Definisi:
Kepribadian diartikan sebagai kualitas prilaku individu yang tampak dalam
melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik. Keunikan peyesuaian
tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri, yaitu meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Kerakter, yaitu kosenkuen tidaknya dalam mematuhi etika prilaku, konsisten atau
teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
2. Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya meraksi
terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
3. Sikap, sambutan terhapa objek yang bersifat positif, negative atau ambivalen (ragu-
ragu).
4. Stabilitas emosional, yaitu kadar kestabilanreaksi emosional terhadap rangsangan dari
lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih atau putus asa.
5. Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan unutk menerima resiko dari tindakan atau
perbutan yang dilakukan.
6. Sosialbilitas, yaitu disposisipribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal.
Disposisi ini seperti tampak dala sifat pribadi yang tertutup atau terbuka; dan
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. (Yusuf, 2009:128).
faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang, yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Faktor
internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah
faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu
sifat yang dimiliki oleh salah satu dari kedua orang tuanya atau bisa jadi gabungan atau
kombinasi dari sifat kedua orang tuanya. Oleh karena itu, sering kita mendengar istilah “
buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”. Misalnya, sifat mudah marah yang dimiliki oleh
sang ayah bukan tidak mungkin akan menurun pula pada anaknya.
Salah satu kata kunci dari defenisi kepribadian adalah penyesuaian. Penyesuaian itu
dapat diartikan sebagai suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun
mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, tegangan emosional,
frustasi dan konflik dan memelihara keharmonisan antara pemenuhan kebutuhan tersebut
dengan tuntutan lingkaran.
Yang mana, gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru,
biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan
memahami. Selain itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan
warna-warna, garis, maupun bentuk. Itulah mengapa, saya yang memiliki tipe visual
biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti paduan
warna dan lainnya, saya lebih suka buku catatan atau materi dengan banyak warna
apalagi jika ada ilustrasi maupun gambar saya menjadi jauh lebih mudah paham.
Yaitu, orang dengan gaya berpikir ini biasanya suka melakukan sesuatu secara teratur
dan bertahap (satu demi satu). Selain itu, mereka juga sangat teliti dan sering dijuluki
orang yang perfeksionis. O iya, orang dengan gaya berpikir ini juga jago dalam hal-
hal yang berhubungan dengan angka, fakta, dan daftar.
Untuk dibilang perfeksionis juga tidak, hanya saya suka berfikir dan mngerjakan
sesuatu secara teratur dan bertahap, saya suka jika suatu hal yang saya kerjakan selesai
secara bertahap.
Yaitu, proses berpikir untuk mencari solusi yang konkret. Pola pikir ini berfokus
pada pencarian alternatif jawaban paling efektif dari setiap permasalahan yang
ada.