DOSEN PENGAMPU
Dr. Ahmad Razak., M.Psi
Dr. Muhammad Daud., M.Si
OLEH : KELOMPOK 2
KELAS C
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih kami ucapkan atas bantuan berupa moriil maupun materil,
sehingga tugas makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian,
yang kadangkala hanya menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan tugas
makalah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan tugas makalah ini ialah,
mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi,
teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi
atau mengambil hikmah nya sebagai tambahan dalam menambah referensi yang
telah ada agar kedepannya lebih baik dan dapat menambah wawasan kita.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Defenisi Individu........................................................................ 3
A. Kesimpulan................................................................................. 19
B. Saran-Saran................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya setiap individu diciptakan dengan segala keunikannya dan
dengan karakteristik masing-masing. Faktor keturunan/hereditas atau bawaan lahir
serta faktor lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perbedaan
personal/individu. Kedua faktor ini berpengaruh terhadap perkembangan dan
pertumbuhan peserta didik. Kemungkin dari faktor tersebut ada yang lebih
berpengaruh, tetapi keduanya tetap berpengaruh, serta antar individu tidak ada
yang sama meskipun itu merupakan manusia yang dilahirkan kembar (Sarumah,
R., Harefa, D., & , 2018)
Selain itu, setiap manusia diciptakan oleh Sang Khalik dengan segala
keunikan dan karakteristik atau ciri khasnya masiing-masing. Hal ini dinamakan
sebagai perbedaan individu (individual differences). Perbedaan individu adalah
perbedaan kemampuan dan karakteristik (kognitif, kepribadian, keterampilan
fisik, dan lain sebagainya) antar peserta didik pada jenjang usia tertentu dan dalam
setiap kelompok tertentu (Maria Magdalena Zgoto & Nevi Yarni., 2019). Setiap
individu memiliki karateristik yang berbeda-beda. Perbedaan secara umum
disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor bawaan dan faktor lingkungan. Faktor
bawaan merupakan faktor biologis yang diturunkan melalui pewarisan genetik
oleh orang tua. Faktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya perbedaan
individual diantaranya status sosial ekonomi orangtua, pola asuh orangtua,
budaya, dan urutan kelahiran.
Perbedaan-perbedaan individual yang nampak diantaranya adalah
perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan kemampuan, perbedaan
kepribadian, serta perbedaan gaya belajar. Perbedaan tersebut sedikit banyak
berpengaruh terhadap proses-proses pembelajaran. Oleh sebab itu, makalah ini
ditulis dengan judul “Perbedaan Individu dan Implikasi pada Pembelajaran”
untuk menjelaskan hubungan antara perbedaan individu dan proses pembelajaran
serta program-program pembelajaran apa saja yang baik dan tepat digunakan
secara individual.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari individu ?
2. Apa faktor-faktor yang mempengeruhi perbedaan individu ?
3. Bagaimana implikasi perbedaan individu dalam proses pembelajaran ?
4. Apa saja program-program pembelajaran individu ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari individu
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengeruhi perbedaan individu
3. Menjelaskan implikasi perbedaan individu dalam proses pembelajaran
4. Menjelaskan program-program pembelajaran individu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Individu
Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut
pandang . Sejak ratusan tahun sebelum masehi, manusia telah menjadi obyek
filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun
obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia
dengan berbagai kondisinya. Dari aspek perkembangan individu, dikenal ada
dua fakta yang menonjol, yaitu:
1. Semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola
perkembangannya
2. Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan
manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai
kecenderungan berbeda.
Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan
atau perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang
perseorangan, berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. Ciri dan
sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut
perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka “perbedaan” dalam
“perbedaan individual” menurut Landgren (1980: 578) menyangkut variasi
yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis. Upaya pertama
yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu, sebelum dilakukan
pengukuran kapasitas mental yang mempengaruhi penilaian sekolah, adalah
menghitung umur kronologi. Seorang anak memasuki sekolah dasar pada umur
6 tahun dan ia diperkirakan dapat mengalami kemajuan secara teratur dalam
tugastugas sekolahnya dilihat dalam kaitannya dengan faktor umur.
Selanjutnya ada anggapan bahwa semua anak diharapkan mampu menangkap/
mengerti bahan-bahan pelajaran yang mempunyai kesamaan materi dan
penyajiannya bagi semua siswa pada kelas yang sama. Ketidakmampuan yang
jelas tampak pada siswa untuk menguasai bahan pelajaran umumnya dijelaskan
4
c. Faktor Campuran
Dari uraian di atas ternyata bahwa baik keturunan/hereditass maupun
faktor lingkungan berpengaruh terhadap perbedaan massing-masing
individu.
2. Tipe Auditori
Orang dengan tipe ini akan lebih memahami sesuatu melalui apa
yang mereka dengar. Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan
kata. Musik, irama, dialog internal dan suara menonjol pada tipe
auditori. Seseorang yang sangat auditori memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
Suka berbicara kepada diri sendiri saat bekerja
Perhatiannya mudah terpecah dan mudah terganggu oleh
keributan
Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di
buku ketika membaca
Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada,
perubahan dan warna suara
Merasa kesulitan untuk menulis dan lebih suka
mengucapkan secara lisan
Berbicara dalam irama yang terpola
Lebih suka musik daripada seni gambar
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada yang dilihat
Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu
dengan panjang lebar
Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang
melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian
hingga sesuai satu sama lain
Lebih pandai mengeja dengan keras daripada
menuliskannya
Biasanya pembicara yang fasih
3. Kinestetik
8
3. Pengajaran Modul
Pengajaran modul adalah pengajaran yang sebagian atau
seluruhnya didasarkan atas modul. Modul itu sendiri adalah suatu unit
lengkap berupa suatu paket kurikulum yang berdiri sendiri dan terdiri
atas rangkaian kegiatan belajar untuk membantu siswa dalam belajar
mandiri guna mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus
dan jelas. Modul juga didefinisikan sebagai satu unit program
belajarmengajar terkecil yag menggariskan: Tujuan pengajaran yag akan
dicapai; Topik yang akan dijadikan dasar proses belajar mengajar;
Pokok-pokok materi yang dipelajari; Kedudukan dan fungsi modul dalam
kesatuan program yang lebih luas; Peran guru dalam proses belajar
mengajar; Alat-alat dan sumber yang akan digunakan; Kegiatan-kegiatan
belajar yang harus dilakukan dan dihayati murid secara berurutan;
Lembaran kerja siswa yang harus diisi; dan Program evaluasi yang akan
dilaksanakan. Modul pengajaran individual memiliki karakteristik-
karakteristik sebagai berikut:
1. Berbentuk unit pengajaran terkecil dan lengkap.
2. Berisi rangkaian kegiatan yang dirancang secara sistematis.
3. Berisi tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan khusus.
4. Memungkinkan siswa belajar mandiri.
5. Merupakan realisasi perbedaan individu.
6. Perwujudan pegajaran individual.
4. Sistem Kontrak
Program ini diuraikan dalam sejumlah tugas yang harus dilakukuan
oleh siswa. Untuk itunsiswa harus menandatangani suatu kontrak tentang
tugas-tugas yang akan diselesaikan dalam waktu tertentu. Tugas-tugas
tersebut misalnya berupa, membaca satu buku atau lebih dari sejumlah
buku yang dianjurkan, membuat 1-2 karangan tentang topic-topik
tertentu, mengikuti 10 pertemuan dari 25 pertemuan yang akan diadakan,
dan lain sebagainya tergantung tujuan yang ingin dicapai. Untuk setiap
tugas ditentukan jumlah kredit yang dapat diperolehnya. Keseluruhan
kredit itu akan menentukan angka akhirnya. Dengan mengaitkan tugas
dengan kredit dan angka akhir, maka siswa akan mendapatkan dorongan
untuk belajar dengan baik.
16
5. Sistem Keller
Sistem Keller termasuk sistem pengajaran individual yang biasa
digunakan pada tingkat perguruan tinggi. Sitem Keller memberi perhatian
khusus pada setiap mahasiswa, memberi kesempatan kepada mereka untuk
maju menurut kecepatan masing-masing dan diharuskan menguasai suatu
satuan pelajaran sebelum diperkenankan untuk mempelajari pelajaran
berikutnya. Komunikasi antara pengajar dengan mahasiswa kebanyakan
dilakukan secara tertulis. Tutorial dan penilaian dilakukan oleh mehasiswa
senior. Peranan dosen sebagai manager instruksional dan terutama
memberikan motivasi dan stimulasi kepada mahasiswa dalam belajar. Hal-
hal yang harus diperhatikan dalam sistem Keller ini adalah:
a. Tujuan akhir yang harus dicapai dalam tiap satuan pelajaran
ditentukan secara jelas dalam bentuk perilaku yang dapat dinilai
secara objektif.
b. Bahan yang harus dipelajari dipecahkan dalam bagian-bagian kecil
yang dapat dikuasai sepenuhnya secara tuntas.
c. Penilaian sebagai reinforcement sering diberikan segera setelah
suatu bagian diselesaikan oleh mahasiswa.
d. Kepada setiap mahasiswa diberikan perhatian pribadi, jika bantuan
tersebut diperlukan.
17
e. Gagal dalam tes tidak diberi hukuman dan tes tersebut dapat
diulangi sampai tercapai penguasaan tuntas serta dihargai dengan
angka tinggi.
f. Kuliah tak diharuskan untuk dihadiri, oleh sebab kuliah itu
terutama dimaksudkan untuk memberikan dorongan atau motivasi
kepada mahasiswa untuk belajar
dipelajari terbatas pada apa yang dicantumkan dalam pelajaran itu. Namun
demikian dengan menentukan secara jelas bahan yang harus dikuasai
memungkinkan siswa untuk belajar dengan efisien dan oleh karena itu
mempunyai waktu yang lebih banyak untuk mempelajari hal-hal yang
dianggap perlu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka kami kemudian
berkesimpulan bahwa setiap manusia diciptakan oleh Sang Khalik dengan
segala keunikan dan karakteristik atau ciri khasnya masiing-masing yang
dinamakan sebagai perbedaan individu (individual differences). Hal tersebut
ditinjau dari beberapa kesimpulan beriku :
1. Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan
atau perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan
orang perseorangan, berkaitan dengan perbedaan individual
perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain.
Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual
2. Faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan individu adalah
Keturunan/ Hereditas
Faktor lingkungan meliputi lingkungan statis/keadaan tempat
dan dinamis/pengaruh sosial atau manusia. Selain itu juga
dipengaruhi : Status sosial, pola asuh orang tua, budaya, urutan
kelahiran, macam-macam perbedaan individu.
Faktor Campuran
3. Perbedaan-perbedaan individual membawa implikasi terhadap cara guru
mengelola proses pembelajaran bagi siswa disekolah. Dua jenis
program yang paling banyak dilaksanakan yakni program pengayaan
(enrichment) dan program percepatan (acceleration).
4. Ada beberapa tipe belajar seseorang yang dapat berimplikasi dalam
pembelajaran. Yaitu tipe auditori, visual dan kinestetik.
5. Terdapat beberapa program pembelajaran yag telah dirancang untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing individu yang berbeda-beda.
Diantar beberapa program tersebut antara lain pengajaran terprogram,
belajar dengan bantuan komputer, pengajaran modul, sistem kontark,
dan sistem Keller.
20
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat kami berikan
adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan perbedaan individual sebagai anugerah, karena justru
dengan perbedaan individual itu banyak alternatif cara yang dapat
dilakukan guru untuk mengelola proses pembelajarannya.
2. Memilih program pembelajaran individual yang paling tepat untuk
diterapkan pada siswa yang diajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Maria Magdalena Zgoto & Nevi Yarni., O. D. (2019). Perbedaan Individu Dari
Gaya Belajarnya Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran. Journal Review
Pendidikan Dan Pengajaran , Volume. 2 nomor 1
http://doi.org/10.31004/jrpp.v2i2.481.
http://blog.student.uny.ac.id/loveandlife/files/2013/11/Makalah-Perbedaan-
Individu.docx