Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

DINAS KESEHATAN KOTA


UPT PUSKESMAS SIDOMULYO
0541 – 736044 e-mail:pkm.sidomulyo@yahoo.co.id kode pos:754116
Samarinda

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMBINAAN WILAYAH KELURAHAN OLEH PEMBINA WILAYAH

PUSKESMAS SIDOMULYO TAHUN 2018


I. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.
Melalui program dan kegiatannya, puskesmas berperan serta mewujudkan
keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok. Program Ibu Hamil termasuk satu dari enam program
pokok (basic six).
Bidan Pembinaan Wilayah per kelurahan bertugas membina kader posyandu,
mendata/merekap ibu hamil yang ada di wilayahnya, mendata/merekap persalinan
yang ada di wilyahnya, mendata/merekap bayi dan balita yang ada di wilayahnya,
membuat kantong persalinan perkelurahan masing – masing, menadata/merekap
akseptor KB yang ada di wilayahnya, menentukan ibu hamil dengan resiko tinggi
untuk dirujuk ke Puskesmas, mengisi dan melengkapi kohort ibu hamil, KB, bayi dan
balita. Membina bidan praktek yang ada di wilayah kelurahannya, melakukaan
kunjungan rumah ibu hamil, nifas dan Audit Maternal Perinatal (AMP).

II. LATAR BELAKANG


Dari tahun ke tahun, secara nasional, akses dan kualitas terhadap pelayanan
kesehatan ibu cenderung semakin membaik. Hal ini ditandai dengan meningkatnya
cakupan pelayanan kesehatan ibu dari hasil Riskesdas 2010 dan 2013. Cakupan ibu
hamil yang memperoleh pelayanan antenatal telah meningkatdari 92,7% pada
tahun 2010 menjadi 95,2% pada tahun 2013. Cakupan persalinan yang ditolong
tenaga kesehatan juga meningkat dari 79,0% pada tahun 2010 menjadi 86,9% pada
tahun 2013.
Walaupun demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan besar, yaitu
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) Tahun 2012 menunjukkan AKI di Indonesia masih cukup tinggi,
yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Apabila dibandingkan dengan
kondisi pada tahun 1990 sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup, maka terlihat
AKI sudah berhasil kita turunkan. Namun, target MDG tahun 2015 sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup diperkirakan sulit tercapai tanpa kerja ekstra keras.
RAN PP AKI menekankan 3 (tiga) tantangan utama yang dihadapi Indonesia
dalam upaya mempercepat penurunan AKI, yaitu
1. Akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah membaik, tetapi
cakupan dan kualitas belum optimal
2. Terbatasnya ketersediaan sumber daya strategis untuk kesehatan ibu dan
neonatal
3. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu masih cukup
rendah.
Pada tahun 2013, berdasarkan hasil laporan kegiatan sarana pelayanan
kesehatan, jumlah kematian bayi yang terjadi di Provinsi Kalimantan Timur
sebanyak 526 dari 43.065 kelahiran hidup , sehingga didapatkan Angka Kematian
Bayi (AKB) sebesar 12,21 per 1000 KH. Jika dibandingkan dengan target MDGs
dimana tahun 2015 target AKB sebesar 23 per 1.000 KH, maka AKB Provinsi
Kalimantan Timur sudah di bawah target.
Angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) menunjukkan penurunan yang
cukup berarti yakni pada tahun 2008 sebesar 228 per seratus ribu kelahiran hidup,
dan pada tahun 2009 ini menjadi 99 dan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000
kelahiran hidup dan sampai dengan posisi di tahun 2010 adalah 90 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2011-2012 Angka Kematian Ibu (AKI)
meningkat menjadi 17 per 100.000,(Angka Absolut AKI tahun 2012 yakni 111. Untuk
tahun 2013 sebesar : 125 kematian. Pada tahun 2012-2013 Angka Kematian Ibu
(AKI) meningkat menjadi 14 per 100.000.
Untuk kota samarinda pada tahun 2016 terdapat kasus kematian ibu untuk
Puskesmas Sidomulyo dari bulan Januari sampai Desember terdapat 4 kasus
kematian ibu. Puskesmas Sidomulyo terdiri dari 5 kelurahan yaitu Sungai Dama,
Sidodamai, Sidomulyo, Pelita, Selili. Untuk kematian ibu yang mendominasi di
kecamatan Samarinda Ilir (Sungai Dama, Sidomulyo, Sidodamai) hal itu disebabkan
banyaknya persalinan dengan dukun dan letak geografis yang sulit dijangkau
(gunung-gunung) dan sosial budaya yang masih percaya oleh dukun. Salah satu
usahanya adalah melalui Usaha Kesehatan Masyarakat yang berfokus dalam
meningkatkan kondisi kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itulah diperlukan suatu
kerangka acuan dalam pelaksanaan program poli ibu hamil.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
 Meningkatkan pencapaian program kesehatan Ibu dan Anak
2. Tujuan Khusus
 Menurunkan AKI dan AKB di wilayah Puskesmas Sidomulyo
 Meningkatkan peran serta masyarakat dan kader Posyandu di wilayah
Puskesmas Sidomulyo dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan
anak
 Meningkatkan pemenuhan sasaran pelayanan kesehatan ibu dan anak

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1 Pembinaan Bidan Wilayah Membina kader posyandu
Per Kelurahan Mendata dan merekap ibu hamil yang ada di wilayahnya
Mendata dan merekap persalinan yang ada di wilayahnya
Mendata dan merekap bayi dan balita yang ada di wilayahnya
Membuat kantong persalinan per kelurahan masing - masing
Mendata dan merekap akseptor KB yang ada di wilayahnya
Menentukan ibu hamil dengan resiko tinggi untuk dirujuk ke Puskesmas

Mengisi dan melengkapi kohort ibu hamil, KB, bayi dan balita
Membina bidan praktek yang ada di wilayahnya
Melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas dan pelacakan
kematian ibu dan bayi (AMP)

V. SUMBER DANA
Pembinaan wilayah kelurahan oleh Pembina Wilayah di danai oleh Dana
Kapitasi BPJS dan BOK.

VI. RENCANA ANGGARAN DANA YANG DI BUTUHKAN


- Snack 14 kotak x 1 bulan x 1 kegiatan x 17.000,- = Rp .238.000,-
- Transport kader 14 orang x 1 bulan x 1 kegiatan x 30.000,- = Rp. 420.000,-
VII. PELAKSANA KEGIATAN
Pertemuan Pembinaan Kader Wilayah di Jl. Otto Iskandar Dinata dilaksanakan
pada tanggal 14 Juli 2018, Jam 10.00 WITA-selesai, yang dihadiri 14 kader posyandu dan
PKK, serta dihadiri oleh 2 (dua) Bidan Pembina Wilayah Kelurahan Sungai Dama.

VIII. JADWAL KEGIATAN

KEGIATAN TAHUN 2018


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Kelurahan 10 10 10 19 08 04 14 10 10 10 10 10
Sungai Dama

IX. PERAN LINTAS SEKTOR

KEGIATAN IDENTIFIKASI LINTAS TERKAIT


Bidan Pembinaan Wilayah per Kelurahan Peran lurah, Pokja 4, PKK kader posyandu dan tokoh
masyarakat di wilayah kerja puskesmas Sidomulyo

X. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


a. PENCATATAN
 Pencatatan hasil pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap pelaksanaan oleh
 Bidan Pembina Wilayah per kelurahan masing - masing.
b. PELAPORAN
 Laporan kegiatan bidan Pembina wilayah Perkelurahan harus diserahkan s
etiap bulan kepada:
Penanggung jawab Program KIA - KB sebagai bahan evaluasi

c. EVALUASI KEGIATAN
 Evaluasi kegiatan dilakukan 1 bulan sekali dan dilakuan monitoring bulanan.
 Evaluasi kegiatan secara menyeluruh dilakukan pada akhir tahun pada minil
ok puskesmas dan lintas sektor sebagai bahan untuk penyusunan RUK tahu
n berikutnya.
 Evaluasi kegiatan menampilkan laporan pelaksanaan kegiatan bidan
pembina wilayah perkelurahan selama 1 tahun, meliputi hasil pelaksanaan k
egiatan, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan selama 1 tahun.
IX. PENUTUP/KESIMPULAN
a. Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan
masyarakat, departemen kesehatan membuat kebijakan mengenai latihan untuk
kader yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, menurunkan angka
kematian ibu dan anak. Para kader kesehatan masyarakat itu seyogyanya
memiliki latar belakang pendidikan yang cukup sehingga memungkinkan mereka
untuk membaca, menulis dan menghitung secara sederhana.
b. Secara disadari bahwa memilih kader yang merupakan pilihan masyarakat dan
memdapat dukungan dari kepala desa setempat kadang-kadang tidak gampang.
Namun bagaimanapun proses pemilihan kader ini hendaknya melalui
musyawarah dengan masyarakat, sudah barang tentu para pamong desa harus
juga mendukung.
c. Kader kesehatan mempunyai peran yang besar dalam upanya meningkatkan
kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Selain itu peran kader ikut membina masyarakat dalam bidang
kesehatan dengan melalui kegiatan yang dilakukan baik di Posyandu.

Mengetahui Samarinda, 11 Juli 2018


Kepala UPT Puskesmas Sidomulyo PJ Kesehatan Ibu

dr. Solihin Wijaya Sulastri, A.Md.Keb


NIP : 19660414 199903 1 002 NIP : 19700116 19891 2 001

Anda mungkin juga menyukai