Anda di halaman 1dari 16

Plagiarism Checker X Originality

Report
Similarity Found: 47%

Date: Friday, September 23, 2022


Statistics: 1329 words Plagiarized / 2850 Total words
Remarks: High Plagiarism Detected - Your Document needs Critical Improvement.
------------------------------------------------------------------------------------------
-

Perbedaan individu yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pengajaran


dikelas adalah factor-faktor yang menyangkut kesiapan anak untuk menerima
pengajaran karena perbedaan tersebut akan menentukan system pendidikan
secara keseluruhan. Perbedaan-perbedaan tersebut dengan pendekatan individu
lainnya juga, tetapi tetap disadari bahwa pendidikan tidak semata-mata bertujuan
untuk mengembangkan individu sebagai individu, tetapi juga dalam kaitannya
dengan pola kehidupan masyarakat yang bervarisasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu adalah: self concept


(konsep diri), locus of control, kecemasan yang dialami anak didik, motivasi hasil
belajar.
PEMBAHASAN Pengertian Individu “Individu berasal dari kata “yunani” yaitu
“ individu’’ yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu,
menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang
peranan dalam pergaulan hidup manusia.

Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan


bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu
adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.
Dan terdapat tiga aspek dalam individuyaitu aspek organik, jasmaniah, aspek
psikis rohaniah, dan aspek sosial.” Ahmadi,A dan Supriyono,W.

Psikologi belajar, “Individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang,
perseorangan, dan oknum. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia
(KBBI) online, individu berarti orang seorang: pribadi orang (terpisah dari yang
lain). Bisa juga disebut individual yang berarti mengenai atau berhubungan
dengan manusia secara pribadi, bersifat perseorangan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas individu yang berbeda membutuhkan


tempat yang tepat untuk mengembangkan setiap potensi yang berbeda pada
dirinya untuk berkembang menjadi lebih baik. Pembelajaran yang tepat akan
sangat dibutuhkan, sehingga pendidik harus memahami setiap potensi dan
kebutuhan potensi para anak didiknya.” Deswita, psikologi perkembangan peserta
didik perbedaan individu berkaitan dengan kajian psikologi pribadi yang
membahas tenrang perbedaan-perbedaan dan persamaan secara psikologis antar
individu dalam lingkungan sosialnya.Kajian perbedaan individu dalam pendidikan
menjelaskan perbedaan-perbedaan yang berkaitan dengan perbedaan berfikir,
berperasaan dan bertindak diantara siswa dalam satu kelas.

Hal ini sangat penting dikaji dan dipahami oleh mahasiswa calon tenaga
pendidikan dan tenaga pendidikan, dikarenakan salah satu karakteristik
pembelajaran yang efaktif adalah proses pembelajaran yang memerhatikan dan
merespon kebutuhan khusus jiwa. Perbedaan Individu Menurut Para Ahli
Perbedaan individu berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang menjelaskan
perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai persamaannya. Psikologi
perbadaan individu menguji dan menjelaskan bagaimana setiap orang berbeda
dalam berfikir, berperasaan, dan bertindak.

Perbedaan secara umum disebabkan oleh dua factor, yakni factor bawaan dan
factor lingkungan. Factor bawaan merupakan factor biologis yang diturunkan
melalui pewaris genetic oleh orang tua (Dalila Turhusna & Saomi Solatun, 2020).
Menurut Lindgren makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menyangkut
tentang variasi yang terjadi, baik variasi dari segi visik dan psikologis.

Perbedaan individu menurut Chaplin adalah sifat atau perbedaan kuantitatif


dalam suatu sifat, yang bisa membedakan satu individu dengan individu lainnya.
Menurut (Webster’s : 743) Individu merupakan sesuatu yang tidak dapat dibagi
{undivided}, tidak dapat dipisahkan, keberadaanya sebagai makhluk yang pilah,
tunggal dan khas. Seseorang berbeda dengan orang lain karena cirri-cirinya yang
khusus itu.

Individu disini, mempunyai pengertian yaitu suatu kesatuan yang masing-masing


memiliki ciri khasnya, dan karena itu tidak ada dua individu sama, satu dengan
yang lainnya berbeda (Hamalik, 2004:180) Dalam kamus Echols & Shadaly {1975},
individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan
oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk
anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya
dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam
kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya,
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan.

Pada awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan jasmaninya, ia belum


peduli dengan apa saja yang terjadi diluar dirinya. Ia sudah senang bila kebutuhan
fisiknya sudah terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai
mengenal lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi {bahasa}, membutuhkan
teman, keamanan dan seterusnya.

Semakin besar anak tersebut semakin banyak kebutuhan non fisik atau psikologis
yang dibutuhkannya. Dari bahasa bermacam-macam aspek perkembangan
individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu; semua manusia mempunyai
unsur-unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya. Di dalam pola yang
bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan
sosial, tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda menurut Gerry
perbedaan individual seperti berikut 1) Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan,
jenis kelamin, pendengaran, pengelihatan, dan kemampuan bertindak.

2) perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan


suku. 3) Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap. 4)
Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar (skema) 5) Perbedaan kecakapan
atau kepandaian disekolah dalam mencapai pengetahuan baru. Menurut Alfred
Adler berpendapat bahwa manusia adalah mahkluk sosial yang bertanggung
jawab.

Ia percaya manusia sejak lahir dikarunia dengan kesadaran bersosial dan hanya
keterpaksaan (kompensansi) yang membuatnya bertanggung jawab kepada
manusia lain untuk dapat mencapai sebuah kesejahteraan yang baik bagi dirinya
dan orang lain. Pada akhirnya Adler meyakini bahwa manusia adalah makhluk
yang menyimpan interest sosial yang sangat dalam.

Teori psikologi individual Adler ini, memang lebih banyak berupaya menyadarkan
manusia, bahwa ia merupakan makhluk yang berdaya dan memiliki rasa sosial
yang dalam, sehingga itu pulalah ia dapat “ survei” dalam menjalani hidup. Teori
ini pula, memiliki kekuatan dalam hal memprediksi perilaku manusia melalui
tujuan semu atau akhir dari perilaku yang diperbuatnya, sebagai tujuan akhir yang
merupakan gambaran dari diri manusia tersebut.

Hal ini sangat menarik karena merupakan pandangan yang kami kira sangat
positif dan futureristik, dan hal ini mempunyai tentunya dapat membangkitkan
semangat dan gaya hidup manusia dalam melakukan aktivitas. Upaya Menyikapi
Perbedaan Individu dalam Proses Pembelajaran “Setiap yang telah dijelaskan
sebelumnya, didalam sebuah proses pembelajaran terdapat siswa dengan
berbagai perbedaan individual. Perbedaan itu sangatlah lumrah dan tidak dapat
dihindari.

Sebagai seorang pengajar yang baik, guru tidak dapat meniadakan


perbedaan-perbedaan tersebut dengan menganggap semua siswa sama. Oleh
karena itu dibutuhkan upanya dalam menyikapi perbedaan-perbedaan setiap
siswa. Upaya tersebut dapat berupa cara mengajar yang bervariatif . untuk
menyikapi perbedaan gender antara siswa laki-laki dan perempuan di kelas
hendaknya guru membeikan pengertian bahwa pembelajaran khususnya
matematika tidak hanya diperuntukkan untuk laki-laki saja.

Guru memberikan kesempatan pada siswa perempuan untuk dapat lebih aktif
dalam pembelajaran selain itu membantu siswa yang kurang memahami pelajaran
baik itu siswa laki-laki maupun siswa perempuan.” Jamaris Martini, Orientasi baru
dalam psikologi pendidikan, menyikapi perbedaan kemampuan siswa di dalam
kelas dapat dengan cara variasi dalam pnyampaian materi.

Siswa dengan kecerdasan tinggi dapat menerima materi yang diajarkan dengan
cepat. Namun siswa yang mempunyai kecerdasan rata-rata kebawa mungkin akan
membutuhkan sekali dua kali pengulangan lagi. Siswa gifted membutuhkan
perhatian khusus agar tidak terjadi ketimpangan dengan siswa lainnya.

Guru menjelaskan materi secara umum untuk seluruh siswa, kemudian guru
memberikan soal-soal latihan bagi siswa-siswa yang dirasa telah jelas materi yang
disampaikan. Setelah itu guru menanyakan lagi kepada siswa lainnya jika ada
materi yang perlu dijelaskan kembali. Menyikapi siswa yang kritis diperlukan
metode pembelajaran yang terbuka.

Memberi kesempatan siswa untuk membuktikan jawaban yang benar atau salah,
dan guru harus memberi jalan untuk siswa yang mengeksplorasi materi yang
diajarkan. Tetapi siswa perlu diperhatikan agar tidak memaksakan kehendak
kepada siswa-siswa lainnya, karena akan menjadi beban mereka. Selain itu guru
diharapkan dapat memberi motivasi secara terus-menerus kepada siswa untuk
dapat berprestasi.

Dari hasil-hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa perbedaan individual


merupakan hal yang pasti dijumpai dalam kondisi pembelajaran dimana pun.
Yang terpenting dari semua itu adalah apa yang dapat dilakukan guru
menghadapi perbedaan tersebut. Dalam menghadapi perbedaan individual siswa,
guru harus bersikap bijaksana.

Artinya, guru harus bersikap sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa
memberikan perhatian yang cukup pada siswa yang bermasalah. Selain itu, guru
perlu menyesuaikan pembelajaran yang diberikan dengan perbedaan individual di
antara siswa. Salah satu cara yang bisa ditempuh guru dalam hal ini adalah
dengan penerapan mastery learning, yaitu suatu kualitas pembelajaran di mana
guru dan siswa memutuskan secara bersama tentang waktu yang dibutuhkan dan
apa yang perlu dikuasai oleh siswa, biasanya sekitar 90 persen.

Yang penting di sini adalah kemampuan siswa berinteraksi dengan kualitas


pembelajaran dan bahanpelajaran, sehingga tidak semua siswa harus memiliki
penguasaan yang sama terhadap pelajaran. Dalam mempelajari tentang pola
interaksi siswa, guru perlu berinteraksi dengan siswa baik melalui aktivitas
ekstrakurikuler, berbicara dengan siswa di luar kelas, ataupun makan siang
bersama secara periodik.

Dalam merencanakan keterlibatan dan keberhasilan siswa, guru dapat


menggunakan dua cara, yaitu: dengan menggunakan isi pelajaran yang
berkualitas tinggi sebagai point utama diskusi, dan menggunakan pertanyaan
terbuka guna mengundang keterlibatan siswa Karakteristik Individu Setiap
individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang memperoleh dari pengaruh lingkungan.

Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir


baik yang menyangkut faktor biologis sebagaimana unsur bawaan dan pengaruh
lingkungan. Natur Nature merupakan istilah yang biasa digunakan untuk
menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan
emosional. pada setiap tingkat perkembangan.

Contohnya Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga,
yaitu garis keturunan ayah dan garis keturunan ibu. Sejak terjadi pembuahan atau
konsepsi kehidupan yang baru, maka secara berkesimanbungan dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang, Karakteristik adalah
perpaduan antara apa yang ada diantara faktor-faktor biologis yang diturunkan
(bawaan) dan pengaruh lingkungan, yang kemudian di realisasikan oleh
masing-masing individu untuk di pikirkan, dikerjakan, dan dirasakan.Karakteristik
yang berkaitan dengan faktor perkembangan secara biologis akan lebih
cenderung tetap dibandingkan dengan faktor perkembangan oleh pengaruh
lingkungan.

Sebab faktor biologis merupakan karakteristik yang diturunkan oleh orang tua
terhadap anaknya dengan faktor genetiknya dan kebiasaan orang tuanya,
sedangkan faktor perkembangan oleh pengaruh lingkungan ini tidak konstan,
sebab hubungan ini akan sangat berpengaruh pada kegiatan seperti sosial dan
psikis (rohani) yang secara pengaruhnya dapat mewujudkan seseorang mengikuti
kebiasaan lingkungannya.

Baik kebiasaan yang bersifat positif dan negatif, tergantung kegiatan dan
kebiasaan lingkungan tiap-tiap individu. Individu dan karakteristik merupakan dua
hal yang berkaitan yaitu mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola
perkembangannya dari suatu hal yang membentuk warisan manusia secara
biologis dan sosial, dan tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan yang
berbeda-beda.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Individu Faktor-faktor yang penting


dari kepribadian dan motivasi yang mempengaruhi tingkah laku anak di kelas dan
yang mempengaruhi keberhasilan dalam situasi belajar adalah sebagai berikut:
Self Concept (Konsep Diri) Pikiran atau persepsi seseorang tentang dirinya sendiri,
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkah laku. Ciri-ciri
self concept yaitu: 1) Terorganisasi.

Seorang individu mengumpulkan banyak informasi yang dipakai untuk


membentuk persepsi tentang dirinya sendiri. Untuk sampai pada gambaran
umum tentang dirinya ia menginformasikan itu ke dalam kategori-kategori yang
lebih luas dan banyak. 2) Multifaset. Individu mengkatagorikan persepsi diri itu
dalam beberapa wilayah (area) misalnya: social aceptence, physical attractive-ness,
athletic ability and academic ability.

3) Stabil. General self concept itu stabil. Perlu dicatat bahwa area self concept bisa
berubah. 4) Tersusun secara hierarkis, yaitu: general s.c; scholastic s.c; english
ability s.c; social studies s.c; math ability s.c; social s.c; friendship s.c’ dating s.c;
physical s.c; atletic s.c; physical apperarance s.c. 5) Berkembang (developmental).
Self concept brkembang sesuai dengan umur dan pengaruh lingkungannya. 6)
Evaluative.

Individu tidak hanya membentuk diskripsi dirinya pada situasi yang istimewa,
tetapi juga mengadakan penilaian terhadap dirinya sendiri. Beberapa murid
percaya bahwa mereka adalah murid yang sukses, sementara murid yang lain
merasa tidak layak dan merasa rendah, jika dibandingkan dengan teman-teman
satu kelas. Coopersmith menggolongkan menjadi dua yaitu self esteem yang
positif dan yang negatif. Disamping itu ada pula yang menambahkan dengan
golongan yang moderat.

Ada hubungan antara positof self concept dengan prestasi (Soemanto, 2006,
184-185). Ada tiga faktor yang membentuk pengembangan self concept yakni:
scool experiences, child rearing practices, and physical growth and development.
Kualitas hubungan orang tua dan anak dapat menghancur atau menumbuhkan
self concept.

Coopersmith (1967) menyebutkan tiga kondisi hubungan antara child rearing


dengan self esteem yaitu: Parental Acceptance of Children Ada dua, yakni: 1)
Parental enforcement of cearly defined behavioral limits and reles, 2) Parental
respect for the freedom og their children’s actions within in the established limits.
Self concept mengurangi atau menumbuhkan respons terhadap reaksi-reaksi dari
orang lain yang berhubungan dengan keadaan fisik dan ukuran badan, dan juga
aktivitas-aktivitas yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh ukuran badan dan
atau keterampilan fisik.
Locus of Control Locus of control ialah bagaimana individu merasa/melihat garis
atau hubungan antara tingkah lakunya dan akibatnya, apakah ia dapat menerima
tanggung jawab atau tidak atas tindakannya. Menurut Rotter, locus and control
mempunyai dua fungsi, yaitu dimensi eksternal dan internal. Dimensi eksternal
akan menganggap bahwa tanggung jawab segala perbuatan itu berada di luardiri
pelaku.

Sedangkan dimensi internal melihat bahwa tanggung jawab segala perbuatan itu
pada diri pelaku. Parenthal behavior mengatakan berhubungan dengan
perkembangan control anak. Orang tua yang sangat mendorong, membantu,
mengharap anak segera berdiri sendiri pada usia yang masih muda, maka
anaknya akan mempunyai locus of control dengan dimensi internal. Sebaliknya
orang tua yang dominan, selalu melarang, mengecam, mengakibatkan anaknya
mempunyai locus of control dengan dimensi eksternal.

Anak yang mempunyai locus of control yang eksternal mendapat skor tinggi
untuk kegelisahan, kecurigaan, dan rasa permusuhan. Sedangkan anak-anak yang
internal suka bekerja sendiri dan efektif. Kecemasan yang Dialami Anak Didik
Kecemasan menggambarkan keadaan emosional yang dikaitkan dengan
ketakutan.

Jenis dan derajat kegelisahan berbeda-beda yaitu takut akan situasi sekolah
secara menyeluruh., takut aspek khususu lingkungan sekolah guru, teman, mata
pelajaran atau ulangan, school phobia menyebabkan anak menolak untuk pergi
ke sekolah. Kegelisahan terhadap ulangan harus mendapat perhatian secara
khusus oleh pendidik. Pengaruhnya sangat buruk terhadap performasi siswa.

Sarason meneliti direct and indirect antecedent of anxiety yaitu anak pandai, juga
gelisah apabila akan menempuh test, seperti anak yang berfikir sedang atau anak
yang bodoh., kecemasan sangat dipengaruhi oleh sikap orang tua terhadap
anaknya., wanita lebih cemas daripada laki-laki. Ada indikator fisik kegelisahan
yakni sakit kepala, sakit perut, tanpa ada sebab fisik, menggigit kuku, keringat,
berbicara tersendat-sendat, kikuk, tak bisa diam, bingung. Tes dapat dipakai untuk
mengenali kecemasan. Biasanya digunakan test anxiety scale for children (TASC).

Anak-anak yang kegelisahan tinggi, sel konsepnya rendah. Kecemasan juga dapat
menyebabkan masalah sosial akademik. Ada hubungan negatif antara kecemasan
dengan tes intelegensi. Kecemasan tinggi, IQ rendah. Motivasi Hasil Belajar
Atkinson dan Feather mengembangkan modal yang sangat berguna untuk
menjelaskan disintegrasi motivasi siswa untuk hasil belajar ketika peng-alaman
belajar masa lampau menyebabkan ia merasa tidak senang dan takut akan gagal.
Siswa selalu menghindari tugas-tugas yang dirasakannya akan menyebabkan
kegagalan.

Holt (1964) memberikan analisis yang bagus tentang usaha-usaha anak untuk
melindungi dirinya di kelas. Contoh tingkah laku anak di sekolah yang dilakukan
oleh anak-anak yang gelisah yaitu self centered, self protective, menjauhi
pertengkara, kebingungan, hukuman, penolakan, atau kehilangan status. Self
liminiting, self defeating ini disebabkan oleh rasa takut. Mengapa anak pandai
berlaku bodoh? Karena merasa takut.

Kebanyakan anak takut di sekolah. Seperti tentara, mereka berusaha mengatasi


rasa takut, tetapi selalu gagal, merusak intelegensi dan kapasitas mereka. Atkinson
dan Feather (1966) menyatakan bahwa situasi kompetitif timbul karena: 1)
Keinginan untuk berhasil (the need to achieve success). 2) Keinginan untuk tidak
gagal (the need to avoid failure).

Jika motivasi seseorang untuk berhasil lebih kuat daripada motivasi untuk yidak
gagal, maka ia akan segera merinci kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
Sebaliknya, ialah ia akan mencari soal yang lebih mudah atau bahkan yang lebih
sukar (Soemanto, 2006, 187-189).
TANGGAPAN Individu merupakan seseorang yang memiliki fisik secara utuh tetapi
memiliki perbedaan kepribadian secara spesifik.

Berbicara mengenai individu dalam pembelajaran, berarti berbicara mengenai


seluruh apa yang ada di dalam diri seseorang maupun dalam bentuk kelompok
anak. Individu merupakan suatu kesatuan yang sangat utuh yang dimiliki oleh
makhluk hidup yang bernama manusia yang bisa dilihat dari berbagai aspek, baik
dari aspek psikologis, aspek sosial, aspek emosional dan sebagainya. Selain itu
faktor yang menimbulkan adanya perbedaan individual meliputi faktor bawaan
dan faktor lingkungan.

Faktor lingkungan tersebut antara lain status sosial ekonomi orang tua, pola asuh
orangtua, budaya, dan urutan kelahiran. Setiap individu memiliki perbedaan
dibandingkan dengan individu lainnya. Oleh sebab itu sebagai seorang pendidik
harus mengetahui karakteristik dari setiap anak dalam melakukan proses belajar
dan pembelajaran.

Bagaimana cara menyikapi, memperlakukan setiap siswa, seorang guru harus


memahami nya dengan baik, supaya proses belajar dan pembelajaran berjalan
dengan baik dan hasil belajar yang diharapkan akan tercapai. Diantara upaya guru
dalam menyikapi perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu dengan
memberikan pendekatan kepada siswa tanpa mengurangi rasa cemburu dari
peserta didik lain. Ada upaya-upaya tertentu yang harus dimiliki oleh seorang
guru supaya tidak ada kecemburuan.

Pelaksanaan dalam proses pembelajaran, guru tidak cukup hanya dengan


menyampaikan materi pelajaran saja atau yang biasa disebut dengan transfer ilmu.
Karena di dalam pembelajaran terdapat beberapa aspek penilaian yang harus
dilakukan guru terhadap siswanya yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotor. Oleh karena itu, demi terwujudnya tujuan belajar dengan hasil yang
optimal, maka guru perlu mengenal karakteristik masing-masing siswa.

Kita akan menjumpai bahwa variasi individual biasanya merupakan hasil interaksi
antara pengaruh keturunan dan pengaruh lingkungan secara bersamaan, yang
akhirnya menghasilkan manusia yang unik. Oleh karena itu sebagai seorang guru
hendaknya mampu memahami karakteristik maupun sifat-sifat dari
masing-masing individu atau siswanya. Dengan cara maupun metode yang
khusus dan mengaplikasikannya langsung dalam pembelajaran sehingga
mengetahui perbedaan peserta didiknya dan bagaimana cara untuk
mengatasinya dengan cara-cara yang mudah di tangkap atau di pahami siswa.
SIMPULAN Manusia atau individu adalah makhluk yang dapat dipandang dari
berbagai sudut pandang. Individu adalah kata benda dari individual yang berarti
orang, perseorangan, dan oknum. Perbedaan individual secara umum adalah
hal-hal yang berkaitan dengan psikologis pribadi yang menjelaskan perbedaan
psikologis antara orang-orang serta berbagai persamaannya.

Perbedaan individu dapat diaplikasikan dalam beberapa cara yaitu menggunakan


pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasaan dan bakat istimewah
yang dimiliki oleh siswa. Perbedaan-perbedaan tersebut harus diselesaikan
dengan pendekatan individualnya juga, tetapi tetap disadari bahwa pendidikan
tidak semata-mata bertujuan untuk mengembangkan individu sebagai individu,
tetapi juga dalam kaitannya dengan pola kehidupan masyarakat yang bervariasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu adalah: self con-cept


(konsep diri), locus of control, kecemasan yang dialami anak didik, motivasi hasil
belajar.

INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------
-
15% - https://core.ac.uk/download/pdf/287210826.pdf
1% - http://digilib.uinsby.ac.id/411/5/Bab%202.pdf
<1% - https://lukmannulhakimm.blogspot.com/2012/12/pengertian-individu.html
<1% -
https://apadimaksud.com/yang-bukan-konsep-konsep-dasar-sosiologi-yang-di-
masyarakat
<1% -
https://www.coursehero.com/file/p3037o06/Maka-dapat-disimpulkan-bahwa-indi
vidu-merupakan-manusia-yang-memiliki-peranan/
2% -
https://www.kompasiana.com/amir/55001e34a333115b7450f9c6/karakteristik-da
n-perbedaan-individu
<1% - https://kbbi.lektur.id/individu
1% -
https://www.biasadisebut.za.com/update/3667/apa-yang-dimaksud-dengan-indiv
idual-difference/
<1% -
https://www.academia.edu/24115180/makalah_psikologi_pendidikan_perbedaan_
individu
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/10014/4/Bab%202.pdf
<1% -
https://www.kompasiana.com/estisnraa/5daebe4b0d823050df3d6112/variasi-per
bedaan-individual
3% -
https://deskanataliaa.blogspot.com/2017/12/makalah-karakteristik-dan-perbedaa
n.html
1% -
https://febriandiniraharja.blogspot.com/2011/04/individual-differences-perbedaa
n.html
1% - https://core.ac.uk/download/pdf/285985582.pdf
1% -
https://ratnanim856691359.blogspot.com/2019/10/tugas-mandiri-perkembangan
-peserta.html
<1% -
https://www.kompasiana.com/yohanneslaurentiusr7525/6146d39701019016811a
6ea2/pencarian-jati-diri-perasaan-inferior-kompleks-inferioritas-kompleks-superi
oritas-dalam-buku-berani-tidak-disukai-oleh-ichiro-kishimi-dan-fumitake-koga
<1% -
https://almadisuks.blogspot.com/2014/12/makalah-psikologi-kepribadian-alfred.
html
1% -
https://idoc.pub/documents/psikologi-kepribadian-alfred-adler-ylyx86j2y3nm
2% -
https://mathenme.blogspot.com/2014/11/makalah-psikologi-pendidikan-perbed
aan.html
1% -
https://rumussoalku.blogspot.com/2020/12/cara-merespon-perbedaan-pada-sis
wa.html
1% -
https://www.msn.com/id-id/berita/other/ioi-2022-kemendikbudristek-dorong-pe
rempuan-geluti-informatika/ar-AA10vdF1
<1% -
https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/n-guru-harus-tah
u-berikut-10-strategi-membangun-komunikasi-efektif-pada-siswa/
<1% -
https://educhannel.id/blog/artikel/keterampilan-dasar-mengajar-membuka-dan-
menutup-pelajaran.html
1% -
https://www.guruedukasi.com/2022/02/cara-guru-menyikapi-perbedaan-di-kelas.
html
<1% -
https://perbedaanantara.com/mengapa-guru-perlu-mempertimbangkan-perbed
aan-individual-di-antara-siswa/
<1% -
https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/waktu-yang-dibutuhkan-
untuk-sembuh-dari-depresi
<1% -
http://www.teoriuntukguru.com/2016/09/interaksi-sosial-yang-positif-antara.html
<1% -
https://lpm.uma.ac.id/keterlibatan-mahasiswa-yang-tinggi-sebagai-indikator-yan
g-baik-untuk-keberhasilan-akademis/
1% -
https://macam-macammetodepembelajaran.blogspot.com/2013/04/pengertian-i
ndividu-dan-karakteristiknya.html
<1% - https://nesia.ir/post/seorang-bayi-yang-baru-lahir.p24268
1% -
https://www.researchgate.net/publication/329987878_Karakteristik_dan_Perbedaa
n_Individual_dalam_Pembelajaran_PAI
<1% -
https://vivienanjadi.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo_3670.html
<1% -
https://123dok.com/article/pengaruh-pemberian-pelatihan-asertivitas-terhadap.z
3d55xr9
<1% - https://www.educhannel.id/blog/artikel/pendidikan-karakter.html
2% - http://repository.uinbanten.ac.id/2028/3/BAB%20II%20TAMBAHAN.pdf
1% - https://suhiellambhuk.blogspot.com/
<1% -
https://www.kompasiana.com/laililutfi/561f0eaf5993736b048b4568/faktorfaktor-y
ang-mempengaruhi-perkembangan-sosial-dan-emosional-anak-usia-dini?page=
all
<1% - https://www.farmaku.com/artikel/hubungan-orang-tua-dan-anak/
<1% -
https://administrasistisip.ejournal.web.id/index.php/administrasistisip/article/view
/103/78
<1% - http://eprints.stainkudus.ac.id/837/6/6.%20BAB%20II.pdf
<1% -
http://repo.iain-padangsidimpuan.ac.id/271/1/Muhammad%20Syukri%20Pulunga
n.pdf
<1% -
https://hitamandbiru.blogspot.com/2012/06/konsep-prestasi-akademik.html
<1% -
https://www.temukanpengertian.com/2013/07/pengertian-locus-of-control.html
1% -
https://text-id.123dok.com/document/rz3g7j3ey-pengertian-kecemasan-kecema
san-belajar.html
<1% -
https://pijarpsikologi.org/blog/memahami-dampak-kekerasan-dalam-pola-asuh-
orang-tua-terhadap-anak
<1% -
http://www.abdan-syakuro.com/2014/12/contoh-laporan-observasi-penyimpang
an.html?m=0
<1% -
https://ramadanifernandez.blogspot.com/2014/08/pengaruh-prinsip-prinsip-fakt
or_5.html
<1% - https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-individu.html
<1% - https://repository.usd.ac.id/7723/2/011334088_Full.pdf
<1% -
https://roboguru.ruangguru.com/question/setiap-individu-memiliki-perbedaan-d
engan-individu-lainnya-meski-berasal-dari-spesies-yang_QU-P0RORSSF
<1% -
https://www.kompasiana.com/fatimah14160003/56c28ff25eafbd0b0532a993/cara
-seorang-pendidik-mengembangkan-kreativitas-anak
<1% -
https://www.kompasiana.com/jannah_92/55005eb5a333115373510adf/pentingny
a-guru-memahami-perkembangan-dan-cara-belajar-anak
<1% -
https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/widyawacana/article/download/3133/2782
<1% - https://wartaguru.id/empat-kompetensi-yang-wajib-dimiliki-oleh-guru/
1% -
https://www.kompasiana.com/umminirmala/5e83c1d2097f366851246a02/pengar
uh-perbedaan-individu-anak-terhadap-hasil-belajar
1% - https://onesearch.id/Record/IOS7825.article-3327/TOC
<1% -
https://yuniproject.blogspot.com/2015/01/memahami-realitas-perbedaan-individ
u.html
<1% -
https://www.ridlwan.com/2017/07/makalah-perbedaan-individu-dalam-aspek.ht
ml
<1% - https://cerdas.bunghatta.ac.id/index.php/jcp/article/download/59/26
1% -
https://fahrud-hafryza.blogspot.com/2014/09/perkembangan-peserta-didik.html
<1% -
https://id.123dok.com/article/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pembentukkan-
konsep-diri.y6pm6rnq

Anda mungkin juga menyukai