Anda di halaman 1dari 7

AdaptasI

Ada beberapa pengertian tentang mekanisme penyesuaian diri, antara lain :

a.    Menurut Soeharto Heerdjan (1987),”Penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang

tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan”.

b.    “Penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah

lingkungan sesuai keadaan (keinginan diri)”(W.A.Gerungan , 1996).

c.

Jadi, adaptasi adalah suatu perubahan yang menyertai individu dalam merespons terhadap

perubahan yang ada di lingkungan dan dapat memengaruhi keutuhan tubuh baik secara

fisiologis maupun psikologis yang akan menghasilkan perilaku adaptif.

Adaptasi merupakan pertahanan yang didapat sejak lahir atau diperoleh karena belajar dari

pengalaman untuk mengatasi stres. Cara mengatasi stres dapat berupa membatasi tempat

terjadinya stres, mengurangi atau menetralisasi pengaruhnya.

Tujuan Psikologi

1. Menghadapi tuntutan keadaan secara sadar.

2. Menghadapi tuntutan keadaan secara realistik.

3. Menghadapi tuntutan keadaan secara objektif.

4. Menghadapi tuntutan keadaan secara rasional.

Dimensi adaptasi

Adaptasi terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :

a.    Adaptasi fisiologis

Indikator adaptasi ini bisa terjadi secara lokal atau umum. Lebih mudah diidentifikasi dan

secara umum dapat diamati atau diukur. Namun demikian, indikator ini tidak selalu teramati

sepanjang waktu pada semua klien yang mengalami stress, dan indikator tersebut bervariasi

menurut individunya. Tanda vital biasanya meningkat dan klien mungkin tampak gelisah dan
tidak mampu untuk beristirahat serta berkonsentrasi. Indikator ini dapat timbul sepanjang

tahap stress.

Contoh :

·      Seseorang yang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang berat dan tidak merasa

mengalami gangguan apa-apa pada organ tubuh.

·      Seseorang yang mampu mengatasi stress, wajahnya tidak pucat, tangannya tidak

berkeringat dan tidak gemetar.

b.    Adaptasi psikologis

Adaptasi psikologis bisa terjadi secara :

·      Sadar, individu mencoba memecahkan atau menyesuaikan diri dengan masalah

·      Tidak sadar , menggunakan mekanisme pertahanan diri (defence mechanism)

·      Menggunakan gejala fisik atau psikofisiologik/psikosomatik.

Apabila seseorang mempunyai kesulitan atau hambatan dalam beradaptasi, baik berupa

tekanan, perubahan, maupun ketegangan emosi dapat menimbulkan stress.

c.    Adaptasi Perkembangan

Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan untuk menyelesaikan

tugas perkembangan. Pada setiap tahap perkembangan, seseorang biasanya menghadapi tugas

perkembangan dan menunjukkan karakteristik perilaku dari tahap perkembangan tersebut.

Stress yang berkepanjangan dapat mengganggu atau menghambat kelancaran menyelesaikan

tahap perkembangan tersebut. Dalam bentuk yang ekstrem, stress yang berkepanjangan dapat

mengarah pada krisis pendewasaan.

d.    Adaptasi Sosial Budaya


Mengkaji stressor dan sumber koping dalam dimensi sosial mencakup penggalian

bersama klien tentang besarnya, tipe, dan kualitas dari interaksi sosial yang ada. Stresor pada

keluarga dapat menimbulkan efek disfungsi yang mempengaruhi klien atau keluarga secara

keseluruhan (Reis & Heppner, 1993).

Perawat juga harus waspada tentang perbedaan cultural dalam respon stress atau

mekanisme koping. Misalnya klien dari suku Afrika-Amerika mungkin lebih menyukai

mendapatkan dukungan sosial dari anggota keluarga ketimbang dari bantuan professional

(Murata, 1994).

e.    Adaptasi Spiritual

Orang menggunakan sumber spiritual untuk mengadaptasi stress dalam banyak cara,

tetapi stress dapat juga bermanifestasi dalam dimensi spiritual. Stress yang berat dapat

mengakibatkan kemarahan pada Tuhan, atau individu mungkin memandang stressor sebagai

hukuman. Stresor seperti penyakit akut atau kematian dari orang yang disayangi dapat

mengganggu makna hidup seseorang dan dapat menyebabkan depresi. Ketika perawatan pada

klien yang mengalami gangguan spiritual, perawat tidak boleh menilai kesesuaian perasaan

atau praktik keagamaan klien tetapi harus memeriksa bagaimana keyakinan dan nilai telah

berubah.

faktor yang mempengaruhi adaptasi dalam psikologi, diantaranya:

1. Faktor orientasi pada tugas

Hal tersebut bisa dikatakan sebagai koping yang bisa dipakai sebagai cara untuk mengatasi sebuah masalah yang
dilakukan dengan sebuah proses penyelesasian, dalam hal ini bisa termasuk di dlaamnya hal afektif atau
perasaan, kognitif dan juga psikomotor. Dalam suatu reaksi ini memiliki cara bisa dilkaukan dengan melakukan
komunikasi yang baik mengenai permasalahan tersebut.  dalam hal ini reaksi tersebut bisa termasuk sebuah cara
untuk mencari jalan keluar mengenai suatu keadaan yang dapat dilakukan dengan kekuatan.

2. Faktor orientasi pada ego

Dalam hal ini adaptasi bisa dikatakan sebagai cara untuk melakukan pertahanan diri secara psikologis, dimana
dengan melakukan hal tersebut dengan tujuan agar tidak menganggu jenis psikologis lainnya. Factor ego juga
perlu ditelaah dan juga dilakukan dengan baik, agar lebih memudahkan anda dalam melakukan adaptasi
terhadap keadaan ataupun lingkungan.

3. Kondisi fisik

Kondisi fisik juga bisa mempengaruhi dari proses adaptasi secara psikologis, karena jika seseorang memiliki
kondiis fisik yang baik, tentu orang tersebut akan jauh lebih mudah untuk melakukan adaptasi, namun
sebaliknya jika seseorang tersebut mmeiliki kondisi fisik yang kurang baik, tentu hal tersebut akan sangat
mengganggu dan malah memperlambat dari proses adaptasi.

4. Kepribadian

Kepribadian tentu memiliki peranan yang cukup krusial dalam melakukan proses adaptasi, karena di dalam
kepribadian seseorang tentu memiliki sifat dan juga kebiasaan yang berbeda-beda. Orang tersebut juga memiliki
kemampuan adaptasi yang tentunya berbeda-beda, dan akan sangat mempengaruhi dari cepat atau lambatnya
dalam melakukan adaptasi.

5. Proses belajar

Segala hal sesuatu dimanapun tentunya bisa dilkaukan dengan melakukan rentetan proses belajar baik, jika kita
sebagai manusia bisa melalui proses belajar tersebut dengan baik, tentu akan terlihat lebih mudah untuk
melakukan adaptasi, namun sebaliknya jika kita tidak mampu untuk menyelesaikan proses belajar tersebut
malah akan sangat berpengaruh pada proses belajar kita sendiri.

6. Lingkungan

Lingkungan yang baik merupakan cerminan dari suatu keadaan yang akan dengan mudah dalam melakukan
adaptasi, namun jika lingkungan yang kita tinggali memiliki keadaan atau kondisi yang kurang baik tentu akan
lebih menyulitkan kita untuk melakukan adaptasi dengan tepat, sehingga yang namanya lingkungan sangat
mempengaruhi dari seseorang tersebut bisa dengan mudah melakukan adaptasi ataykah tidak.

7. Agama dan budaya

Psikologi Agama merupakan patokan yang sangat jelas dalam mempengaruhi adaptasi secara psikologis, karena
di dalam sebuah lingkungan psikologis agama yang baik, kita akan jauh lebih mudah untuk melakukan adaptasi,
baik dari adaptasi lingkungan maupun adaptasi dengan keadaan yang cukup sulit. Hal tersbeut juga bisa sangat
mempengaruhi kondiis psikologi seseorang di dalam kehidupan social.

8. Usia

Usia merupakan sebuah ukuran dari seseorang yang bisa melakukan adaptasi dengan baik, dari kematangan usia
contohnya, tentunya kita memiliki kekuatan dan cara berfikir yang matang, apalagi di dalam suatu lingkungan
masyarakat juga menjadi ukuran dalam penentu tingkat kepercayaan seseorang, dengan usia yang matang akan
menjadi penentu juga kematangan jiwa seseorang, untuk itulah kita bisa memiliki adaptasi dna juga kemampuan
yang baik dalam sebuah situasi, dan akan jauh lebih mudah untuk mempelajari sesuatu hal yang baru.

9. Psikologi pendidikan
Faktor pendidikan juga bisa mepengaruhi dari adaptasi sesorang, mislanya saja pada seseorang yang mmeiliki
pendiidkan tinggi biasanya akn jauh lebih mudah untuk menerima informasi, shingga hal tersebut juga bisa
sangat mempengaruhi diirnya untuk bisa menyesuaiakn diri dengan lingkungan, misalnya saja jika kita seorang
ibu akan jauh lebih mudah menjalani peran sebagai ibu dan juga tempat belajar pertama anak, namun sebaliknya
pada ibu yang tidak memiliki pendiidkan yang kurang akan jauh lebih sulit untuk memberikan pengajaran yang
baik pada anak.

10. Pekerjaan

Di dalam sebuah pekerjaan terdapat ebrbagai kegiatan , di dlaamnya juga tedapat profesi,  faktor koginisi dalam
motivasi dan juga jabatan, apabila status pekerjaan kita rendah tentunya akan snagat memiliki pengaruh pada
pengetahuan seseorang, namun jika pekerjaan yang kita miliki baik, akan lebih memudahkan melakukan
pekerjaan dan pengembangan yang bisa lebih bermanfaat.

11. Faktor pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang baik, dengan pengalaman jugalah kita bisa beradaptasi dengan baik pada
sebuah kondisi atau lingkungan, sehingga semakin banyak pengalaman orang trsebut akan semakin banyak pula
pengalaman yang dimilikinya. Dan tentunya akan sangat mempengaruhi dari kehidupan orang tersebut.

12. Supresi

Dalam hal ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah, cara sendiri dengan
menekan adanya maalah tersebut  yang tidak bisa kita terima dengan baik sehingga tidak memilikirkan hal yang
kurang menyenangkan.

13. Faktor cara berfikir

Setiap orang memiliki cara berfikir yang berbeda-beda. Dalam hal ini  konsep berfikir  di dalam psikologi juga
termasuk ke dalam pemikiran seseorang tentu akan sangat mempengaruhi apakah orang tersebut bisa melakukan
sesuatu dengan baik ataukah tidak, dan tentunya dengan cara berfikir tersebut akan mempengaruhi juga cara
adaptasi seseorang pada sebuah kondisi.

Pola adaptasi sosial


Drs. Sunaryo, M.Kes (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Suliswati, Yenni Sianturi, dkk (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :

EGC
Kesimpulan

Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam berespon terhadap
stress. Karena banyak stressor tidak dapat dihindari, promosi kesehatan sering difokuskan pada
adaptasi individu, keluarga atau komunitas terhadap stress. Ada banyak bentuk adaptasi. Adaptasi
fisiologis memungkinkan homeostasis fisiologis. Namun demikian mungkin terjadi proses yang
serupa dalam dimensi psikososial dan dimensi lainnya. Suatu proses adaptif terjadi ketika stimulus
dari lingkungan internal dan eksternal menyebabkan penyimpangan keseimbangan organisme.
Dengan demikian adaptasi adalah suatu upaya untuk mempertahankan fungsi yang optimal.

S, kadir ABD.2010. Psikologi Keperawatan.Palembang


Pieter, heri zan.2102. Pengantar Psikologi dalam Keperawatan.Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Sunaryo.2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
Riswanto. 2011. Definisi Perasaan dan Emosi. [Online]
(http://http://riswantobk.wordpress.com/2011/05/02/definisi-perasaan-dan-
emosi/ , diakses tanggal 17 november 2013)
Kusbiantari.2012. Psikologi Abnormal. [Online]
( http://http://kusbiantari.blogspot.com/2012_03_01_archive.htm , diakses
tanggal 17 november 2013)

Anda mungkin juga menyukai