BAB I
PENDAHULUAN
Setiap imdividu adalah unik dan memiliki perbedaan baik dari segi sifat,
karakter, kecerdasan maupun dari segi lainnya. Tidak ada dua individu yang sama
persis, setiap individu berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan pada
individu merupakan suatu karunia dari Allah SWT yang karena perbedaan
tersebut dapat menghasilkan karakter dan kecerdasan luar biasa pada setiap
individu. Oleh karena itu sebagai seorang pendidik, guru diharapkan mampu
untuk mengenali dan memahami perbedaan pada setiap peserta didiknya agar tahu
bagaimana cara untuk menangani setiap perbedaan tersebut kearah yang baik.
penanganan dalam rangka upaya pembelajaran. Pada anak usia dini yang
mendidik bagi peserta didik dan mudah dipahami oleh mereka. Melalui
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Individu
individu. Dalam kamus Echols dan Shadaly (1957), individu adalah kata benda
dari individual yang berarti orang, perseorangan dan oknum. Sedangkan menurut
pribadi orang (terpisah dari orang lain). Bisa juga disebut individual berarti
perseorangan.
berbeda pada dirinya untuk berkembang menjadi lebih baik. Pembelajaran yang
tepat akan sangat dibutuhkan, sehingga pendidik harus memahami setiap potensi
terjadi, baik variasi dari segi fisik dan psikologis. Perbedaan individual menurut
Chaplin (1995: 244) adalah sebarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu
sifat, yang bisa membedakan satu individu dengan individu yang lainnnya.
Sedangkan menurut Gerry (1963) dalam buku perkembangan peserta didik Karya
berikut:
suku.
pengetahuan baru.
dan menonjol, yaitu: dari dua garis keluarga, yaitu garis keturunan ayah dan garis
keturanan ibu. Sejak terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru,
Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia
dan bukan kualitatif. Sejauh mana individu yang berbeda akan mewujudkan
individual.
jawab kepada manusia lain untuk dapat mecapai sebuah kesejahteraan yang baik
bagi dirinya dan orang lain. Pada akhirnya Adler meyakinkan bahwa manusia
adalah makhluk yang menyimpan internet sosial yang sangat dalam. Terori
bahwa ia merupakan makhluk yang berdaya dan memiliki rasa sosil yang dalam.
Sehingga itu pula ia dapat survive dalam menjalani hidup. Teri ini pula, memiliki
kekuatan dalam hal memprediksi prilaku manusia melalu tujuan semu atau akhir
dari perilaku yang diperbuatnya, sebagai tujuan akhir yang merupakan gambaran
dari manusia tersebyt, hal ini sangat menarik karena merupakan pandangan yang
kami kira sangat positif dan futureristik, dan hal ini tentunya dapat
pewarisan genetik oleh orang tua. Pewarisan genetik ini dimulai saat terjadinya
pembuahan. Yaitu ketika sel reproduksi perempuan yang disebut ovum dibuahi
oleh sel reproduksi laki-laki yang disebut sprermatozoon. Hal ini terjadi kira-kira
280 hari sebelum lahir. Dalam masing-masing sel reproduksi, baik spermatozoa
maupun ovum atau sel telur terdapat 23 kromosom. Kromosom adalah partikel
sanagt kecil, yang disebut gen gen inilah pembawa ciri bawaan yang diwariskan
orang tua kepada keturunannya (Hurlock, 1995). Perkiraan jumlah gen dalam
masing-masing membawa potensi ciri bawaan fisik dan mental. Gen ini
mengandung petunjuk untuk produksi protein, yang selanjutnya protein ini akan
tubuh, kekuatan fisik, kecerdasan, dan berbagai pola perilaku lainnya (Zimbardo
2. Faktor lingkungan
a. Status sosial ekonomi dan pola asuh orang tua, meliputi tingkat
pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan penghasilan orang tua.
Selain itu pola asuh dalam keluarga juga merupaan salah satu faktor
yang berpola dapat dilihat dalam tiga wujud. Wujud pertama adalah
wujud ideal dari kebudayaan. Hal ini berupa ide-ide, gagasan, nilai-
8
budaya dari suatu aktifitas dan tindakan berpola dari manusia dan
orang lain. Alfred Alder mempunyai alasan bahwa anak yang lebih tua
pertama atau sulung cenderung lebih teliti, ambisius dan agresif jika
nak yang terlahir terakhir atau anak bungsu cenderung lebih kreatif
harapan yang tinggi dari orang tua mereka terhadap diri mereka
1. Inteligensi
itu hebat dalam hal rasa ingin tahu dan inteligensinya. Apa yang dimaksud Huxley
ketika ia menggunakan kata inteligensi? Inteligensi adalah salah satu milik kita
yang paling berharga, tetapi bahkan orang yang paling cerdas sekalipun tidak
definisi inteligensi yang cukup fair. Keahlian untuk memcahkan masalah dan
Martin, 2001)
matematika.
dan suara.
Gaya belajar dan gaya berpikir bukanlah kemampuan, tetapi cara yang
Schuyluts, 2001; Stenberg, 1997). Dua dikatomi gaya belajar dan beroikir yang
yang membantu mereka memahami arti dari bahan (gaya dalam) atau
yang mereka pelajari dan meberi makna apa yang mereka butuhkan
remaja cenderung lebih stabil seperti masa dewasa (Roberts, Kayu &
Istilah jenis kelamin dan gender sering diartikan sama. Jenis kelamin
gender termasuk dalam hal peran , tingkah laku, kecenderungan, sifat dan stribut
yang lain yang menjelaskan arti seorang laki-laki dan perempuan adalah cara
memperlakukan mereka.
13
5. Perbedaan kemampuan
masalah dengan waktu yang terbatas dengan meliputi prestasi individu dalam
6. Perbedaan kepribadian
berpikir dengan cara tertentu dalam berbagai situasi. Sebagai karakteristik yang
keterampilan baru.
secara tepat, sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekali manakala
1. Program percepatan
dan bakat istimewa yang dimili oleh siswa, dengan memberikan kesempatan
kepada mereka untuk menyelesaikan program reguler dalam angka waktu yang
2. Remedial
3. Program pengayaan
informasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
berbagai sudut pandang. Individu adalah kata benda dari individual yang berari
orang, perseorangan dan oknum. Perbedaan individual secara umum adalah hal-
dan bakat istimewa yang dimiliki oleh peserta didik. Menggunakan pendekatan
informasi.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan khalayak yang
mengharapkan saran dan kritik yang menbangun dari pembaca agar kedepannya
DAFTAR PUSTAKA