Anda di halaman 1dari 13

7 LANGKAH KEGIATAN UKM

Nanang Ruhyana (Pendamping POKJA UKM)

2. 1. Mengiventarisir semua kegiatan yang masuk dalam pokja UKM • Dalam perannya pokja UKM
terbagi dalam 2 bagian (Permenkes 75 tahun 2014). • Ada yang esensial dan pengembangan. •
Sebaiknya inventarisir dahulu kegiatan yang esensial barulah yang pengembangan. • UKM esensial :
adalah Promkes, Kesling, KAI dan KB, Gizi, Pencegahan dan pengendalian penyakit • UKM
pengembangan : upaya yang sifatnya inovatif dan / bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan
sesuai prioritas masalah pelayanan dan potensi sumber daya di wilayah kerjanya.

3. 2. Membagi habis tugas yang ada sesuai dengan kapasitas dan kemampuan (kompetensi)
pengelola program • Tidak ada satu orang pelaksana pun dalam pokja UKM yang tidak kebagaian
tugas dalam menyelesaikan kegiatan UKM. • Semua staf mendapat tugas yang sesuai dengan
program dan kapasitas tanggung jawabnya. Ini memang sedikit sulit menimbang di beberapa
puskesmas masih kekurangan SDM. Tetapi setidaknya bisa mensiasati dengan frekuensi waktu dan
jadwal kegiatan yang berimbang

4. 3. Membuat jadwal kegiatan sesuai dengan agenda dalam rencana kegiatan induk puskemas (RPK)
• Jadwal kegiatan menjadi penting mengingat kelompok sasaran kita adalah masyarakat dengan
beragam aktifitas. • Penjadwalan disesuaikan dengan sasaran yang ada. Misal, untuk sasaran ibu-ibu
bisa dilakukan pada sore hari seperti kelas ibu hamil. • Untuk sasaran penyuluhan bisa dilaksanakan
pada malam hari • Pola penjadwalan ini juga tentunya di buat serinci mungkin sampai pada tempat
dan siapa PJ nya.

5. 4. Informasikan ke masyarakat (bukti sosialisasi) • Setelah jadwal dibuat lalu sampaikan jadwal
tersebut kepada sasaran yang akan dituju berikut dengan kontak person PJ UKM nya. Karena bila
terjadi perubahan jadwal akan dengan mudah mengkonfirmasi nya. • Teknik informasi jadwal ini
bisa melalui surat kemudian sarankan di tempel pada papan pengumuman desa atau kantor desa
setempat. • Gunakan sistem informasi radio untuk disiarkan secara berkala. Atau melalui media lain
seperti MEDSOS (FB Group, WA Group, SMS, dll)

6. 5. Laksanakan kegiatan sesuai arahan program • Dalam pelaksanaan kegiatan apapun tentunya
ada kerangka acuan dan SOP nya. • Maka kerjakan sesuai dengan petunjuknya. • Bila dilapangan
terjadi hal-hal diluar panduan sebaiknya di kondisikan semaksimal mungkin sesuai jalur. •Catat
semua kendala dalam pelaksanaan guna dibahas dalam evaluasi kegiatan.

7. 6. Rekap semua bukti pelaksanaan pokja UKM (dokumentasikan). • Setelah kegiatan berjalan.
Dokumentasikan semuanya secara menyeluruh. Seperti bila ada pertemuan hendaknya dilengkapi
dengan surat undangan (siapkan pula bukti tanda terima undangan), daftar hadir, notulen rapat,
jadwal agenda tentatif dan foto-foto kegiatan. Ini saya sebut UANG (Undangan, Absensi, Notulen,
Gambar/Foto). Ini sebagai bukti otentik guna memenuhi elemen penilaian yang ada.

8. 7. Evaluasi pelaksanaannya • Tahap akhir pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi. Sebetulnya


evaluasi masih masuk dalam rangkaian kegiatan yang tidak dapat di pisahkan dari kegiatan
pokoknya. •Bahas semua kendala yang timbul dan langsung temukan solusi efektifnya guna
perbaikan pelaksanaan kegiatan yang akan datang.
9. SIKLUS PDCA P DC A Identifikasi masalah Analisis Rencana Tindak Lanjut Tindak Lanjut Evaluasi
Tindak lanjut ESSENSIAL PROMKES KESLING GIZI KIA PTM SURVELANS P2PM

10. Yang di analisis • Analisis kinerja (lihat PKP) • Analisis data (lihat program UKM) • SMD •
Perumusan masalah • Identifikasi masalah (rumuskan dg 5W1H) • Prioritas masalah (gunakan
metode USG) • Mencari akar penyebab masalah (gunakan fish bone atau pohon masalah) •
Menetapkan cara pemecahan masalah

11. HIRARHI DOKUMEN KEBIJAKAN PEDOMAN/PANDUAN SOP/SPO RENCANA/KAK 1. PROGRAM 2.


KEGIATAN IMPLEMENTASI REKAM/CATAT IMPLEMENTASI ANALISIS-TIRU-MODIFIKASI
TINDAKLANJUT PDCA P1 P2 P3PMK 44/2016

12. TETAPKAN dengan SK ttg SK, SOP, FORMAT- FORMAT • Bentuk SURAT DINAS (misal : surat
undangan) • SK sesuai TATA NASKAH • SOP • Surat Tugas sesuai TATA NASKAH (mungkin disertai
SPPD jika ke Dinas) • Surat Pengatar sesuai TATA NASKAH • Format ANALISIS MASALAH • Format
MONITORING • Format EVALUASI • Format RTL dan TL • Bagan FISHBORN • Format USG
MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN UKM PUSKESMAS

MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN UKM PUSKESMAS

Dr. Suparyanto, M.Kes

1. Pengertian

Monitoring pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas adalah: suatu kegiatan mengamati secara
seksama pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas, apakah pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas
sudah sesuai dengan sasaran, sesuai dengan tempat dan sesuai dengan waktu pelaksanaan.

Semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi
landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan.

Tindakan tersebut diperlukan seandainya hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi
yang tidak sesuai dengan yang direncanakan semula.

2. Tujuan Monitoring

Tujuan monitoring adalah untuk mengamati/mengetahui perkembangan dan kemajuan pelaksanaan


kegiatan UKM Puskesmas, identifikasi permasalahan serta upaya pemecahannya.

3. Pelaksanaan Monitoring

1. Membuat jadwal monitoring pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas

2. Pelaksanaan monitoring pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas, dengan menggunakan


format monitoring yang telah disiapkan sebelumnya

3. Pembahasan hasil monitoring pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas

4. Menindaklanjuti hasil pembahasan monitoring pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas

4. Jadwal Monitoring
Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas, dibuat selama satu tahun dengan format sebagai
berikut:

KOP PUSKESMAS

JADWAL MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN UKM PROGRAM………………

NO:……………………………………….

BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Mengetahui: Kota, 1 Januari 2018

Kepala Puskesmas Idola Pelaksana Program

Dr. Fulan Akbar, M.Kes Fulanah, Amd. Keb

5. Pelaksanaan Monitoring

Pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas, dilakukan dengan cara mengunjungi tempat pelaksaan
kegiatan, dengan membawa format monitoring, kemudian pelaksanaan kegiatan dipantau apakah
sesuai dengan sasaran, tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan, dengan cara mencontreng pada
kolom S jika sesuai, dan mencontreng TS jika tidak sesuai. (cara mencontreng dengan menggunakan
bolpoint). Format monitoring dibuat sebagai berikut:

KOP PUSKESMAS

MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN UKM PROGRAM………………

NO:……………………………………….
SASARAN TEMPAT WAKTU
NO TANGGAL KEGIATAN
S TS S TS S TS

Mengetahui: Kota, 1 Januari 2018

Kepala Puskesmas Idola Pelaksana Program

Dr. Fulan Akbar, M.Kes Fulanah, Amd. Keb

6. Pembahasan Hasil Monitoring

Pembahasan hasil monitoring dilakukan dengan cara pertemuan, bukti pelaksanaan pertemuan
pembahasan hasil monitoring adalah: 1. Undangan, 2. Daftar hadir dan 3. Notulen

Cara membahas hasil monitoring langkahnya sebagai berikut:

a. Identifikasi masalah

b. Analisis masalah

c. Rencana Tindak Lanjut masalah

Identifikasi masalah

Masalah diperoleh dari hasil monitoring pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas, dimana jika pada
hasil monitoring dicontreng TS, berarti itu merupakan masalah, kemudian masalah tersebut ditulis
dengan format identifikasi masalah sebagai berikut:

KOP PUSKESMAS
IDENTIFIKASI MASALAH HASIL MONITORING PROGRAM………………

NO:……………………………………….

NO KEGIATAN MASALAH

Mengetahui: Kota, 1 Januari 2018

Kepala Puskesmas Idola Pelaksana Program

Dr. Fulan Akbar, M.Kes Fulanah, Amd. Keb

Analisis Masalah

Analisis masalah adalah proses menyelesaikan masalah dengan cara mencari penyebab masalah dan
memilih rencana kegiatan yang sesuai. Analisis masalah dibuat dengan format sebagai berikut:

KOP PUSKESMAS

ANALISIS MASALAH HASIL MONITORING PROGRAM………………

NO:……………………………………….

MASALAH PENYEBAB MASALAH RTL

Mengetahui: Kota, 1 Januari 2018


Kepala Puskesmas Idola Pelaksana Program

Dr. Fulan Akbar, M.Kes Fulanah, Amd. Keb

Rencana Tindak Lanjut masalah

Rencana tindak lanjut masalah hasil monitoring pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas, dibuat
dengan cara menjabarkan lebih lanjut RTL yang telah ditulis di format analisis masalah dengan
format sebagai berikut: (agar dapat di tindaklanjuti)

KOP PUSKESMAS

RENCANA TINDAK LANUT HASIL MONITORING PROGRAM………………

NO:……………………………………….

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA DANA

Mengetahui: Kota, 1 Januari 2018

Kepala Puskesmas Idola Pelaksana Program

Dr. Fulan Akbar, M.Kes Fulanah, Amd. Keb

Demikian cara pelaksanaan monitoring kegiatan UKM Puskesmas, semoga bermanfaat. Aamiin.
Diposting oleh dr. Suparyanto, M.Kes di 08.08

Penerapan Upaya Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien Di Puskesmas

rep formut tj

IHQN XIII, Yogyakarta: Pada permenkes 11 tahun 2017 setiap fasilitas kesehatan wajib
mengupayakan keselamatan pasien dengan tujuan menyediakan sistem asuhan yang lebih aman
denga ciri-cirinya yaitu assesment risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan dampak tindak lanjutnya, implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera, dan mencegah terjadinya
cedera

Pada pasal 5 ayat 1 jelas menjelaskan, setiap faskes wajib menyelenggarakan keselamatan pasien.
“Jadi ini tidak bisa ditawar, wajib harus di laksanakan”. Ujar dr. Kuntjoro. Pada ayat 2, untuk
menyelenggarakan keselamatan pasien perlu dibentuk standar keselamatan pasien, sasaran
keselamatan pasien dan tujuh langkah menuju keselamatan pasien.

Sasaran keselamatan pasien harus ditetapkan antara lain (1) Ketika pasien datang harus dilakukan
identifikasi pasien dengan benar, ketika memberikan tindakan, memberikan obat, identifikasi pasien
harus dilakukan dengan benar; 2) Komunikasi efektif dilakukan antara pemberi pelayanan dan
pasien, juga komunikasi antar pemberi pelayanan pada waktu konsultasi; 3) Meningkatkan
keamanan obat yang harus di waspadai; 4) memastikan lokasi pembedahan, prosedur, dan
pembedahan pada pasien yang benar; 5) Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan; 6)
Mengurangi risiko cedera pasien terjatuh dengan menggunakan skala risiko assesment

Dalam mengimplementasikan keselamatan pasien perlu dibentuk tim keselamatan pasien yang
bertanggung jawab langsung kepada pimpinan fasilitas kesehatan. Yang terlibat dalam tim
keselamatan pasien ini berasal dari unsur manajemen dan unsur praktisi klinis yang nantinya akan
melakukan analisis apabila terjadi insiden keselamatan pasien yang masuk kategori ekstrim dan
tinggi.

Mutu dan keselamtan pasien tidak bisa dipisahkan, begitu juga dengan enam dimensi tidak bisa
dipilih satu-satu, semuanya harus serentak. Upaya mengimplementasikan di puskesmas melalui
kebijakan internal, pedoman mutu dan keselamatan pasien yang akan diturunkan pada SOP.
Berdasarkan kajian indikator maka perlu disusun rencana program peningkatan mutu dan
keselamtan pasien. Setiap program memiliki kegiatan yang dibuat kerangka acuannya untuk
memudahkan pelaksanaan.

Pada sesi ini dibuka tanya jawab, “Kalau tadi kata dokter Tjahjono harus yang menyampaikan hak
pasien adalah dokter, dengan pasien berembuk, kalau kita bacakan semua, itu gimana maksudnya,
apakah setiap pasien kita sampaikan teknisnya atau bagaiamana, atau ketika ada masalah?” dr.
Tjahjono menjawab “Keselamatan pasien tepatnya keselamatan sasaran di UKM itu memang
diminta dalam standar akreditasi, makanya register risiko itu harus dibuat baik untuk pelayanan
klinis maupun pelayanan UKM. Itu tiap program UKM di puskesmas harus dianalisis, apa sih risiko
yang mungkin terjadi ketika kegiatan itu dilakukan”

Reporter : Candra, SKM., MPH

PEDOMAN KEMENKES UNTUK TIAP PROGRAM UKM

9 JAN 2018BY DRAGUSCN

Tanpa panjang lebar lagi … Ini lah pedoman-pedoman kemenkes tersebut, terbagi atas program-
program :

PROMOSI KESEHATAN

PMK No. 84-2015 ttg Pengembangan Organisasi Kemasyarakatan BIDKES

PMK No. 01-2013 ttg Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren

PMK No. 40-2013 ttg Roadmap Pengendalian Rokok

PMK No. 65-2013 ttg Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

Pedoman Umum Peningkatan dan Pengembangan Desa Siaga Aktif

Buku-juknis-biaya-pengembangan-desa-siaga-aktif

PMK no 2269 tahun 2011 ttg Pedoman Pembinaan PHBS

Penuntun Hidup Sehat

KMK 585 tahun 2007 Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Puskesmas

PENYEHATAN LINGKUNGAN

PMK No. 13-2015 ttg Pelayanan KESLING di Puskesmas

PMK No. 43-2014 ttg Higiene Sanitasi Depot Air Minum


PMK No. 03-2014 ttg Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

KMK No 1428 tahun 2006 ttg Persyaratan Kesehatan Lingkungan Puskesmas

KMK No 1405 tahun 2002 ttg Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

PMK No. 1096 tahun 2011 ttg HS Jasa Boga

04. PMK No. 374 tahun 2010 ttg Pengendalian Vektor

03. PMK No. 492 tahun 2010 ttg Persyaratan Air Minum

KESEHATAN KELUARGA

PMK No. 003-2016 ttg Aborsi

PMK_No. 25-2015 ttg Laboratorium Ibu Hamil, Bersalin, Nifas di FASYANKES

PMK_No. 34-2015 ttg Penanggulangan Kanker Payudara dan Leher Rahim

PMK_No. 43-2015 ttg Pelayanan Reproduksi Dengan Bantuan atau di Luar Cara Alamiah

PMK No. 97-2014 ttg Pelayanan Kesehatan Kehamilan

PMK No. 71-2014 ttg Sanksi Dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi

PMK No. 51-2013 ttg Pencegahan Penularan HIV Ibu ke Anak

PMK No. 59-2013 ttg Laboratorium Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas

Buku-Saku-Pelayanan-Kesehatan-Ibu

PP No. 61 Th 2014 ttg Kesehatan Reproduksi

PMK No. 022-2016 ttg Pedoman Optimasi Fungsi Otak Anak Usia SD-MI

PMK No. 62-2015 ttg Pedoman Stimulasi Kognitif Anak Berbasis Kecerdasan Majemuk

PMK No. 78-2014 ttg Skrinning Hipotiroid Kongenital

PMK No. 66-2014 ttg Pemantauan Tumbuh Kembang Anak

PMK No. 53-2014 ttg Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial

PMK No. 25-2014 ttg Upaya Kesehatan Anak

PMK No. 68-2013 ttg Kewajiban Memberikan Informasi Kekerasan Terhadap Anak

PMK No. 70-2013 ttg Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat

PMK No. 025-2016 ttg Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019

PMK No. 67-2015 ttg Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di PUSKESMAS
PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT

PMK No. 051-2015 ttg Standar Produk Suplementasi Gizi

PMK No. 023-2014 ttg Upaya Perbaikan Gizi

PMK No. 041-2014 ttg Pedoman Gizi Seimbang

PMK No. 75-2013 ttg Angka Kecukupan Gizi Bangsa Indonesia

PMK No. 15-2013 ttg Fasilitas Khusus Menyusui dan Memerah ASI

PMK No. 39-2013 ttg Susu Formula Bayi dan Produk Bayi Lainnya

PMK No. 15-2014 ttg Sanksi Penghambat ASI Eksklusif

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

PMK No. 005-2017 ttg Rencana Aksi Nasional Penanggulangan PTM 2015-2019

PMK No. 008-2017 ttg Eradikasi Frambusia

PMK No. 012-2017 ttg Imunisasi

PMK No. 015-2017 ttg Penanggulangan Cacingan

PMK No. 052-2017 ttg Eliminasi Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B Dari Ibu Ke Anak

PMK No. 067-2016 ttg Penanggulangan Tuberkolosis

PMK No. 071-2015 ttg_Penanggulangan_Penyakit_Tidak_Menular

PMK No. 074-2015 ttg Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit

PMK No. 053-2015 ttg_Penanggulangan_Hepatitis_Virus

PMK No. 045-2014 ttg Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan

PMK No. 094-2014 ttg Penanggulangan Filariasis

PMK No. 082-2014 ttg Penanggulangan Penyakit Menular_

PMK No. 074-2014 ttg Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV

PMK No. 42-2013 ttg Penyelenggaraan Imunisasi

PMK No. 13-2013 ttg Pengendalian Tuberkolosis Resistan Obat

PMK No. 015-2015 ttg Laboratorium HIV dan Infeksi Oportunistik

KESEHATAN TRADISIONAL

PMK No. 037-2017 ttg Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi


PMK No. 006-2016 ttg Formularium Obat Herbal Asli Indonesia

PMK No. 061-2016 ttg Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris

KESEHATAN JIWA

PMK No. 054-2016 ttg Penanggulangan Pemasungan Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa

KESEHATAN MATRA

PMK No. 015-2016 ttg Istithaah Kesehatan Jamaah Haji

PMK No. 61-2013 ttg Kesehatan Matra

KESEHATAN INDERA

PMK No. 029-2016 ttg Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Mata di FASYANKES

UPAYA KESEHATAN KERJA

PMK No. 048-2016 ttg Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran

PMK No. 056-2016 ttg Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja

PMK No. 90-2013 ttg Sentra Pengembangan Pengobatan Tradisional

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Panduan Pelatihan Kader UKGM

Pedoman Pelatihan Gigi ODHA

Pedoman Pelayanan Dasar UKGM di Puskesmas

Pedoman Pemeliharaan UKGM bumil dan Balita

Pedoman UKGS Tingkat Lanjut

Pedoman UKGS

Standar PPI Gilut

Semoga pedoman-pedoman dari kemenkes ini bisa membantu proses membuat pedoman internal,
KAK, Indikator dll.

Anda mungkin juga menyukai