Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HAKIKAT ORGANISASI & KODE ETIK KEPENDIDIKAN

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Profesi Pendidik &Tenaga Kependidikan”

Dosen Pengampuh “Saleha S.Pd.M.Pd”

Di susun oleh:

Kelas PGSD B/V ( Kelompok III )

 Nur Haini : 732086206048


 Nurul Hajrah : 732086206054
 Ridwam D : 732086206062
 Salmiati : 732086206069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul “Hakikat
Organisasi & Kode Etik Kependidikan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen Bapak Saleha S.Pd.M.Pd
pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Mata Kuliah Profesi Pendidik &
Tenaga Kependidikan.. Shalawat beriringan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. yang telah membawa umatnya ke alam yang berilmu pengetahuan seperti saat
sekarang ini.
Makalah ini memuat tentang Hakikat Organisasi & Kode Etik Kependidikan. Dengan
adanya makalah ini kami berharap kita semua dapat lebih mengetahui tentang bagaimana
Hakikat Organisasi & Kode Etik Kependidikan . Semoga dengan makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas lagi kepada kita semua. Dalam penulisan makalah ini
mungkin masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Enrekang, 13 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu fenomena abad ini adalah munculnya Pendidikan sebagai daya
utama(Major force) dalam perkembangan manusia.Pendidkan yang membedakan
orang yang berpartisipasi aktif dalam ekonomi nasional,memiliki kehidupan menarik
dan kaya nuansa keterlibatan intelektual dan socialmembedakan yang cakap dengan
kurang cakap.Pada wawasan internasional,perbedaan dasar bangsa miskin dan bangsa
baru naik daun (emergence) serta macet (stagnant) terletak pada taraf tingginya
dedikasi bangsa pada pembangunan dan perluasan program Pendidikan.
Dalam ekspansi cepat program Pendidikan dan meningkatnya permintaan
pasokan manusia terdidik menjadikan guru makin diprntingkan dibandingg masa
dimana Pendidikan dianggap kurang esensial.Guru mendapati masa emas dan
menyenangkan ini dalam beragam reaksi positif,terutama dengan meningkatnya status
ekonomi guru.
Salah satu dampak iringan ledakan Pendidikan adalah guru dipaksa menjadi
makin pakar dan professional.Ada anggapan tiap orang dapat menjadi guru dengan
mudah.Persepsi ini tidaklah benar,karena menjadi guru mempunyai tanggung jawab
dalam pembelajaran dan pengajaran.Tanggung jawab itulah yang mengarakan
profesionalan guru diamata public.Seorang guru tidak hanya didasarkan hanya dengan
mengajat dalam kelas tetapi juga sebagai teladan bagi siswanya.Keteladan akan
menjadi tolak ukur keberhasilan guru.Dalam transfer ilmu,seorang guru harus
memperhatikan siswanya dengan bijaksana dan lain-lain.
Tenaga kependidikan berkewajiban untuk berusaha mengembangkan
kemampuan profesionalnya sesuai dengan perkembangan tuntutan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta pembangunan bangsa. Kemampuan  yang dimaksud adalah apa
yang disebut denga istilah kompetensi merupakan kecakapan atau kemampuan
mengerjakan pendidikan. Peningkatan kemampuan professional tenaga kependidikan
berdasarkan kurlikulum 1994 dapat dilakukan melalui dua program, yaitu program
terstruktur dan tidak terstruktur. Program terstruktur adalah program yang dibuat dan
dilaksanakan sedemikian rupa, mempunyai bahan dan produk kegiatan belajar yang
dapat diakreditasi secara akademik dalam jumlah SKS tertentu. Program tidak
terstruktur adalah program pembinaan dan pengmbangan tenaga kependidikan yang
dibuka berdasarkan kebutuhan tertentu sesuai dengan tuntutan waktu dan lingkungan
yang ada.
Dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai guru Indonesia menyadari
sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik keguruan sebagai pedoman besikap
dan berprilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nila moral dan etika dala
jabatangur sebagai pendidik putra-putri bangsa.Oleh karena itu banyak keuntungan
dalam bergabung dengan organisasi profesi,dan bagamana sebenarnya kode etik
keguruan,
kode etik adalah kumpulan peraturan atau norma-norma atau perbuatan. Kode
etik dapat diartikan sekumpulan peraturan atau norma-norma kesusilaan bagi
perbuatan tingkah laku. Kode etik profesi keguruan adalah kumpulan peraturan atau
norma kesusilaan bagi para guru sabagai pedoman bersikap, berbuat atau bertindak
dalam praktik keguruannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep dasar Organisasi Profesi ?
2. Apa itu konsep dasar kode etik ?
3. Apa saja tujuan dari Kode Etik ?
4. Bagaimana kode etik Guru Indonesia ?

C. Tujuan & Manfaat


1. Untuk mengetahui Apa itu konsep dasar Organisasi Profesi
2. Untuk mengetahui Apa itu konsep dasar kode etik
3. Untuk mengetahui Apa saja tujuan dari Kode Etik
4. Untuk mengetahui Bagaimana kode etik Guru Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Organisasi Profesi


1) Pengertian Organisasi Profesi
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-
kelompok,yang bekerjasama untuk mencapai tujuan Bersama.”Organization is a
collection people,arranged into groups,working together to achive some common
objectives” (Paul Preston dan Thomas Zimmerer)
Organisasi Profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para
praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung Bersama
unuk melaksanakan fungsi-fungsi social yang tidak dapat mereka laksanakan
dalam kapasitas mereka sebagai individu.

2) Ciri-ciri Organisasi Profesi


Menurut Prof.DR.Azrul Azwar MP (1988),ada tiga ciri organisasi :
1. Umumnya untuk satu Profesi hanya ada satu organisasi profesi yang
para anggotanya berasal dari satu profesi saja dalam arti telah
menyelesaikan Pendidikan profesi dengan dasardasar keilmuan yang
sama.
2. Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik
(code of Professional ethnic) merumuskan kompetensi profesu
(professional competency) serta memperjuangkan tegaknya kebebasan
profesi (professional autonomous)
3. Kegiatan pokok organisasi profesi adala menetapkan serta
merumuskan standar pelayanan profesi (standar of professional
service) yang mana kode etik termasuk kedalamnya,merumuskan dan
menetapkan standar Pendidikan dan pelatihan profesi (standar of
professional education and training) serta menetapkan dan
memperjuangkan kebjikan dan politik profesi (professional policy)

3) Peran Organisasi Profesi


Organisasi profesi dalam pembuatan dan pengembangan profesi keperawatan
berperan sebagai berikut :
1. Pembinaan,Pengawasan dan mutu Pendidikan keperawatan
2. Pembinaan,pengembangan dan pengawasan pelayanan keperawatan
3. Pembinaan,pengembangan ilmu pengetauan dan teknologi
4. Pembinaan,pengembangan dan pengawasan kehidupan profesi.

4) Manfaat Organisasi Profesi


1. Dapat lebih mengembangkan dan memajukan profesi
2. Dapat menetibkan dan memperluas bidang gerak profesi
3. Dapat menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi
4. Dapat membeikan kesempatan kepada semua anggota untuk berkarya
dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi

B. Konsep Dasar Kode Etik Profesi


Kata etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti cara berpikir,
kebiasaan, adat istiadat, perasaan, sikap, budi pekerti, moralitas atau sifat kebiasaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata moral dapat menggunakan 3 (tiga) arti,
yaitu:
1. Moralitas sebagai sistem nilai atau nilai atau norma moral, yang dapat
digunakan sebagai pedoman perilaku seseorang atau kelompok.
2. Sebagai kumpulan prinsip atau nilai yang berkaitan dengan moralitas atau
moralitas.
3. Sebagai pengetahuan tentang baik dan jahat yang diterima masyarakat, ini
menjadi bahan metodis untuk penelitian dan refleksi sistematis.
Etika mencerminkan apa yang disebut “pengendalian diri” karena segala
sesuatu diciptakan dari dan mendapat manfaat dari kelompok sosial (profesional) itu
sendiri. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa suatu profesi hanya dapat
memenangkan kepercayaan masyarakat, jika dalam elit profesional, ketika ingin
memberikan layanan pengetahuan profesional kepada mereka yang membutuhkan,
mereka sangat menjunjung tinggi etika profesi.
Kode etik profesi muncul dalam bentuk norma, dan setiap anggota profesi
harus berpegang pada norma tersebut dalam menjalankan tugas profesional dan
kehidupan sosialnya. Norma-norma ini berisi petunjuk tentang bagaimana anggota
industri menjalankan profesinya dan larangannya, yaitu peraturan tentang hal-hal
yang tidak boleh mereka lakukan atau lakukan, tidak hanya untuk menjalankan tugas
profesionalnya, tetapi juga melibatkan perilaku anggota. Secara umum, mereka semua
adalah profesional dalam komunikasi sehari-hari di masyarakat.

C. Tujuan Kode Etik Profesi


Pada dasarnya tujuan dibentuk atau dirumuskannya kode etik profesi adalah
untuk kepentingan anggota dan organisasi profesi. Secara umum, tujuan pembentukan
kode etik adalah sebagai berikut:
1. Menjaga martabat professional
Dalam hal ini yang harus dilindungi adalah “citra” orang luar atau masyarakat
sehingga “orang luar” itu tidak memandang rendah profesinya. Oleh karena itu,
setiap kode etik profesi akan melarang segala bentuk fitnah profesi terhadap
dunia luar. Dari perspektif ini, kode etik juga memiliki namanya atau disebut
“kode kehormatan.”
2. Menjaga Kesejahteraan Anggota
Artinya kesejahteraan berupa kesehatan materi dan mental atau mental.
Mengenai kesejahteraan material anggota profesional, kode etik biasanya
melarang anggota melakukan perilaku yang merugikan kesejahteraan
anggotanya. Misalnya dengan menetapkan remunerasi minimal bagi pelaku
industri untuk menjalankan tugasnya, sehingga siapapun yang tarifnya di bawah
remunerasi minimum dianggap tercela karena tidak pantas dan tidak
menguntungkan sesama pekerjaannya. Sejauh menyangkut kesehatan mental
atau mental anggota profesional, kode etik biasanya mengarahkan anggotanya
untuk menjalankan tugas profesionalnya. Selain itu, kode etik juga memberikan
batasan kepada anggotanya agar tidak melakukan perilaku yang dianggap
tercela oleh masyarakat. Kode Etik juga menetapkan peraturan yang dirancang
untuk membatasi perilaku yang tidak pantas atau tidak jujur pada interaksi
anggota industri dengan anggota industri lainnya.
3. Tingkatkan layanan Profesional
Dalam hal ini, kode etik juga memuat tujuan pengabdian tertentu, sehingga para
profesional dapat dengan mudah memahami tanggung jawab dan tanggung
jawab pelayanannya saat menjalankan tugas profesionalnya. Oleh karena itu,
Kode Etik menetapkan aturan yang harus diterapkan oleh para profesional
dalam menjalankan tugasnya.
4. Tingkatkan Kualitas Profesional
Dalam rangka meningkatkan kualitas profesional, kode etik juga memuat
rekomendasi yang relevan, sehingga anggota profesional senantiasa berupaya
untuk meningkatkan kualitas anggotanya sesuai bidang pelayanannya.

D. Kode Etik Guru Indonesia


Setiap pekerjaan profesional atau profesi pasti memiliki kode etik yang
menjaga orang yang menggeluti profesi tersebut tetap profesional dalam menjalankan
pekerjaannya. Guru sebagai salah satu tenaga kependidikan juga memiliki kode etik
khusus. Sama seperti profesi-profesi lainnya yang memiliki kode etik, guru harus
menjalankan kode etik tersebut dengan berbagai resiko.
Kode etik guru tersebut harus dipegang dan ditaati dengan baik oleh guru.
Pekerjaan atau profesi guru bukanlah profesi yang sederhana, guru tidak hanya
sebatas mengajar dan melaksanakan pembelajaran saja namun juga perlu melakukan
pengabdian untuk memajukan dunia pendidikan. Pelanggaran terhadap kode etik guru
dapat dijatuhi sanksi hingga pencabutan profesi serta hak dan kewajiban sebagai guru.
Kode etik guru Indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan
norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu
sistem yang utuh dan bulat (Soetjipto dan Kosasi, 1999: 34). Kode etik guru di
Indonesia antara lain:
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar.
5. uru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya.
7. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
8. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Dari banyak kode etik yang telah disampaikan diatas, memperlihatkan bahwa
kode etik tersebut sangat erat kaitannya dengan pendidikan dan otomatis mengikat
pada orang yang memilih guru sebagai profesinya. Profesi guru memang tidak dapat
dipisahkan dari dunia pendidikan. Tanpa adanya guru maka pendidikan tidak akan
dapat dijalankan.
Kode etik yang mengikat guru diatas menjadikan jabatan guru dapat dijadikan
sebagai panutan. Guru harus mampu memperhatikan banyak kepentingan bukan
hanya kepentingan pribadi, namun juga golongan dan kepentingan umum hingga
kepentingan bangsa. Profesi guru harus mampu menyeimbangkan dan tahu mana
yang harus didahulukan diantara banyak hal yang harus diemban sebagai hak dan
kewajiban profesi guru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang
memiliki suatu keahlian khusus yang merupakan ciri-ciri khas dari bidang keahlian
tertentu.Suatu perkembangan yang menggembirakan muncul menyusul keluarnya
undang-undang Rep.Indonesia No.20 tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional
dalam UU tersebut,tenaga kependidikan mendapat peratian yang amat besar,melebihi
bidang-bidang lain.Ada 6 pasal (pasal 39 s/d 44) terdiri atas 27 ayat,secara khusus
menyangkut tenaga kependidikan.Ini menunjukkan bahwa kedudukan tenaga
kependidikan begitu penting dalam rangka upaya memajukan Pendidikan secara
keseluruhan.
Organisasi professional bertujuan untuk mengikat,mengawasi,meningkatkan
kesejahteraan para anggotanya.Mengawasi dimaksudkan agar para anggota profesi
agar selalu berpegang kepada Kode Etik Profesi,dan selalu menaga kualifikasi para
anggota di samping itu ada pula mengawasi praktek profesi yang tidak berwenang
dalam melaksanakan profesi.Sedangkan meningkatkan kesejahteraan dimaksudkan
agar organisasi profesi selalu dapat memperjuangkan anggotanya dalam mendapatkan
jaminan kesejateraan atas jasa yang telah diberikan.Ada beberapa organisasi profesi
keguruan yaitu PGRI,ISPI,IPBI,dan MGM.

B. Saran
Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat suatu kekurangan, maka kami
sebagai penyusun menerima dengan besar hati apabila ada kritik dan saran dari
pembaca guna kesempurnaan dari makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jojonomic.com/blog/kode-etik-profesi/
https://ilmu-pendidikan.net/profesi-kependidikan/guru/kode-etik-guru-indonesia
https://id.scribd.com/document/452373522/organisasi-dan-kode-etik-profesi-
kependidikan-Titin-Safira-PTE-B
https://id.scribd.com/document/341826514/Konsep-Organisasi-Profesi

Anda mungkin juga menyukai