PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk Kegiatan Program KIA KB pada Tahun 2022 ini banyak berbagai masalah
yang terjadi sehingga pelayanan langsung terhadap masyarakat terganggu karena
adanya Pandemi Covid-19 yang mulai terjadi pada pertengahan Maret 2020.
Sehingga berbagai kegiatan mengikuti kebijakan yang sudah ditentukan Pemerintah
Daerah dan terbitlah beberapa aturan yang bertujuan untuk memutus rantai
penyebaran Virus Covid-19, aturan yang telah dilaksanakan diantaranya Protokol
Kesehatan baik untuk perorangan, kelompok ataupun pada saat kontak dengan orang
lain.
1
KIA di tempat pelayanan. Evaluasi hasil program KIA di Puskesmas dilakukan
berdasarkan laporan bulanan KIA, kelahiran dan kematian per desa, penemuan kasus
BBLR per desa, kematian ibu, register kematian perinatal (0-28) hari, rekapitulasi
pelacakan kematian neonatal. Sedangkan kegiatan pelaporan Pemantauan Wilayah
Setempat untuk mengevaluasi peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan pelayanan
KIA di wilayah kerja puskesmas melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA di tiap
desa secara terus menerus. Untuk itu melihat dari jumlah Kematian Ibu tingkat
Kabupaten Sukabumi tahun 2022 ada 32 kasus, kematian Neonatal 115 kasus
sedangkan kematian bayi ada 28 kasus dan untuk Puskesmas Selajambe kematian
ibu tahun 2022 ada 1 kasus, kematian neonatal ada 2 kasus dengan penyebab sepsis
dan kelainan kengonital, BBLR, ,IUFD ada 5 kasus, kematian balita ada 1 kasus
dengan penyebab kejang demam.
Sumber data untuk membuat laporan pelayanan kesehatan ibu dan bayi di Puskesmas
diperoleh dari hasil kegiatan KIA di Puskesmas, Posyandu, bidan praktek swasta,
dokter praktek swasta, Rumah Sakit Pemerintah maupun Rumah Sakit Swasta,
selanjutnya data dikumpulkan dan dilakukan pengolahan data sebulan sekali oleh
petugas pengolah data KIA di Puskesmas.
Evaluasi Program KIA sangat berkaitan dengan fungsi manajemen dalam hal
monitoring dan evaluasi. Manajemen pelayanan kesehatan di seluruh tingkat fasilitas
pelayanan memerlukan informasi yang adekuat sehingga bisa melakukan fungsi
manajemennya, dimana salah satu fungsi tersebut adalah monitoring dan evaluasi.
Kegiatan ini bergantung pada system informasi yang berjalan dimana salah satu
aktifitas sistem tersebut adalah pencatatan dan pelaporan. Sistem monitoring dan
evaluasi adalah faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen
untuk memantau jalannya pelayanan kesehatan.
Selama kurun waktu tahun 2022 telah dilaksanakan berbagai upaya kegiatan
untuk mendukung Visi dan Misi Program Kesehatan Ibu Anak (bayi) dan Pelayanan
Medik KB walaupun di Masa Pandemi Covid-19 ini, ada beberapa kegiatan
innovasi untuk meminimalisir kontak tetapi memberika informasi tentang kesehatan
tetap tersampaikan diantaranya :
2
2. Membuat perencanaan kontak dengan sasaran yang mengalami masalah
kesehatan pada kehamilan
3. Melakukan kunjungan rumah dengan protokol Covid-19 terhadap Bumil
dan Bayi dengan Masalah kesehatan Resiko tinggi
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Program Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak ini mendukung upaya penurunan
angka kematian bayi dan kematian ibu di Puskesmas Selajambe Kecamatan Cisaat
Kabupaten Sukabumi.
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas sesuai Standar
Pelayanan.
b. Untuk Menjamin pelayanan Kesehatan Ibu secara aman, sehat dan berpedoman
kepada protap dan standar pelayanan berdasarkan indikator Standar Pelayanan
Minimal.
c. Untuk mengetahui dan mengkoordinasikan capaian pelayanan kesehatan Maternal
dan Neonatal dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu Anak (bayi) di
Puskesmas Selajambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
d. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan
yang potensial untuk digunakan.
3
e. Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran dan mobilisasi
sumber daya.
f. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan
pelayanan KIA.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
4
A. VISI DAN MISI
1.Visi dan Misi Kabupaten Sukabumi
Visi
“Terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang Religius ,maju dan Iniovatif Menuju
Masyarakat Sejahtra lahir Batin.”
Misi
a.Membangun Sumber Daya Manusia yang Beriman Berbudaya dan Berdaya
Saing.
b.Meningkatkan Produktifitas dan Daya Saing Ekonomi Berbasis Agrobisnis
dan Pariwisata Berkelanjutan.
c.Meningkatkan konektivitas untuk Pencapaian Pertumbuhan Wilayah.
d.Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Yang Inovatif, Profesional Dan
Akuntable
B. GEOGRAFIS
5
Wilayah Puskesmas Selajambe mempunyai luas wilayah + 536.493
Ha, dengan ketinggian 600 m dari permukaan laut, terdiri dari 4 desa, beriklim
tropis serta sebagian medan tidak merata, sedangkan batas wilayah dibatasi oleh
sebagian sungai dan daratan.
\
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Selajambe berbatasan dengan :
Utara : Kec. Kadudampit
Barat : Kec. Cicantayan dan Kec. Caringin
Selatan : Ds. Cibatu Kec. Cisaat dan Ds. Cimahi Kec. Cicantayan
Timur : Ds. Nagrak Kec. Cisaat
6
Untuk sarana transportasi Puskesmas Selajambe 100 % dengan
mempergunakan jalan darat dan untuk kesemua desa dapat dilalui kendaran
Roda 2 serta Roda 4.
C. DEMOGRAFI
Jumlah penduduk wilayah UPTD Puskesmas Selajambe sampai dengan
bulan Desember 2021 berjumlah 32.284 jiwa, yang terdiri dari 13.911 jiwa
laki-laki dan 11.210 jiwa perempuan. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk
perdesa menurut jenis kelamin, kelompok umur dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
a. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tabel. 1
Distribusi Penduduk KK dan Jumlah Penduduk berdasarkan jenis
kelamin diwilayah Puskesmas Selajambe tahun 2022
7
Tabel. 2
Mata Pencaharian Penduduk.
No Jenis Pekerjaan Jumlah
1 Petani Pemilik 1967
2 Buruh Tani 1167
3 Pedagang 1228
4 PNS 757
5 Pensiun 116
6 TNI 12
7 POLRI 13
8 Pengusaha 186
9 Jasa Perorangan 189
10 TKLN 92
11 Karyawan Pabrik 1082
12 Lain-lain 144
JUMLAH 6953
Sumber Data :
D. KETENAGAAN PUSKESMAS
a.Tenaga Formal
Jumlah dan macam tenaga yang ada di UPTD Puskesmas Selajambe adalah
sebagai berikut :
8
Tabel. 3
Tenaga Kesehatan
UPTD Puskesmas Selajambe Tahun 2022
9
E.PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI SDM
Tabel 4
Keadaan Tenaga KIA berdasarkan Pendidikan di UPTD Puskesmas
Selajambe Tahun 2022
No Nama Bidan Pendidikan Tugas Desa Status
10
Tabel 5
Jenis jenis Pelatihan yang sudah diikuti oleh Bidan di UPTD
Puskesmas Selajambe Tahun 2022
Jenis pelatihan
A C B Aspiks KI DDI AB PPG MTBS
No. Nama Bidan P M T B ia P/ TK PK DON /
N U U L K MTB
R M
Mirani Pratiwi,A.Md.Keb. V V - - V - - - - -
6.
Yulianingsih, A.Md.Keb. V V - - - - - - - -
9.
Ghia Ananda V V - - - - - - - -
10. Oktavia,A.Md.Keb.
11
F. SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Tabel. 5
Keadaan Sarana kesehatan
di Puskesmas Selajambe Tahun 2022
G. DATA PERUSAHAAN
Data perusahaan di wilayah puskesmas selajambe ada dua jenis yaitu
perusahaan formal dan informal yaitu perusahaan formal berjumlah 3
perusahaan dan informal berjumlah 20.
12
Kegiatan yang terkait dengan KIA di puskesmas Selajambe yang di biayai
oleh dana BOK sebesar Rp.998.060.000.
3. Dana JKN
Kegiatan yang terkait dengan KIA di puskesmas selajambe yang di biayai
oleh dana JKN tidak ada.
4. Dana PNPM
Tidak ada kegiatan yang di biayai oleh dana PNPM.
13
BAB III
HASIL KEGIATAN PROGRAM KIA
15
e. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Lengkap ( KF.L )
Permasalahan
Sasaran kunjungan Nifas Lengkap pada tahun 2022 sebanyak 552
orang, jumlah cakupan tahun 2022 sebanyak 513 orang (92,9 %)
sedangkan target 552 kasus ( 100 % ), terdapat kesenjangan
sebanyak (-7,1 %).
Perencanaan Pemecahan Masalah
16
Sasaran pelayanan B12 tahun 2022 sebanyak 488 bayi jumlah
pencapaian cakupan tahun 2022 sebanyak 476 bayi (97,5 %)
sedangkan 488 (100%) terdapat kesenjangan sebesar (-2,5%).
Perencanaan Pemecahan Masalah
- Meningkatkan Sosialisasi dengan luar wilayah
- Pencatatan lebih ditingkatkan lagi
Jenis Kondisi
No Jenis Kasus Tempat Rujukan
Rujukan saat Pulang
1 Obstetri PEB, KPD, HDK, HAP, Oligo RS. Betha Medika, 131 sehat, 1
hidramnion, Partus Lama, RS. Secapa, RS. orang
Kala II Memanjang, Letsu, Sekarwangi, RS. meninggal.
Gemeli, Serotinus, Riw. SC, Syamsudin, RS. ,
HPP, Inersia Uteri, PLR, CPD, RS. Asyifa, RS.
Decom, Plasenta Previa. Hermina, RS. Al
Mulk
2 Noenatal Asfiksia, BBLR, , Kelainan RS. Betha Medika, 34 sehat, 2
Jantung, Aspirasi, kelainan RS. Sekarwangi, meninggal
kongenital. RS. Syamsudin
17
Permasalahan
Permasalahan untuk neonatal yang meninggal 2 orang dari jumlah
yang dirujuk 31 orang pada neonatal yang meninggal karena 1 orang
BBLR ,kelainan kongenital dan sepsis, 1 orang lagi BBL dan ,sepsis
Perencanaan Pemecahan Masalah
Perencanaan pemecahan masalah setiap ibu hamil muda diharuskan
pemeriksaan sedini mungkin secara berkala dan pemberiaan asam
folat.
B. OUTPUT PROGRAM
1. Cakupan Program Kesehatan Ibu, Kesakitan dan kematian Ibu
18
8. Rujukan
a. Bumil 100 113,9 +13,9
b. Bulin
c. Bufas
9. KB Aktif 70 88,8 +1,8
Jumlah Ibu hamil KEK 25 orang, Ibu hamil anemia 5 orang, dan ibu hamil
dengan HDK 12 orang
Jumlah Abortus 16 orang, kasus KPD 14 orang, Kasus HAP 3 orang dan
kasus HPP 2 oraang
Jumlah Kematian ibu tahun 2022 1 orang karena HPP.
19
a. Kematian Neo dan LM
Analisa
Dari 2 kematian bayi tersebut , 1 meninggal di RS. Syamsudin, SH
dengan penyebab kematian BBLR dan Sepsis,1 meninggal di Rumah dengan
penyebab kematian BBLR,sepsis dan atresia ileum kematian.
U
Tgl. Tempat
No Nama mu Alamat Penyebab
Kematian kematian
r
By.M.Tirtay
asa/ 21 Gunang Jaya Kejang
1. 08/03/2022 Perjalanan ke RS
Tn.Ujang bln Rt.31/06 Demam
Kurnia
Analisa
Dari 1 orang kematian bayi karena Kejang demam meninggal di
perjalanan ke Rumah Sakit.
c. IUFD
Tgl Tempat
Nama Umur Alamat Penyebab
kematian kematian
By. Ny. Cibolang Kaler Lilitan Rs.
1. 41 th 26/02/022
Mariam/Tn. Ajab. Rt.03/01 talipusat Hermina
By. Ny. Yani/Tn. Kutasirna Rt.12? Lilitan tali 07/02/202 RS. Betha
2. 28 th
Indra 04 pusat 2 Medika
By. Ny. Enur/Tn, Gunung Jaya 27/05/202 Poned
3. 26 th KPD
rudi Rt.18/03 2 Cisaat
By.Ny.
Gunung Jaya Ruftur 26/06/202
4. Nurhayati?Tn. 27 th RS. Secapa
Rt09/02. Uteri 2
Geri
5. By.Ny. Wati 43 th Cibolang Kaler Perdaraha 11/09/202 RS. Betha
20
/Tn.Nanang Rt.17/04 n 2 Medika
Analisa
Dari jumlah kematian diatas di sebabkan karena,Lilitan tali
pusat ,KPD,Ruftur Uteri,dan perdarahan.
d. Kematian Ibu
Tgl Tempat
No Nama Umur Alamat Penyebab
kematian kematian
Ny. Supriatin /Tn. Selajambe RSUD. Al
1. 35 th HPP 20/09/2022
Aris Munandar Rt.20/07 mulk
Analisa
Dari kematian ibu diatas di sebabkan karena Haemoragik Post Partum
( HPP ).
21
BAB IV
TAHUN 2022
1. ANALISA MASALAH
Jumlah Ibu hamil KEK 25 orang, Ibu hamil anemia 5 orang, dan ibu hamil
dengan HDK 12 orang .
Jumlah Abortus 16 orang, kasus KPD 14 orang, Kasus HAP 3 orang dan
kasus HPP 2 orang.
22
Jumlah Kematian ibu tahun 2022 1 orang karena HPP.
2. PERUMUSAN MASALAH
1. Table Identifikasi Masalah
2. K4 100 90,3 √
23
6. SDIDTK 95 <60 -
4. Cakupan penanganan 5 4 4 13
komplikasi Neonatal
25
Fishbone Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Belum Mencapai Target
Lingkungan Metode
Manusia Metode
Peran linsek kurang
Tingkat pendidikan
yang rendah Penyuluhan kurang R/R kurang tertib
Cakupan
K4 belum
mencapai
Kepercay
Sarana penyuluhan kurang (lembar aan masyarakat untuk target
balik,poster,liplet) periksa kehamilan diatas (90,3%)
trimester kurang gizi
26
Fishbone Kematian Ibu
AKI
Kasus kematian ibu
1 orang
sarana penyuluhan
yang kurang -Kepemilikan jaminan
kes blm merata
-tidak ada dana Percaya dukun
persiapan persalinan Biaya kes timggi
Manusia Metode
- Kelas bumil
- Kemitraan
- Mengadakan kelas bidan paraji
K4 belum bumil - Penyeliaan
3. - Kurangnya
mencapai - Penyuluhan kepada fasilitatif
pengetahuan
target ibu hamil dan kepada Bidan di
masyarakat tentang
(90,3%) masyarakat Desa
resiko kehamilan
- Kemitraan bidan,
paraji, kader dan
tenaga kesehatan
lainnya
- Kelas bumil
- Pemasangan stiker
p4k
- Mengadakan kelas
Kurangnya bumil
Kematian ibu
pengetahuan ibu - Penyuluhan ke bumil
tinggi
tentang dan masyakrakat
bahayakehamilan - Kerjasama lintas
- Kepercayaan social program
budaya di
masyarakat yang
masih tinggi
28
4. Cakupan -Kepercayaan - Mengadakan kelas - Pelatihan
penanganan masyarakat terhadap bumil PPGDON
komplikasi mitos yang - Penyuluhan ke bumil
Neonatal berkembang dan masyakrakat
(34,2%) - Pendapatan yang - Kerjasama lintas
rendah program
- Issue biaya kesehatan - Pelatihan
yang mahal penatalksanaan
-stimulasi/drill kegawatdaruratan
penatalaksanaan neonatal
asfiksia dan BBLR
29
BAB V
KESIMPULAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Saran Puskesmas
Dalam upaya perbaikan KIA dalam rangka menurunkan angka
kematian ibu dan bayi maka di lakukan evaluasi berupa laporan tahunan
KIA Puskesmas Selajambe. Dalam upaya evaluasi tersebut, maka kami
merekomendasikan beberapa hal yang dirasakan penting yaitu sebagai
berikut :
- Mengoptimalkan standar pelayanan minimal (SPM) dalam rangka
penurunan AKI/AKB.
30
- Peningkatan deteksi dini pada resiko tinggi kehamilan dan persalinan
oleh tenaga kesehatan dan juga masyarakat.
- Peningkatan advokasi mengenai pentingnya persalinan oleh tenaga
kesehatan pada masyarakat.
- Perlunya peningkatan kemitraan antara bidan dan paraji, untuk
meningkatkan pertolongan persalian 0lennakes yang dalam rangka
penurunan AKI/AKB.
2. Bidan Desa
Untuk rekan-rekan bidan marilah lebih ditingkatkan lagi kinerja kita
yang berdaya guna dan berkualitas, dan lebih bermanfaat bagi masyarakat
yang membutuhkannya.
3. Dinas Kesehatan
Perlu diadakan pelatihan – pelatihan untuk bidan dan magang bagi
bidan BHL baru agar keterampilannya bertambah dan lebih mahir dalam
penanganan kegawat daruratan obstetri neonatal dasar.
4. Lintas Sektor
Kerja sama di lintas sektor harus di tingkatkan lagi dalam
menurunkan AKI dan AKB. Terutama untuk lintas sektor di tingkat Desa
yang belum optimal.
31
BAB VI PENUTUP
Mengetahui,
Koordinator Program KIA Kepala UPTD Puskesmas Selajambe
32
LAMPIRAN
33
Lampiran
34
35