DOSEN PEMBIMBING
Dr.H.Arwansyah.M.Si
Disusun Oleh
FAKULTAS EKONOMI
PENDIDIKAN EKONOMI
2016/2017
Buku pedoman(BUKU 1)
Pengarang:Prof.Dr.H.Sunarto
RINGKASAN ISI:
BAB XIV
6)Menghargai pengalaman
Dalam situasi ini individu secara lagsung menghadapi masalahnyadengan segala akibat-
akibatnya.
Dalam situasi ini individu mencari berbagai bahan pengalaan untuk dapatmenghadapi
dan emecahkan masalahnya.
Dalam cara ini individu melakukan suatu tindakan coba-coba dalam arti kalau
menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan.
Dalam hal ini individu encoba menggali kemampuan kemampuan khusus dalam
drinya,dan kemudian dikembangkan sehingga dapat membantu penyesuaian diri.
b.Penyesuaian diri yang salah
1.Reaksi bertahan
-Represi, yaitu berusaha untuk mrnrkan pengalaman yang dirasakan kurang enak ke
alam tidak sadar.
Orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah menunjukkan tingkah laku yang
besifat menyerang untuk menutupi kegagalannya.Contoh:
-keras kepala
Dalam reaksi ini orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah akan melarikan
diri dari situasi yang menimbulkan kegagalan
beberapa pola hubungan yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri antara lain
c. Hubungan Saudara
d. Masyarakat
e.Sekolah
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remaja
adalah:
Pengarang:Kemali Syarif
RINGKASAN ISI:
BAB XVI
Mahasiswa mampu:
3.MATERI PEMBELAJARAN
Pada usia remaja tumbuh kinginan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa
asing pada kelompoknya.Remaja menggunakan bahasa yang hanya dipahami oleh
anggota kelompok mereka yaitu bahasa sandi ataupun bahasa prokem.Keinginan remaja
untuk menguasai bahasa asing terkadang tidak diimbangi oleh usaha yang sungguh-
sungguh.Kelemahan dalam fonetik umpamanya dapat menjadi mumerang menjadi
cemohan teman lainnya.Akibatnya sering menjadi fatal.Remaja jadi membenci
pelajaran bahasa asing bahasa membenci gurunya.
2.Mengungkapkan perasaan
4.Mengelola perasaan
5.Menunda perasaan
7.Mengurangi stress
8.Memahami perbedaan
a. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita
b. Mencapai peran sosial pria dan wanita
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
d. Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
e. Menjacai jaminan kebebasan ekonomis
f. Memilih dan menyiapakan lapangan pekerjaan
g. Persiapan untuk memasuki kehidupan bekeluarga
h. Mengembangkan keterampilan intelektual
i. Memperoleh suatu himpunan nilai nilai dan sistem etika sebagai pedoman
tingkah laku.
Pengarang:S.Marpaung
BAB XIV
Bimbingan merupakan upaya memberi nasihat dan saran dari seorang atau kelompok
guru pada peserta didik.Bimbingan sungguhan berada pada fase pra masalah,dimana
tidak ada masalah khusus yang diidentifikasi dalam diri peserta didik.Bimbingan adalah
proses penempatan pemilihan bagi peserta didik pada waktudan tempat yang harus
dilakukan.Pilihan dapat dimaksudkan sebagai penjurusan,rencana studi lanjut,karir ke
depan minat khusus,dan sebagainya.
-diri sendiri
-orang lain
-situasi dan peristiwa yang berkaitan dengan isu atau kondisi tertentu
-belajar untuk menempatkan pemahaman,misalnya,menjadi anggota masyarakat yang
efektif.
3.Memberi pencerahan dan memsndu arah peserta didik untuk melanjutkan cita-citanya
sesuai potensial internal.
6.Memotivasi peserta sisik untuk bisa keluar dari aneka kemelut pribadi.
C.Prinsip-Prinsip Bimbingan
1. Peserta didik memiliki daya adaptabilitas tinggi,tanpa harus berstandar ganda dan
berpura-pura.
7. Peserta didik mempunyai pandangan positif terhadap guru dan komunitas sekolah
8. Peserta didik mampu mengurangi ekspresi verbal yang akan menjatuhkan atau
merendahkan martabat orang lain.
9. Peserta didik mampu meningkatkan hubungan dengan individu lain atau teman-
temannya
Buku Pembanding(Buku 3)
Pengarang:S.Marpaung
BAB XVI
1.Belajar Mandiri
Belajar Mndiri atau biasa disebut juga dengan belajar arah-diri berfokus pada proses
dimana orang dewasa mengendalikan pembelajaran mereka sendiri,khususnya
bagaimana menetapkan tujuan belajar,menemukan sumber daya yang tepat,menentukan
metode yang akan diajarkan,dan mengevaluasi kemajuan belajar.
2.Refleksi Kritis
Sebagi refleksi kritis ide-ide dalam belajar berfokus pada 3 proses yang saling terkait;
(2)proses dimana orang dewasa membuat membuat perspektif alternatif atas ide-
ide,tindakan,bentuk-bentuk pemikiran dan ideologi
Cara terbaik bagi seseorang itu adalah dimulai dari pengalaman yang berharga bagi
dirinya untukbelajar bagi belajarlebih lanjut.hampir semua buku teks pendidikan
orang dewasa menekan pada pentingnya pengalaman belajar dengan menggunakan
metode seperti permainan ,simulasi,studi kasus,psikodrama,bermain peran,dan magang.
4.Pengaturan Diri
5.Pembelajaran Observationa
1. Perhatian atau attention.Kunci peserta didik bisa belajar dengan baik adalah
sengan cara memperhatikan atau mengopservasi.Semua bentuk peredam
perhatian akan menurunkan makna belajar.Orang yang
mengantuk,grogi,dibius,sakit,gelisah atauhipertidak mungkin dapat belajar
dengan baik.Beberapa hal yang mempengaruhi perhatian,misalnya,model
yang penuh warna dan drmatis,akan mendorong lebih banyak
perhatian.Model yang menarik,prestisius,atau sangat komponen,juga
menarik perhatian.
2. Retensi atau retention.Peserta didik harus mempertahankan ingatannya dan
ingat apa yang menjadi perhatian.Guru harus menampilkan model citra
mental dan deskripsi verbal.
3. Reproduksi atau reproduction.Peserta didk harus memiliki kemampan
mereproduksi perilaku atas apa yang yang dialami,dicerna,atau di
renungkannya.Banyak peserta didik membayangkan kinerja mereka dalam
pikiran sebelum benar-benar melakukan.
4. Motivasi atau motivation.Peserta didik nyaris tidak melakukan apapun
kecuali termotivasi untuk meniru atau berbuat,yaitu sampai ia memiliki
beberapa alasan untuk melakukannya.
Berdasarkan dari ringkasan buku tersebut maka saya dapat membandingkan kedua buku
tersebut sebagai berikut:
1. Penulisan kata pada buku pedoman,sangat baik menurut saya karna tersusun dengan
rapi dan teratur ,serta menggunakan penulisan kata yag mudah untuk dimengerti.
Sebaliknya dengan buku pemanding,banyak kata yang tidak teratur bahkan penulisan
yang salah.
2. Isi dari buku pedoman lebih lugas dan berisi walaupun banyak menggunakan
pengulangan dalam menjelaskan arti dari topik yang sedang di bahas.
3. Isi dari buku pembanding memang lengkap namun dikarnakan penulisan kata yang
tidak lengkap menyebabkan sulit untuk dimengerti atau harus di baca berulang-ulang
kali.
4. Kedua buku memang memiliki kelebihan tersendiri pada setiap topik yang sedang di
bahas pada setiap bab.
5. Kelebihan buku pedoman terletak pada penjelasan topik yang singkat namun
padat,Dan buku pembanding terlihat pada pengikut sertaan pendapat para ahli pada
suatu topik tertentu yang sedang dibahas.
7. Minimalnya akurasi penjelasan pada suatu topik yang ada pada buku pembanding
yang membuat buku ini berada di bawah buku pedoman dalam segi kualitas isi.
8. Isi pembahasan dari buku buku tersebut berbada dan tingkat pemahaman buku buku
tersebut bagi sebagian orang berbeda beda karna terkadang keluar kata kata yang sulit
untuk dimengerti.