ETIKA PROFESIONAL
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Karina Putri : 16233049
Ovie Alviolinda : 16233078
Jane Rahmadani : 16233047
Nova Noviana : 16233074
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat Limpahan RahmatNyalah kami bisa
menyelesaikan tugas kelompok dari Mata Kuliah Etika Perpajakan. Shalawat dan salam kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman yang
berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan seperti saat ini.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas kelompok ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, maka dari itu kami
mengharapkan adanya saran-saran serta kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Etika Profesi ..........................................................................................................................
B. Etika Kepegawaian ...............................................................................................................
C. Hak Intelektual, pengetahuan dan keterampilan ...................................................................
D. Contoh Kasus ........................................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam
melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen". Profesi juga sebagai pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi
biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus
untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan,
Kode etik profesi dalam bidang apapun merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik
profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan
dirumuskna dalam etika profesi. Kode etik lebih memperjelas, memepertegas, dan merinci
norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah
tersira dalam etika profesi. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam
masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok, maka dari itu pada
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah :
a. Apa itu etika profesi?
b. Apa itu etika kepegawaian?
c. Apa itu Hak Intelektual, pengetahuan dan keterampilan ?
d.Apa contoh kasus etika profesional?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui etika profesi.
b. Untuk mengetahui etika kepegawaian.
c. Untuk mengetahui Hak Intelektual, pengetahuan dan keterampilan.
e. Untuk mengetahui contoh kasus etika profesional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Etika profesi
a. Definisi etika
Etika menurut Rini dan Intan (2015:3), berasal dari kata Yunani “Ethos” (Ta
Etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan
kebiasaan-kebiasaan hidupyang baik, yaitu baik pada diri seseorang maupun pada suatu
masyarakat atau kelompok masyarakat ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai tata
cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan semua kebiasaan yang dianut dan
diwariskan secara turun temurun.
Menurut Prakoso (2015:44),etika merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral
yang menjadi pegangan bagi seseorang/suatu kelompok masyarakat dalam mengatur
perilakunya.Ini berarti etika merupakan kebiasaan/tingkah lakuyang berkaitan dengan
nilai-nilai, norma-norma moral, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, yang
menjadi pegangan bagi seseorang/kelompok masyarakat dan diwariskan secara turun-
temurun.
b. Definisi profesi
Menurut Prakoso (2015:67), profesi adalah sebutan atau jabatan di mana orang
yang menyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperolehnya melalui –
minimal-training atau pengalaman lain atau bahkan diperoleh melalui keduanya, sehingga
dapat membimbing atau memberi nasihat/saran juga melayani orang lain dalam
bidangnya sendiri.
Menurut Muchtar (2016:53), profesi merupakan suatu konsep yang lebih spesifik
dibandingkan dengan pekerjaan. Istilah pekerjaan memiliki konotasi yang lebih luas dari
pada profesi. Setiapprofesi adalah pekerjaan, akan tetapi tidak semua pekerjaan
merupakan profesi.Makadapat disimpulkanprofesi merupakan bidang ilmu dan
keterampilan tertentu yang tidak semua pekerjaan memilikinya.
c. Definisi Etika Profesi
Etika Profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
professional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat
yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.
B. Etika kepegawaian
Menurut Hartini (2014:48), etika kepegawaian merupakan nilai-nilai etika yang harus
ditaati oleh Pegawai Negeri Sipil tercermin dalam kewajiban PNS berdasarkan peraturan
perundangan.
Menurut Martono dalam Utami (2011:12), etika kepegawaian merupakan rumusan
penerapan nilai-nilai etika yang berlaku di lingkungan pegawai atau karyawan.Tujuan untuk
pengenalan etika di lingkungan pegawai terutama untuk mengatur tata krama aktivitas para
pegawai atau karyawan agar mencapai efesiensi tinggi dan produktivitas maksimal.
Maka dapat disimpulkan bahwa etika kepegawaian merupakan nilai-nilai etika yang
harus ditaati oleh setiap pegawai untukmenjaga tata krama dalam setiap aktivitas guna
mencapai efesiensi tinggi dan produktivitas maksimal.
Dengan begitu obyek utama dari HaKI adalah karya, ciptaan, hasil buah pikiran, atau
intelektualita manusia. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual
tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia (the Creations of the
Human Mind) (WIPO, 1988:3). Setiap manusia memiliki memiliki hak untuk melindungi
atas karya hasil cipta, rasa dan karsa setiap individu maupun kelompok. Kita perlu
memahami HaKI untuk menimbulkan kesadaran akan pentingnya daya kreasi dan inovasi
intelektual sebagai kemampuan yang perlu diraih oleh setiap manusia, siapa saja yang ingin
maju sebagai faktor pembentuk kemampuan daya saing dalam penciptaan Inovasi-inovasi
yang kreatif.
Dalam tulisan ini, penulis hanya akan membahas Hak Cipta, Hak Paten, dan Hak Merek.
1) Hak Cipta
Hak Cipta adalah Hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan ciptaannya atau
memperbanyak ciptaannya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19/2002 Pasal 1
ayat 1 mengenai Hak Cipta :
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Hak cipta termasuk kedalam benda immateriil, yang
dimaksud dengan hak milik immateriil adalah hak milik yang objek haknya adalah
benda tidak berwujud (benda tidak bertubuh). Sehingga dalam hal ini bukan fisik
suatu benda atau barang yang di hak ciptakan, namun apa yang terkandung di
dalamnya yang memiliki hak cipta. Contoh dari hak cipta tersebut adalah hak cipta
dalam penerbitan buku berjudul “Manusia Setengah Salmon”. Dalam hak cipta,
bukan bukunya yang diberikan hak cipta, namun Judul serta isi didalam buku
tersebutlah yang di hak ciptakan oleh penulis maupun penerbit buku tersebut. Dengan
begitu yang menjadi objek dalam hak cipta merupakan ciptaan sang pencipta yaitu
setiap hasil karya dalam bentuk yang khas dan menunjukkan keasliannya dalam ilmu
pengetahuan, seni dan sastra. Dasar hukum Undang-undang yang mengatur hak cipta
antara lain :
Hak kekayaan industri adalah hak yang mengatur segala sesuatu milik
perindustrian, terutama yang mengatur perlindungan hukum. Hak kekayaan industri
sangat penting untuk didaftarkan oleh perusahaan-perusahaan karena hal ini sangat
berguna untuk melindungi kegiatan industri perusahaan dari hal-hal yang sifatnya
menghancurkan seperti plagiatisme. Dengan di legalkan suatu industri dengan produk
yang dihasilkan dengan begitu industri lain tidak bisa semudahnya untuk membuat
produk yang sejenis/ benar-benar mirip dengan mudah. Dalam hak kekayaan industri
salah satunya meliputi hak paten dan hak merek.
3) Hak Paten
Menurut Undang-undang Nomor 14/2001 pasal 1 ayat 1, Hak Paten adalah hak
eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil penemuannya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu dalam melaksanakan sendiri
penemuannya tersebut atau dengan membuat persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah
menemukan suatu penemuan (baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud dengan
penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi, hal yang
dimaksud berupa proses, hasil produksi, penyempurnaan dan pengembangan proses,
serta penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi. Perlindungan hak paten
dapat diberikan untuk jangka waktu 20 tahun terhitung dari filling date. Undang-
undang yang mengatur hak paten antara lain :
Contoh kasus 1 :
Secara umum Kode Etik berisikan 7 bab. Ketujuh bab tersebut dapat dibedakan menjadi
bagian sebagai berikut:
c. Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat Dan Tenaga Kesehatan Lainnya1) Setiap bidan
harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja
yang serasi.
2) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
teman sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
g. Penutup
Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia.
a. Teliti
Sebelum penerbangan, pramugari memeriksa peralatan yang dibutuhkan. Dan memastikan
peralatan tersebut lengkap adanya disetiap kursi penumpang. Selain itu, pramugari
memeriksa persediaan makanan dan minuman sebelum lepas landas.
b. Ramah
Ketika menyambut para penumpang masuk ke dalam pesawat, pramugari menyambutnya
dengan sikap ramah dengan senyum manis, karena pramugari wajib menciptakan kesan
pertama yang baik.
c. Sabar dan tegas
Seringkali ditemukan penumpang yang masih saja belum memasang sabuk pengaman atau
masih mengaktifkan dan mengoperasikan telepon genggamnya, padahal pesawat sudah siap
untuk take off. Disinilah kesabaran dan ketegasan menjadi seorang pramugari harus
ditunjukkan dengan sabar dan tegas pramugari haruslah menegur penumpang tersebut.
d. Bekerja sama
Pada saat boarding pramugari lebih baik membantu penumpang memasukkan barang di
bagasi dan membantu kebutuhan khusus seperti anak-anak atau para manula.
e. Koordinasi yang baik
Pramugari merupakan mata dan telinga bagi pilot, karena pilot tidak dapat mengecek
bagaimana situasi dan keadaan di area penumpang.
f. Memperhatikan kenyamanan penumpang
Pramugari akan melihat kenyamanan penumpang termasuk menjawab pertanyaan,
membagikan headphone dalam penerbangan dan menawarkan selimut atau bantal. Dalam
keadaan darurat, seorang pramugari akan mengarahkan penumpang dan mengelola
pertolongan pertama yang diperlukan.
g. Memastikan keselamatan penumpang
Pramugari wajib mendahulukan keselamatan para penumpang apabila dalam keadaan
emergency. “ Orang sering menganggap peraturan di dalam pesawat itu menggangu, tapi
sebenarnya ada alasan di balik setiap aturan tersebut yaitu menjaga kesalamatan
penumpang” ujar Sara Keagle, mantan pramugari.
h. Salam dan terima kasih
Ketika pesawat bersiap landing, pramugari kembali memastikan semua penumpang dalam
keadaan memakai sabuk pengamannya. Dan ketika pendaratan dan penumpang bersiap-
siap turun dari kabin, pramugari kembali memberikan senyum salam perpisahan dan
ucapkan terima kasih.
a) Seorang pilot dituntut harus tenang dalam setiap keadaan, misalkan pada suatu
penerbangan terjadi kerusakan mesin akibat technical error, dalam hal ini pilot dituntut
untuk tetap tenang meskipun hanya satu mesin yang masih menyala dan tetap
mengusahakan penerbangan selesai dengan selamat.
b) Seorang pilot harus memiliki ketegasan dan kewibawaan dalam setiap proses penerbangan
hal ini dikarena kan pada proses penerbangan pilot terkadang dituntut untuk tetap pada
pendiriannya meskipun keadaan mendesak pilot untuk mengubah pendiriannya, misalnya
seorang pilot ditengah penerbangan diminta untuk transit ke suatu wilayah, padahal dalam
penerbangan tersebut tidak dijadwalkan ada transit, pada hal ini pilot tersebut diharuskan
tetap pada pendiriannya untuk tidak transit.
c) Seorang pilot dituntut untuk memiliki inisiatif yang tinggi dalam setiap penerbangan yang
dilakukannya, misalnya dalam penerbangan terjadi cuaca buruk diarah jam 12 dalam jarak
sekitar 10 menit, pilot tersebut harus mampu mencari solusi terbaik tanpa mengakibatkan
terjadinya situasi berbahaya.
d) Seorang pilot tidak boleh menunjukkan kepanikan meskipun situasi sedang dalam keadaan
darurat karena kepanikan justru dapat mengakibatkan kesalahan fatal terjadi dan bukannya
dihindari.
e) Seorang pilot harus memiliki konsentrasi dan fokus yang tinggi, untuk hal ini akan sangat
diperlukan oleh pilot pesawat tempur, misalnya seorang pilot diharuskan melalui medan
yang berbahaya dan celah untuk terbang yang sempit, sehingga pilot yang bersangkutan
diharuskan fokus agar tidak terjadi hal yang diinginkan dan mengancam keselamatan.
f) Seorang pilot diharuskan memiliki sifat pemberani, berani disini dimaksudkan dalam
pengertian berani dalam melakukan manuver yang berbahaya namun jika terpaksa harus
dilakukan mau tidak mau dan pilot yang bersangkutan harus berani melakukannya.
g) Seorang pilot harus memiliki jiwa yang siap berkorban, hal ini dimaksudkan jika terjadi
kecelakan pada pesawat seorang pilot layaknya tetap memperhitungkan posisi jatuh
pesawat dan jika memungkinkan dengan posisi dimana persentase keselamatan
penumpang tetap tinggi.
Contoh kasus 2
Dokter Andi menerima seorang pasien laki-laki setengah baya, tampak kekahsia, berjalan
tertatih-tatih dan terus batuk dihadapannya. Pasien itu ditemani oleh anak perempuannya yang
kurus.Dokter tersebut enggan melakukan anamnesis dan langsung memeriksa si pasien. Ketika si
anak bertanya tentang penyakit ayahnya, dokter Andi tidak menjawab, ia hanya menyarankan
minum obat dengan teratur dan memberikan resep. Si anak bertanya lagi tentang cara minum
obat, tetapi dokter Andi menyarankan bertanya pada petugas apotek tempat mengambil obat.
Merasa diremehkan, sang ayah dan anaknya keluar dari kamar dokter tanpa mengucapkan salam,
wajah mereka tampak tidak puas.
Dari permasalahan yang dialami pasien diatas apakah bisa dikategorikan dengan pelanggaran
etika? Jelaskan jawaban anda dengan menghubungkannya dengan teori etika profesi.
Pembahasan :
Kaidah Dasar Bioetik (KDB) terkait dengan skenario:
a. Beneficence
Pada skenario kita dapat mengetahui bahwa dokter tidak menghargai hak-hak pasien secara
keseluruhan dan tidak memaksimalisasi/freferensi pasien. Pasien tidak merasa puas dengan
pelayanan dokter Andi.
b. Non maleficence
Pada skenario tersebut dokter Andi dalam mengobati pasien tidak profesional dan
menghindari misrepresentasi dari pasien.
c. Autonomy
Dokter Andi tidak memanfaatkan autonomy pasien dan tidak melaksanakan informed
constent dengan baik, dokter tersebut langsung memeriksa pasiennya tanpa menganamnesis
terlebih dahulu.
Contoh kasus 3
Seorang akuntan yang juga merupakan seorang konsultaan pajak yang membuat laporan
keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari
sebuah bank swasta pada 2011, diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Hal ini
terungkap setelah beberapa pihak mengungka kasus dugaan korupsi tersebut pada kredit macet
untuk pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut. Fitri, kuasa hokum tersangka pegawai
bank yang terlibat kasus itu, mengatakan, setelah kliennya diperiksa dan dikonfrontir
keterangannya dengan parasaksi, terungkap ada dugaan kuat keterlibatan dari akuntan public
dalam kasus ini. Hasil pemeriksaan dan konfrontir keterangan tersangka dengan saksi akuntan
tersebut terungkap ada kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan Raden Motor dalam
mengajukan pinjaman ke bank tersebut.
Ada empat kegiatan data laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan tersebut oleh
akuntan publik, termasuk data laporan pajak yang harus dibayarkan sehingga terjadilah
kesalahan dalam laporan dan ditemukan dugaan korupsinya. Ada empat kegiatan laporan
keuangan milik Raden Motor yang tidak masuk dalam laporan keuangan yang diajukan ke Bank,
sehingga menjadi temuan dan kejanggalan pihak kejaksaan dalam mengungkap kasus kredit
macet tersebut. Keterangan dan fakta tersebut terungkap setelah tersangka akuntan tersebut
diperiksa dan dikonfrontir keterangannya.
Semestinya data laporan keuangan Raden Motor yang diajukan ke Bank saat itu harus
lengkap, namun dalam laporan keuangan yang diberikan tersangka Zein sebagai pimpinan Raden
Motor ada data yang diduga tidak dibuat semestinya dan tidak lengkap oleh konsultan
pajak.Kasus kredit macet yang menjadi perkara tindak pidana korupsi itu terungkap setelah
kejaksaan mendapatkan laporan adanya penyalahgunaan kredit yang diajukan tersangka Zein
sebagai pimpinan Raden Motor. Dalam kasus ini pihak Kejaksaan baru menetapkan dua orang
tersangka, pertama Zein sebagai pimpinan Raden Motor yang mengajukan pinjaman dan
tersangka pegawai dari Bank yang saat itu menjabat sebagai pejabat penilai pengajuan kredit.
Dari kasus diatas bahaslah permasalahan yang dihadapi dengan mengacu pada prinsip-
prinsip etika.
Pembahasan :
Analisis :
Dalam kasus ini, seorang akuntan publik sudah melanggar prinsip kode etik yang ditetapkan oleh
KAP (Kantor Akuntan Publik), seorang akuntan publik telah melanggar beberapa prinsip kode
etik diantaranya yaitu :
Saran :
Untuk mengatasi masalah seperti ini, solusi yang paling efektif adalah dengan
memberlakukan sanksi atas pelanggaran terhadap kode etik. Penerapan sanksi dalam
pelanggaran kode etik diharapkan agar mermberikan efek jera, sehhingga akan mengurangi
terjadinya kasus-kasus semacam ini.
Dalam kasus ini kembali lagi kepada tanggung jawab moral seorang auditor di seluruh
Indonesia, termasuk dari akuntan publik harus sadar dan mempunyai kemampuan teknis bahwa
betapa berat memegang amanah dari rakyat untuk meyakinkan bahwa dana atau uang dari rakyat
yang dikelola berbagai pihak telah digunakan sebagaimana mestinya secara benar, akuntabel,
dan transparan, maka semakin lengkap usaha untuk memberantas korupsi di negeri ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika Profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
professional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.
Etika kepegawaian merupakan nilai-nilai etika yang harus ditaati oleh setiap pegawai
untukmenjaga tata krama dalam setiap aktivitas guna mencapai efesiensi tinggi dan produktivitas
maksimal.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.polsri.ac.id/3081/3/BAB%20II.pdf
https://www.researchgate.net/profile/Mashoedah_Mashoedah/publication/300088392_Pengenala
n_Hak_Kekayaan_Intelektual_HKI/links/5709156808aed09e916f9115/Pengenalan-Hak-
Kekayaan-Intelektual-HKI.pdf
http://andayagumilang.blogspot.com/2015/04/kode-etik-profesi-pilot_49.html
http://fithrinurahma.blogspot.com/2017/12/kode-etik-bidan-indonesia.htm
http://dwi-andari.blogspot.com/2014/04/etika-profesi-pramugari.html
https://id.scribd.com/doc/246768876/25-Profesi-Kode-Etik