Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERBEDAAN INDIVIDUAL SISWA


Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Kependidikan

Dosen Pembimbing
Ir. H. Amin, M.M.Pd.

Disusun Oleh :
Wulandari

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


STKIP YAPIS DOMPU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
PERBEDAAN INDIVIDUAL SISWA.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah ini tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Dompu, 19 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Individu............................................................................................................1

B. Pengertian Perbedaan Individual........................................................................................1

C. Sumber Perbedaan Individu................................................................................................2

D. Macam-macam Perbedaan..................................................................................................3

E. Aplikasi Perbedaan Individu dalam Pendidikan.................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Telah kita ketahui bahwa setiap individu itu unik yaitu tidak ada dua individu yang
sama Persis baik dari sifat, karakter, maupun lainnya. Tiap masing- masing individu berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya. Begitu halnya siswa, antara siswa satu dengan yang
lain pasti berbeda. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis kepribadian dan sifat-
sifatnya. Perbedaan individual ini terlihat pada cara dan hasil belajar siswa itu sendiri.
Perbedaan individu tersebut perlu adanya penanganan dari guru sebagai pembimbing
dalam rangka upaya pembelajaran. Dalam pendidikan sekarang ini system pendidikan yang di
gunakan sendiri bersifat klasikal yaitu melakukan pembelajaran di kelas dengan hanya
melihat siswanya saja sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan begitu juga
dengan pengetahuannya yang hampir sama tidak berbeda satu sama lain yang kurang
memperhatikan masalah perbedaan dari masing-masing individu.
Pembelajaran yang bersifat klasikal yang mengabaikan perbedaan individual dapat
diperbaiki dengan beberapa cara. Antara lain penggunaan metode atau strategi belajar
mengajar yang bervariasi sehingga perbedaan perbedaan kemampuan siswa dapat di atasi.
Selain itu penggunaan media akan membantu mengatasi perbedaan siswa dalam cara belajar.
Usaha lain untuk memperbaiki pembelajaran klasikal adalah dengan memberikan tambahan
pelajaran atau pengayaan pelajaran bagi siswa yang pandai, dan memberikan bimbingan
belajar bagi anak yang kurang. Disamping in dalam memberikan tugas hendaknya
disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa sehingga bagi siswa yang pandai, sedang,
maupun kurang akan merasakan berhasil didalam belajar.
Oleh karena itu sebagai seorang guru hendaknya mampu memahami karakteristik
maupun sifat-sifat dari masing-masing individu atau siswanya. Dengan cara maupun metode
yang di sebutkan sebelumnya dan mengaplikasikannya langsung dalam dunia pendidikan,
sehingga mengetahui perbedaan peserta didiknya dan bagaimana cara untuk mengatasinya
dengan cara-cara yang mudah di tangkap atau di pahami peserta didik. Melalui pembahasan
ini di harapkan dapat memberikan pengetahuan tentang perbedaan individu dan aplikasinya.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan individu?
2.      Apa yang dimaksud dengan perbedaan individu?
3.      Apa yang menjadi sumber perbedaan individu?
4.      Apa saja bidang-bidang perbedaan individu?
5.      Aplikasi apa saja yang dapat diterapkan dari perbedaan individu?

C.     TUJUAN PENULISAN
1.      Memahami pengertian dari individu.
2.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan perbedaan individu.
3.      Mengetahui apa saja yang menjadi sumber perbedaan individu.
4.      Mengetahui apa saja bidang-bidang individu.
5.      Mengetahui aplikasi perbedaan individu dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Individu
Dalam kamus Echols dan Shadaly (1975), Individu adalah kata benda dari individual
yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat di bentuk
suatu lingkungan untuk anak yang dapat yang dapat merangsang perkembangan potensi-
potensi yang di milikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang di
inginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan
manusia, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan pada awal kehidupannya. Bagi seorang
bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia belum peduli dengan apa yang terjadi di luar
dirinya sendiri. Ia sudah senang jika kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam
perkembangan yang selanjutnya ia akan mulai mengenal lingkungannya, membutuhkan alat
komunikasi (bahasa), membutuhkan teman, keamanan dan yang lainnya. Semakin besar anak
tersebut maka akan semakin banyak kebutuhan non fisiknya atau psikologis yang di butuhkah
dirinya.

B.     Pengertian Perbedaan Individu


Bermacam-macam aspek perkembangan individu, ada dua fakta yang di kenal dan
menonjol, yaitu: dari dua garis keluarga, yaitu garis keturunan ayah dan garis keturunan ibu.
Sejak terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru, maka secara
berkesinambungan dipengaruhi oleh macam-macam faktor lingkungan di sekitarnya yang
merangsang pertumbuhan dan perkembangannya.
Semua manusia mempunyai unsur- unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya.
Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia secara
biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Perbedaan – perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan
bukan kualitatif.
Sejauh mana individu berbeda akan mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau
kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur perbedaan tersebut. Setiap orang, apakah ia seorang
anak atau sudah dewasa, dan apakah ia berada di dalam suatu kelompok atau seorang diri, ia
di sebut individu. Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan
maupun perseorangan, berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. Ciri serta sifat
atau karakteristik antara orang satu dengan yang lain berbeda-beda tidaklah sama. Perbedaan
tersebut di sebut perbedaan individu dan perbedaan individual.

Menurut Lindgren (1980) makna “perbedaan” dan “perbedaan individual”


menyangkut tentang variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik dan psikilogis.
Perbedaan Individual menurut Chaplin (1995:244) adalah “sebarang sifat atau perbedaan
kuantitatif dalam suatu sifat, yang bisa membedakan satu individu dengan individu lainnya”.

Gerry (1963) dalam buku perkembangan peserta didik karya Sunarto dan B. Agung
Hartono mengategorikan perbedaan individual seperti berikut:
1.      Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan
kemampuan bertindak.
2.      Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3.      Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4.      Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
5.      Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat kita peroleh bahwa perbedaan individual
adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang menjelaskan perbedaan
psikologis maupun fisik antara orang-orang serta berbagai persamaannya.

C.     Sumber Perbedaan Individu


Sumber perbedaan individu dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor-faktor tersebut adalah
faktor bawaan dan faktor lingkungan.
1.      Faktor Bawaan
Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis yang diturunkan melalui pewarisan
genetic oleh orangtua. Pewarisan genetik ini dimulai saat terjadinya pembuahan. Menurut
Zimbardo dan Gerig (1999) penyatuan antara sebuah sperma dan sebuah sel telur hanya
menghasilkan satu diantara milyaran kemungkinan kombinasi gen. Salah satu kromosom
yaitu kromosom sex merupakan pembawa kode gen untuk perkembangan karakteristik fisik
laki-laki atau perempuan.
Meskipun rata-rata kita memiliki 50 persen gen yang sama dengan saudara kita,
kumpulan gen kita tetap khas kecuali kita adalah kembar identik. Perbedaan gen ini
merupakan satu alasan mengapa kita berbeda dengan orang lain, baik secara fisik, psikologis,
maupun perilaku, bahkan dengan saudara kita sendiri. Selebihnya adalah dipengaruhi oleh
lingkungan, karena kita pernah berada di lingkungan yang sama persis. (Zimbardo & Gerig,
1999).
2.      Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor yang mengakibatkan perbedaan individu yang
berasal dari luar diri individu. Faktor lingkungan berasal dari beberapa macam yaitu status
sosial ekonomi orang tua, pola asuh orang tua, budaya, dan urutan kelahiran.

 Status sosial ekonomi orang tua


Meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan penghasilan orang
tua. Tingkat orang tua berbeda satu dengan lainnya. Meskipun tidak mutlak tingkat
pendidikan ini dapat mempengaruhi sikap orang tua terhadap pendidikan anak serta tingkat
aspirasinya terhadap pendidikan anak. Demikian juga dengan pekerjaan dan penghasilan
orang tua yang berbeda-beda. Perbedaan ini akan membawa implikasi pada berbedanya
aspirasi orang tua terhadap pendidikan anak, aspirasi anak terhadap pendidikannya, fasilitas
yang diberikan pada anak dan mungkin waktu disediakan untuk mendidik anak-anaknya.
Demikian juga perbedaan status ekonomi dapat membawa implikasi salah satunya pada
perbedaan pola gizi yang diterapkan dalam keluarga.
 Pola asuh orangtua
Merupakan pola perilaku yang digunakan untuk berhubungan dengan anak-anak. Pola asuh
yang diterapkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainnya. Terdapat tiga pola asuh
dalam pengasuhan anak yaitu otoriter, permisif, dan autoritatif. Pola asuh otoriter adalah
bentuk pola asuh yang menekankan pada pengawasan orangtua kepada anak untuk
mendapatkan ketaatan atau keputuhan. Orangtua bersikap tegas, suka menghukum, dan
cenderung mengekang anak. Pola asuh permisif adalah pola asuh dimana orangtua memberi
kebebasan sebanyak mungkin kepada anak untuk mengatur dirinya, dan anak tidak dituntut
untuk bertanggung jawab dan tidak banyak dikontrol oleh orangtua. Sedangkan pola asuh
autoritatif adalah pola asuh dimana orangtua memberikan hak dan kewajiban yang sama
dalam arti saling melengkapi, anak dilatih untuk bertanggung jawab, dan menentukan
perilakunya sendiri agar dapat berdisiplin.
 Budaya
Merupakan pikiran, akal budi, hasil karya manusia, atau dapat juga didefinisikan
sebagai adat istiadat. Adanya nilai-nilai dalam masyarkat memberitahu pada anggotanya
tentang apa yang baik dan atau penting dalam masyarakatnya. Nilai-nilai tersebut terjabarkan
dalam suatu norma-norma. Norma masing-masing masyarakat berbeda, maka perilaku yang
muncul dari anggota masing-masing masyarakat berbeda satu dengan lainnya.
 Urutan kelahiran
Walaupun masih menjadi kontroversi akan tetapi karakteristik kepribadian seseorang
dipengaruhi oleh urutan kelahiran. Anak yang lahir sulung atau anak pertama cenderung lebih
teliti, mempunyai ambisi, dan agresif dibandingkan dengan adik-adiknya. Anak tengah sering
menjadi mediator dan pecinta damai. Anak bungsu cenderung paling kreatif dan biasanya
menarik. Anak tunggal atau si anak semata wayang biasanya sering merasa terbebani dengan
harapan yang tinggi dari orangtua mereka terhadap diri mereka sendiri. Mereka lebih percaya
diri, supel, dan memiliki imajinasi yang tinggi. Karakteristik yang berbeda-beda pada
individu dipengaruhi oleh perilaku orangtuanya berdasarkan urutan kelahiran.

D.    Macam-macam perbedaan
Telah kita ketahui bahwa perbedaan–perbedaan antara satu dengan yang lainnya dan
juga kesamaan-kesamaan diantara mereka merupakan ciri-ciri dari semua pelajaran pada
suatu tingkatan belajar. Sebab-sebab dan pengaruh perbedaan individu ini dan sejauh mana
tingkat tujuan pendidikan, isi dan teknik-teknik pendidikan di tetapkan, hendaknya di
sesuaikan dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Antara lain perbedaan tersebut seperti:
1.      Perbedaan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan
atau penyerapan atas suatu obyek. Yang berarti ia menguasai segala segala sesuatu yang di
ketahui, dalam arti dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan
secara sistematik untuk menjadi miliknya.
2.      Perbedaan Kecakapan Berbahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam
kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa
merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan pemikirannya dalam bentuk ungkapan
kata dan kalimat yang penuh makna, logis, dan sistematik. Kemampuan berbahasa sangat di
pengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik( organ bicara).
3.      Perbedaan Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk
melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk
melakukan kegiatan.
4.      Perbedaan Latar Belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat
memperlancar atau memperhambat prestasinya, terlepas dari potensi untuk menguasai bahan.
5.      Perbedaan Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut
akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat
sebaliknya bakat tidak berkembang sama, maka lingkungan tidak memberikan kesempatan
untuk berkembang., dalam arti ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
6.      Perbedaan Kesiapan Belajar
Perbedaan latar belakang, yang meliputi perbedaan sosio-ekonomi, sosio-cultural,
amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama
tidak selalu berada pada tingkat persiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar
yang lebih luas.

7.      Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender


Istilah jenis kelamin dan gender sering dipertukarkan dan dianggap sama. Jenis
kelamin merujuk kepada perbedaan biologis dari laki-laki dan perempuan, sementara gender
merupakan aspek psikososial dari laki-laki dan perempuan berupa perbedaan antara laki-laki
dan perempuan yang dibangun secara sosial budaya. Perbedaan gender termasuk dalam hal
peran, tingkah laku, kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti menjadi
seorang laki-laki atau perempuan dalam kebudayaan yang ada.
8.      Perbedaan Kepribadian
Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang menetukan
penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan (Atkinson, dkk, 1996). Kepribadian
sesesorang dapat kita tinjau melalui dua model yaitu model big five dan model brigg-myers.
a.       Model Big Five
Merupakan model yang diajukan oleh Lewis Goldberg (1993). Yang terdiri dari
model kepribadian lima dimensi.
1.      Extroversion
Orang tipe ini menikmati keberadaannya bersama orang lain, penuh energi, serta
mengalami emosi positiv.
2.      Agreeableness
Merupakan individu yang penuh perhatian, bersahabat, dermawan, suka menolong,
dan mau menyesuaikan keinginannya dengan orang lain.
3.      Conscientiousness
Individu ini selalu menghindari kesalahan dan mencapai kesuksesan tingkat tinggi
melalui perencanaan yang penuh tujuan dan gigih. Mereka terlihat cerdas dan dapat
dipercaya. Akan tetapi individu ini juga terlihat kaku dan membosankan.
4.      Neoriticism atau sebaliknya stabilitas emosional
Orang yang neoriticsm-nya tinggi memiliki reaksi emosi negativ. Sedangkan orang
yang memiliki neoriticsm rendah cenderung tidak mudah terganggu, kurang reaktif secara
emosi, tenang, serta bebas dari emosi negative yang menetap.
5.      Opennes to experience
Individu ini cenderung terbuka secara intelektual selalu ingin tau, memiliki apresiasi
terhadap seni, serta sensitive terhadap kecantikan.
b.      Model Brigg-Myers
Dikemukakan oleh Isabel Brigg Myers dan Katharine C. Model ini meliputi empat
dimensi yaitu:
1.      Extraversion (E) versus Introversion (I)
Orang yang introvert menemukan tenaga didalam ide, konsep, dan abstraksi. Mereka
selalu ingin memahami dunia dan merupakan pemikir reflektif serta konsentrator. Sementara
orang yang extrovert, menemukan energy pada orang dan benda benda. Mereka memilih
berinteraksi dengan orang lain dan berorientasi pada tindakan.
2.      Sensing (S) versus Intuition (N)
Orang sensing berorientasi pada detail, menginginkan fakta, dan mempercayainya.
Orang-orang yang intuitif mencari pola dan hubungan diantara fakta fakta yang diperoleh.
3.      Thingking (T) versus Feeling (F)
Individu yang thingking menghargai kebebasan, mereka membuat keputusan dengan
mempertimbangkan kriteria objektiv dan logika dari situasi. Individu yang feeling
menghargai harmoni, mereka memusatkan pada nilai-nilai dan kebutuhan-kebutuhan
kemanusiaan pada saat membuat keputusan atau penilaian.
4.      Judging (J) dan Perceptive (P)
Orang orang judging cenderung tegas, penuh rencana, dan mengatur diri. Mereka
fokus untuk menyelesaikan tugas hanya ingin mengetahui esensi, dan bertindak cepat. Orang
orang perceptive selalu ingin tahu, dapat menyesuaikan diri, dan spontan.
9.      Perbedaan Gaya Belajar
Gaya belajar adalah pola perilaku spesifik dalam menerima informasi baru dan
mengembangkan ketrampilan baru, serta proses menyimpan informasi atau ketrampilan baru
(Sarasin, 1999). Menurut Horne (2005) terdapat beberapa model atau pendekatan gaya
belajar:
a. Modalitas belajar
b. Belajar dengan otak kiri otak kanan
c. Belajar sosial
d. Lingkungan belajar
e. Emosi belajar
f. Belajar kongkrit dan abstrak
g. Belajar global dan analitik
h. Multiple intelligence
E.     APLIKASI PERBEDAAN INDIVIDU DALAM PENDIDIKAN
1.      Menggunakan pendekatan pembelajaran fleksibel disertai penggunaan multimedia dan
multimetode
2.      Memahami pilihan gaya belajar siswa kemudian menyediakan lingkungan belajar yang
mendukung gaya belajar mereka.
3.      Memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang menggabungkan pilihan cara belajar
siswa, menggunakan metode mengajar, insentif, alat, dan situasi yang direncanakan sesuai
dengan pilihan siswa
4.      Gunakan kombinasi cooperative learning, pembelajaran individual, dan pembelajaran
kelompok, atau antara aktifitas-aktifitas belajar yang berpusat pada guru dengan
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
5.      Berikan waktu yang cukup untuk memproses dan memahami informasi.
6.      Gunakan alat-alat multi sensory untuk memproses, mempraktikkan dan memperoleh
informasi.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Manusia atau individu adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut
pandang. Individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan
oknum. Perbedaan individual secara umum adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi
pribadi” yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai
persamaannya. Sumber perbedaan individu disebabkan faktor bawaan dan faktor lingkungan.
Terdapat beberapa macam bidang perbedaan individu yaitu perbedaan kognitif, perbedaan
kecakapan berbahasa, perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan
bakat, perbedaan kesiapan belajar, perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan
kepribadian, dan perbedaan gaya belajar. Perbedaan individu dapat diaplikasikan dalam
beberapa cara yaitu menggunakan pendekatan pembelajaran fleksibel, memahami pilihan
gaya belajar siswa, memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang menggabungkan
pilihan cara belajar siswa, gunakan kombinasi cooperative learning, berikan waktu yang
cukup untuk memproses dan memahami informasi, dan gunakan alat-alat multi sensory untuk
memproses, mempraktekkan dan memperoleh informasi.

DAFTAR PUSTAKA
Kholidah, Nur Enik. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPY.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/01/karakteristik-dan-perbedaan-individu/
Prof. DR. HJ. Samsunumiyati, “Psikologi Perkembangan”, PT Remaja Rosda
Karya ,Bandung.

Anda mungkin juga menyukai