Disusun oleh:
1. GAGUK SAMUDRA
3. ANSORI
4. AGUS MARYONO
5. MUHAMMAD SYAHRUDDIN
Kelas 1A
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Telah kita ketahui bahwa setiap individu itu unik yaitu tidak ada dua individu
yang sama Persis baik dari sifat, karakter, maupun lainnya. Tiap masing- masing
individu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Begitu halnya siswa, antara
siswa satu dengan yang lain pasti berbeda. Perbedaan itu terdapat pada
karakteristik psikis kepribadian dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini terlihat
pada cara dan hasil belajar siswa itu sendiri.
Oleh karena itu sebagai seorang guru hendaknya mampu memahami karakteristik
maupun sifat-sifat dari masing-masing individu atau siswanya. Dengan cara maupun
metode yang telah didipelajari dalam perkuliaahan dan mengaplikasikannya
langsung dalam dunua pendidikan, sehingga mengetahui perbedaan peserta
didiknya dan bagaimana cara untuk mengatasinya dengan cara-cara yang mudah di
tangkap atau di pahami peserta didik. Melalui pembahasan ini di harapkan dapat
memberikan pengetahuan tentang perbedaan individu.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Individu
Manusia atau individu adalah Makhluk yang dapat di pandang dari berbagai
sudut pandang. Sejak ratusan tahun sebelum nabi Isa as, manusia telah menjadi
objek filsafat, baik objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun
obyek material yang memepersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia
dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai
makhluk yang berfikir atau homo sapiens, makhluk yang berbuat atau homo faber,
makhluk yang dapat dididik atau homo educandum dan seterusnya.
Dalam kamus Echols dan Shadaly (1975), Individu adalah kata benda dari
individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Bedasarkan pengertian di
atas dapat di bentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat yang dapat
merangsang perkembanganpotensi-potensi yang di milikinya dan akan membawa
perubahan-perubahan apa saja yang di inginkan dalam kebiasaan dan sikap-
sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia, manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan pada awal kehidupannya. Bagi seorang bayi mementingkan
kebutuhan jasmaninya, ia belum peduli dengan apa yang terjadi di luar dirinya
sendiri. Ia sudah senang jika kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam
perkembangan yang selanjutnya ia akan mulai mengenal lingkungannya,
memebutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman, keamanan dan
yang lainnya. Semakin besar anak tersebut maka akan semakin banyak kebutuhan
non fisiknya atau psikologis yang di butuhkan dirinya.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat kita peroleh bahwa perbedaan
individual adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang
menjelaskan perbedaan psikologis maupun fisik antara orang-orang serta berbagai
persamaannya.
C. SUMBER PERBEDAAN INDIVIDU
1. Faktor Bawaan
Meskipun rata-rata kita memiliki 50 persen gen yanbg sama dengan saudara kita,
kumpulan gen kita tetap khas kecuali kita adalah kembar identik. Perbedaan gen ini
merupakan satu alasab mengapa kita berbeda dengan orang lain, baik secara fisik,
psikologis, maupun perilaku, bahkan dengan saudara kita sendiri. Selebihnya adalah
dipengaruhi oleh lingkungan, karena kita pernah berada di lingkungan yang sama
persis. (Zimbardo & Gerig, 1999).
2. Faktor Lingkungan
Meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan penghasilan
orang tua. Tingkat orang tua berbeda satu dengan lainnya. Meskipun tidak mutlak
tingkat pendidikan ini dapat mempengaruhi sikap orang tua terhadap pendidikan
anak serta tingkat aspirasinya terhadap pendidikan anak. Demikian juga dengan
pekerjaan dan penghasilan orang tua yang berbeda-beda. Perbedaan ini akan
membawa implikasi pada berbedanya aspirasi orang tua terhadap pendidikan anak,
aspirasi anak terhadap pendidikannya, fasilitas yang diberikan pada anak dan
mungkin waktu disediakan untuk mendidik anak-anaknya. Demikian juga perbedaan
status ekonomi dapat membawa implikasi salah satunya pada perbedaan pola gizi
yang diterapkan dalam keluarga.
C. Budaya
Merupakan pikiran, akal budi, hasil karya manusia, atau dapat juga
didefinisikan sebagai adat istiadat. Adanya nilai-nilai dalam masyarkat memberitahu
pada anggotanya tentang apa yang baik dan atau penting dalam masyarakatnya.
Nilai-nilai tersebut terjabarkan dalam suatu norma-norma. Norma masing-masing
masyarakat berbeda, maka perilaku yang muncul dari anggota masing-masing
masyarakat berbeda satu dengan lainnya.
D. Etnis
Kelompok etnik, etnis atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang
anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya
berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku ditandai oleh
pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan
budaya, bahasa, agama, perilaku, dan ciri-ciri biologis.
D. BIDANG-BIDANG PERBEDAAN
1. Perbedaan Kognitif
5. Perbedaan Bakat
Istilah jenis kelamin dan gender sering dipertukarkan dan dianggap sama. Jenis
kelamin merujuk kepada perbedaan biologis dari laki-laki dan perempuan,
sementara gender merupakan aspek psikososial dari laki-laki dan perempuan
berupa perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dibangun secara sosial
budaya. Perbedaan gender termasuk dalam hal peran, tingkah laku, kecenderungan,
sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti menjadi seorang laki-laki atau
perempuan dalam kebudayaan yang ada.
8. Perbedaan Kepribadian
Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang menetukan
penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan (Atkinson, dkk, 1996). Kepribadian
sesesorang dapat kita tinjau melalui dua model yaitu model big five dan model brigg-
myers.
Merupakan model yang diajukan oleh Lewis Goldberg (1993). Yang terdiri dari
model kepribadian lima dimensi.
1. Extroversion
Orang tipe ini menikmati keberadaannya bersama orang lain, penuh energi,
serta mengalami emosi positiv.
2. Agreeableness
3. Conscientiousness
5. Opennes to experience
Individu ini cenderung terbuka secara intelektual selalu ingin tau, memiliki
apresiasi terhadap seni, serta sensitive terhadap kecantikan.
b. Model Brigg-Myers
Dikemukakan oleh Isabel Brigg Myers dan Katharine C. Model ini meliputi empat
dimensi yaitu:
Orang yang introvert menemukan tenaga didalam ide, konsep, dan abstraksi.
Mereka selalu ingin memahami dunia dan merupakan pemikir reflektif serta
konsentrator. Sementara orang yang extrovert, menemukan energy pada orang dan
benda benda. Mereka memilih berinteraksi dengan orang lain dan berorientasi pada
tindakan.
Orang orang judging cenderung tegas, penuh rencana, dan mengatur diri.
Mereka fokus untuk menyelesaikan tugas hanya ingin mengetahui esensi, dan
bertindak cepat. Orang orang perceptive selalu ingin tahu, dapat menyesuaikan diri,
dan spontan.
Gaya belajar adalah pola perilaku spesifik dalam menerima informasi baru dan
mengembangkan ketrampilan baru, serta proses menyimpan informasi atau
ketrampilan baru (Sarasin, 1999). Menurut Horne (2005) terdapat beberapa model
atau pendektan gaya belajar:
a. Modalitas belajar
c. Belajar sosial
d. Lingkungan belajar
e. Emosi belajar
h. Multiple intelligence
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia atau individu adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai
sudut pandang. Individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang,
perseorangan, dan oknum. Perbedaan individual secara umum adalah hal-hal yang
berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang menjelaskan perbedaan psikologis antara
orang-orang serta berbagai persamaannya. Sumber perbedaan individu disebabkan
faktor bawaan dan faktor lingkungan. Terdapat beberapa macam bidang perbedaan
individu yaitu perbedaan kognitif, perbedaan kecakapan berbahasa, perbedaan
kecakapan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan bakat, perbedaan
kesiapan belajar, perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan kepribadian, dan
perbedaan gaya belajar. Perbedaan individu dapat diaplikasikan dalam beberapa
cara yaitu menggunakan pendekatan pembelajaran fleksibel, memahami pilihan
gaya belajar siswa, memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang
menggabungkan pilihan cara belajar siswa, gunakan kombinasi cooperative
learning, berikan waktu yang cukup untuk memproses dan memahami informasi,
dan gunakan alat-alat multi sensory untuk memproses, mempraktekkan dan
memperoleh informasi.
DAFTAR PUSTAKA