Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENTINGNYA MENGENAL KEPRIBADIAN DAN KARAKTER


PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN

DOSEN PEMBIMBING

Dra. N. Ilis, M.S.i.

Disusun Oleh:

Hilya Muflihah

Khofifah Fauziyah

STKIP ARRAHMANIYAH CIPAYUNG DEPOK


PROGAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
BAB I............................................................................................................
PENDAHALUAN..........................................................................................
1.1 Latar belakang...................................................................................
1.2 Rumusan masalah.............................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................
BAB II...........................................................................................................
PEMBAHASAN MASALAH.........................................................................
2.1 Pengertian Kepribadian Dan Karakter.............................................
2.2 Perbedaan Karakter Dan Kepribadian ............................................
2.3 Kepribadian Siswa ............................................................................
2.4 Pendidikan Karakter .........................................................................
BAB III........................................................................................................
PENUTUP..................................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
DAFTAR PUSAKA....................................................................................

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah pengantar studi
islam dengan

judul : PENTINGNYA MENGENAL KEPRIBADIAN DAN KARAKTER

PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran,dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki.Oleh karena itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Depok, 9 Oktober 2023

ii
BAB I

PENDAHALUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang
didalamnya suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi
selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk
penyempurnaan diri individu secara terus menerus dan melatih kemampuan
diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik. Namun kenyataannya
pendidikan karakter belum terlaksana secara maksimal, dengan kasus kasus
yang dapat kita lihat masih banyak nya kenakalan remaja saat ini seperti,
terjadinya tawuran antar pelajar bahkan dengan masyarakat, bolos sekolah,
terlibat narkoba dan banyak lainnya.

Oleh karena itu dibutuhkan penyuluhan atau mengadakan sosialisasi


tentang pendidikan karakter bagi peserta didik agar peserta didik memiliki
karakter yang baik dan dapat melekat pada dirinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud kepribadian dan karakter pesertan didik?


2. Apa perbedaan dari kepribadian dan karakter ?
3. Bagaimana mengenali kepribadian dan karakter dari peserta didik?

1.3 Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Psikolog Pendidikan
2. Memberi penjelasan agar mahasiswa/i tahu penting nya mengenal
kepribadian dan karakter dari peserta didik

1
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengertian Kepribadian Dan Karakter


A. Kepribadian
Kepribadian adalah cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak
secara konsisten. Kepribadian seseorang terbentuk dari faktor genetik dan
lingkungan, serta pengalaman hidup dan pembelajaran yang lebih luas.

Kepribadian seseorang dapat dilihat dari pola perilaku dan sikapnya


yang konsisten dalam berbagai situasi. Seseorang dengan kepribadian yang
baik cenderung bersikap ramah, sopan, dan empatik. Sebaliknya, seseorang
dengan kepribadian yang buruk cenderung bersikap kasar, tidak sopan, dan
tidak empatik.

B. Karakter

Karakter adalah kumpulan sifat-sifat dan kecenderungan bawaan yang


dimiliki oleh seseorang. Karakter seseorang terbentuk dari faktor genetik dan
lingkungan, dan dapat berubah seiring waktu dengan pengalaman hidup dan
pembelajaran.

Karakter dapat dilihat dari perilaku dan sikap seseorang dalam berbagai
situasi. Seseorang dengan karakter yang baik cenderung jujur, bertanggung
jawab, dan memiliki integritas yang tinggi. Sebaliknya, seseorang
dengan karakter yang buruk cenderung tidak jujur, tidak bertanggung jawab,
dan kurang memiliki integritas.1

2.2 Perbedaan Utama antara Karakter dan Kepribadian


1
https://www.caramantap.com/2023/08/perbedaan-karakter-dan-kepribadian

2
Salah satu perbedaan utama antara karakter dan kepribadian
adalah bahwa karakter lebih cenderung bersifat bawaan, sedangkan
kepribadian lebih cenderung dibentuk oleh pengalaman hidup dan
pembelajaran yang lebih luas.

Perbedaan lainnya adalah bahwa karakter dapat berubah seiring waktu,


sedangkan kepribadian cenderung lebih stabil dan konsisten. Seseorang
dengan karakter yang buruk dapat mengubah perilakunya menjadi lebih
baik melalui pembelajaran dan pengalaman hidup, sementara seseorang
dengan kepribadian yang buruk cenderung mempertahankan perilakunya
yang tidak baik.

2.3 Kepribadian Siswa

A. Pengertian Kepribadian Siswa


Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris personality.
Kata perosnality sendiri berasal dari bahasa latin persona yang berarti topeng
yang digunakan oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan.
Berdasarkan pengertian diatas, kepribadian dapat diartikan sebagai
seperangkat asumsi tentang kualitas tingkah laku manusia beserta definisi
empirisnya.

Kepribadian siswa adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat
khas dari diri seorang siswa yang bersumber dari bentukan- bentukan yang
diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga
bawaan seseorang sejak lahir. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Zuhairini,
bahwa kepribadian siswa itu adalah hasil dari suatu proses kehidupan yang
dijalani seseorang.

Oleh karena proses yang dialami oleh tiap orang itu berbeda-beda,
maka kepribadian tiap-tiap individu pun berbeda-beda. 2

2
https://media.neliti.com/media/publications/270930-pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dun-
f6628954.pdf

3
B. Aspek-aspek Kepribadian Siswa
Kepribadian siswa bisa dilihat dari berbagai aspek, ada sepuluh aspek
kepribadian siswa diantaranya ;

a) Sikap atau sifat individu


b) Pengetahuan
c) wawasan luas
d) memiliki keinginan untuk belajar atau membaca
e) tidak puas mengerti persoalan secara dangkal
f) mencari informasi dari perpustakaan
g) Keterampilan, seperti menggunakan kata-kata yang tepat
h) Kecerdasan, seperti menggunakan sistem sendiri waktu belajar
i) Kesehatan, seperti makan, tidur yang cukup, pikiran tenang
j) Penampilan, busana baik, bersih
k) Sikap terhadap orang lain, mengakui bahwa martabat manusia sama,
tenggang rasa, menghargai orang lain dan toleransi.
l) Mengendalikan diri atau emosi seperti tidak cepat terpengaruh
m) Nilai atau keyakinan seperti menentukan arah hidup dan cita-cita,
memiliki keberanian secara fisik atau psikis tidak takut menyongsong
hari depan.
n) Peranan atau kedudukan, seperti makin banyak peran, makin tinggi
kedudukan semakin diperhatikan, berusaha secara sehat memperoleh
peranan dan kedudukan.

Menurut pendapat Sukamto M.M kepribadian siswa terdiri dari empat


sistem atau aspek, yaitu :

1. Qalb(angan-angan kehatian)
2. Fuad(perasaan/hati nurani/ulu hati)
3. Ego (aku sebagai pelaksana dari kepribadian)
4. Tingkah laku (wujud gerakan)

4
Meskipun keempat aspek itu masing-masing mempunyai fungsi, sifat,
komponen, prinsip kerja, dan dinamika sendiri-sendiri, namun keempatnya
berhubungan erat dan tidak bisa dipisah-pissahkan.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Membentuk Kepribadian Siswa


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian siswa dapat
dikelompokkan dalam dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

1) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu
sendiri. Faktor internal ini biasanya merupakan faktor gentis atau faktor
bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan sejak
lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki
salah satu dari kedua orang tuanya atau bisa jadi gabungan atau kombinasi
dari sifat kedua orang tuanya.

2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut.
Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari
lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya, yakni keluarga,
teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai media audiovisual
seperti TV dan VCD, atau media cetak.

Murphy menjelaskan terdapat berbagai macam faktor yang berpengaruh


tiap kanalisasi, yaitu kekuatan kebutuhan yang berwujud tingginya konsentrasi
dalam jaringan. Faktor-faktor yang lain berupa intensitas kepuasan, yaitu
besarnya perubahan tegangan yang ada dalam individu, taraf atau fase
perkembangan tertentu dan frekuensi dari kepuasan itu sendiri. Lebih lanjut,
Murphy mengemukakan bahwa perkembangan kepribadian siswa juga
dipengaruhi oleh faktor yang dinakaman sosiokultural.

Kepribadian berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, tetapi


didalam perkembangannya makin terbentuk pola-pola yang tetap, sehingga

5
merupakan ciri-ciri yang khas dan unik bagi setiap individu. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kepribadian siswa adalah :

1) Faktor biologis, yaitu berhubungan dengan keadaan jasmani


yang meliputi keadaan pencernaan, pernapasan, peredaran
darah, kelenjar- kelenjar urat syaraf.
2) Faktor sosial, yaitu masyarakat yakni manusia-manusia lain
disekitar individu, adat istiadat, peraturan-peraturan, bahasa, dan
sebagainya.
3) Faktor kebudayaan, yaitu kebudayaan itu tumbuh dan
berkembang didalam masyarakat dan tentunya kebudayaan dari
tiap-tiap tempat yang berbeda akan berbeda pula
kebudayaannya. Perkembangan dan pembentukn kepribadian
dari masing-masing orang tidak dapat dipisahkan dari
kebudayaan masyarakat dimana anak itu dibesarkan.

D. Upaya-upaya Pembentukan Kepribadian Siswa


Secara umum, kepribadian itu pada dasarnya dibentuk oleh pendidikan,
karena pendidikan menanamkan tingkah laku yang kontinyu dan berulang-
ulang sehingga menjadi kebiasaan, ketika ia dijadikan norma, kebiasaan itu
berubah menjadi adat, membentuk sifat, sifat-sifat seseorang merupakan
tabi’at atau watak, tabi’at rohaniah dan sifat lahir membentuk kepribadian.

Hal ini, sesuai dengan definisi pendidikan, yaitu usaha sadar, teratur, dan
sistematik yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab
untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabi’at sesuai dengan
cita-cita pendidikan. Amir Daien Indrakusuma menegaskkan bahwa
kepribadian itu dapat dibentuk oleh pendidikan, dan pendidikan itu sendiri
bersumber pada tiga pusat pendidikan yaitu, lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat.

Kepribadian siswa tidak dapat dibentuk hanya dalam waktu sekejap, tetapi
memerlukan proses dalam waktu dan berangsur-angsur. Abd. Haris dan
6
Kivah Aha Putra menyatakan bahwa pembentukan kerohanian yang luhur,
akan dihasilkan kesadaran dan pengertian yang mendalam. Dengan
pembentukan ini segala yang ada dipikiran seseorang yang dipilih dan
diputuskannya, serta yang dilakukannya, adalah berdasarkan keinsyafan
sendiri dan dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Erich Fromm mengemukakan, bahwa pembentukan kepribadian siswa


tergantung dari dua faktor lingkungan, yakni asimilasi dan sosialiasi. Asimilasi
menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan bendawi, sedangkan
sosialisasi menyangkut hubungan dengan lingkungan manusiawi. Kedua
faktor ini ikut berpengaruh dalam pembentukan watak atau karakter sebagai
bagian dari unsur kerpibadian siswa, watak atau karakter adalah unsur
kepribadian siswa yang terbentuk oleh pengaruh luar (lingkungan).3

2.4 Pendidikan Karakter

A. Makna Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter
yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan.
Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan
karakter individu seseorang.Akan tetapi, karena manusia hidup dalam
lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu
seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang
bersangkutan.

Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam suatu


proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan
sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa. Lingkungan sosial dan

3
https://repository.uin-suska.ac.id/12523/8.7.pdf

7
budaya bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter adalah
mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peseta didik melalui
pendidikan hati, otak, dan fisik.

Pendidikan karakter atau pendidikan watak sejak awal munculnya


pendidikan oleh para ahli dianggap sebagai suatu hal yang niscaya.John
Sewey, misalnya, pada tahun 1916 yang mengatakan bahwa sudah
merupakan hal yang lumrah dalam teori pendidikan bahwa pembentukan
watak merupakan tujuan umum pengajaran dan pendidikan budi pekerti di
sekolah.Kemudian pada tahun 1918 di Amerika Serikat (AS), Komisi
Pembaharuan Pendidikan Menengah yang ditunjuk oleh Perhimpunan
Pendidikan Nasional melontarkan sebuah pernyataan bersejarah yaitu tujuan
pendidikan umum.

Lontaran itu dalam sejarah kemudian dikenal sebagai “Tujuh Prinsip


Utama Pendidikan”, antara lain:

1. Kesehatan

2. Penguasaan proses-proses fundamental

3. Menjadi anggota keluarga yang berguna

4. Pekerjaan

5. Kewarganegaraan

6. Penggunaan waktu luang secara bermanfaat

7. Watak susila

Pendidikan ke arah terbentuknya karakter bangsa para siswa merupakan


tanggungjawab semua guru. Oleh karena itu, pembinaannya pun harus oleh
guru. Dengan demikian, kurang tepat jika dikatakan bahwa mendidik para
siswa agar memiliki karakter bangsa hanya ditimpahkan pada guru mata
pelajaran tertentu, misalnya guru PKN atau Guru PAI. Walaupun dapat

8
dipahami bahwa yang dominan untuk mengajarkan pendidikan karakter
bangsa adalah para guru yang relevan dengan pendidikan karakter bangsa.

Tanpa terkecuali, semua guru harus menjadikan dirinya sebagai sosok


teladan yang berwibawa bagi para siswanya. Sebab tidak akan memiliki
makna apapun bila seorang guru PKn mengajarkan menyelesaikan suatu
masalah yang bertentangan dengan cara demokrasi, sementara guru lain
dengan cara otoriter. Atau seorang guru pendidikan agama dalam menjawab
pertanyaan para siswanya dengan cara yang nalar sementara guru lain hanya
mengatakan asal-asalan dalam menjawab.

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang tak


pernah ditinggalkan.Sebagai sebuah proses, ada dua hal asumsi yang
berbeda mengenai pendidikan dalam kehidupan manusia. Pertama, bisa
dianggap sebagai sebuah proses yang terjadi secara tidak disengaja atau
berjalan secara alamiah.

Pendidikan bukanlah proses yang diorganisasi secara teratur, terencana,


dan mengunakan metode-metode yang dipelajari serta berdasarkan aturan-
aturan yang telah disepakati mekanisme penyelenggaraannya oleh suatu
komunitas masyarakat (Negara), melainkan lebih merupakan bagian dari
kehiupan yang memang telah berjalan sejak manusia itu ada.

Pengertian ini menunjuk bahwa pada dasarnya manusia secara alamiah


merupakan mahkluk yang belajar dari peristiwa alam dan gejala-gejala
kehidupan yang ada untuk mengembangkan kehidupannya. Kedua,
pendidikan dianggap sebagai proses yang terjadi secara sengaja, disengaja,
dan diorganisasi berdasarkan aturan yang berlaku, terutama perundang-
undangan yang dibuat atas dasar kesepakatan masyarakat.

Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang disengaja


ini merupakan gejala masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya
upaya untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana
dicita-citakan masyarakat terutama cita-cita orang yang mendapatkan
9
kekuasaan.Cara mengatur manusia dalam pendidikan ini tentunya berkaitan
dengan bagaimana masyarakat akan diatur. Artinya, tujuan dan
pengorganisasian pendidikan mengikuti arah perkembangan sosio-ekonomi
yang berjalan. Jadi, ada aspek material yang menjelaskan bagaimana arah
pendidikan didesain berdasarkan siapa yang paling berkuasa dalam
masyarakat tersebut.

Karakter merupakan perpaduan antara moral, etika, dan akhlak. Moral


lebih menitikberatkan pada kualitas perbuatan, tindakan atau perilaku
manusia atau apakah perbuatan itu bisa dikatakan baik atau buruk, atau
benar atau salah. Sebaliknya, etika memberikan penilaian tentang baik dan
buruk, berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tertentu,
sedangkan akhlak tatanannya lebih menekankan bahwa pada hakikatnya
dalam diri manusia itu telah tertanam keyakinan di mana keduanya (baik dan
buruk) itu ada.

Karenanya, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai,


pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang tujuannya
mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan
baik-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu
dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.4

B. Tujuan Pendidikan Karakter


Perkembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Pengertian
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas)
merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan
dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia.
4
https://media.neliti.com/media/publications/270930-pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dun-
f6628954.pdf

10
Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peseta didik agar menjadi manusia yag beriman,dan
bertakwa kepaa Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”. tujuan Pendidikan Nasional merupakan rumusan
mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap
satuan Pendidikan.

Oleh karena itu, rumusan tujuan Pendidikan Nasional menjadi dasar dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.Untuk mendapatkan
wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu
dikemukakkan pengertian istilah budaya, karakter bangsa, dan pendidikan.

Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya adalah


sebagai berikut :

1. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan


Warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
2. Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji
dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan
karakter bangsa
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa
4. Mengembangkan kemampuan pesrta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman,jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta
dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

11
Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa merupakan Nilai-nilai
yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dan
diidentifikasi dari sumbersumber Agama, karena masyarakat Indonesia
adalah masyarakat beragama, maka kehidupan individu, masyarakat, dan
bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaan. Secara politis,
kehidupan kenegaraan didasari pada nilai yang berasal dari agama.

Dan sumber yang kedua adalah Pancasila, Pancasila : Negara kesatuan


Republik Indonesia ditegakkan atas prinsipprinsip kehidupan kebangsaan dan
kenegaraan yang disebut dengan Pancasila.Pancasila terdapat pada
Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut lagi dalam pasal-pasal
yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum,
ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan untuk mempersiapkan


peserta didik menjadi Warga Negara yang lebih baik, yaitu Warga Negara
yang memiliki kemampuan, kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sebagai Warga Negara. Budaya sebagai suatu kebenaran
bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak disadari oleh
nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat tersebut.Nilai-nilai budaya tersebut
dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti
dalam komunikasi antaranggota masyarakat tersebut. Posisi budaya yang
demikian penting dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

C. Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter


Strategi Pendidikan Karakter yang akan dibahas adalah Strategi
Pendidikan Karakter melalui Multiple Talent Aproach (Multiple
Intelligent).Strategi Pendidikan Karakter ini memiliki tujuan yaitu untuk
mengembangkan seluruh potensi anak didik yang manifestasi pengembangan
potensi akan membangun Self Concept yang menunjang kesehatan

12
mental.Konsep ini menyediakan kesempatan bagi anak didik untuk
mengembangkan bakat emasnya sesuai dengan kebutuhan dan minat yang
dimilikinya.

Ada banyak cara untuk menjadi cerdas, dan cara ini biasanya ditandai
dengan prestasi akademik yang diperoleh disekolahnya dan anak didik
tersebut mengikuti tes intelengensia.Cara tersebut misalnya melalui kata-kata,
angka, musik, gambar, kegiatan fisik atau kemamuan motorik atau lewat cara
sosial emosional.

Menurut Gardner (1999), manusia itu sedikitnya memiliki 9 kecerdasan.


Kecerdasan manusia, saat ini tak hanya dapat diukur dari kepandaiannya
menguasai matematika atau menggunakan bahasa.Ada banyak kecerdasan
lain yang dapat diidentifikasi di dalam diri manusia. Sedangkan menurut
Howard Gardner (1999) yang menjelaskan 9 kecerdasan ganda, apabila
dipahami dengan baik, akan membuat semua orang tua memandang potensi
anak lebih positif. Terlebih lagi, para orang tua (guru) dapat menyiapkan
sebuah lingkungan yang menyenangkan dan memperdayakan di sekolah.
Konsep Multiple Intelligence mengajarkan kepada anak bahwa mereka bisa
belajar apapun yang mereka ingin ketahui.

Bagi Orangtua atau guru , yang dibutuhkan adalah kreativitas dan


kepekaan untuk mengasah anak tersebut. Baik guru atau Orang tua juga
harus berpikir terbuka, keluar dari paradigma tradisional. Kecerdasan
bukanlah sesuatu yang bersifat tetap. 5

Keceradasan bagaikan sekumpulan keterampilan yang dapat ditumbuhkan


dan dikembangkan. Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan
masalah, kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan,
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berharga dalam suatu
kebudayaan masyarakat. Melalui pengenalan Multiple Intellegence, kita dapat
5
https://media.neliti.com/media/publications/270930-pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dun-
f6628954.pdf

13
mempelajari kekuatan atau kelemahan anak dan dapat memberikan mereka
peluang untuk belajar melalui kelebihan mereka, tujuannya adalah agar anak
memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dunia.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Salah satu perbedaan utama antara karakter dan kepribadian


adalah bahwa karakter lebih cenderung bersifat bawaan, sedangkan
kepribadian lebih cenderung dibentuk oleh pengalaman hidup dan
pembelajaran yang lebih luas. Perbedaan lainnya adalah bahwa karakter
dapat berubah seiring waktu, sedangkan kepribadian cenderung lebih stabil
dan konsisten.

14
Kepribadian seseorang dapat dilihat dari pola perilaku dan sikapnya
yang konsisten dalam berbagai situasi. Seseorang dengan kepribadian yang
baik cenderung bersikap ramah, sopan, dan empatik. Sebaliknya, seseorang
dengan kepribadian yang buruk cenderung bersikap kasar, tidak sopan, dan
tidak empatik.

Karakter seseorang dapat dilihat dari perilaku dan sikap seseorang


dalam berbagai situasi. Seseorang dengan karakter yang baik cenderung
jujur, bertanggung jawab, dan memiliki integritas yang tinggi. Sebaliknya,
seseorang dengan karakter yang buruk cenderung tidak jujur, tidak
bertanggung jawab, dan kurang memiliki integritas

Kepribadian siswa bisa dilihat dari berbagai aspek, ada sepuluh aspek
kepribadian siswa diantaranya ;

a) Sikap atau sifat individu


b) Pengetahuan
c) wawasan luas
d) memiliki keinginan untuk belajar atau membaca
e) tidak puas mengerti persoalan secara dangkal
f) mencari informasi dari perpustakaan
g) Keterampilan, seperti menggunakan kata-kata yang tepat
h) Kecerdasan, seperti menggunakan sistem sendiri waktu belajar
i) Kesehatan, seperti makan, tidur yang cukup, pikiran tenang
j) Penampilan, busana baik, bersih
k) Sikap terhadap orang lain, mengakui bahwa martabat manusia sama,
tenggang rasa, menghargai orang lain dan toleransi.
l) Mengendalikan diri atau emosi seperti tidak cepat terpengaruh
m) Nilai atau keyakinan seperti menentukan arah hidup dan cita-cita,
memiliki keberanian secara fisik atau psikis tidak takut menyongsong
hari depan.

15
n) Peranan atau kedudukan, seperti makin banyak peran, makin tinggi
kedudukan semakin diperhatikan, berusaha secara sehat memperoleh
peranan dan kedudukan.

Daftar Pustaka

https://www.caramantap.com/2023/08/perbedaan-karakter-dan-kepribadian
https://media.neliti.com/media/publications/270930-pentingnya-pendidikan-
karakter-dalam-dun-f6628954.pdf
https://repository.uin-suska.ac.id/12523/8.7.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai