Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Penyesuaian Diri Anak Pendiam

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah ”Perkembangan Peserta Didik”

Dosen Pengampuh “Dian Firdiani S.Pd.,M.Pd”

Di susun oleh:

Kelas PGSD B/V ( Kelompok III )

 Nur Annisa : 7320862060


 Nur Haini : 732086206048
 Nur Hajrah : 7320862060
 Revitria : 732086206061
 Sajid Abdillah : 7320862060
 Suherni : 732086206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul “Penyesuaian Diri
Anak Pendiam” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dari dosen Ibu Dian Firdiani S.Pd.,M.Pd pada program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik. Shalawat
beriringan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa
umatnya ke alam yang berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Makalah ini memuat tentang Penyesuaian Diri Anak Pendiam.Dengan adanya


makalah ini kami berharap kita semua dapat lebih mengetahui tentang bagaimana
Penyesuaian Diri Anak Pendiam. Semoga dengan makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas lagi kepada kita semua. Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Enrekang, 01 Januari 2023

Penyusun
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis.Seorang
ahli bernama Schneidrs mengemukakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu
proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri
sesuai dengan kwinginan yang berasal dari dalam diri sendiri dan dapat diterima oleh
lingkungannya.
Makna akhir dari hasil Pendidikan seseorang individu terletak pada sejumlah
hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat.Berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang didapat di sekolah dan di luar sekolah,ia memiliki
sejumlah pengetahuan,kecakapan,minat-minat dan sikap-sikap.Dengan pengalaman-
pengalaman itu,secara berkesinambungan terbentuklah seorang pribadi seperti apa
yang dia miliki sekarang dan menjadi seorang pribadi tertentu dimasa mendatang.
Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri
atau tidak mampu menyesuaikan diri.Kondisi fisik,mental,dan emosional dipengaruhi
dan diarahkan oleh factor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang
proses penyesuaian yang baik atau yang salah.
Sejak lahir sampai meninggal seorang individu merupakan organisme yang
aktif.Ia aktif dengan tujuan dan akativitas yang berkesinambungan.Ia berusaha untuk
memuaskan kebutuhan-kebutuhan jasmaninya dan juga semua dorongan yang
memberi peluang kepadanya untuk berfungsiu sebagai anggota
kelompoknya.Penyesuaian diri adalah suatu proses.Dan salah satu ciri pokok dari
kepribadian yang sehat mentalnya ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan
penyesuaian diri secara harmonis,baik terhadap diri sendiri dan lingkungannnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyesuaian diri?
2. Permasalahan apa saja yang dihdapi si anak dalam bersosialisasii?
3. Upaya apa saja yang dilakukan agar si anak bisa menyesuaikan diri
dengan baik?

C. Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penyesuaian diri
2. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi si anak dalam
bersosialisasi
3. Untuk mengetahui upaya apa saja yang bisa dilakukan agar si anak bisa
menyesuaikan diri dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Penyesuaian diri
Tidak selamanya individu akan berhasil dalam melakukan penyesuaian
diri.Hal itu disebabkan adanya rintangan atau hambatan tertentu yang menyebabkan ia
tidak mampu melakukan penyesuaian diri secara optimal.Dalam hubungan dengan
rintangan-rintangan tersebut,ada individu-individu yang mampu melakukan
penyesuaian diri secara positif,tapi ada pula yang melakukan penyesuaian diri secara
tidak tepat.
1. Penyesuain Diri yang Positif
Individu yang telah tergolong mampu unutk melakukan penyesuaian diri
secara positif ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Tidak menunjukan adanya ketegangan emosional yang berlebihan
b. Tidak menunjukan adanya mekanisme pertahanan yang salah.
c. Tidak menunjukan adanya frustasi pribadi
d. Memiliki pertimbangan yang rasional dalam pengerahan diri
e. Mampu belajar dari pengalaman
f. Bersikap realistic dan objektif

Dalam penyesuaian diri secara positif,individu akan melakukan berbagai


bentuk berikut ini :

a. Penyesuaian diri dalam menghadapi masalah secara langsung


Dalam situasi ini,individu secara langsung menghadapi masalah dengan
segala cara .Akibatnya Ia akan melakukan tindakan yang sesuai dengan
masalah yang dihadapinya.
b. Penyesuaian diri dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)
Dalam situasi ini,individu mencari berbagai pengalaman untuk menghadapi
dan memcahkan masalah-masalhnya.
c. Penyesuaian diri dengan trian dan eror
Dalam cara ini,individu melakukan tindakan coba-coba.Dalam arti kalua
menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan.
d. Penyesuaian dengan subtitusi (mencari pengganti)
Apabila individu merasa gagal dalam menghadapi masalah,ia dapat
memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari pengganti.
e. Penyesuaian diri dengan belajar
Dengan belajar,individu dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk membantu penyesuaian dirinya.
f. Penyesuaian diri dengan pengendalian diri
Penyesuaian diri akan lebih efektif jika disertai oleh kemampuan memilih
tindakan yang tepat serta pengendalian diri secara tepat pula.Dalam situasi
ini,individu akan berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan
dan tindakan mana yang tidak perlu dilakukan.Cara inilsh yang disebut
inhibisi.
g. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat
Dalam hal ini,sikap dan tindakan yang dilakukan merupakan keputusan
yang diambil berdasarkan perencanaan yang cermat atau matang.keputusan
diambil setelah dipertimbangkan dari berbagai segi,seperti untung da
ruginya.

2. Penyesuaian Diri yang salah


Penyesuaian diri yang salah ditandai oleh sikap dan tingkah laku yang serba
salah,tidak terarah,emosiaonal,sikap yang tidak realistic,membabi buta,dan
sebagainya.Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah,yaitu reaksi
bertahan,reaksi menyerang,dan reaksi melarikan diri.
a. Reaksi bertahan (defence reaction)
Individu berusaha untuk mempertahankan dirinya dengan seolah-olah
ia tidak sedang menghadapi kegagalan.Adapun bentuk khusus dari reaksi
ini,yaitu sebagai berikut :
1) Rasionalisasi,yaitu mencari-cari alasan yang masuk akal untuk
membenarkan tindakan yang salah.
2) Represi,yaitu menekan perasaannya yang dirasakan kurang enak ke
alam tidak sadar.
3) Proyeksi,yaitu menyalahkan kegagalan dirinya pada pihak lan atau
pihak ketiga untuk mencari alasan yang dapat diterima.
4) “Saur Grapes”(anggur kecut),yaitu dengan memutarbalikkan fakta atau
kenyataan.
b. Reaksi menyerang (aggressive reaction)
Individu yang salah penyesuaiam diriny akan menunjukkan sikap dan
perilaku yang bersifat menyerang atau konfrontasi untuk menutupi
kekurangan atau kegagalannya.Reaksi-reaksinya antara lain :
1) Selalu membenarkan diri sendiri
2) Sselalu ingin berkuasa dalam setiap situasi
3) Merasa senang bila mengganggu orang lain
4) Suka menggeretak,baik dengan ucapan maupun perbuatan
5) Menunjjukan sikap permusuhan secara terbuak
6) Bersikap menyerang dan merusak
7) Keras kepala dalam sikap dan perbuatannya
8) Suka bersikap balas dendam
9) Memerkosa hak orang lain
c. Reaksi melarikan diri (ecape reaction)
Dalam reaksi ini,individu akan melarikan diri dari situasi yang
menimbulkan konflik atau kegagalannya.Reaksinya tampak sebagai berikut:
1) Suka berfantasi untuk memuaskan keinginan yang tidak tercapai
dengan bentuk angan-angan seolah-olah sudah tercapai.
2) Banyak tidur,suka minuman keras,bunuh diri atau menjadi pecandu
narkoba
3) Regresi,yaitu kembali pada tingkah laku kekanak-
kanakan.Misalnya,orang dewasa yang bersikap dan berperilaku seperti
anak kecil.

B. Faktor Penyebab Anak Pendiam Susah Bersosialisasi


Secara umum,penyebab seorang anak itu menjadi pendiam disebabkan oleh
dua factor,yaitu :
1. Gen (sifat turunan dari orang tua)
Faktor gen ini sangat berpengaruh,misalnya ayahnya adalah tipe yang tidak
banyak bicaranlalu sifat tersebut diwariskan pada anaknya.
2. Lingkungan
Lingkungan secara langsung mengubah mood seseorang,misalnya si A selalu
dalam posisi tertekan,diliputi rasa takut karena orang-orang disekitarnya selalu
mendiktenya.

Menurut F.G.Robbins,factor penyebab yang mempengaruhi kepribadian


seseorang itu ada lima,yaitu :

1) Sifat Dasar (sifat biologis)


Sifat biologis yang merupakan salah satu hal yang diwariskan dari orang tua
kepada anaknya.
2) Lingkungan Prental
Lingkungan prental merupakan lingkungan dalam kandungan ibu.Pada
periode ini individu mendapatkan pengaruh tidak langsung dari ibu.Maka
dari itu,kiondisi ibu sangat menentukan kondisi bayi yang ada dalam
kandungannya tersebut,baik secara fisik maupun psikis.Banyak peristiwa
yang sudah ada pembuktian bahwa seorang ibu yang pada waktu
mengandung mengalami tekanan psikis yang begitu hebatnya,biasanya pada
saat proses kelahiran bayi ada gangguan atau dapat dikatakan tidak lancer.
3) Perbedaan Individual
Perbedaan individu merupakan salah satu factor yang mempengaruhi proses
sosialisasi sejak lahir.Anak tumbuh dan berkembang sebagai individu yang
unik,berbeda dengan individu lainnya,dan bersikap selektif terhadap
pengaruh dari lingkungan.
4) Lingkungan
Lingkungan meliputi segala kondisi yang ada di sekeliling individu yang
memengaruhi proses sosialisasinya.Proses sosialisasi individu terrsebut
akan berpengaruh pada kepribadiannya.
5) Motivasi
Motivasi adalah dorongan-dorongan,baik yang dating dari dalam maupun
luar individu sehingga menggerakkan individu untuk berbuat atau
melakukan sesuatu.Dorongan -dorongan inilah yang akan membentuk
kepribadian individu sebagai warna dalam kehidupan bermasyarakat.
Berikut ini akan dipaparkan mengenai factor-faktor yang mempengaruhi
proses penyesuaian diri.

a. Faktor Fisiologis
Kondisi fisik,seperti struktur fisik dan tempramen sebagai diposisi yang
diwariskan,aspek perkembangannya serta intrinsic berkaitan erat dengan susunan
tubuh.Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi prime bagi tingkah
laku,dapat diperkirakan bahwa system syaraf,kelenjar dan otot merupakan factor
yang penting bagi proses penyesuaian diri,kondisi tubuh yang baik merupakan
syarat tercapainya proses penyesuaian diri yang baik pula.
b. Faktor Psikologis
Banyak factor psikologis yang mempengaruhi kemampuan penyesuaian diri
sendiri seperti pengalaman,hasil belajar,kebutuhan-kebutuhan,aktualisasi
diri,frustasi,depresi dan sebagainya.
1) Faktor Pengalaman
Pengalaman yang mempunyai arti dalam penyesuaian diri,terutama
penyesuaian yang menyenangkan atau pengalaman yang traumatic
(menyusahkan).Pengalaman yang menyenangkan seperti memperoleh
hadiah dari suatu kegiatan cenderungakan menimbulkan proses
penyesuaian diri yang baik.Sebaliknya,pengalaman yang traumatic
akan menimbulkan penyesuaian diri yang keliru atau salah usai.
2) Faktor belajar
Proses belajar merupakan suatu dasar yang fundamental dalam proses
penyesuaian diri.Hal ini karena melalui belajar,pola-pola respons yang
membentuk kepribadian yang berkembang.Sebagian besar respons dan
ciri-ciri kepribadian lebih banyak diperoleh dari proses belajar daripada
diperoleh secara diwariskan.
3) Determinasi diri
4) Faktor Konflik

Anda mungkin juga menyukai