Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik

Disusun Oleh Kelompok 4:


Reynaldo Renata (2120206)
Nina Fiona (2120217)
Rizka Mardhatillah (2120218)
Fira Neti Susanti (2120228)
Kiki Agustinar (2120235)

Dosen Pembimbing :
Al-Furqon

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SJECH M.DJAMIL DJAMBEK
BUKITINGGI
TP.2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya pantas diberikan kepada Allah SWT, atas semua rahmat dan
nikmat yang diberikannya kepada kita selaku hambanya. Selanjutnya shalawat beserta
salam semoga selalu Allah curahkan kepada nabi besar yakninya nabi Muhammad
SAW, yang telah berhasil memperjuangakan agama Islam di Jazirah ‘Arab, sehingga
menyebar keseluruh dunia. Semoga dengan shalawat yang kita ucapkan, beliau
berkenan memberikan syafa’atnya di yaumil mahsyar nanti. Aamiin
Selanjutnya, makalah yang kami susun ini, berjudul ” Karakteristik dan
Perbedaan Individu”. Kami sebagai pemakalah sangat menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Dosen
pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah memberikan tugas
serta kepercayaan kepada kami untuk membuat dan menyusun makalah ini, semoga
makalah ini benar-benar bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa terutama
bagi kami yang membuat makalah ini.

Bukittinggi, 7 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN
A. Individu dan Karakeristiknya ............................................................. 3
B. Perbedaan Individu ............................................................................ 4
C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu ................. 5

BAB III: PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang pendidik, kita dituntut untuk memahami diri peserta didik
dengan baik. Pemahaman pada diri peserta didik mempunyai makna bahwa kita
mengenal betul kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh peserta didik, serta
mengetahui betul setiap kebutuhan pada setiap jenjang usia yang ada pada peserta
didik kita.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang
berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut makin kentara sejalan dengan
perkembangan individu. Kita perbedaan dalam istilah perbedaan individual
menurut landgren merupakan suatu variasi yang terjadi, baik pada aspek fisik
maupun psikologis.
Pada setiap tahap perkembangan anak disetiap jenjang usia, para peserta
didik mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipenuhi agar mereka dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Meskipun pada umumnya peserta didik di
jenjang SD mempunyai usia dari sekitar 6 atau 7 tahun hingga 12 tahun, tetapi
mereka sebagai individu tetap mempunyai perbedaan-perbedaan yang mendasar
serta jenis kebutuhan berbeda pula. Selain itu, anak banyak mengalami
perubahan fisik maupun mental hasil perpaduan faktor internal maupun pengaruh
dari luar yaitu lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan tidak kurang
pentingnya adalah pergaulan dengan teman sebaya.
Seorang guru akan cepat mengenali satu persatu siswanya karena adanya
perbedaan pada ciri-ciri fisik seperti tinggi atau bentuk badan. Ciri lain yang juga
cepat akan terlihat oleh guru adalah tingkah laku masing-masing siswa. Ada
siswa yang pendiam, ada yang lincah, ada yang berbicara sangat cepat, ada yang
lambat, dan sebagainya.

1
B. Rumusam Masalah
1. Apa pengertian individu dan karakteristinya?
2. Apa saja perbedaan individu?
3. Apa saja aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu?

D. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian individu dan karakteristiknya
2. Untuk mengetahui perbedaan individu
3. Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan
individu

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Individu dan Karakteristik


1. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata “Yunani” yaitu “individu” yang artinya tidak
terbagi. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan
dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia.
Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan
bukan sebagai manusia keseluruhan.
Manusia pada dasarnya adalah sebagai makhluk pribadi atau individu yang
utuh, maksudnya adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan
pengejawantahan, menunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki, atau sifat
khadrati manusia yang seimbang antar berbagai segi yaitu individu dan sosial,
jasmani dan rohani, serta dunia dan akhirat. Keseimbangan hubungan tersebut
menggambarkan keselarasan hubungan manusia dengan dirinya, manusia dengan
sesama manusia, manusia dengan alam sekitar atau lingkungan dan manusia
dengan Tuhan.1

2. Karakteristik Individu
Karakteristik individu adalah seluruh kemampuan sikap, sifat dan watak
seseorang yang ada sejak lahir bisa dipengaruhi oleh orang tua, keluarga, dan
lingkungan. Sifat bawaan adalah sifat-sifat genetik yang telah dimiliki sejak lahir,
baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Di
masalalu, ada kepercayaan dan kepribadian yang dibawa oleh keturunan dan
lingkungan. Ini adalah 2 faktor yang dibentuk oleh faktor yang berbeda yang
masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan bawaan individu

1
Mohammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Jakarta:Bumi Aksara, 2011

3
dan lingkungan dengan caranya sendiri. Numun, orang semakin sadar bahwa
perasaan banyak anak, remaja atau orang dewasa adalah hasil kombinasi dari
faktor genetik, biologis, dan pengaruh lingkungan.2
Natur dan nature merupakan istilah yang bisa digunakan untuk
menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan
emosional pada setiap tingkat perkembangan. Karakteristik yang berkaitan
dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedangkan
karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi
oleh faktor lingkungan.
Wujud dari karakteristik individu yang dikemukakan oleh oleh paham
eksistensialisme yaitu:
1. Kemampuan menyadari diri
2. Kemampuan bereksistensi
3. Pemilihan kata hati
4. Moral
5. Kemampuan bertanggungjawab
6. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
7. Kemampuan menghayati kebahagiaan
Jadi individu dan karakteristik merupakan dua hal yang berkaitan yaitu
mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya dari suatu
hal yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, dan tiap-tiap
individu mempunyai kecenderungan yang berbeda-beda.

B. Perbedaan Individu
Perbedaan-perbedaan individu ini mempengaruhi perilaku mereka di
rumah dan di lingkungan lain, seperti sekolah. Gejala dapat diamati ketika
mereka menjadi lebih atau kurang di beberapa daerah dibandingkan dengan yang

2
Deswita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2009.

4
lain. Beberapa manusia lebih mampu dalam bidang kognitif atau bidang ilmu
terkait. Untuk perincian lebih lanjut, dijelaskan perbedaan-perbedaan individu
berikut ini :3
1. Perbedaan kognitif
Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang terkait dengan
penguasaan sains dan teknologi. Pada dasarnya keterampilan kognitif adalah
hasil belajar. Seperti yang kita ketahui, hasil belajar adalah kombinasi dari
faktor bawaan dan pengaruh lingkungan (faktor dasar dan faktor pengajaran).
Faktor dasar yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan
kognitif dapat dibedakan dalam bentuk lingkungan alami dan lingkungan
yang diciptakan.
2. Perbedaan kecakapan bahasa
Kemampuan masing-masing individu dalam bahasa berbeda, masing-
masing individu mengekspresikan pemikirannya dalam bentuk kata-kata dan
frase yang bermakna dengan cara yang sangat berbeda. Keterampilan
berbahasa sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan lingkungan. Faktor
penting lainnya juga faktor fisik, khususnya organ yang berbicara.
3. Perbedaan kecakapan motorik
Keterampilan motorik, atau keterampilan psikomotorik, adalah
kemampuan untuk mengoordinasikan kerja saraf motorik oleh saraf pusat
untuk melakukan aktivitas. Kegiatan ini terjadi karena kerja saraf yang
sistematis. Organ sensorik menerima rangsangan, rangsangan ditransmisikan
oleh saraf sensorik ke pusat otak untuk diproses, dan hasilnya diangkut oleh
saraf motorik untuk memberikan reaksi dalam bentuk gerakan atau kegiatan.
4. Perbedaan latar belakang
Dalam kelompok siswa di semua tingkatan, perbedaan latar belakang
dan pengalaman mereka dapat memfasilitasi atau menghambat hasil mereka,

3
H.Sunarto dan Hartono Agung, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta:Rineka Cipta, 2002, Cet VII.

5
terlepas dari potensi individu untuk menguasai materi pembelajaran. Minat
dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu, pendekatan
kolaboratif, keterampilan atau kemauan untuk fokus pada materi
pembelajaran dan cara belajar adalah semua faktor yang berbeda di antara
siswa. Terkadang faktor-faktor ini dapat berkembang karena perbedaan sikap
anggota keluarga di rumah dan lingkungan sekitarnya.
5. Perbedaan bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang dikenakan sejak lahir.
Kemampuan ini akan berkembang dengan baik pada stimulasi dan
pemupukan yang tepat. Pengembangan bakat siswa adalah individu.
Meskipun kecerdasan umum merupakan faktor di hampir semua atau bahkan
semua bidang penampilan atau kinerja, hasil tes kecerdasan yang telah
dilakukan lebih berkaitan dengan prestasi atau kemampuan akademik.
Dengan demikian, perencanaan pendidikan, pada gilirannya, lebih
mementingkan kapasit as atau bakat akademis daripada kapasitas tentang
bakat khusus yang akan digunakan sebagai dasar untuk refleksi.
6. Perbedaan kesiapan belajar
Siswa berusia enam tahun yang memasuki sekolah dasar (kelas I)
mungkin berbeda satu, dua atau bahkan tiga tahun dalam hal kesiapan mereka
untuk belajar di lembaga pendidikan formal. Ini didasarkan pada kapasitas
mental atau usia mental, karena anak - anak di tahun pertama sekolah dasar
termasuk dalam kelompok usia kronologis antara tiga dan delapan tahun. Ini
berarti bahwa meskipun usia kronologis telah mencapai delapan tahun, tetapi
kemampuan untuk belajar selalu sama dengan mereka yang duduk di tahun
pertama. Ini menunjukkan kurangnya produk keluarga, yang kemungkinan
besar ekspresi bahasa dan kehidupan keluarga tidak baik.
C. Aspek- Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beropersi secara kontinu, yaitu
pertumuhan dan perkembangan kedua proses ini berlangsung secara

6
interdependen, saling bergantungan satu sama lainnya. Kedua proses itu tidak
bisa di pisahkan dalam bentuk-bentuk yang murni berdiri sendiri-sendiri akan
tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih mudah memahaminya .
Pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat, dalam passage (peredaran waktu) tertentu.
Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambah panjangnya badan
anak, tubuh bertambah berat, tulang-tulang jadi bertambah besar panjang berat
dan kuat, perubahan dalam sistem persyaratan dan perubahan perubahan struktur
jasmaniah lainnya. Dengan begitu pertumbuhan bisa di sebutkan pula sebagai
proses perubahan dan proses pematangan fisik.
Pertumbuhan jasmaniah berakar pada organisme yang selalu berproses
untuk menjadi (the procese of coming into being). Jelasnya organisme
merupakan sistem yang mekar secara kontinu, yang selalu “beroperasi” atau
berfungsi juga bersifat dinamis dan tidak pernah status secara konplit (kecuali
kalau sudah mati). Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti dengan mengukur,
berat, panjang, dan ukuran lingkaran umpama lingkar kepala, lingkar dada,
lingkar pinggul, lingkar lengan, dan lain sebagainya.
Perkembangan ialah perubahan-perubahan psikofisik sebagai hasil proses
pematangan fungsi-fungsi psikis pada anak ditunjang oleh faktor lingkungan dan
proses belajar dalam fase waktu tertentu menuju kedewasaan.4
Adapun aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu antara lain:
1. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar
dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia
dewasa.
2. Intelek

4
Hartono, Sumarto, Pekembangan Peserta Didik, Jakarta:Rineka Cipta, 2006

7
Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf
otak. Karena pikiran pada dasarnya menunjukkan fungsi diotak.
3. Emosi
Rasa dan penasaran merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh
manusia.
4. Sosial
Sejalan dengan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan
seterusnya dan menjadi dewasa akan mengenal lingkungan yang luas dan
mengenal banyak manusia.
5. Bahasa
Fungsi bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa
berkomunikasi dengan dunia disekitarnya dan dengan orang-orang
disekitarnya.
6. Bakat khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh
seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan,
kemampuan itu dapat dikembangkan dengan baik.
7. Sikap, nilai dan moral
Bloom mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses pembelajaran ada
tiga sasaran yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan
sikap (afektif), dan penguasaan psikomotorik.
8. Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan
Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau berkerja sama dan
menghasilkan individu dengan kecerdasan, tempramen tinggi, dan berat badan,
minat yang khas.5

5
Rochman Natawidjaja, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV Mutiara 1979, h.67

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia pada dasarnya adalah sebagai makhluk pribadi atau individu yang
utuh, maksudnya adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan
pengejawantahan, menunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki, atau sifat
khadrati manusia yang seimbang antar berbagai segi yaitu individu dan sosial,
jasmani dan rohani, serta dunia dan akhirat. Keseimbangan hubungan tersebut
menggambarkan keselarasan hubungan manusia dengan dirinya, manusia dengan
sesama manusia, manusia dengan alam sekitar atau lingkungan dan manusia
dengan Tuhan.
Karakteristik individu adalah seluruh kemampuan sikap, sifat dan watak
seseorang yang ada sejak lahir bisa dipengaruhi oleh orang tua, keluarga, dan
lingkungan. Sifat bawaan adalah sifat-sifat genetik yang telah dimiliki sejak lahir,
baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Di
masalalu, ada kepercayaan dan kepribadian yang dibawa oleh keturunan dan
lingkungan. Ini adalah 2 faktor yang dibentuk oleh faktor yang berbeda yang
masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan bawaan individu
dan lingkungan dengan caranya sendiri. Numun, orang semakin sadar bahwa
perasaan banyak anak, remaja atau orang dewasa adalah hasil kombinasi dari
faktor genetik, biologis, dan pengaruh lingkungan.

Manusia sebagai makhluk individu, yakni “orang-seorang” yang


merupakan suatu keutuhan dan tidak dapat dibagi-bagi yang lazimnya disebut
person. Setiap individu memiliki perbedaan dengan individu lainnya. Orang
kembar, secara fisik mungkin bentuk muka sama tetapi terdapat perbedaan
mengenai matanya. Secara kerohanian mungkin kafasitas intelegensinya sama,
tetapi kecenderungan, semangat, dan daya tahan yang berbeda. Adapun aspek-
aspek perbedaan individual meliputi, perbedaan kognitif, perbedaan kecakapan
bahasa, perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan
bakat, perbedaan kesiapan belajar.

9
B. Saran
Melalui makalah kami yang masih jauh dari kata sempurna ini, kami
berharap kepada semua pihak yang membaca makalah kami dapat memahami apa
itu konsep pengembangan tes baik tes formatif maupun tes sumatif dan bagian
penting yang terdapat didalamnya, walaupun masih berupa konsep dasar semoga
dengan pembahasan dari makalah ini bisa menjadi dasar pemahaman bagi materi
selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohammad,2011, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Jakarta:Bumi


Aksara.
Deswita,2009, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung:PT Remaja
Rosdakarya.
Sunarto. H dan Agung Hartono,2002, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta:Rineka
Cipta, Cet VII.
Sumarto Hartono,2006, Pekembangan Peserta Didik, Jakarta:Rineka Cipta.
Natawidjaja Rochman,1979, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV Mutiara, h.67

11

Anda mungkin juga menyukai