Disusun oleh :
Nama : Nurhasyimah
Nim : 105401113220
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT , TuhanYang Maha Esa. Berkat
limpahan karunia-Nya , kami dapat menyelesaikan tugas Tanpa ridha dan kasih sayang
serta petunjuk dari-Nya mustahil tugas ini dapat terselesaikan .
Kami tidak hanya bersyukur kepada-Nya saja tetapi kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen yang telah membimbingkami dalam pembuatan makalah ini serta kami juga
berterima kasihkepada teman-teman yang telah membantu kami . Kami membuat makalah ini
bertujuan untuk menyelasaikan tugas yang diberikanolehdosen . Dari
pembuatanmakalahinitidakhanyamenyelesaikan tugas , tetapi bertujuan menambah
pengetahuan danwawasankitayangberkaitan denganPertumbuhan dan Perkembangan Manusia.
Kiranya makalah ini bisa menambah pengetahuan bagipembaca . Meski begitu , Kami
sadar bahwa makalah ini perluuntuk dilakukan perbaikan dan penyempurnaan . Untuk itu ,
sarandan kritik yang membangun dari pembaca akan kami terimadengan senang hati.
Penyusun
DAFTAR ISI
Judul …………………………………………………………………………………………I
Kata pengantar……………………………………………………………………………….II
Daftar isi……………………………………………………………………………………...III
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPILAN …………………………………………………………………………6
B. DAFTAR ISI……………………………………………………………………………6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kehidupan ini setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda –beda tergantung dari
kepribadian yang setiap individu bentuk dari lahir.
Setiap individu ada yang dapat mengetahui bagimana karakterstik yang mereka miliki.
Namun,ada pula yang tidak sadar akan karakteristik dari setiap individu sehingga dapat tercipta
persatuan dantenggang rasa diantara setiap individu tanpa ada perselisihan diantara setiap
individu.
B. Tujuan
Setelah membaca dan mempelajari isi makalah ini, maka pembaca mampu:
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dari pentusunan makalah dengan judul karakteristik dan
perbedaan individu ini dapat di tarik beberapa rumusan masalah yaitu :
Manusia adalah makhluk yang kompleks , dimana dapat disebut sebagai makhluk yang
dapat berpikir ( homo sapiens ) , makhluk yang terbuat , ( Homo faber ) makhluk yang dapat di
didik ( homo educandum). Manusia merupakan kesatuan dari makhluk individu dan sosial ,
kesatuan jasmani dan rohani , dan sebagai makhluk tuhan. Artinnya manusia merupakan
kesatuan individu yang utuh dan tidak dapat dipisahkan .
B. Karakteristik individu
Dikenali bahwa anak mulai masuk sekolah tidak tidak selalu sama umurnya. Mereka
selalu menunjukkaan berbeda karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya ke
sekolah, pada akhirnya terbentuk pengaruh lingkungan dan hal lain yang mempunyai pengaruh
penting terhadap keberhasilannyadi sekolah, selanjutnya bagi masa depan kehidupannya.
Pembahasan tentang aspek-aspek perkembangan individu dikenali ada dua hal yang
menonjol, yaitu : umumnya manusia mempunyai unsur kesamaan dalam pola perkembangannya
dan pola yang bersifat umum itu manusia cenderung berbeda fisik dan nonfisik.
a) Perbedaan Kognitif
Menurut Bloom, proses belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah menghasilkan
tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomi Bloom, yaitu kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan
dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya kemampuan kognitif
merupakan hasil belajar. Hasil belajar dalam hal ini merupakan perpaduan antara pembawaan
dengan pengaruh lingkungan. Proses pembelajaran adalah upaya menciptakan lingkungan yang
bernilai positif, diatur dan direncanakan untuk mengembangkan faktor dasar yang dimiliki oleh
anak.
Tingkat kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes
hasil belajar. Tes hasil belajar menghasilkan kemampuan kognitif yang bervariasi,
sebab pada dasarnya setiap individu memiliki persepsi tentang hasil pengamatan terhadap suatu
objek yang berbeda-beda. Intelegensi (IQ) sangat mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang.
Hasil – hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kemampuan kognitif berkolerasi positif dengan
tingkat kecerdasan seseorang.
Bahasa adalah salah satu kemampuan individu yang penting sekali dalam
kehidupannya. Kemampuam berbahasa merupakan kemampuan individu untuk menyatakan buah
pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang bermakna, logis, dan sistematis.
Kemampuan berbahasa setiap individu berbeda. Kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh faktor
kecerdasan dan faktor lingkungan termasuk faktor fisik (organ untuk bicara).
Syaraf pusat (otak) yang melaksanakan fungsi sentral dalam proses berfikir merupakan
faktor penting dalam koordinasi kecakapan motorik. Ketidak tepatan dalam pembentukan
persepsi dan penyampaian perintah akan menyebabkan kekeliruan respon atau kegiatan yang
kurang sesuai dengan tujuan.
Bertambahnya umur seseorang mengindikasikan adanya kematangan. Hal ini akan
menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam berbagai hal, seperti kekuatan untuk
mempertahankan perhatian, koordinasi otot, kecepatan berpenampilan, keajegan untuk
mengontrol, dan resisten terhadap kelelahan. Sehingga semakin bertambahnya usia seseorang
akan menunjukkan kecakapan motorik yang makin tinggi.
Latar belakang individu dapat dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar. Faktor dari
dalam misalnya, kecerdasan, kemauan, bakat, minat, emosi, perhatian, kebiasaan bekerja sama,
dan kesehatan yang mendukung belajar. Anak-anak juga berbeda diapandang dari segi latar
belakang budaya dan etnis. Motivasi untuk belajar berbeda antara budaya yang satu dengan
budaya yang lainnya. Perbedaan latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio
cultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang
sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar
yang lebih luas.
e) Perbedaan dalam Bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Bakat dapat juga diartikan
sebagai kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana keberhasilan seseorang untuk
memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu bilamana seseorang diberi latihan-latihan
tertentu. Misalnya seseorang yang mempunyai bakat numerical yang baik, bila diberi latihan-
latihan akuntansi keuangan, akan mudah untuk menguasai masalah akuntansi, begitu pula
sebaliknya.
Anak yang memiliki bakat istimewa sering kali memiliki tahap perkembangan yang
tidak serentak. Ia dapat hidup dalam berbagai usia perkembangan, misalnya: anak berusia tiga
tahun, kalau sedang bermain seperti anak seusianya, tetapi kalau membaca seperti anak berusia
10 tahun, kalau mengerjakan matematika seperti anak usia 12 tahun, dan kalau berbicara seperti
anak berusia lima tahun. Yang perlu dipahami adalah bahwa anak berbakat umumnya tidak
hanya belajar lebih cepat, tetapi juga sering menggunakan cara yang berbeda dari teman-teman
seusianya. Hal ini tidak jarang membuat guru di sekolah mengalami kesulitan, bahkan sering
merasa terganggu dengan anak-anak seperti itu. Di samping itu anak berbakat istimewa biasanya
memiliki kemampuan menerima informasi dalam jumlah yang besar sekaligus.
Perkembangan bakat dimiliki secara individual. Bakat akan berkembang dengan baik
jika mendapat rangsangan atau kesempatan dan pemupukan secara tepat. Sebaliknya, bakat tidak
dapat berkembang sama sekali manakala lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk
berkembang
.
Belajar adalah sebuah proses yang berkesinambungan dari sebuah pengalaman yang
akan membuat suatu individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu (kognitif), dari tidak mau
menjadi mau (afektif) dan dari tidak bisa menjadi bisa (psikomotorik), misalnya seseorang anak
yang belajar mengendarai sepeda akan terlebih dahulu diberi pengarahan oleh orang tuanya lalu
anak tersebut mencoba untuk mengendarai sepeda hingga menjadi bisa.
Proses belajar dipengaruhi kesiapan murid, yang dimaksud dengan kesiapan ialah
kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu terdapat
berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus. Seseorang siswa yang belum
siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus
asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar
belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang
memungkinkan seseorang dapat belajar. Sedangkan Proses kematangan dan belajar akan sangat
menentukan kesiapan belajar pada seseorang, misalnya seseorang yang proses kematangan dan
belajarnya baik akan memiliki kesiapan belajar yang jauh lebih baik dengan seseorang yang
proses kematangan dan belajarnya buruk. Perbedaan kesiapan individu tidak saja disebabkan
oleh keragaman dalam rentang kematangan tetapi juga oleh keragaman dalam latar belakang
sebelumnya.
Kondisi fisik yang sehat dalam kaitanya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang
memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman disertai dengan rasa ingin tahu yang amat besar
terhadap orang-orang dan benda-benda membantu perkembangan berbahasa dan belajar yang
diharapkan. Sikap apatis, pemalu dan kurang percaya diri akibat dari kesehatan yang kurang
baik, cacat tubuh dan latar belakang yang miskin pengalaman, mempengaruhi perkembangan
pemahaman dan ekspresi diri.
D. Gejala – gejala perubahan individu
1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan fisik dari kecil atau pendek menjadi besar dan
panjang yang prosesnya terjadi sejak sebelum lahir hingga dewasa. Berikut masa-masa pada
pertumbuhan fisik.
Pertumbuhan sebelum lahir dimulai ketika proses pembuahan (pertemuan sel telur dan
sperma) yang membentuk suatu sel kehidupan yaitu embrio. Embrio yang berumur satu bulan
berukuran sekitar setengah sentimeter, kemudian pada umur dua bulan membesar menjadi dua
setengah sentimeter (disebut janin). Kemudian umur tiga bulan janin sudah membentuk bayi
dalam ukuran kecil. Masa ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan manusia yang
sangat kompleks, karena merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya
jaringan syaraf membentuk system yang lengkap. Masa ini berakhir setelah kelahiran.
Pertumbuhan ini merupakan kelanjutan dari pertumbuhan sebelum lahir. Dalam tahun
pertama pertumbuhannya, ukuran panjang badan bertambah sekitar sepertiga dari panjang badan
dan beratnya akan bertambah menjadi tiga kalinya. Pertumbuhan fisik yang paling cepat adalah
ketika usia 8 sampai 15 tahun yang biasanya disebut ledakan pertumbuhan pubertas. Selanjutnya
akan memasuki periode tenang sampai tahap dewasa lalu tua. Tinggi badan manusia akan tetap,
namun berat badan bisa berubah-ubah.
2. Perkembangan Intelektual
Intelektual atau pola pikir seseorang berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf
otaknya. Karena berpikir pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual
dipengaruhi oleh kematangan syaraf otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik.
Perkembangan intelektual diawali dengan kemampuan mengenal dunia luar. Awalnya respon
terhadap rangsangan dari luar merupakan aktivitas reflektif, seiring dengan bertambahnya usia
aktivitas tersebut berkurangterhadap setiap rangsangan dari luar dan selanjutnya mulai
terkoordinasikan. Perkembangan berikutnya ditunjukkan pada perilakunya, yaitu tindakan
memilih dan menolak sesuatu (proses analisis, evaluasi, membuat kesimpulan dan diakhiri
dengan pembuatan keputusan.
Masa ini adalah masa ketika bayi menggunakan system penginderaan dan aktivitas
motorik untuk mengenal lingkungannya. Ia memberikan reaksi motorik terhadap rangsangan
yang diterimanya dalam bentuk refleks, seperti refleks mencari putting susu ibu, refleks
menangis, refleks kaget, dan lain-lain. Refleks-refleks ini kemudian berkembang menjadi
gerakan-gerakan yang lebih canggih, misalnya berjalan.
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak dalam menggunakan simbol yang
mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik ini memungkinkan seorang anak melakukan
tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah dilihatnya. Misalnya, seorang anak
yang pernah melihat dokter sedang praktik, ia akan bermain dokter-dokteran.
Masa konkreto pra-rasional (7,0-11,0 tahun)
Pada tahap ini, anak sudah dapat melakukan berbagai tugas yang konkret. Ia mulai
mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi (mengenali sesuatu), negasi
(mengingkari sesuatu), dan reprokasi (mencari hubungan timbal-balik antara beberapa hal).
Pada usia remaja dan seterusnya, seseorang akan mampu berpikir abstrak dan
hipotesis. Pada tahap ini, ia mampu memperkirakan hal-hal yang mungkin terjadi. Ia dapat
mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan. Misalnya mainan A lebih mahal daripada mainan
B dan mainan C lebih murah daripada mainan B, maka ia dapat menyimpulkan mainan yang
paling mahal dan yang paling murah.
3. Bakat Khusus
Bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu yang memerlukan
rangsangan atau latihan agar berkembang dengan baik. Seseorang yang memiliki bakat akan
mudah diamati karena kemampuan yang dimilikinya berkembang dengan pesat. Sedangkan
menurut Guilford, bakat mencakup tiga dimensi, yaitu dimensi perseptual, dimensi psikomotor,
dan dimensi intelektual. Ketiga dimensi tersebut mengilustrasikan bahwa bakat mencakup
kemampuan dalam penginderaan, ketepatan dan kecakapan menangkap makna, kecepatan dan
ketepatan bertindak, serta kemampuan berfikir intelegen. Atas dasar bakat yang dimilikinya
seorang individu akan mampu menunjukkan kelebihan dalam bertindak dan menguasai serta
memecahkan masalah dibandingkan dengan orang lain. Bakat khusus merupakan salah satu
kemampuan untuk bidang tertentu seperti bidang seni, olahraga, atau keterampilan.
4. Sosial.
Manusia adalah makluk social. Manusia tidak mampu hidup seorang diri tanpa
bantuan orang lain. Sejak lahir manusia yang belum mengenal orang-orang di sekitarnya,
berangsur- angsur mulai berkembang untuk mengenal dunia luar, meresponnya dan akhirnya
saling kenal mengenal saling membantu satu sama lain.
5. Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang bias berupa tanda, gerak, suarayang berguna
untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Kemampuan berbahasa seseorang mulai ada
dan berkembang sejak ia dilahirkan. Kemampuan itu mulai tampak dengan adanya ungkapan-
ungkapan sederhana yang berupa tangisan yang menggambarkan rasa sedih dan kecewa,
sennyum sebagai ungkapan rasa senang dan ekspresi-ekspresi lainnya yang terlihat pada masa
bayi. Kemampuan berbahasa itu berangsur-angsur mulai berkembang seiring dengan
bertambahnya usia hingga ungkapan itu dapat dimengerti dan bias berkomunikasi dengan orang
lain.
Dalam perjalanan hidup seorang manusia, pembelajaran terhadap nilai, moral, dan
sikap tidak serta merta muncul sejak lahir. Hal itu disebabkan karena pada masa itu belum ada
kemampuan untuk berinteraksi dan mengenal dunia luar. Seiring dengan perkembangan usia,
mereka mulai berinteraksi dengan dunia luar. Dalm hal ini khususnya orang tua yang memegang
peranan penting dalam upaya penanaman nilai, sikap dan moral pada diri anak. Walaupun pada
masa ini upaya ini masih berupa paksaan saja, dalam artian anak masih belum mengerti akan
maknanya, anak lama klelamaan akan terbiasa dan pada akhirnya dapat terbawa dalam jiwa
mereka saat mereka dewasa kelak.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia merupakan kesatuan dari makhluk individu dan sosial, kesatuan jasmani dan
rohani, dan sebagai makhluk Tuhan. Artinya manusia merupakan kesatuan individu yang utuh
dan tidak dapat dipisahkan.
Pembahasan tentang aspek-aspek perkembangan individu dikenali ada dua hal yang
menonjol, yaitu : umumnya manusia mempunyai unsur kesamaan dalam pola perkembangannya
dan pola yang bersifat umum itu manusia cenderung berbeda fisik dan nonfisik. Disini dibahas
perbedaan individu dalam hal perbedaan kognitif, perbedan dalam kecakapan bahasa, perbedaan
dalam kecakapan motorik, perbedaan dalan latar belakang, perbedaan dalam bakat, dan
perbedaan dalam kesiapan belajar.
Hazhar Fachrial, Nur Fadli. 2010. Perbedaan Individual. (Online),( http://www. Perbedaan-
Individual.html, diakses 24 Oktober 2010)