Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan karakter menjadi semakin penting dalam menghadapi dinamika sosial dan
budaya yang terus berkembang di era modern ini. Salah satu aspek yang menjadi fokus utama
dalam pendidikan karakter adalah pengembangan watak yang kuat pada individu. Watak
merupakan bagian integral dari kepribadian seseorang yang mencerminkan nilai-nilai, sikap,
dan perilaku yang dimiliki individu dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Oleh
karena itu, pembangunan watak yang baik pada setiap individu dianggap sebagai salah satu
upaya yang efektif dalam membentuk generasi yang tangguh dan berkarakter.

Dalam makalah ini, kami akan membahas secara mendalam tentang konsep watak dalam
pendidikan karakter, pentingnya pembentukan watak yang baik, faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan watak,. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang
pentingnya pembentukan watak dalam pendidikan karakter, diharapkan kita dapat
memberikan kontribusi yang lebih besar dalam membentuk individu yang memiliki karakter
yang kuat, integritas yang tinggi, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian watak ?
2. Bagaimana pembemtukan watak ?
3. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi Pembentukan watak ?
4. Bagaimana pemahaman tentang pentingnya Pembemtukan watak dalam Pendidikan
karakter ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian watak
2. Mengetahui Pembembentukan watak
3. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi Pembembentukan watak
4. Mengetahui pemahaman tentang pentingnya Pembembentukan watak dalam
Pendidikan karakter
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Watak

Watak secara umum adalah karakter atau sifat, akhlak ataupun kepribadian yang
membedakan seorang individu dengan individu lainnya. Watak kemudian menunjukan
keadaan yang sebenarnya dari seorang individu.

Apakah memang wataknya sangat penyabar, mudah sekali marah sampai meledak-
ledak, licik, baik hati, sombong, atau yang lainnya. Watak kemudian bisa dilihat dari
ucapan dan tindakan yang dilakukan seseorang.

Ada kalanya watak tidak sesuai dengan apa yang diucapkan, misalnya ucapannya
cenderung jahat dan menyakiti hati. Namun, orang tersebut ternyata ringan tangan karena
tidak segan memberi bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan.

Watak terbentuk secara alami dan bisa juga dipengaruhi oleh kondisi di sekitarnya.
Mulai dari watak orang di sekitarnya, kondisi lingkungan, budaya yang ada di sekitarnya,
dan faktor lainnya. Namun, kebanyakan orang meyakini watak terbentuk sejak lahir.

Watak kemudian menjadi ciri khas yang membedakan antara satu orang dengan orang
lainnya. Sehingga watak ini perlu dipahami dengan baik karena akan membantu
menentukan bagaimana pola interaksi yang tepat dengan mereka.

B. Bagaiman Pembentukan Watak

Karakter seseorang pada dasarnya terbentuk melalui proses pembelajaran yang cukup
panjang. Karakter manusia tidaklah dibawa sejak lahir, karena karakter terbentuk oleh
faktor lingkungan dan juga orang yang ada sekitar lingkungan tersebut.

Karakter terbentuk melalui berbagai proses pembelajaran yang didapatkan dari


berbagai tempat seperti rumah, sekolah dan juga lingkungan tempat tinggal. Pihak yang
berperan dalam pembentukan karakter seseorang antara lain keluarga, guru dan teman.
Karakter biasanya berkaitan erat dengan tingkah laku seseorang. Jika seseorang
memiliki perilaku yang baik maka kemungkinan besar orang tersebut memiliki karakter
yang baik pula. Namun, jika seseorang memiliki perilaku yang buruk maka kemungkinan
besar karakter yang orang tersebut juga buruk.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Watak


Menurut Gunawan (2014), pembentukan karakter dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang timbul dalam diri seseorang, antara lain yaitu:

1. Insting atau naluri. Insting adalah suatu sifat yang dapat menumbuhkan perbuatan
yang menyampaikan pada tujuan dengan berpikir lebih dahulu ke arah tujuan itu dan
tidak didahului latihan perbuatan itu. Sedangkan naluri merupakan tabiat yang dibawa
sejak lahir yang merupakan suatu pembawaan yang asli. Maka perbuatan seseorang
dapar bersumber dari latihan-latihan ataupun pembawaan.
2. Adat atau kebiasaan. Yang dimaksud dengan kebiasaan adalah perbuatan yang selalu
diulang-ulang sehingga mudah untuk dikerjakan. Maka dapat dipahami bahwa dengan
melakukan pengulangan secara terus-menerus suatu perilaku maka perilaku tersebut bisa
menjadi bagian atau kebiasaan dirinya.
3. Kehendak/kemauan. Kemauan adalah kemauan untuk melangsungkan segala ide dan
segala yang dimaksud, walau disertai berbagai rintangan dan kesukaran-kesukaran,
namun sekali-sekali tidak mau tunduk kepada rintangan tersebut. Manfaat dari sebuah
kehendak atau kemauan yaitu dapat bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu,
terutama dalam keinginan untuk berperilaku baik, perlu didorong agar terwujud.
4. Suara batin atau suara hati. Suara hati berfungsi memperingatkan bahaya berbuat
buruk dan berusaha mencegahnya, di samping dorongan untuk melakukan hal baik.
Dalam diri manusia terhadap suara batin yang dapat membuat keputusan untuk
melakukan kebaikan, dan menghindari perbuatan yang buruk.
5. Keturunan. Keturunan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perbuatan
manusia. Dalam keturunan terdapat dua jenis hal yang dapat diturunkan orang tua
kepada kedua anaknya, yaitu sifat jasmaniyah yaitu kekuatan dan kelemahan otot-otot
dan urat saraf orang tua yang dapat diwariskan kepada anaknya dan selanjutnya sifat
ruhaniyah yaitu lemah dan kuatnya suatu naluri dapat diturunkan pula oleh orang tua
yang kelak mempengaruhi perilaku anak cucunya.

b. Faktor Eksternal
Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi dari luar individu, antara lain yaitu:

1. Pendidikan. Pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan


karakter. Pendidikan untuk mematangkan kepribadian manusia sehingga tingkah
lakunya sesuai dengan pendidikan yang telah diterima oleh orang baik pendidikan
formal, informal maupun nonformal. Pendidikan digunakan sebagai sarana atau tempat
latihan dan memperoleh informasi mengenai karakter, sehingga dianggap penting jika
pendidikan dijadikan sara pembentuk karakter.
2. Lingkungan. Lingkungan adalah suatu yang melingkungi suatu tubuh yang hidup,
seperti tumbuh-tumbuhan, keadaan tanah, udara, dan pergaulan hidup manusia yang
selalu berhubungan dengan manusia lainnya atau juga dengan alam sekitar. Alam yang
melingkungi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan tingkah
laku manusia. Sedangkan lingkungan pergaulan bersifat kerohanian. Seseorang yang
hidup dalam lingkungan yang baik secara langsung atau tidak langsung dapat
membentuk kepribadiannya menjadi baik.

D. Mengetahui Pemahaman Tentang Pembentukan Watak Dalam Pendidikan

Karakter

Menurut bahasa, karakter barasal dari bahasa Inggris, Character yang berarti watak, sifat, dan
karakter.Dalam bahasa Indonesia, watak diartikan sebagai sifat batin manusia yang
mempengaruhi segenap pikiran dan perbuatannya, dan berarti pula tabi‟at, dan budi pekerti.

Dalam terjemahan bebas watak berarti keseluruhan ciri-ciri dan kebiasaan yang membentuk
sifat dari seseorang atau sesuatu; kualitas moral atau etis; kualitas kejujuran; keberanian;
integritas; reputasi yang baik; gambaran kualitas atau keunikan dari seseorang atau sesuatu.

Berikut adalah Cara Membentuk watak dalam pendidikan Karakter


Membentuk karakter diri adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan setiap orang dalam
membentuk sifat, watak, dan akhlak. Yang di mana ini menunjukan tingkah laku diri kepada
seseorang, karakter adalah fondasi kokoh dalam membangun hubungan.

1. Belajar Menghargai Diri Sendiri

Sebelum membangun karakter dalam diri, belajar menghargai diri sendiri ini menjadi, hal
penting. Karena kita akan mengetahui bagaimana kita menghormati atau memandang penting
diri kita sendiri, karena kita mengetahui potensi dan kualitas diri yang baik.

2. Mengenal dan Mengendalikan Diri Sendiri.

Mengenal dan mengendalikan ini adalah dua hal yang mempunyai koneksi yang sama, dalam
mengenal diri sendiri kita akan mengetahui apa kekurangan dan kelebihan yang dapat
diperbaiki. Apabila kita sudah mengenal diri kita maka selanjutnya dengan mengendalikan
diri kita, dari kekurangan dan kelebihan yang sudah di ketahui kita bisa untuk mengendalikan
hal tersebut dan dapat memperbaiki kekurangan serta mengembangkan suatu kelebihan dalam
diri sendiri.

3. Kedisiplinan

Mempunyai jiwa kedisiplinan ini berpengaruh dalam membangun karakter, mungkin ini
terlihat sangat biasa tetapi ini menjadi, salah satu bagian penting dalam membangun karakter
diri.

4. Memperbaiki Masa Lalu


Setiap manusia pasti mempunyai masa lalu yang baik atau buruk, kita bisa membangun
karakter diri dari hal tersebut. Dengan melihat dan memperbaiki masa lalu ini akan
meningkatkan karakter baru dan akhlak yang bagus.

5. Memperhitungkan Tindakan yang di Ambil

Semakin dewasa kita akan menghadapkan suatu posisi yang di mana kita harus mengambil
suatu keputusan, tanpa di sadari ini bisa membangun jiwa untuk meningkatkan karakter
dalam diri kita. Kita akan mengetahui mana yang baik dan buruk langkah yang akan di ambil
dan hasil yang kita pilih.

6. Menggali Potensi Diri

Setiap manusia pasti mempunyai potensi dan potensi yang di miliki akan berbeda satu dengan
yang lain. Dari situlah kita harus menggali potensi yang kita punya, dengan potensi yang kita
miliki ini akan membangun karakter diri yang baik.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Watak secara umum adalah karakter atau sifat, akhlak ataupun kepribadian
yang membedakan seorang individu dengan individu lainnya. Apakah memang
wataknya sangat penyabar, mudah sekali marah sampai meledak-ledak, licik,
baik hati, sombong, atau yang lainnya. Ada kalanya watak tidak sesuai dengan
apa yang diucapkan, misalnya ucapannya cenderung jahat dan menyakiti hati.
Watak terbentuk secara alami dan bisa juga dipengaruhi oleh kondisi di
sekitarnya. Mulai dari watak orang di sekitarnya, kondisi lingkungan, budaya
yang ada di sekitarnya, dan faktor lainnya. Watak kemudian menjadi ciri khas
yang membedakan antara satu orang dengan orang lainnya. Karakter seseorang
pada dasarnya terbentuk melalui proses pembelajaran yang cukup panjang.
Karakter terbentuk melalui berbagai proses pembelajaran yang didapatkan dari
berbagai tempat seperti rumah, sekolah dan juga lingkungan tempat tinggal.
Pihak yang berperan dalam pembentukan karakter seseorang antara lain
keluarga, guru dan teman. Karakter biasanya berkaitan erat dengan tingkah laku
seseorang. Jika seseorang memiliki perilaku yang baik maka kemungkinan
besar orang tersebut memiliki karakter yang baik pula.
B. Saran
Makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, apabila ada kesalahan penulisan
maupun penyusunannya dalam makalah ini kami mohon kritik dan saran para pembaca.
Terimakasih atas partisipasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumadi Suryabrata, Psikologi Kpribadian, Jakarta: PT RajaGrafindo Pesada, 2013
Alex Sobur, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 2003
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: PT Bulan Bintang, 2000
Nana Syaodin Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2004
Nur Ghufron & Rini Risnawati, Teori-Teori Psikologi, Yogjakarta: Ar-Ruzz
Media 2014

Anda mungkin juga menyukai