Anda di halaman 1dari 13

ETIKA PROFESI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah :

Profesi keguruan

Dosen Pembimbing : Dr Ismet Nur MA

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Dimas Restu Anugrah

NPM: 22420111524

Alfiah Rahman

NPM : 22420111265

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TAKENGON

ACEH TENGAH 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
penyertaan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Agama ini.

Dalam Makalah ini, saya akan membahas tentang “Etika Profesi” yang
terjadi di masyarakat. Didalamnya akan dibahas tentang Etika Profesi.

Adapun penyusunan Makalah ini diambil berdasarkan pengumpulan


sumber informasi dari berbagai website yang berkaitan dengan Makalah ini.

Semoga Makalah ini dapat berkenan di hati Bapak Dr. Ismet Nur, MA Dan
tidak lupa saya mohon maaf apabila dalam penulisan Makalah ini terdapat
kesalahan. Saya sadar bahwa Makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan, untuk
kebaikan saya kedepannya.

Takengon, 8 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN
A. Konsep Etika Guru....................................................................... 2
B. Etika Umum................................................................................. 4
C. Etika Khusus................................................................................ 6
D. Etika Profesi................................................................................. 6

BAB III : PENUTUPAN

A. Kesimpulan.................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah "etika" berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani etos
dalam bentuk tunggal mempunyai arti kebiasaan-ebiasaan tingkah laku
manusia; adat; akhlak, watak; perasaan; sikap; dan cara berpikir. Dalam
bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat kebiasaan. Menurur filsuf Yunani
Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral.
Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti: ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Etika Guru


Supriadi (1998:95) mengemukakan "Profesi menunjuk pada suatu
pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian. tanggung jawab, dan
kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut". Menurut World Confederation of
Organization for Teaching Profession (WCOTP), profesi adalah suatu jabatan
atau pekerjaan yang biasanya memerlukan persiapan yang relatif lama dan
khusus pada tingkat pendidikan tinggi yang pelaksanaannya diatur oleh kode
etik tersendiri, dan menuntut tingkat kearifan atau kesadaran serta
pertimbangan pribadi yang tinggi. Berdasarkan pernyataan WCOTP, batasan
tentang profesi tampaknya lebih akademis dan formal, karena suatu pekerjaan
sebagai sebuah profesi harus diperoleh melalui jenjang pendidikan tinggi yang
dilaksanakan dalam waktu yang relatif lama dan memiliki kode etik. Dalam
literatur yang lain dikemukakan bahwa profesi adalah suatu pernyataan atau
janji terbuka bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan
atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk
menjabat pekerjaan itu. Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan
bahwa profesi memiliki makna suatu jabatan atau pekerjaan, profesi adalah
suatu pernyataan atau janji terbuka, profesi mengandung unsur pengabdian.
Sementara untuk memahami apakah suatu pekerjaan dapat dikatakan
sebagai suatu profesi atau tidak, kita perlu memahami ciri-ciri profesi tersebut.
Dalam Tim MKDP UPI (2019:7) World Confederation of Organization for
Teaching Profession (WCOTP) memberikan ciri-ciri profesi sebagai berikut:
1. Profesi adalah panggilan jiwa.
2. Fungsinya telah terumuskan dengan jelas.
3. Menetapkan persyaratan-persyaratan minimal untuk dapat melakukannya
(kualifikasi pendidikan, pengalaman, keterampilan).
4. Mengenakan disiplin kepada seluruh anggotanya dan biasanya bebas dari
campur tangan kekuasaan luar.
5. Berusaha meningkatkan status ekonomi dan sosial para anggotanya.
6. Terbentuk dari disiplin intelektual masyarakat terpelajar dengan anggota-
anggota dan terorganisasi.
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada
profesi, yaitu adanya pengetahuan khusus, memiliki keterampilan karena
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman bertahun-tahun, adanya kaidah &
standar moral yang sangat tinggi berdasarkan kode etik profesi, mengabdi
pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat, ada izin
khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan. keamanan dan kelangsungan hidup, maka untuk menjalankan
suatu profesi terlebih dahulu harus ada 1izin khusus, kaum profesional
biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Berbicara tentang profesi, ada
istilah-istilah lain yang berkaitan yaitu profesional, profesionalisme,
profesionalisasi, dan profesionalitas. Profesional adalah orang yang memiliki
profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang
tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang terarah serta mendasari
perbuatan. Seorang profesional tentunya harus mempunyai keahlian yang
didapatkan melalui proses pendidikan dan disamping itu terdapat unsur
semangat pengabdian dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja.
Profesionalisasi mengacu pada proses menjadikan seseorang sebagai
profesional melalui pendidikan prajabatan dan atau dalam jabatan. Pendidikan
prajabatan adalah upaya mempersiapkan sumber daya manusia sebelum
mereka terjun ke dalam lapangan pekerjaan yang sesungguhnya, sedangkan
pendidikan dalam jabatan adalah upaya pembinaan yang dilakukan terhadap
mereka yang sudah memasuki dunia kerja sehingga kemampuannya

1
Shilphy A. Octavia, Etika Profesi Guru, Sleman, CV Budi Utama, 2020, Hal 06
meningkat. Misalnya penataran guru SD, pelatihan bagi tutor PAUD, dan
sebagainya.
Proses pendidikan ini biasanya dilakukan dalam waktu yang relatif
lama dan intensif. Profesionalisme merujuk pada derajat penampilan atau
kinerja seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu pekerjaan sebagai
suatu profesi. Ada yang tingkat profesionalismenya tinggi, sedang, dan
rendah. Profesionalisme juga mengacu pada sikap dan komitmen atau
tanggung jawab anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi
serta kode etik profesinya.
Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya
itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika akan memberikan semacam
batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam
kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan
dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dituangkan dalam bentuk
aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-
prinsip moral yang ada pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan
sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika
umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian
etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self control", karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial
(profesi) itu sendiri. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa sebuah
profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat apabila dalam
diri para elite profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan
etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada
masyarakat yang memerlukannya.2

B. Etika Umum

2
Shilphy A. Octavia, Etika Profesi Guru, Sleman, CV Budi Utama, 2020, Hal 07
Etika umum adalah etika yang berbicara mengenai kondisi-kondisi
dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia
mangambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar
yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam
menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan
dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan
teori-teori.
Istilah atau kata etika sering kita dengar, baik di kuliah maupun dalam
kehidupan sehari-hari tidak ruang hanya dalam segi keprofesian tertentu,
tetapi menjadi kata- kata umum yang sering digunakan, termasuk diluar
kalangan cendekiawan. Dalam profesi bidan "etika" lebih dimengerti sebagai
filsafat moral.
Istilah "etika" berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani etos
dalam bentuk tunggal mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku
manusia; adat; akhlak, watak; perasaan; sikap; dan cara berpikir. Dalam
bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat kebiasaan. Menurur filsuf Yunani
Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral.
Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti: ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika berasal dari bahasa
inggris Ethics, artinya pengertian, ukuran tingkah laku atau prilaku manusia
yang baik. Etika berasal dari bahasa latin Mos atau mores artinya moral, yang
berarti juga adat, kebiasaan, sehingga makna kata moral dan etika adalah sama
Menurut kamus bahasa indonesia etika artinya ilmu pengetahuan tentang azas
azas akhlak (moral). Menurut kamus besar bahasa indonesia etika
mengandung arti:
a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban
moral.
b. Kumpulan asas at nilai yang berkenaan dengan akhlak.
c. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
Bertens merumuskan arti etika sebagai berikut;
a. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai nilai dan norma norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya, arti ini dirumuskan sebagai sistim nilai, Sistim nilai bisa
berfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial.
b. Etika berarti kumpulan asas atau moral yang dimaksud disini adalah etika
mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik atau apa yang buruk.3

C. Etika Khusus
Etika Khusus, Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam
bidang kehidupan yang khusus. Bagaimana mengambil keputusan dan
bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan, yang
didasari oleh cara, teori dan prinsipprinsip moral dasar. Namun, penerapan itu
dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain
dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh
kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia
mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar
yang ada dibaliknya.
ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap
dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusia sebagai anggota umat manusia.

D. Etika Profesi
1. Terdapat beberapa prinsip yang melekat dengan etika profesi di antaranya
adalah sebagai berikut:
a. Tanggung jawab.
Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan
terhadap hasilnya dan tangggung jawab terhadap dampak dari

3
Nia Budiana, Etika Profesi Pendidikan Generasi Milenial 4.0, Malang, UB Press, 2019, Hal 5
pekerjaan itu untuk kehidupan orang lain atan masyarakat pada
umumnya.
b. Keadilan
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja
apa yang menjadi haknya
c. Otonomi.
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan
diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya, tetapi dibatasi
tanggungjawab dan komitmen profesionalnya sehingga tidak
mengganggu kepentingan umum.
d. Prinsip integritas moral yang tinggi. Komitmen pribadi menjaga
keluhuran profesi 4
2. Peranan Etika Dalam Profesi.
a. Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau
segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat,
bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu
bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan
akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.
b. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang
menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau
masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu
masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian
karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis
(yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para
anggotanya.
c. Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-
perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada
nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam
kode etik profesi). sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat
profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal

4
Asmawati Burhan, Buku Ajar Etika Umum, Sleman, CV Budi Utama, 2019, Hal 02
adanya mafia peradilan. demikian juga pada profesi dokter dengan
pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat
kurang mampu tidak mungkin menjamahnya.5

5
I Ketut Widana, Prinsip Etika Profesi, Bandung, PT. Panca Terra Firma, 2020, Hal 20
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Supriadi (1998:95) mengemukakan "Profesi menunjuk pada suatu
pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian. tanggung jawab, dan
kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut". Menurut World Confederation of
Organization for Teaching Profession (WCOTP), profesi adalah suatu jabatan
atau pekerjaan yang biasanya memerlukan persiapan yang relatif lama dan
khusus pada tingkat pendidikan tinggi yang pelaksanaannya diatur oleh kode
etik tersendiri, dan menuntut tingkat kearifan atau kesadaran serta
pertimbangan pribadi yang tinggi. Berdasarkan pernyataan WCOTP, batasan
tentang profesi tampaknya lebih akademis dan formal, karena suatu pekerjaan
sebagai sebuah profesi harus diperoleh melalui jenjang pendidikan tinggi yang
dilaksanakan dalam waktu yang relatif lama dan memiliki kode etik.
DAFTAR PUSTAKA

Octavia A. Shilphy, Etika Profesi Guru, Sleman, CV Budi Utama, 2020, Hal 06
Octavia A. Shilphy, Etika Profesi Guru, Sleman, CV Budi Utama, 2020, Hal 07
Perdani Caterine Widaya, Budiana Nia, Indrowaty Aju Sri, Etika Profesi
Pendidikan Generasi Milenial 4.0, Malang, UB Press, 2019, Hal 5
Burhan Asmawati , Buku Ajar Etika Umum, Sleman, CV Budi Utama, 2019, Hal
02
I Widana Ketut, Oka Cahya Dewi Gusti Ayu, Prinsip Etika Profesi, Bandung, PT.
Panca Terra Firma, 2020, Hal 20

Anda mungkin juga menyukai