Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk Kegiatan Program KIA KB pada Tahun 2022 ini banyak berbagai masalah
yang terjadi sehingga pelayanan langsung terhadap masyarakat terganggu karena
adanya Pandemi Covid-19 yang mulai terjadi pada pertengahan Maret 2020.
Sehingga berbagai kegiatan mengikuti kebijakan yang sudah ditentukan Pemerintah
Daerah dan terbitlah beberapa aturan yang bertujuan untuk memutus rantai
penyebaran Virus Covid-19, aturan yang telah dilaksanakan diantaranya Protokol
Kesehatan baik untuk perorangan, kelompok ataupun pada saat kontak dengan orang
lain.

Sebagai upaya melaksanakan visi di atas Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan


kesehatan tingkat pertama mempunyai 3 (tiga) fungsi, pertama sebagai Pusat
Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan, kedua sebagai Pusat
Pemberdayaan Masyarakat, ketiga sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama. Upaya Puskesmas merupakan wujud dari pelaksanaan ke tiga fungsi
Puskesmas di atas. Upaya tersebut dikelompokkan menjadi 2 yaitu 1) Upaya
Kesehatan Wajib meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) termasuk Keluarga Berencana , Perbaikan Gizi, Pemberantasan
Penyakit Menular dan Pengobatan. 2) Upaya Kesehatan Pengembangan yang
merupakan upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.

Tujuan Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui


peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan
landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan dilakukan evaluasi. Salah satu


tujuan dari evaluasi Program KIA adalah untuk memantau perkembangan pelayanan

1
KIA di tempat pelayanan. Evaluasi hasil program KIA di Puskesmas dilakukan
berdasarkan laporan bulanan KIA, kelahiran dan kematian per desa, penemuan kasus
BBLR per desa, kematian ibu, register kematian perinatal (0-28) hari, rekapitulasi
pelacakan kematian neonatal. Sedangkan kegiatan pelaporan Pemantauan Wilayah
Setempat untuk mengevaluasi peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan pelayanan
KIA di wilayah kerja puskesmas melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA di tiap
desa secara terus menerus. Untuk itu melihat dari jumlah Kematian Ibu tingkat
Kabupaten Sukabumi tahun 2022 ada 32 kasus, kematian Neonatal 115 kasus
sedangkan kematian bayi ada 28 kasus dan untuk Puskesmas Selajambe kematian
ibu tahun 2022 ada 1 kasus, kematian neonatal ada 2 kasus dengan penyebab sepsis
dan kelainan kengonital, BBLR, ,IUFD ada 5 kasus, kematian balita ada 1 kasus
dengan penyebab kejang demam.

Sumber data untuk membuat laporan pelayanan kesehatan ibu dan bayi di Puskesmas
diperoleh dari hasil kegiatan KIA di Puskesmas, Posyandu, bidan praktek swasta,
dokter praktek swasta, Rumah Sakit Pemerintah maupun Rumah Sakit Swasta,
selanjutnya data dikumpulkan dan dilakukan pengolahan data sebulan sekali oleh
petugas pengolah data KIA di Puskesmas.

Evaluasi Program KIA sangat berkaitan dengan fungsi manajemen dalam hal
monitoring dan evaluasi. Manajemen pelayanan kesehatan di seluruh tingkat fasilitas
pelayanan memerlukan informasi yang adekuat sehingga bisa melakukan fungsi
manajemennya, dimana salah satu fungsi tersebut adalah monitoring dan evaluasi.
Kegiatan ini bergantung pada system informasi yang berjalan dimana salah satu
aktifitas sistem tersebut adalah pencatatan dan pelaporan. Sistem monitoring dan
evaluasi adalah faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen
untuk memantau jalannya pelayanan kesehatan.

Selama kurun waktu tahun 2022 telah dilaksanakan berbagai upaya kegiatan
untuk mendukung Visi dan Misi Program Kesehatan Ibu Anak (bayi) dan Pelayanan
Medik KB walaupun di Masa Pandemi Covid-19 ini, ada beberapa kegiatan
innovasi untuk meminimalisir kontak tetapi memberika informasi tentang kesehatan
tetap tersampaikan diantaranya :

1. Adanya pembentukan WAG ( Washap Group Bumil di 4 Desa)

2
2. Membuat perencanaan kontak dengan sasaran yang mengalami masalah
kesehatan pada kehamilan
3. Melakukan kunjungan rumah dengan protokol Covid-19 terhadap Bumil
dan Bayi dengan Masalah kesehatan Resiko tinggi

Pada Bulan Oktober Tahun 2019 di UPTD Puskesmas Selajambe telah


dilakukan Akreditasi oleh TIM Surveyor Kemenkes RI dan hasil Strata Madya dari
Penilaian tersebut kami mendapatkan beberapa Ilmu Pengetahuan tentang bagaimana
pelayanan yang seharusnya dilaksanakan di Fasilitas Tingkat Pelayanan Dasar,
diawali dengan pembentukan 3 Pokja (Kelompok kerja) diantaranya Pokja Admen
(Administrasi dan Menejemen), Pokja UKM ( Upaya Kesehatan Masyarakat) dan
Pokja UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) dan selanjutnya sebagaimana ada diatur
di dalam Pedoman yang sudah ditetapkan yaitu Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
No 44 Tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas dan Permenkes (PMK) No. 75
Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Program Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak ini mendukung upaya penurunan
angka kematian bayi dan kematian ibu di Puskesmas Selajambe Kecamatan Cisaat
Kabupaten Sukabumi.

2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas sesuai Standar
Pelayanan.
b. Untuk Menjamin pelayanan Kesehatan Ibu secara aman, sehat dan berpedoman
kepada protap dan standar pelayanan berdasarkan indikator Standar Pelayanan
Minimal.
c. Untuk mengetahui dan mengkoordinasikan capaian pelayanan kesehatan Maternal
dan Neonatal dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu Anak (bayi) di
Puskesmas Selajambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
d. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan
yang potensial untuk digunakan.

3
e. Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran dan mobilisasi
sumber daya.
f. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan
pelayanan KIA.

BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

4
A. VISI DAN MISI
1.Visi dan Misi Kabupaten Sukabumi

Visi
“Terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang Religius ,maju dan Iniovatif Menuju
Masyarakat Sejahtra lahir Batin.”
Misi
a.Membangun Sumber Daya Manusia yang Beriman Berbudaya dan Berdaya
Saing.
b.Meningkatkan Produktifitas dan Daya Saing Ekonomi Berbasis Agrobisnis
dan Pariwisata Berkelanjutan.
c.Meningkatkan konektivitas untuk Pencapaian Pertumbuhan Wilayah.
d.Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Yang Inovatif, Profesional Dan
Akuntable

2.Visi dan Misi Puskesmas Selajambe


Mengacu kepada Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bupati
Sukabumi Tahun 2016-2021, maka rumusan tujuan Puskesmas Selajambe
Tahun 2016 - 2021, sebagai berikut :
Visi
“ Menjadikan masyarakat Selajambe yang religious dan mandiri menuju
Kecamatan Cisaat yang Sehat tahun 2022“
Misi
a. Pemerataan tenaga dan Fasilitas Kesehatan
b. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan
c. Meningkatkan Upaya Program UKM
d. Meningkatkan Upaya Kesehatan Perorangan dan Pemberdayaan Masyarakat.

B. GEOGRAFIS

5
Wilayah Puskesmas Selajambe mempunyai luas wilayah + 536.493
Ha, dengan ketinggian 600 m dari permukaan laut, terdiri dari 4 desa, beriklim
tropis serta sebagian medan tidak merata, sedangkan batas wilayah dibatasi oleh
sebagian sungai dan daratan.

PETA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SELAJAMBE

\
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Selajambe berbatasan dengan :
 Utara : Kec. Kadudampit
 Barat : Kec. Cicantayan dan Kec. Caringin
 Selatan : Ds. Cibatu Kec. Cisaat dan Ds. Cimahi Kec. Cicantayan
 Timur : Ds. Nagrak Kec. Cisaat

6
Untuk sarana transportasi Puskesmas Selajambe 100 % dengan
mempergunakan jalan darat dan untuk kesemua desa dapat dilalui kendaran
Roda 2 serta Roda 4.

C. DEMOGRAFI
Jumlah penduduk wilayah UPTD Puskesmas Selajambe sampai dengan
bulan Desember 2021 berjumlah 32.284 jiwa, yang terdiri dari 13.911 jiwa
laki-laki dan 11.210 jiwa perempuan. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk
perdesa menurut jenis kelamin, kelompok umur dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
a. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Tabel. 1
Distribusi Penduduk KK dan Jumlah Penduduk berdasarkan jenis
kelamin diwilayah Puskesmas Selajambe tahun 2022

No Nama Desa KK Laki-laki Perempuan Jumlah


1 Selajambe 3277 4889 4727 9616
2 Cibolang Kaler 3695 5475 5383 10858
3 Kutasirna 1479 2408 2206 4614
4 Gunungjaya 2054 3843 3353 7196
Jumlah 10505 13911 11210 32284
Sumber Data : Estimasi Tahun 2022

b. Mata Pencaharian Penduduk


Dari data yang dilihat dari kantor Kecamatan Cisaat bahwa sebagian besar
penduduk wilayah Puskesmas Selajambe bermata pencaharian bervariasi yaitu
untuk lebih jelasnya tersaji pada tabel di bawah ini.

7
Tabel. 2
Mata Pencaharian Penduduk.
No Jenis Pekerjaan Jumlah
1 Petani Pemilik 1967
2 Buruh Tani 1167
3 Pedagang 1228
4 PNS 757
5 Pensiun 116
6 TNI 12
7 POLRI 13
8 Pengusaha 186
9 Jasa Perorangan 189
10 TKLN 92
11 Karyawan Pabrik 1082
12 Lain-lain 144
JUMLAH 6953
Sumber Data :

c. Latar belakang Pendidikan


Latar belakang pendidikan warga yang berada di wilayah kerja puskesmas
Selajambe cukup bervariatif, mulai dari tamatan SD, SMP sampai dengan
perguruan tinggi pun ada.

D. KETENAGAAN PUSKESMAS
a.Tenaga Formal
Jumlah dan macam tenaga yang ada di UPTD Puskesmas Selajambe adalah
sebagai berikut :

8
Tabel. 3
Tenaga Kesehatan
UPTD Puskesmas Selajambe Tahun 2022

No Jenis Tenaga Yang Kebutuh Kurang Ket


Ada an
1 Dokter Umum 1 1 1
2 Dokter Gigi 0 1 1
3 Bidan Koordinator 1 1 0
4 Bidan Puskesmas 5 5 0
5 Bidan Desa 6 6 0
7 Perawat 9 9 0
8 Sanitarian 1 1 0
9 Tenaga Administrasi 5 5 0
10 Tenaga Nutrisionist 0 1 1
11 Tenaga Kefarmasian 1 1 0
12 Kebersihan 1 1 0
13 Sopir 0 0 1
13 Total 30 30 5

b.Tenaga Informal / Pemberdayaan Masyarakat


Tenaga formal/ pemberdayaan masyarakat di puskesmas selajambe meliputi
kader-kader posyandu atau kader taman posyandu, kader kesling, tenaga survailans
desa dan lain-lain .

9
E.PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI SDM

Tabel 4
Keadaan Tenaga KIA berdasarkan Pendidikan di UPTD Puskesmas
Selajambe Tahun 2022
No Nama Bidan Pendidikan Tugas Desa Status

DIII D IV Binaan Bidan BHL/


PNS PTT
1. Imas √ Bidan - √
Rahayu ,S.Tr.Keb. Koordinator
2. Siti Rohimah, √ Bidan Desa Cibolang √
A.Md.Keb. Kaler
3. Sri Sundari, S.Tr.Keb. √ Bidan Pkm - √
4. Desi Anggraeni, √ Bidan Desa Selajambe √
A.Md.Keb.
5. Mirani √ Bidan Pkm - √
Pratiwi,A.Md.Keb.
6. Ratih Angraeni, √ Bidan Desa Gunung √
A.Md.Keb. Jaya
7. Siti Fauziah, √ Bidan Desa Kutasirna √
A.Md.Keb.
8. Yulianingsih, √ Bidan Desa Selajambe √
A.Md.Keb.
9. Ghia Ananda O., √ Bidan Desa Cibolang √
A.Md.Keb. Kaler
10. Ira Sri Pratami, S.SiT √ Bidan Pkm - √

11. Tri Ismi Nahari Bidan Pkm -


A.Md.Keb √ √

10
Tabel 5
Jenis jenis Pelatihan yang sudah diikuti oleh Bidan di UPTD
Puskesmas Selajambe Tahun 2022

Jenis pelatihan
A C B Aspiks KI DDI AB PPG MTBS
No. Nama Bidan P M T B ia P/ TK PK DON /
N U U L K MTB
R M

Imas Rahayu , S.Tr.Keb. V V V - V V V - - V


1.

Siti Rohimah, A.Md.Keb. V V V - V V V - - V


2.

Sri Sundari, S.Tr.Keb V V V - V V - V - V


3.
Desi Anggraeni, V V - - - - V - - V
4. A.Md.Keb.

5. Tri Ismi Nahari, AM.Keb V V V - - - - - - -

Mirani Pratiwi,A.Md.Keb. V V - - V - - - - -
6.

Ratih Angraeni, A.Md.Keb. - V - - - - - - - -


7.

Siti Fauziah, A.Md.Keb. V V - - - - - - - -


8.

Yulianingsih, A.Md.Keb. V V - - - - - - - -
9.
Ghia Ananda V V - - - - - - - -
10. Oktavia,A.Md.Keb.

Ira Sri Pratami, S.SiT V V - - - - - - - -


11.

11
F. SARANA PELAYANAN KESEHATAN

Tabel. 5
Keadaan Sarana kesehatan
di Puskesmas Selajambe Tahun 2022

Keadaan Sarana Ket


Sarana Baik Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
Puskesmas Induk 1 0 0 0
Roda Empat 2 0 0 0
Roda Dua 5 0 0 0
Posyandu 39 0 0 0
Poskesdes 3 0 0 0
Sumber Data : Lap.Inv.Barang

Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk maka fasilitas / sarana


kesehatan tersebut mempunyai perbandingan sebagai berikut :
- Rasio Puskesmas dengan jumlah penduduk 1 : 32.284
- Rasio Pustu dan Penduduk 3 : 12.253

G. DATA PERUSAHAAN
Data perusahaan di wilayah puskesmas selajambe ada dua jenis yaitu
perusahaan formal dan informal yaitu perusahaan formal berjumlah 3
perusahaan dan informal berjumlah 20.

H. DATA KEUANGAN PUSKESMAS TERKAIT KIA


1. Dana APBD
Kegiatan KIA di Puskesmas Selajambe tidak ada dana yang di biayai oleh
APBD provinsi.
2. Dana BOK

12
Kegiatan yang terkait dengan KIA di puskesmas Selajambe yang di biayai
oleh dana BOK sebesar Rp.998.060.000.
3. Dana JKN
Kegiatan yang terkait dengan KIA di puskesmas selajambe yang di biayai
oleh dana JKN tidak ada.
4. Dana PNPM
Tidak ada kegiatan yang di biayai oleh dana PNPM.

13
BAB III
HASIL KEGIATAN PROGRAM KIA

A. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Pemeriksaan Ibu Hamil (K1) murni dan akses
 Permasalahan
Sasaran pelayanan KI pada tahun 2022 sebanyak 578 orang, jumlah
cakupan tahun 2022 sebanyak 563 (97,4 % ) sedangkan target 578
kasus ( 100 % ). Jadi terdapat kesenjangan sebesar (-2,6 %).
 Perencanaan Masa Depan
- Meningkatkan Sosialisasi dengan luar wilayah
- Pencatatan lebih ditingkatkan lagi

b. Pemeriksaan Ibu Hamil (K4) dan ( K6 )


 Permasalahan
Sasaran pelayanan K4 pada tahun 2022 sebanyak 578 orang jumlah
cakupan tahun 2022 sebanyak 522 orang ( 90,3 % ) sedangkan target
578 kasus (100 %) , terdapat kesenjangan sebanyak (-0,7 %).
 Permasalahan
Sasaran pelayanan K6 pada tahun 2022 sebanyak 578 orang jumlah
cakupan tahun 2021 sebanyak 403 orang ( 69,7 % ) sedangkan target
578 kasus (100 %) , terdapat kesenjangan sebanyak (-30,3 %).
 Perencanaan Pemecahan Masalah
- Meningkatkan Sosialisasi dengan luar wilayah dan Praktek
Mandiri Bidan di wilayah kerja.
- Pencatatan lebih ditingkatkan lagi.

c. Pertolongan Persalinan ( Linakes )


 Permasalahan
Sasaran pertolongan persalinan nakes pada tahun 2022 sebanyak 552
orang, jumlah cakupan tahun 2022 sebanyak 506 orang (91,7 %)
sedangkan target 552 kasus ( 100 % ), terdapat kesenjangan sebanyak
(-8,3 %).
14
 Perencanaan Pemecahan Masalah
- Pelayanan Kesehatan Mengadakan penyuluhan secara berkala
dengan lintas program.
- Mengadakan kelas ibu hamil di wilayah kerja.
- Membina hubungan baik serta mengadakan pertemuan dengan
paraji dan kader termasuk paraji luar wilayah kerja .
- Mempertegas kesepakatan kemitraan serta melakukan pembinaan
kepada paraji dan kader.
- Lebih ditingkatkan lagi sosialisasi tentang JKN.
- Meningkatkan sosialisasi dengan luar wilayah dan Praktek Mandiri
Bidan di wilayah kerja.
- Pencatatan lebih ditingkatkan lagi.

d. Pertolongan Persalinan Persalinan oleh Nakes di Fasilitas Kesehatan


 Permasalahan
Sasaran pertolongan persalinan nakes di fasilitas kesehatan pada
tahun 2022 sebanyak 552 orang, jumlah cakupan tahun 2022
sebanyak 503 orang (91,1 %) sedangkan target 552 kasus ( 100 % ),
terdapat kesenjangan sebanyak (-8,9 %).
 Perencanaan Pemecahan Masalah
- Pelayanan Kesehatan Mengadakan penyuluhan secara berkala
dengan lintas program.
- Mengadakan kelas ibu hamil di wilayah kerja.
- Membina hubungan baik serta mengadakan pertemuan dengan
paraji dan kader termasuk paraji luar wilayah kerja dan mencegah
persalinan di rumah/kaborojolan.
- Mempertegas kesepakatan kemitraan serta melakukan pembinaan
kepada paraji dan kader.
- Lebih ditingkatkan lagi sosialisasi tentang JKN.
- Meningkatkan sosialisasi dengan luar wilayah dan Praktek Mandiri
Bidan di wilayah kerja.
- Pencatatan lebih ditingkatkan l

15
e. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Lengkap ( KF.L )
 Permasalahan
Sasaran kunjungan Nifas Lengkap pada tahun 2022 sebanyak 552
orang, jumlah cakupan tahun 2022 sebanyak 513 orang (92,9 %)
sedangkan target 552 kasus ( 100 % ), terdapat kesenjangan
sebanyak (-7,1 %).
 Perencanaan Pemecahan Masalah

- Meningkatkan konseling kepada ibu- ibu bersalin untuk mematuhi


kunjungan nifas ulang sesuai yang telah dijadwalkan.
- Meningkatkan sosialisasi dengan luar wilayah dan Praktek Mandiri
Bidan di wilayah kerja.
- Pencatatan lebih ditingkatkan

b. Pelayanan Kesehatan Bayi (Neonatal)


 Permasalahan
Sasaran pelayanan NL tahun 2022 sebanyak 488 bayi, jumlah
pencapaian cakupan tahun 2022 sebanyak 475 bayi (90,3%)
sedangkan target 488 (100%) masih terdapat kesenjangan sebesar (-
9,7 %).
 Perencanaan Pemecahan Masalah
Sosialisasi dan koordinasi dengan luar wilayah harus terus
berkesinambungan.

c. Pelayanan Kesehatan Bayi (B4 dan B12)


 Permasalahan
Sasaran pelayanan B4 tahun 2022 sebanyak 488 bayi, jumlah
pencapaian cakupan tahun 2022 sebanyak 440 bayi (90 %) sedangkan
target 488 (100%) terdapat kesenjangan sebesar (-10 %).
 Perencanan pemecahan masalah :
- Meningkatkan Sosialisasi dengan luar wilayah
- Pencatatan lebih ditingkatkan lagi
 Permasalahan Pelayanan kesehatan bayi ( B12 )

16
Sasaran pelayanan B12 tahun 2022 sebanyak 488 bayi jumlah
pencapaian cakupan tahun 2022 sebanyak 476 bayi (97,5 %)
sedangkan 488 (100%) terdapat kesenjangan sebesar (-2,5%).
 Perencanaan Pemecahan Masalah
- Meningkatkan Sosialisasi dengan luar wilayah
- Pencatatan lebih ditingkatkan lagi

d. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


 Permasalahan
Sasaran pelayanan KB PUS tahun 2022 sebanyak 7418 pencapaian
KB aktif 1006 (88,8 % ). Sedangkan target 5193 (70 %) sudah lebih
dari target sebanyak (+30 %).
 Perencanaan Pemecahan Masalah
- Pencatatan dan pelaporan sudah lumayan baik dan akan lebih di
maksimalkan lagi.
- Jemput bola untuk meminta laporan KB baru ke bidan praktek
swasta, perawat dan dokter.

e. Cakupan Penangganan Komplikasi Obstetri dan Neonatus

Jenis Kondisi
No Jenis Kasus Tempat Rujukan
Rujukan saat Pulang
1 Obstetri PEB, KPD, HDK, HAP, Oligo RS. Betha Medika, 131 sehat, 1
hidramnion, Partus Lama, RS. Secapa, RS. orang
Kala II Memanjang, Letsu, Sekarwangi, RS. meninggal.
Gemeli, Serotinus, Riw. SC, Syamsudin, RS. ,
HPP, Inersia Uteri, PLR, CPD, RS. Asyifa, RS.
Decom, Plasenta Previa. Hermina, RS. Al
Mulk
2 Noenatal Asfiksia, BBLR, , Kelainan RS. Betha Medika, 34 sehat, 2
Jantung, Aspirasi, kelainan RS. Sekarwangi, meninggal
kongenital. RS. Syamsudin

3 Balita Kejang demam RS. Betha Medika, 2 sehat, 1


RS. Syamsudin meninggal

 Kondisi saat pulang


Kondisi saat pulang keadaan pasien ibu hamil dan bulin baik.

17
 Permasalahan
Permasalahan untuk neonatal yang meninggal 2 orang dari jumlah
yang dirujuk 31 orang pada neonatal yang meninggal karena 1 orang
BBLR ,kelainan kongenital dan sepsis, 1 orang lagi BBL dan ,sepsis
 Perencanaan Pemecahan Masalah
Perencanaan pemecahan masalah setiap ibu hamil muda diharuskan
pemeriksaan sedini mungkin secara berkala dan pemberiaan asam
folat.

f. Penyeliaan Fasilitatif Bidan


 Permasalahan
Permasalahannya masih ada bidan di desa yang belum patuh terhadap
SOP.
 Perencanaan Pemecahan Masalah
Perencanaan Pemecahan Masalah dilakukan evaluasi terhadap hasil
penyeliaan setiap enam bulan.

B. OUTPUT PROGRAM
1. Cakupan Program Kesehatan Ibu, Kesakitan dan kematian Ibu

No Indikator Target Pencapaian Kesenjangan


(%) (%) (%)
1. K1 100 97,4 -2,4
2. K4 100 90,3 -9,7
3. Linakes 100 91,7 -8,3
4. Faskes 100 91,1 -8,9
5. KF 1 100 92 -8
6. KF L, 100 92,9 7,1
7. Cakupan PK Obstetri
a. Bumil 100 113, 9 +13,9
b. Bulin
c. Bufas

18
8. Rujukan
a. Bumil 100 113,9 +13,9
b. Bulin
c. Bufas
9. KB Aktif 70 88,8 +1,8

 Jumlah Ibu hamil KEK 25 orang, Ibu hamil anemia 5 orang, dan ibu hamil
dengan HDK 12 orang
 Jumlah Abortus 16 orang, kasus KPD 14 orang, Kasus HAP 3 orang dan
kasus HPP 2 oraang
 Jumlah Kematian ibu tahun 2022 1 orang karena HPP.

2. Output Program Kesehatan Anak

No Indikator Target Pencapaian Kesenjangan


(%) (%) (%)
1. N1 100 96 -4
2. NL 100 90,3 -9,7
3. B4 100 90 -10
4. B12 100 97,5 -2,5
5. Cak PKn 100 34,2 65,8
6. Rujukan kasus
5 5 0
Neonatal
7. MTBS 80 <60 -74,7
8. MTBM 100 75 -25
9. SDIDTK 95 <60 0

 Jumlah bayi dengan morbilitas BBLR 27 orang (L = 10 dan P = 17)


 Kematian Neo, bayi, LM, IUFD (by name by adress dan penyebab + a
nalis

19
a. Kematian Neo dan LM

N Nama Umur Alamat Penyebab Tgl Tempat


o kematian kematian
1. By. Ny. 3 Hari Kutasirna BBLR dan 22/03/ 2022 RS.
Restu/Tn.Ema Rt.08/03 Sepsis Shamsudin
n
2. By. Ny. 27 Cibolang BBLR,Sep 15/04/2022 Rumah
Destian/ hari kaler sis,atresia
Tn.Dera Rt.03/01 ileum

 Analisa
Dari 2 kematian bayi tersebut , 1 meninggal di RS. Syamsudin, SH
dengan penyebab kematian BBLR dan Sepsis,1 meninggal di Rumah dengan
penyebab kematian BBLR,sepsis dan atresia ileum kematian.

b. Kematian Bayi & Balita 1-59 bln

U
Tgl. Tempat
No Nama mu Alamat Penyebab
Kematian kematian
r
By.M.Tirtay
asa/ 21 Gunang Jaya Kejang
1. 08/03/2022 Perjalanan ke RS
Tn.Ujang bln Rt.31/06 Demam
Kurnia
 Analisa
Dari 1 orang kematian bayi karena Kejang demam meninggal di
perjalanan ke Rumah Sakit.

c. IUFD

Tgl Tempat
Nama Umur Alamat Penyebab
kematian kematian
By. Ny. Cibolang Kaler Lilitan Rs.
1. 41 th 26/02/022
Mariam/Tn. Ajab. Rt.03/01 talipusat Hermina
By. Ny. Yani/Tn. Kutasirna Rt.12? Lilitan tali 07/02/202 RS. Betha
2. 28 th
Indra 04 pusat 2 Medika
By. Ny. Enur/Tn, Gunung Jaya 27/05/202 Poned
3. 26 th KPD
rudi Rt.18/03 2 Cisaat
By.Ny.
Gunung Jaya Ruftur 26/06/202
4. Nurhayati?Tn. 27 th RS. Secapa
Rt09/02. Uteri 2
Geri
5. By.Ny. Wati 43 th Cibolang Kaler Perdaraha 11/09/202 RS. Betha

20
/Tn.Nanang Rt.17/04 n 2 Medika

 Analisa
Dari jumlah kematian diatas di sebabkan karena,Lilitan tali
pusat ,KPD,Ruftur Uteri,dan perdarahan.

d. Kematian Ibu

Tgl Tempat
No Nama Umur Alamat Penyebab
kematian kematian
Ny. Supriatin /Tn. Selajambe RSUD. Al
1. 35 th HPP 20/09/2022
Aris Munandar Rt.20/07 mulk

 Analisa
Dari kematian ibu diatas di sebabkan karena Haemoragik Post Partum
( HPP ).

21
BAB IV

ANALISA MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN

TAHUN 2022

1. ANALISA MASALAH

1. Hasil Kegiatan Program KIA Tahun 2022

No Indikator Target Pencapaian Kesenjangan


(%) (%) (%)
1. K1 100 97,4 -2,4
2. K4 100 90,3 -9,7
3. Linakes 100 91,7 -8,3
4. Faskes 100 91,1 -8,9
5. KF 1 100 92 -8
6. KF 3 100 92,9 7,1
7. Cakupan PK Obstetri
d. Bumil 100 137,4 +37,4
e. Bulin
f. Bufas
8. Rujukan
d. Bumil 100 113,9 +13,9
e. Bulin
f. Bufas
9. KB Aktif 70 88,8 +1,8

 Jumlah Ibu hamil KEK 25 orang, Ibu hamil anemia 5 orang, dan ibu hamil
dengan HDK 12 orang .
 Jumlah Abortus 16 orang, kasus KPD 14 orang, Kasus HAP 3 orang dan
kasus HPP 2 orang.

22
 Jumlah Kematian ibu tahun 2022 1 orang karena HPP.

No Indikator Target Pencapaian Kesenjangan


(%) (%) (%)
1. N1 100 96 -4
2. NL 100 90,3 -9,7
3. B4 100 90 -10
4. B12 100 97,5 -2,5
5. Cak PKn 100 34,2 65,8
6. Rujukan kasus
5 0
Neonatal
7. MTBS 80 <60 -74,7
8. MTBM 100 75 -25
9. SDIDTK 95 <60 0

 Jumlah bayi dengan morbilitas BBLR 27 orang (L = 10 dan P = 17)


 Kematian Neo, bayi, LM, IUFD (by name by adress dan penyebab +
analisa)

2. PERUMUSAN MASALAH
1. Table Identifikasi Masalah

No Kegiatan Target Pencapaian Masalah


1. K1 100 97,4 √

2. K4 100 90,3 √

3. Linakes 100 91,7 √

4. Cakupan penanganan komplikasi 100 34,2 √


Neonatal
5. √
MTBS 80 <60

23
6. SDIDTK 95 <60 -

7. Kematian Ibu 1 orang -

8. Kematian Neo 2, , Balita 1,IUFD √


5

2. Menetapkan Urutan Priorotas Masalah

No Masalah Urgency Seriousness Growth Total

1 K4 belum mencapai target 5 4 4 13


90,3%

2. Kematian ibu masih ada (1 5 4 4 13


orang)
3. Linakes 5 4 4 13

4. Cakupan penanganan 5 4 4 13
komplikasi Neonatal

5. Kematian Neo 2, ,Balita 5 4 4 13


1 ,IUFD 5

3. Mencari Akar Penyebab Masalah


N Prioritas Metode Manusia Lingkungan Dana Sarana
o Masalah
1. Pertolongan - Kelas - Kurangnya -Tradisi turun - Masih Susahnya alat
persalinan Bumil pengetahua temurun di banyak ibu transportasi di
oleh tenaga - Penyuluhan n tolong oleh bersalin malam hari
kesehatan - Kerjasama masyarakat paraji belum
belum lintas sector tentang mengikuti
mencapai - Stiker p4k resiko program JKN
target ( 91,7 persalinan - Kurang
%) oleh non memanfaatka
nakes n kartu
24
jaminan
- Kesadaran
masyarakat
masih
kurang
terhadap
persalinan
oleh tenaga
kesehatan
2. K4 belum - Kelas - Kurangnya Kurangnya Tingkat social Jadwal
mencapai Bumil pengetahua dukungan ekonomi pelayanan
target - Penyuluhan n keluarga rendah posyandu 1
(90,3 %) - Kemitraan masyarakat tuntuk bulan 1 kali
- Kerjasama tentang memeriksaan
lintas sector resiko kehamilan
- Stiker p4k kehamilan pada
dan trimester III
persalinan
- Ketidakpat
uhan
tentang
amanat
persalinan
3. Kematian - Kelas Kurangnya Kepercayaan Tingkat social Susahnya alat
ibu masih Bumil pengetahuan social budaya ekonomi transportasi di
ada - Penyuluhan ibu tentang di masyarakat rendah malam hari
- Kerjasama bahaya yang masih
lintas kehamilan tinggi
program
4. Cakupan - Kelas - Kurangnya Kurangnya Tingkat social Susahnya alat
penanganan Bumil pengetahua dukungan ekonomi transportasi di
komplikasi - Penyuluhan n ibu keluarga rendah malam hari
Neonatal - Kerjasama tentang untuk segera
(34,2 %) lintas bahaya merujuk
program kehamilan neonatal
- Kurang dengan resiko
kompeten
penolong
terhadap
penangan
BBL
5. Kematian Stimulasi/ - Prematur - Kepercayaa - Belum Keterbatasan
Neo tinggi drill - BBLR n terhadap disiapkan ruang NICU di
penatalaksan - Infeksi mitos jaminan RS
aan asfiksia - Issue biaya kesehatan
dan BBLR kesehatan untuk calon
yang mahal bayi
- Pendapatan
rendah

25
Fishbone Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Belum Mencapai Target

Sarana Dana Manusia


a
Kurang memanfaatkan kartu
jaminan
Kesadaran masyarakat
masih kurang Persalinan oleh
tenaga kesehatan
belum mencapai
target (91,7%)
Kurangnya koordinasi
Tradisi turun temurun di lintas sektor
tolong oleh paraji

Lingkungan Metode

Fishbone Cakupan K4 Belum Mencapai Target

Manusia Metode
Peran linsek kurang
Tingkat pendidikan
yang rendah Penyuluhan kurang R/R kurang tertib

Masih banyak bumil yg Data bumil kurang akurat


ngontrak/pendatang

Cakupan
K4 belum
mencapai
 Kepercay
Sarana penyuluhan kurang (lembar aan masyarakat untuk target
balik,poster,liplet) periksa kehamilan diatas (90,3%)
trimester kurang gizi

Sarana Dana Lingkungan

26
Fishbone Kematian Ibu

 kurang gizi  Terlambat dirujuk


 tkpengetahuan ibu rendah Metode
saat hamil  Terlambat
Manusia  tk kepatuhan ibu pada pengambilan
instruksi tenaga keputusan
kesehatan
 Telat penanganan

AKI
Kasus kematian ibu
1 orang
sarana penyuluhan
yang kurang -Kepemilikan jaminan
kes blm merata
-tidak ada dana  Percaya dukun
persiapan persalinan  Biaya kes timggi

sarana dana Lingkungan

Fishbone Kematian Neo

Manusia Metode

Tingkat pengetahuan ibu


yang rendah Terlambat mengambil Terlambat dirujuk
keputusan
Riwayat obstetri yg jelek

Peran linsek Kasus


Pendarahan dan PEB kurang
Kematian Neo
2 orang

Sarana penyuluhan kurang Kepercayaan masyarakat


(lembar balik,poster,liplet) masih kuat
Biaya kesehatan
msh tinggi
Tidak punya
jaminan
kesehatan

Sarana Dana Lingkungan


27
4.MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH

No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pemecahan Ket


Masalah Masalah Masalah
Terpilih

1 Pertolongan - Kurangnya - Mengadakan kelas - Kelas bumil


persalinan pengetahuan bumil - Kemitraan
oleh tenaga masyarakat tentang - Penyuluhan kepada ibu bidan paraji
kesehatan resiko persalinan 0leh hamil dan masyarakat - Penyeliaan
belum paraji - Kemitraan bidan, fasilitatif
mencapai - Ketidakpatuhan paraji, kader dan tenaga kepada Bidan di
target tentang amanat kesehatan lainnya Desa
( 91,7 % ) persalinan - Kerjasama lintas sector
- Tingkat kenyamanan terkait
masyarakat untuk - Pemasangan stiker p4k
melahirkan dirumah - Penyeliaan fasilitatif
2. masih tinggi kepada Bidan di Desa

- Kelas bumil
- Kemitraan
- Mengadakan kelas bidan paraji
K4 belum bumil - Penyeliaan
3. - Kurangnya
mencapai - Penyuluhan kepada fasilitatif
pengetahuan
target ibu hamil dan kepada Bidan di
masyarakat tentang
(90,3%) masyarakat Desa
resiko kehamilan
- Kemitraan bidan,
paraji, kader dan
tenaga kesehatan
lainnya
- Kelas bumil
- Pemasangan stiker
p4k

- Mengadakan kelas
Kurangnya bumil
Kematian ibu
pengetahuan ibu - Penyuluhan ke bumil
tinggi
tentang dan masyakrakat
bahayakehamilan - Kerjasama lintas
- Kepercayaan social program
budaya di
masyarakat yang
masih tinggi

28
4. Cakupan -Kepercayaan - Mengadakan kelas - Pelatihan
penanganan masyarakat terhadap bumil PPGDON
komplikasi mitos yang - Penyuluhan ke bumil
Neonatal berkembang dan masyakrakat
(34,2%) - Pendapatan yang - Kerjasama lintas
rendah program
- Issue biaya kesehatan - Pelatihan
yang mahal penatalksanaan
-stimulasi/drill kegawatdaruratan
penatalaksanaan neonatal
asfiksia dan BBLR

5. Kematian - Kepercayaan - Pelatihan - Pelatihan


Neo tinggi masyarakat terhadap penatalksanaan PPGDON
mitos yang kegawatdaruratan
berkembang neonatal
- Pendapatan yang
rendah
- Issue biaya kesehatan
yang mahal
- Stimulasi/drill
penatalaksanaan
asfiksia dan BBLR

29
BAB V
KESIMPULAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Peningkatan target cakupan program kesehatan Ibu dan Anak yaitu :


a. Cakupan K1 belum mencapai target yaitu 97,4 % dari target 100%.
b. Cakupan K4 belum mencapai target yaitu 90,3 % dari target 100%.
c. Cakupan LINAKES belum mencapai target yaitu 91,7 %, dari target
100%
d. KF1 belum mencapai target yaitu 92 % dari target 100%.
e. KFL belum mencapai target yaitu 92,9 % dari target 100%.
f. N1 belum mencapai target yaitu 96 % dari target 100%.
g. NL belum mencapai target yaitu 90,3 ,% dari target 100%.
h. B4 belum mencapai target yaitu 90 % dari target 100%.
i. B12 belum mencapai target yaitu 97,5 % dari target 100%.
2. Kurangnya koordinasi dengan wilayah lain, dikarenakan
kurangnya
kerjasama dengan puskesmas wilayah terdekat.
3. Peningkatan kualitas pelayanan oleh bidan dengan berpedoman
pada daftar
tilik (Quality Assurance).

B. SARAN
1. Saran Puskesmas
Dalam upaya perbaikan KIA dalam rangka menurunkan angka
kematian ibu dan bayi maka di lakukan evaluasi berupa laporan tahunan
KIA Puskesmas Selajambe. Dalam upaya evaluasi tersebut, maka kami
merekomendasikan beberapa hal yang dirasakan penting yaitu sebagai
berikut :
- Mengoptimalkan standar pelayanan minimal (SPM) dalam rangka
penurunan AKI/AKB.

30
- Peningkatan deteksi dini pada resiko tinggi kehamilan dan persalinan
oleh tenaga kesehatan dan juga masyarakat.
- Peningkatan advokasi mengenai pentingnya persalinan oleh tenaga
kesehatan pada masyarakat.
- Perlunya peningkatan kemitraan antara bidan dan paraji, untuk
meningkatkan pertolongan persalian 0lennakes yang dalam rangka
penurunan AKI/AKB.
2. Bidan Desa
Untuk rekan-rekan bidan marilah lebih ditingkatkan lagi kinerja kita
yang berdaya guna dan berkualitas, dan lebih bermanfaat bagi masyarakat
yang membutuhkannya.
3. Dinas Kesehatan
Perlu diadakan pelatihan – pelatihan untuk bidan dan magang bagi
bidan BHL baru agar keterampilannya bertambah dan lebih mahir dalam
penanganan kegawat daruratan obstetri neonatal dasar.
4. Lintas Sektor
Kerja sama di lintas sektor harus di tingkatkan lagi dalam
menurunkan AKI dan AKB. Terutama untuk lintas sektor di tingkat Desa
yang belum optimal.

31
BAB VI PENUTUP

Alhamdulillah laporan tahunan dari program KIA selesai dilaksanakan


walaupun masih banyak kekurangan.
Namun dapat di lihat bahwa pencapaian cakupan beberapa indikator pada
program KIA sudah ada yang memenuhi target capaian namun masih ada yang
dibawah target yang ditentukan. Disadari sepenuhnya bahwa hal ini bukan hanya
dipengaruhi oleh kinerja pihak puskesmas semata, tapi juga adanya kontribusi dari
berbagai pihak baik dari lintas program, lintas sektor juga tak lupa tenaga kader di
samping itu juga kondisi wilayah binaan Puskesmas Selajambe, baik penduduknya
maupun kondisi geografis wilayahnya.
Tapi hal ini tidak menurunkan semangat pihak puskesmas untuk terus berusaha
agar di waktu mendatang cakupan program dapat meningkat memenuhi target yang
diharapkan.

Mengetahui,
Koordinator Program KIA Kepala UPTD Puskesmas Selajambe

Imas Rahayu, S.Tr.Keb. Lenita Muhtar S.Tr.Keb


NIP. 19680515 198901 2011 NIP. 1969090219920320005

32
LAMPIRAN

DATA TERAKHIR PWS KIA s/d DESEMBER 2022


REKAP KEMATIAN IBU, NEO, BAYI, LM, IUFD TAHUN 2022

33
Lampiran

REKAPAN KEMATIAN IBU, NEONATAL, BAYI DAN IUFD


PUSKESMAS SELAJAMBE TAHUN 2022
KEMATIAN
NO NAMA DESA
IBU NEONATAL BAYI BALITA IUFD
1. Selajambe 1 0 0 0 0
2. Cibolangkaler 0 1 0 0 2
3. Kutasirna 0 1 0 0 1
4. Gunungjaya 0 0 0 1 2
Jumlah 1 2 0 1 5

34
35

Anda mungkin juga menyukai