KEHIDUPAN
OLEH:
NIM : 2115012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebenarnya usaha untuk menyusun teori dalam psikologi kepribadian telah sejak lama
dilakukan yakni sebelum masehi, orang mencoba-cobamemberikan ciri-ciri khusus kepada
sesuatu, baik itu berujud benda, pemandangan, musim, lukisan dan sebagainya, dengan cara
mencari sesuatuyang menyebabkan segala sesuatu itu mempunyai daya tarik yang
kuat.Demikianlah halnya dengan kehidupan manusia, seseorang berusaha mencariciri-ciri
khusus, yang terdapat pada manusia yang lain.Empedocles seseorang filsuf Yunani Kuno,
yang berependapat bahwasegala yang ada didunia ini terdiri atas empat unsur, yaitu ; tanah,
air, api, danudara, mencoba membedakan ciri-ciri khusus bagaimana bila seseorangterlalu
banyak salah satu dari keempat unsur tersebut. Bila didalam tubuhseseorang terlalu banyak
unsur tanah, misalnya maka orang itu akanmemilikisifat dingin, acuh tak acuh, tidak mudah
terpengaruh, dsb. Sedang bilakebanyakan unsur api, maka orang tersebut. Akan kelihatan
lincah, mudah bergerak, ribut dan seakan-akan tidak punya pendirian.Ada pula yang mencoba
menghubungkan tata bintang dalamhubungannya dengan musim, bernama astronomi, dalam
hubungannnyadengan watak orang yang dilahirkan pada musim itu (astrologi).Usaha-
usahayang masih bersifat pra-ilmiah.
B. Tujuan Penulisan
Kami menulis makalah ini dengan tujuan untuk membahas lebih dalamtentang proses
tahapan-tahapan psikologi dan proses adaptasi psikologi padawanita sepanjang daur
kehidupan
C. Manfaat penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
1.Adaptif
a.Pengalaman masing-masing
b.Motivasi
2)Banyak orang orang yang mengalami konflik dan konflik tidak bisasegera diatasi sehingga
menimbulkan gangguan perilaku, yangakhirnya dapat menganggu kehidupan sehari-
harinya.Ada bermacam-macam situasi konflik yaitu:
1. Masa bayi
a. Masa bayi neonatal meruapakn masa terjadinya penyusuaian radikal.Meskipun
rentang kehidupan manusia secara resmi dimulai padasaat kelahiran.kelahiran.
Kelahiran merupakan suatu gangguan pada pola perekembangan yang dimulai
pada saat pembuahan.Ini adalahsatu peliharan dan lingkungan dalam ke
lingkungan luar.Sepertihalnya semua peliharaan, di perlukan penyusuaian diri dari
bayi.Bagi beberapa bayi penyesuaian mudah dilakukan, namun bagi lainterasa
sulit dan mengalami kegagalan. Miller mengatakan “dalam seluruh kehidupannya
tidak pernah terjadi perubahan lokasi yangsangat tiba-tiba dan sangat
menyeluruh(Suryani & Widyasih, 2009).
b. Pelbagi penyesuiaian pokok yang dilakukan bayi neonatal.Bayi neonatal harus
melakukan empat penyusuaian pokoksebelum mereka dapat melanjutkan
perkembangan mereka.Kalau penyesuaian ini tidak segera dilakukan, kehidupan
mereka terencamselama penyesuaian ini tidak terjadi kemajuan
perkembangan,malahan perekembangan yang lebih rendah. Penyesuaian ini
dapatdiuraikan sebagai berikut:
1)Perubahan suhu.
2)Bernapasan
3)Mengisap dan menelan.
4) pembuanganPada mulanya bayi mengalami kesulitan dalam menyesuaikandiri
dengan kehidupan pascanatal.Beberapa mugkin mengalamikesulitan dalam
penyesuaian dengan perubahan dan menderita dalam penyesuaian dengan
perubahan suhu dan menderita dengan salesmateng dapat berkembang menjadi
Pneumonia Bayi yang lainmengalami kesulitan dalam bernapas dan harus di
berioksigen.Kebanyakan bayi tercekik pada saat mencoba menghisapdan menelan,
dan banyak yang sering muntah sehingga kurangmemperoleh makan yang di
perlukan untuk pertumbuhan atau tidakdapat mempertahankan berat badan
mereka. Tidak banyak yangmengalami kesulitan dalam pembuangan air besar
(Suryani &Widyasih, 2009).Tiga indikasi umum tentang kesulitan penyesuaian
padakehidupan setelah kelahiran seperti bahasa di bawah ini (Hurlock,1992)1)
Berkurang berat badanKarena adanya kesulitan untuk menghisap dan
menelan, bayi yang baru lahir biasanya mengalami penurunan berat badabdalam
minggu pertama (Suryani & Widyasih, 2009).
2) Perilaku yang tidak teraturPada hari pertama atau hari kedua pascanatal, semua
bayimenunjukan perilaku relative yang tidak teratur, seperti tidakketurutan dalam
bernapas, sering kencing dan berak, tersendakdan muntah. Hal ini sebagai
disebabkan karena adanya tekanan pada otak selama persalinan yang
mengakibatkan keadaan pingsan dan sebagai karena keadaan susunan saraf
otonom yangkurang berekembang yang mengendalikan keseimbangan(Suryani &
Widyasih, 2009).
3) Kematian bayiBahkan sehingga sekarang ini, tingkat kematian bayi selamadua
hari pertama pascanatal senderung tinggi kematian itudisebabkan oleh faktor yang
berbeda(Suryani & Widyasih,2009).
c. Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian kehidupan pascanatal.Banyak kondisi
yang mempengaruhi keberhasilanbayi untukmenyesuaikan diri dari kehidupan
pascanatal. Kondisi terpentinganatara lain, seperti yang ditunjukan oleh riset: jenis
persalinan dan pengalaman- pengalaman yang berkait dengan persalinan, lamanya
periode kehamilan, sikap-sikap orng tua dan perawatan pascanatal.Karena begitu
penting maka perlu membahas masing-masing kondisisecara rinci(Suryani &
Widyasih, 2009).
2. Masa Balita
Pada masa ini anak kelihatan berperilaku agresip, membrontak,menentang
keinginan orang lain. khususnya orang tua, Ia sudah mulaimempertanggung
jawabkanperbuatanya sendiri(Marmi & Margiyati,2013).Sebagian besar orang tua
memandang masa balita sebagai usiayang mengandung masalah atau usia sekolah,
dengan munculnyamasalaperilaku anak. sebenarnya pada masa ini adalah masa
dimana anak mempelajari dasar-dasar perilakusosial untuk persiapan penyesuaian
diri pada masa selanjutnya.
Masa ini di sebut juga sebagai usia menjajah,dimana anak belajar menguasai
dan mengendalikan lingkungan. Salahsatu caranya untuk menjelajahilingkungan
ialah dengan sering bertanyakepada orang-orang terdekatnya. Anak-anak pada
usia ini juga seringmeniru tindakan dan pembicaraan orang lain(Bethsaida &
Herri, 2012).Orang tua hendaknya memahami proses adaptasi psikologi padamasa
balita karena pada masa ini perkembangan balita sangat pesatdengan di tandai
oleh hal-hal keratif yang dilakukan oleh balitatersebut(Bethsaida & Herri, 2012).
4. Masa Remaja
Kelompok anak tanggung memungkinkan terbentuknya persahabatanyang
mendalam dan identifikasi dengan anggota sejenis yang dipilh,meningkatkan cara
berfikir kritis, pengendalian emosi dan kesediaan bertanggung jawab terlebih
terlihat melalui perbuatan atau tindakan.Prestasi sekolah penting bagi mereka,
karena mereka inginmengembangkan hasil usahanya (Marmi & Margiyati, 2013).
Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahundan
merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa.Peristiwa terpenting
yang terjadi pada gadis remaja adalah datangnyahaid pertama yang dinamakan
menarche. Secara tradisi, menarchedianggap sebagai sebagai tanda kedewasaan,
dan gadis yang mengalaminya dianggap sudah tiba waktunya untuk melakukan
tugas-tugas sebagai wanita dewasa, dan siap dinikahkan. Pada usia ini
tubuhwanita mengalami perubahan dramatis, karena mulai memproduksihormone-
hormon seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhn dan perkembangan system
reproduksi.
a. Gizi seimbang
b. Informasi tentang kesehatan reproduksi
c. Pencegahan kekerasan termasuk seksual
d. Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e. Perkawinan pada usia wajar
f. Pendidikan, peningkatan keterampilan
g. Peningkatan penghargaan diri
h. Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman
i. Masalah yang ditemui meliputi :
seks komersial, pelecehan seksual, penyalahgunaan obat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adaptif adalah manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan,
akantetapi tidak selalu manusia yang selalu berubah tetapi justru manusia
yangharus mengubahnya.Manusia sebagai mahkluk hidup mempunyai daya
upayauntuk dapat menyesuaikan diri baik aktif maupun pasif.
Mal adaptif beberapa petunjuk yang dapat di gunakan untuk
mendeteksi adanya mal adaptif.Sensitifterhadap kritik ndividu tidak bisa
mersepon secara positif terhadap koreksi juga tidak dapat mengkritik diri
sendiri.
Tidak mampu kompotensiIndividuhanya mau berkompetensi dengan
lawan yang jelas dan dapat dikalahkanMasa bayi, masa bayi neonatal
meruapakn masa terjadinya penyusuaianradikal, pelbagi penyesuiaian pokok
yang dilakukan bayi neonatal, kondisiyang mempengaruhi penyesuaian
kehidupan pascanatal.
Masa Balita padamasa ini anak kelihatan berperilaku agresip,
membrontak, menentangkeinginan orang lain. khususnya orang tua, Ia sudah
mulai mempertanggung jawabkan perbuatanya sendiri.Masa usia sekolah(6-12
tahun) anak-anak padamasa ini harus menjalani tugas-tugas
perkembanganyakni belajarketerampilan fisik untuk permainan biasa,
membentuk sikap sehat mengenaidirinya sendiri, belajar bergaul denagn
teman-teman sebaya, belajar peranan jenis yang sesuai dengan jensisnya,
membentuk keterampilan dasar:membaca, menelis, dan berhitung.
Membentuk konsep-konsep yang perluuntuk sehari-hari, membentuk
hati nurani, nilai normal dan sikap sosial,memeproleh kebebasan pribadi,
membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-
lembaga.
Masar remaja Kelompok anaktanggung memungkinkan terbentuknya
persahabatan yang mendalam danidentifikasi dengan anggota sejenis yang
dipilh, meningkatkan cara berfikirkritis, pengendalian emosi dan kesediaan
bertanggung jawab terlebih terlihatmelalui perbuatan atau tindakan.
B. Saran
Diharapakan dapat mengetahui tentang proses tahap-tahap proses daptasi dan
proses adaptasi pada wanita sepanjang daur kehidupannya dan mengetahui
tentang pelajaran psikologi.
CONTOH KASUS
A . Kasus
Bu Ita adalah seorang ibu berusia 42 tahun. Saat ini dia sudah
mempunyai 2 orang anak usia 10 dan 8 tahun dan dia sudah merasa bahagia
dengan kedua anaknya tersebutmeskipun dua-duanya laki-laki. Dia tidak
berniat untuk menambah anak lagi. Selama inidia menggunakan kontrasepsi
IUD dan dia merasa aman-aman saja dengan kontrasepsinya tersebut. !amun 2
hari yang lalu dia baru tersadar bah"a dia sudah tidak mendapat haid selama 2
bulan ini dan setelah tes dengan alat kehamilan hasilnya adalah positi#.Bu Ita
sangat sho$k% bingung sekaligus takut setelah tahu akan hal ini. Dia merasa
sudahtidak pantas lagi untuk hamil karena usianya yang sudah tidak muda
lagi. &emudian berdasarkan pengalaman pada dua kehamilannya yang lalu%
dia selalu bermasalah ikahamil. Biasanya dia akan mengalami hipertensi
dan berbagai keluhan lainnya
Penyelesaian
ada dua penyelesaian dalam masalah ini yaitu melihat dari kondisi Ibu
Ita danSolusi untuk pemerintah terutama BKKBN dalam menjalankan
program KB
kondisi ibu ita:
faktor faktor penyebab terjadinya faktor resiko pada ibu hail menurut
rochjati p(2003) meliputi umur ibu yang tergolong resiko tinggi ≤ 20 tahun
dan ≥ 35 tahun paritas yang termasuk resiko tinggi adalah ibu yang perna
hamil atau melahirkan anak 2 kali atau lebih ,jarak anak yang tergolong resiko
taninbgi ≤ 2 tahun dan tinggi badan yang termasuk resiko tinggi 145 cm atau
kurang yang tergolong resiko tinggi berdasarkan riwayat obstertrik jelek
meliputi persalinan yang lalu dengan tindakan bekas operasi caesare, penyakit
ibu ,prek-eklamsi ringan ,hamil kembar ,hidramnion perdarahan
anterpertum ,dan pre-eklamsi berat /eklamsi
Dampak yang dapat terjadi pada ibu hamil risiko tinggi yaitu keguguran
persalinan,premature,mudah terjadi infeksi, anemia pada kehamila gestosis
serta kematian ibu yang tinggi resiko komplikasi pada wanita yang hamil di
atas usia 35 thn memang lebih tinggi dibandingkan yang hamil di usia lebih
muda. namun banyak cara yang dapatdilakukan untuk memastikan seorang ibu
melahirkan bayi yang sehat. Ibu Ita dapat meneruskan kehamilannya dengan
mengenali risiko-risiko yang lebih mungkin terjadi pada kehamilan setelah
usia 35 tahun dapat membuat ibu hamil lebih waspada dan dapat bekerja sama
dengan dokter dalam menangani situasi tersebut. risiko-risiko yang dimaksud
antara lain
1. Menurunya tingkat kesuburan
2. Bayi yang tidak normal
3. Resiko keguguran
4. Bayi lahir premature atau berat badan kurang dari normal
5. Ganguan kesehatan pada sang ibu
6. Operasi Caesar
Referensi
https://www.academia.edu/20360514/
ANALISIS_KASUS_MASALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI
https://www.academia.edu/38890190/
Makalah_Proses_Adaptasi_Psikologi_Pada_Wanita_Sepanjang_Daur_kehidupa
n
Permenkes 21 tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Kehamilan, Melahirkan,
Kontrasepsi dan Seksual
Urusan Kesehatan Reproduksi merupakan hal yang perlu selalu berkembang dan
mengalami banyak perubahan. Seiring dengan itu Kementerian Kesehatan menerbitkan
Peraturan baru yaitu Permenkes 21 tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual menggantikan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta
Pelayanan Kesehatan Seksual (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 135).
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yakni pada tanggal 27
Juli 2021. Permenkes 21 tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual memiliki lampiran yang panjang-panjang
diantaranya adalah: Pedoman Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan dan Masa sesudah Melahirkan; dan Pedoman Pelayanan Kontrasepsi.