tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi kebidanan
4 Cakupan pelayanan ibu 100% Juml ibu nifas Jml sasaran
nifas KF 4 mendapat 3 kali Bulin
pelayanan nifas
sesuai standar (6 jam
- 3 hari IX, 8-14 hari
IX, dan
36-42 hari IX)
B Kesehatan Bayi
1 Cakupan KN 3 100%Jml neonatus yg di Sasaran
berikan pelayanan neonatus
dari umur 6 jam-28
hari
1 Cakupan neonatal 100% Juml neonatus dgn Juml neonatus
dengan komplikasi yang komplikasi yg dgn
ditangani tertangani komplikasi
(15% dari
sasaran
neonatus)
2 Cakupan kunjungan 100% Jml bayi memperoleh Jml Sasaran
bayi (bayi 4) yankes sesuai Bayi
standar (4 kali :
29hr-2bln lx, 3-6bln
1x, 5 bin lx,6-
8bln lx, 9-ll bln 1x)
C Upaya Kesehatan
Balita
1 Cakupan pelayanan 100% Juml balita (12-59 Sasaran balita
anak balita (balita 2) bln) mendapat
pelayanan
pemantauan
pertumbuhan 8 kali,
pemantauan
perkembangan 2 kali,
vit A 2 kali
E Pelayanan Keluarga
Berencana
1 Cakupan peserta KB 70% Jml peserta KB aktif Jml PUS
aktif
B. Indikator Proses
Dalam pelaksanaan pelayanan KIA-KB perlu diperhatikan
keberhasilan dan kekurangan kegiatan sehingga dapat segera
dianalisa dan dievaluasi guna menentukan Rencana Tindak
Laniut (RTL) berikutnya.
C. Indikator Output
Dinilai berdasarkan capaian dari indikator input, apakah
sudah memenuhi target atau belum. Bila belum agar dianalisa
hambatan yang dialami dan menentukan penyelesaiannya.
Apabila sudah untuk dipertahankan dan ditingkatkan sehingga
kegiatan semakin optimal.
D. Indikator Outcome
Indikator outcome berfungsi untuk melihat sejauh mana
dampak, manfaat, harapan perubahan dari sebuah kegiatan atau
pelayanan program KIA-KB. Indikator ini penting untuk menilai
perkembangan efektifitas program (effectiveness).
Indikator outcome bisa diperoleh dari RTL hasil kegiatan dan
masukan dari sasaran Lansia, melalui evaluasi proses kegiatan
dan Survey Mawas Diri Program Lansia. Hal ini dimaksudkan
untuk menjaga dan meningkatkan kualitas program melalui
masukan dari sasaran.
BAB VIII
MEKANISME MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan
pengukuran kemajuan atas objektif program. Monitoring
dilaksanakan oleh Penanggung Jawab UKM dan Kepala
Puskesmas. Monitoring pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap
bulan dengan cara programmer KIA menulis laporan bulanan
berisi kegiatan yang telah dilaksanakan dan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada bulan berikutnya. Monitoring pelaksanaan dan
pengelolaan program KIA dilaksanakan setiap tahun oleh
Penanggung Jawab UKM.
B. Evaluasi
Evaluasi adalah proses untuk menyediakan informasi tentang
sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah tercapai sesuai dengan
perencanaan atau belum. Evaluasi kegiatan KIA meliputi Evaluasi
Proses dan Evaluasi Hasil Kegiatan. Evaluasi proses dilaksanakan
saat atau segera setelah kegiatan dilaksanakan. Evaluasi hasil
dilaksanakan setelah kegiatan dilaksanakan. Evaluasi bisa
dilaksanakan secara langsung berupa laporan lisan maupun
tertulis kepada kepala puskesmas dan oleh kepala puskesmas
diberikan feedback langsung maupun tertulis. Evaluasi
disampaikan melalui lokakarya mini bulanan maupun tahunan
puskesmas. Kemudian dibuat Rencana Tindak Lanjut untuk
kegiatan atau tahun berikutnya.
Pendekatan Capaian Indikator 2022 dan Tindak lanjutnya Tahun
2023
Target
Capaia
No Indikator kinerja renstra Rencana Tindak lanjut
n 2023
2018
1 2 3 4 5
III. UPAYA KESEHATAN
IBU DAN ANAK
TERMASUK
KELUARGA
BERENCANA
A Kesehatan Ibu
1 Cakupan kunjungan K1 100%
ibu hamil
1 Cakupan kunjungan ibu 00% 95,85% Meningkatkan
hamil K4 pengetahuan ibu dengan
kelas ibu hamil di dalam
gedung dan luar gedung
2 Cakupan ibu hamil 100% 85,87% Pendampingan dengan
dengan komplikasi yang Kunjungan Rumah bumil
ditangani risti
3 Cakupan pertolongan 99,5% 100% Penyuluhan dengan Kelas
persalinan oleh bidan Ibu Hamil
atau tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi kebidanan
4 Cakupan pelayanan ibu 95% 96,24% Koordinasi dengan kader,
nifas Kelas Ibu Hamil
B Kesehatan Bayi
1 Cakupan neonatal 100% 54,69% Pendampingan dengan
dengan komplikasi yang Kunjungan Rumah
ditangani neonates risti
2 Cakupan kunjungan 90% 89,86% Pelaksanaan SDIDTK bayi
bayi balita yang lebih
berkualitas
C Upaya Kesehatan
Balita dan Anak Pra
Sekolah
1 Cakupan pelayanan 90% 93,70% Pelaksanaan SDIDTK bayi
anak balita balita yang lebih
berkualitas
E Pelayanan Keluarga
Berencana
1 Cakupan peserta KB 70% 82,94% Kerja sama dengan PLKB
aktif dan penyuluhan tentang
KB di posyandu
BAB IX
PENUTUP
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Lendang
Nangka
………………………..