Anda di halaman 1dari 16

Plagiarism Checker X Originality

Report
Similarity Found: 14%

Date: Monday, December 05, 2022


Statistics: 501 words Plagiarized / 3643 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.
------------------------------------------------------------------------------------------
-

PENDIDIKAN DALAM ERA DIGITAL Ringkasan Perubahan paradigma dari


paradigma teacher-centered, result-centered atau product-centered ke
paradigma baru student-centered, networking-era telah memberikan dampak
yang signifikan. Pergeseran paradigma dalam pendidikan telah melahirkan cara
pandang, cara berpikir, gaya berbicara, dan cara berperilaku yang baru.

Perspektif tentang pembelajaran, khususnya pembelajaran sepanjang hayat, juga


telah berkembang sebagai hasil dari pendekatan ini. Begitu juga dengan teknologi
yang digunakan dalam proses pembelajaran juga selalu mengalami
perkembangan seperti pada saat sekarang ini. Perubahan yang sangat cepat ini
dimungkinkan oleh transisi dari teknologi analog ke digital. Kita harus terampil
dengan informasi jika ingin memasuki era digital.

Menurut Spires & Bartlet (2012), yang berbagi sudut pandang ini, anak-anak perlu
diberikan kemampuan dan teknik baru yang terkait dengan berbagai jenis
keterampilan literasi untuk melakukan pencarian informasi. Kemampuan
menggunakan teknologi untuk menemukan informasi mungkin ada pada seorang
pembelajar, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk memilih informasi
yang tepat dari sekian banyak sumber daya jaringan yang tersedia.

Pada Era teknologi digital saat ini memungkinkan komunikasi manusia melalui
jarak jauh, bahkan ketika orang terlibat dalam konflik. Dapat dengan cepat
memahami informasi saat ini, mungkin secara real time. Era digital juga dapat
dikaitkan dengan globalisasi. Globalisasi adalah proses integrasi internasional
yang terjadi akibat perdagangan barang, jasa, tenaga kerja, dan jenis tenaga kerja
lainnya yang seringkali disebabkan oleh lemahnya infrastruktur telekomunikasi,
transportasi, dan internet. Ada pun teknologi yang membentuk era digital adalah
komputer, komunikasi, dan multimedia.

Ini berbicara banyak tentang perubahan signifikan yang sering memberi kita
harapan. Pertumbuhan global teknik teknologi informasi telah disertai dengan
perkembangan yang signifikan dalam aplikasi pendidikan (Seels & Richey, 1994).
Ketika anak-anak dapat menggunakan teknologi baru, belajar di era digital
menjadi peluang atau peluang bagi mereka.

Bagi siswa, mampu mengadopsi teknologi baru sangat penting. Karena itu,
menggunakan teknologi digital untuk menemukan pengetahuan baru
membutuhkan imajinasi. Siswa yang unggul di bidang teknologi baru, atau
kadang disebut teknologi digital, sangat suka menggunakan teknologi ini untuk
menemukan dan melacak semua informasi yang diperlukan untuk tujuan
pendidikan.

Dengan demikian pembelajar akan dapat memenuhi kebutuhan belajarnya dan


akan terus mencari dan menemukan pengetahuan yang dibutuhkan. Selain itu,
aspek praktik teknologi informasi ini memiliki kecenderungan untuk
meningkatkan kinerja siswa. Melalui penggunaan teknologi pembelajaran, siswa
diantisipasi untuk memperoleh kinerja atau hasil belajar yang lebih baik.

Selain itu, menurut studi, teknologi (teknologi informasi) telah memiliki dampak
atau konsekuensi yang sangat menguntungkan. Strategi pembelajaran yang
inovatif sering menghasilkan peningkatan rata-rata satu poin dalam hasil belajar
siswa (misalnya, strategi pertanyaan yang menyertakan teks, pengatur tingkat
lanjut, dan media).

Temuan penelitian tersebut di atas menunjukkan bagaimana inovasi teknologi


dapat meningkatkan kinerja siswa, dalam hal ini pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Pembahasan Era Digital Di Inggris, Revolusi Industri membantu mengubah
masyarakat dari tenaga kerja manual ke penggunaan teknologi digital. Teknologi
digital digunakan di era ini sebagai alat bantu karena sejalan dengan pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Setiap orang memiliki akses jaringan ke berbagai informasi di era digital (online).
Saat ini berbagai macam informasi dapat diakses secara bebas di dunia maya,
sehingga memudahkan siapa saja untuk mengaksesnya tanpa batasan ruang dan
waktu. Sejak perkembangan sistem digital, tidak ada lagi batas fisik di dunia.

Setiap orang memiliki kecenderungan untuk mencari informasi secara online,


terutama mereka yang lahir di era digital. Dampak positif dan buruk dari
perkembangan teknologi digital tidak diragukan lagi sangat terasa di era digital
ini. Manfaat era digital adalah informasi dapat diperoleh dengan lebih cepat dan
mudah, dan perluasan inovasi di banyak industri yang berfokus pada teknologi
digital memudahkan kita menyelesaikan tugas di tempat kerja.

Dampak negatif era digital yang harus diantisipasi antara lain ancaman
pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena kemudahan akses data dan
penipuan yang dapat dilakukan melalui plagiarisme serta ancaman pemikiran
picik karena anak-anak diajarkan untuk berpikir cepat dan kurang fokus. Dampak
positif dan negatif dari perkembangan teknologi digital tidak diragukan lagi
sangat terasa di era digital ini.

Dampak positif era digital antara lain: Akses informasi yang diperlukan lebih cepat
dan mudah. Perluasan inovasi di berbagai industri yang berfokus pada teknologi
digital, yang memudahkan kita melakukan pekerjaan. Berkembangnya media
massa dengan landasan digital, khususnya media elektronik, sebagai sumber
pengetahuan dan informasi bagi masyarakat.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menciptakan dan


mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi. Munculnya berbagai
sarana pendidikan seperti media pembelajaran online, perpustakaan, dan diskusi
yang dapat meningkatkan standar pendidikan. Dampak negative antara lain
Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena kemudahan akses
data dan kemampuan melakukan kecurangan.

Bahaya cara berpikir picik, bila anak terlihat diajar berpikir cepat dan kurang fokus.
Ancaman untuk menggunakan pengetahuan secara tidak benar untuk melakukan
kejahatan seperti hacking sistem perbankan, dll (penurunan moralitas). Tidak
mengefektifkan teknologi informasi sebagai media atau instrumen pembelajaran,
misalnya dengan mewajibkan pengguna untuk mencetak e-book selain
mendownloadnya, mengunjungi perpustakaan fisik selain online, dan lain
sebagainya.
Teori Pendidikan Era Digital Secara harfiah, kata "teknologi" berasal dari frase
Perancis "La Teknique", yang mengacu pada ide yang dikembangkan dalam upaya
memproses realisasi rasional. Di sini, pemahaman rasional adalah prosedur yang
dapat diterapkan berulang kali atau sering. Teknologi merupakan adaptasi dari
teknologi alami yang dibuat oleh manusia, yang kemudian ditransformasikan
menjadi media sesuai dengan kebutuhan spesifiknya.

Definisi teknologi, menurut kamus komputer dan teknologi informasi, adalah


penerapan ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan meningkatkan kemampuan
seseorang dengan menggunakan prosedur dan pendekatan tertentu dalam suatu
bidang. 12 Djoyohadikusumo (1994, 222) menegaskan bahwa erat kaitannya
dengan ilmu pengetahuan (science) dan rekayasa (engineering).

Dengan kata lain, teknologi memiliki dua dimensi yang saling berhubungan, yaitu
sains dan teknik. Sistem komputerisasi digunakan untuk menjalankan teknologi
digital, yaitu teknologi yang memiliki tombol on dan off yang ditandai dengan
nilai numerik 0 dan 1. Teknologi digital juga dapat disebut sebagai teknologi
nirkabel karena terhubung ke media sebagai pembawa pesan melalui
menggunakan sinyal.

Sinyal digital memiliki keunggulan dikirim lebih cepat dari kecepatan cahaya, yang
tidak mungkin dilakukan dengan teknologi analog. Dari perspektif komunikasi,
teknologi digital merupakan metode penyampaian yang efektif; komunikasi
menjadi lebih dinamis tanpa dibatasi oleh waktu dan geografi. Komunikasi yang
dilakukan melalui perantara internet merupakan salah satu cara untuk melihat
keunggulan teknologi digital dalam interaksi sosial.

Berbagai program online menawarkan fitur panggilan video atau obrolan untuk
memfasilitasi komunikasi dua arah. Namun, menggunakan teknologi digital untuk
komunikasi pada dasarnya menghasilkan pengiriman analog atau hasil yang
diterima. Perlu disebutkan bahwa sementara teknologi digital berfungsi sebagai
jembatan untuk mentransmisikan data tertulis dan visual melalui gelombang
sinyal, hasil yang akhirnya diterima oleh penerima adalah analog karena dapat
dirasakan oleh panca indera kita (Bobby, 2000).

Berangkat dari teori yang dituangkan dalam landasan teori dapat dijadikan
pedoman untuk mengkaji komponen-komponen teknologi digital. Secara garis
besar, itu adalah hasil dari kecerdasan manusia dan perkembangan ilmiah, yang
sejak itu terintegrasi dengan aktivitas manusia. Dengan demikian, pihaknya akan
terus memberikan kontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
senantiasa memperluas pengetahuan kita.

Hasil akhir dari pemrosesan kecerdasan manusia adalah sebuah sistem yang dapat
mengirim sinyal lebih cepat dari kecepatan cahaya dengan memodifikasi sinyal
digital untuk membuat input uniknya sendiri. Sistem ini tidak dimungkinkan
dengan teknologi analog. Dalam komunikasi, teknologi digital itu canggih karena
pesan dapat disampaikan secara lebih efektif dan dinamis tanpa dibatasi oleh
waktu, lokasi, atau jarak (Arief, 2006).

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, Diakui
secara luas bahwa kemajuan teknologi internet, khususnya dampaknya terhadap
pertukaran perusahaan, ekonomi, sosial, dan budaya, telah mengubah cara
masyarakat berinteraksi. Pemerintah, bisnis, dan industri semuanya mendapat
manfaat besar dari internet.

Keberadaan Internet telah membantu efektivitas dan efisiensi kegiatan manusia


sehari-hari, terutama dalam fungsinya sebagai saluran komunikasi dan publikasi
serta sumber informasi untuk bisnis dan jenis lembaga atau entitas komersial
lainnya. (Rusman, 2011) Melalui teknologi informasi dapat dengan mudah
berpindah dari wilayah lain di dunia dan karena lingkungan selalu berubah di
semua aspek kehidupan, perkembangan teknologi digital mendukung distribusi
pengetahuan yang cepat. Ini membantu guru dan siswa mendapatkan bahan ajar
yang mereka butuhkan.

Laju perubahan semakin cepat dan tidak diragukan lagi akan memiliki efek positif
dan negatif. Perubahan adalah fenomena konstan dalam kehidupan manusia;
dengan kata lain, itu konstan dan abadi. Perubahan tidak dapat dihentikan dengan
cara apa pun; nyatanya, semakin kita berusaha untuk menghentikannya, semakin
banyak efek negatif yang ditimbulkannya.

Perubahan menuntut akal, pikiran dan kecerdasan manusia harus mampu


mengambil manfaat positif, bagaimanapun bentuk perubahan, karena tidak
mungkin dapat dibendung, ibarat pergantian hari, bulan, tahun dan abad. Laju
perubahan dan kemajuan teknologi digital secara drastis mengubah kehidupan
manusia. Dengan berkembangnya berbagai alat teknologi digital, kini kita
memiliki akses ke alat Internet seperti WWW (World Wide Web), yang saat ini
menempati urutan kedua setelah email dalam hal penggunaan.
Menggunakan alat yang dikenal sebagai Peramban Web, seperti Netscap, setiap
pengguna internet di dunia dapat mengakses informasi di situs web. Microsoft
Internet Explorer dan Navigator. Informasi yang tersedia di website ini dapat
berupa teks, gambar, gambar bergerak, musik, dan klip video pendek. Sebagai
sarana komunikasi, website tersebut berguna untuk mencari informasi, berita,
berpartisipasi dalam peningkatan pengetahuan baru, dan lain-lain.

Masyarakat berpendidikan rendah (Mahasiswa) sering mengakses website seperti


Friendster, Detik, Satu Wanita, Yahoo, CNN, Kompas, dan lain-lain. Pemanfaatan
Teknologi Pembelajaran di Era Digital Teknologi, dalam hal pembelajaran, memiliki
peran yang semakin luas di abad ke-21 jika dikaitkan dengan konteks
pembelajaran dan pengembangan.

Perkembangan teknologi akhir-akhir ini telah mengubah bagaimana seharusnya


teknologi digunakan untuk memaksimalkan dan mengembangkan potensi siswa.
Kami, sebagai pendidik atau dosen, tidak diragukan lagi percaya bahwa teknologi
terkait erat dengan bagaimana media dan teknologi digunakan dan apa yang
perlu diperhatikan untuk mendukung kesuksesan (Kirkwood & Price, 2012).

Guru dan dosen harus memahami tidak hanya teknologi dan media apa yang
tersedia dan bagaimana menggunakannya di kelas, tetapi juga seberapa penting
mereka sebagai pengaruh yang terkait dengan pembelajaran. Kirkwood (2009)
mengemukakan bahwa penggunaan teknologi pembelajaran dapat memfasilitasi
satu atau lebih tugas berikut: 1) presentasi, yang mengkomunikasikan informasi
dengan menggunakan bahan dan sumber (seperti teks, data, suara, gambar diam,
gerak, dan sebagainya) yang dipersiapkan sebelumnya dan disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik; 2) interaktivitas, yang memungkinkan siswa mengakses
sumber daya, menggunakan dan melacak informasi atau data, dan aktivitas
lainnya; 3) wacana, yang meliputi memfasilitasi interaksi dan komunikasi antar
siswa untuk melakukan diskusi, kerja sama, kolaborasi, dan kegiatan lainnya; 4)
kegiatan yang menghasilkan produksi sesuatu (kegiatan generatif), yaitu berbagai
kegiatan yang ditawarkan kepada siswa untuk merekam, membuat,
mengumpulkan, menyimpan, dan menemukan kembali elemen (seperti teks, data,
gambar, grafik, bagan, dan sebagainya).

) dalam menanggapi berbagai kegiatan belajar dan tugas untuk menunjukkan


pengetahuan dan keterampilan mereka. Menurut Anwar (2004) Penggunaan
teknologi dapat membantu dalam pengembangan pengetahuan dan
keterampilan, dan belajar dengannya sangat penting bagi siswa untuk
meningkatkan kompetensi mereka dalam melakukan aktivitas di masyarakat abad
ke-21 dan tempat kerja.

Model Pembelajaran Era Digital Model pembelajaran era ditigal saat ini memiliki
perbedaan dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Berikut ini
model pembelajaran era digital pada saat ini: Blended Learning Blended learning
merupakan pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara
penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta
ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan
pelatihan”.

Sedangkan untuk keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah


kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih
daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu: Blended learning
merupakan pembelajaran yang didukung oleh perpaduan yang berhasil antara
berbagai metode penyampaian, pengajaran, dan pembelajaran serta terdapatnya
komunikasi terbuka antara semua pihak yang mengikuti pelatihan.

Mengenai manfaat menggunakan blended learning, yang menggabungkan


instruksi langsung (tatap muka) dengan instruksi online tetapi yang lebih penting,
interaksi sosial, adapun elemen dari interaksi tersebut sebagai berikut: Adanya
interaksi antara pengajar dan mahasiswa Pengajaran pun bisa secara online
ataupun tatap muka langsung Blended Learning = combining instructional
modalities (or delivery media), Blended Learning = combining instructional
methods Distant Learning (Pendidikan Jarak Jauh) Pelaksanaan pendidikan jarak
jauh diatur dalam undang-undang RI No.

12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 31 ayat 1 dinyatakan bahwa


pendidikan jarak jauh merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan secara
jarak jauh melalui penggunaan media komunikasi. Kemudian Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 24 tahun 2012 tentang penyelenggaraan
pendidikan jarak jauh (PJJ) pada pendidikan tinggi pasal 2 ayat 1 dan 2 mencakup:
berfungsi sebagai bentuk pendidikan peserta didik yang tidak dapat mengikuti
pendidikan tatap muka tanpa mengurangi kualitas pendidikan, kemudian
pendidikan jarak jauh bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan
akses terhadap pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan.

Salah satu contoh proses pendidikan jaraj jauh adalah program UT, dimana
program UT siap sukseskan dan membantu perguruan tinggi lain dalam program
PJJ dan Online Learning. Dalam pelaksanaan nya UT membangun kerja sama
dengan beberap perguruan tinggi dengan cara menjalin kerja sama dalam bentuk
nota kesepakatan. Beberapa universitas yang sudah bekerja sama dengan UT
diantaranya Setidaknya UT sudah mendandatangi Nota Kesepemahaman dengan
Universitas Borneo dan kesepemahaman.

Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Soedriman (Unsoed), Universitas


Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Institut Teknologi Sumatera dan kali ini dengan
Universitas Jember, Universitas Lampung (Unila), Universitas Negeri Jakarta (UNJ),
dan Universitas Bangka Belitung (UBB), ” terangnya. Begitu juga dengan proses
pembelajaran yang dilakukan pada saat pandemic Covid 19 dengan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) maka semua kegiatan pendidikan diadakan secara
daring.

Proses pembelajaran tatap muka yang digantikan dengan pembelajaran daring ini
telah telah dilaporkan oleh Sa’diyah dan Rosy (2021); Setiawan, Masruri,
Trastianingrum, dan Purwandari (2021); Sadikin dan Hamindah (2021), Wardah
dan Farisia (2021); dimana dengan adanya Covid 19, maka pembelajaran tatap
muka digantikan dengan pembelajaran daring.

Handarini (2020) menyatakan pembelajaran daring merupakan pembelajaran


yang dilakukan secara online dengan jarak jauh atau pembelajaran yang dilakukan
peserta didik dimanapun dan kapanpun saat dibutuhkan. Sejalan dengan itu
pemerintahan telah merancang kurikulum prototype yang kemudian disebut
kurikulum merdeka yang sedang diterapkan pada saat ini.

Suryadien, Rusmiati, dan Dewi (2022) menyampaikan, bahwa Kemendikbud


menyusun beberapa opsi untuk mendorong pemulihan pembelajaran di masa
pandemi covid-19. Mulai tahun 2022, kurikulum nasional memiliki tiga opsi
kurikulum yang bisa dipilih oleh satuan pendidikan untuk pemulihan
pembelajaran di masa pandemi covid-19, yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat
(kurikulum 2013 yang disederhanakan, berfokus pada penguatan karakter dan
kompetensi mendasar), dan kurikulum prototype (Kurikulum berbasis kompetensi
untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran
berbasis proyek untuk mendukung karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila).

Solehudin, Priatna dan Zaqiyah (2022) menyampaikan untuk kebijakan kurikulum


nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa
pemulihan pembelajaran. Mobile Learning (M-Learning) Pembelajaran
menggunakan teknologi seluler nirkabel dikenal dengan mobile learning
(smartphone). Siapa pun dapat dengan mudah mengakses pengetahuan dan
sumber daya pendidikan melalui pembelajaran seluler dari lokasi mana pun dan
kapan pun.

Siswa didorong untuk selalu belajar kapanpun dan dimanapun mereka inginkan,
tanpa terkendala oleh waktu atau geografi, berkat model pembelajaran mobile
learning. Dengan menggunakan mobile learning memungkinkan siswa untuk
belajar dengan nyaman tanpa mengorbankan kewajiban dan komitmen mereka
yang lain. Seperti yang tertuang dalam buku “Mobile Learning: Transforming the
Delivery of Education and Training” karya Mohammad Ally.

Pembelajaran yang memanfaatkan teknologi mobile dan gadget dikenal dengan


istilah “mobile learning” (m-learning). Gadget ini bisa berupa PDA, ponsel, laptop,
PC tablet, dan sebagainya dalam situasi ini. Dengan mobile learning, pengguna
dapat mengakses materi pendidikan kapanpun dan dimanapun mereka inginkan,
tanpa perlu berada di lokasi tertentu pada waktu tertentu.

Pengguna sekarang memiliki akses ke materi pendidikan tanpa dibatasi oleh


ruang dan waktu. Virtual Learning Enviroment Platform pembelajaran berbasis
web populer yang digunakan oleh banyak lembaga pendidikan disebut
lingkungan belajar virtual (VLE). Keuntungan dari lingkungan belajar dan
mengajar berbasis komputer ditambahkan ke sistem pembelajaran yang
ditawarkan oleh lingkungan belajar virtual.

Penggunaan ruang virtual, yang dapat diubah menjadi pusat siswa,


memungkinkan untuk belajar mandiri, dan mendorong kepemilikan siswa atas
pendidikan mereka, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengalaman
belajar. Materi yang diberikan berupa modul penilaian mandiri yang disesuaikan,
program pembelajaran berbantuan komputer, dan catatan kuliah dalam format
virtual.

Memanfaatkan Link Cyber ??Tutor mutakhir adalah metode lain untuk mendorong
partisipasi siswa dalam bentuk forum diskusi langsung. Evaluasi Pembelajaran Era
Digital Teknologi informasi telah mengubah cara evaluasi pembelajaran, beralih
dari tes kertas ke evaluasi pembelajaran elektronik (online). Berikut beberapa
aplikasi berbasis media online untuk evaluasi pembelajaran.

Google Form Bagi dosen atau guru, berinovasi dalam konteks era digital
kontemporer bisa jadi sulit. Manusia menggunakan inovasi sebagai proses untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan nyaman. Penyesuaian ini tetap harus
dilakukan, misalnya dalam prosedur evaluasi pembelajaran.
Ujian yang diselenggarakan secara online menggantikan kertas berfungsi sebagai
pengingat transformasi ini. Google Form adalah program yang dapat digunakan
untuk menyelenggarakan ujian yang dilakukan secara online. Salah satu produk
Google yang dapat digunakan untuk membuat tes atau evaluasi pembelajaran
online adalah Google form.

Kahoot Menggunakan alat internet Kahoot, kuis dapat dibuat dan disampaikan
dalam format "permainan". Respons yang benar mendapatkan poin, dan siswa
yang berpartisipasi akan langsung melihat hasil usahanya. Karena merangsang
komponen verbal dan visual, pembelajaran berbasis permainan berpotensi
menjadi alat pembelajaran yang ampuh.

Lebih dari 30 juta orang menggunakan Kahoot, aplikasi pembelajaran game


real-time gratis yang telah mendapatkan daya tarik luas di seluruh dunia. Hal ini
memungkinkan guru membuat game berdasarkan tes, polling, dan beberapa
aktivitas lainnya. Responden teratas untuk setiap pertanyaan dicantumkan, dan di
akhir sesi, pemenang keseluruhan akan diumumkan. Pemenang akan ditampilkan
di papan skor setelah pertandingan.

Keuntungan Kahoot adalah pengguna dapat mengekspor dan menyimpan


temuan data analisis deskriptif untuk digunakan lebih lanjut. Tanggapan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukan maka dapat dikatakan jika suatu
proses pembelajaran memanfaatkan teknologi seperti pada saat sekarang ini
maka proses tersebut bisa dikatakan pembelajaran berbasis teknologi digital,
dimana teknologi digital dapat digunakan untuk mengubah perilaku manusia,
termasuk perilaku siswa dan pendidik, dan untuk mengidentifikasi,
mengumpulkan, merekam, memproses, dan mendistribusikan ulang bahan ajar
yang diperlukan.

Ketika bahan ajar dipadukan dengan teknologi digital, proses pembelajaran dapat
dibuat lebih menarik dan memotivasi. Hal ini dikarenakan kombinasi bahan ajar
dapat lebih artistik dan menarik karena menggabungkan gambar, audio, video,
dan animasi, yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku belajar dan
membantu anak belajar lebih efektif.

Selain itu dengan memanfaaatkan teknologi digital ini guru sebagai fasilitator
dalam pembelajaran akan lebih mudah melakukan inovasi dalam mempersiapkan
bahan ajar dan media yang dapat membuat proses pembelajaran menarik dan
menyenangkan, begitu juga dalam mempersiapkan proses evaluasi, melalui
teknologi digital ini guru juga dapat berinovasi dalam merancang evaluasi seperti
berbentuk game yang sangat menarik bagi siswa dan siswa tidak merasa sedang
diuji kemampuanya.

Selain bermanfaat pada proses pembelajaran teknologi digital dapat berdampak


pada perilaku seseorang dan secara tidak langsung pada etika sosial. Orang
cenderung bertindak sesuai dengan apa yang mereka rasakan di media online,
yang terkadang bertentangan dengan budaya dan nilai lokal. Pengaturan waktu,
kebiasaan belajar, dan disibukkan dengan game online, acara TV, Facebook, kotak
blog, dan hiburan lainnya dapat mengganggu kemampuan siswa untuk fokus
pada pelajaran mereka.

Oleh karena itu, tanggung jawab orang tua adalah memantau penggunaan
internet bagi anak mereka di rumah dengan menyisihkan waktu yang ditentukan
dan menegakkan aturan belajar, memastikan bahwa mereka berdua menghindari
pengaruh berbahaya dan memanfaatkan waktu belajar mereka sebaik mungkin.
Sedangkan dilinkungan sekolah guru lah yang memantau dan membimbing siswa
agar mereka dapat menggunakan teknologi digital sebagai alat pembelajaran,
sehingga dapat bermanfaat dan membantu siswa dalam memperkaya skill peserta
didik sebagai bekal hidupnya setelah menyelesaikan pendidikannya.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini mengharuskan Indonesia


sebagai bangsa yang sedang bangkit mengikuti arus globalisasi. Perkembangan
teknologi digital yang semakin mudah ditemukan menjadi salah satu kemudahan
yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Teknologi informasi menawarkan
berbagai kemudahan, fitur, dan keunggulan yang dihasilkan oleh kemajuan
teknologi dengan tujuan untuk memudahkan segala aspek kehidupan manusia,
termasuk lapangan pekerjaan dan akses informasi yang berbeda Terobosan
teknologi ini akan berdampak signifikan pada semua aspek kehidupan, mulai dari
aktivitas terkait pekerjaan, hiburan, keagamaan, hingga pendidikan.

Sistem informasi merupakan sistem untuk mengumpulkan, menyimpan, dan


menganalisis data baik secara manual maupun dengan bantuan computer untuk
menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
dikenal terutama dalam mengambil keputusan dalam bidang pendidikan khusus
nya dalam proses pebelajaran. Jika kita berbicara tentang kebutuhan pendidikan
terutama dalam pembelajaran baik untuk guru maupun siswa, sebenarnya sangat
mudah untuk menemukan berbagai kebutuhan yang kita perlukan hanya dengan
mengakses "google.com".
Kemudian, kita dapat menyimpannya di komputer, mengolahnya sesuai dengan
rencana pembelajaran yang diperlukan, dan membukanya kembali seperlunya.
Secara teoritis, cukup mudah untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan
anak-anak dan guru dengan bantuan teknologi digital dengan menggunakan
teknologi digital atau internet.

Ironisnya, orang-orang yang ingin merusak moral para pemimpin masa depan
negeri ini juga digiring ke tayangan-tayangan yang tidak sesuai dengan
bagaimana seharusnya siswa menjalani kehidupan belajarnya, seperti film-film
porno atau tayangan-tayangan yang tidak layak untuk ditonton oleh siswa. Oleh
karena itu, guru di sekolah dan orang tua di rumah harus terus memantau
pengumpulan, pembuatan, dan penyimpanan bahan ajar.

Dengan kondisi tersebut diperlukan peran guru dalam kelas. tidaklah cukup bagi
seorang guru untuk hanya memberikan ceramah tentang konten yang dibahas;
sebaliknya, guru harus menyesuaikan posisinya untuk meningkatkan pengajaran.
Guru yang secara eksklusif menggunakan teknik atau strategi pengajaran
konvensional kurang siap menghadapi tantangan era digital ketika mereka harus
menggunakan teknologi canggih.

Oleh karena itu, selain harus mengadopsi metode atau strategi pembelajaran
yang beragam, menghadapi keadaan seperti itu tentunya membutuhkan guru
yang terampil dalam memanfaatkan teknologi. Dengan kata lain, pada kondisi
saat ini dibuthkan guru yang luar biasa dalam menghadapi era digital ini.
Mengingat tidak cukup hanya mengandalkan metode pembelajaran, guru yang
sukses dan unggul secara jeli memanfaatkan teknologi digital yang sesuai atau
kompatibel dengan teknik pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran.

Terkait mempersiapkan siswa memasuki era digital, mengubah peran guru dalam
mengajar di era digital menjadi sangat penting. Pengembangan professional guru
secara terus menerus dan berkelanjutan (sustainable and continuing professional
development) menjadi sangat penting bagi setiap guru. Oleh sebab itu, penyiapan
program pengembangan professional guru yang mampu memberikan layanan
memadai bagi pebelajar di era digital perlu dipikirkan kembali terkait dengan
kemampuan dan keterampilan guru dalam menggunakan perangkat teknologi
baru, yaitu teknologi digital.

Kesimpulan Dari uraian yang telah dikemukakan maka dapat ditarik kesimpulkan
sebagai berikut: Era digital adalah masa di mana segala sesuatu akan
terdigitalisasi. Kemampuan untuk beroperasi di dunia digital dari lokasi manapun
selama ada koneksi internet dan teknologi. Dampat positif dari Era digital yaitu
dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah merupakan dan
memudahkan prosedur kerja serta meningkatnya inovasi di berbagai bidang
terutama dibidang pendidikan.

Dampak negatif era digital yang harus diantisipasi antara lain ancaman
pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) karena kemudahan akses data dan
akibat penipuan akibat plagiarisme serta ancaman pemikiran picik karena anak
dididik. berpikir cepat dan kurang fokus.

INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------
-
<1% -
https://polteklp3imks.ac.id/berita/dari-analog-ke-digital-tahukah-anda-perkemba
ngan-tekhnologi-digital
<1% -
https://www.a7la-home.com/id/fix-feature-you-are-trying-to-use-network-resour
ce-that-is-unavailable
<1% - https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
<1% - https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/pengertian-teknologi.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/315099985_PENTINGNYA_PENINGKATA
N_KOMPETENSI_GURU_DALAM_PENCAPAIAN_HASIL_BELAJAR_SISWA
<1% - https://bundet.com/d/1464-mengenal-etika-dunia-maya
<1% - https://www.klobility.id/post/5-dampak-negatif-di-era-digital
1% -
http://eprints.ummi.ac.id/151/2/1.%20Era%20Digital%20dan%20Tantangannya.pd
f
<1% -
https://content.dukungcalonmu.com/2021/04/27/dampak-positif-dan-negative-t
eknologi-digital-di-indonesia/
<1% -
https://123dok.com/article/meningkatkan-kualitas-sumber-daya-manusia-sdm.oz
1r56vq
2% -
https://ppg.kemdikbud.go.id/news/manfaat-tekhnologi-digital-terhadap-motivasi
-belajar-peserta-didik
<1% -
https://www.nafiun.com/2013/02/lmu-pengetahuan-dan-teknologi-iptek-perkem
bangan-dampak-positid-dan-negatif.html
<1% -
https://hpii.or.id/berita/read/teknologi-informasi-sistem-informasi-dan-sistem-inf
ormasi-kesehatan
<1% - http://repository.radenintan.ac.id/1947/4/Bab_2_Finish.pdf
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/229205247.pdf
<1% -
https://id.berita.yahoo.com/12-macam-macam-browser-ketahui-091038631.html
2% -
https://www.researchgate.net/publication/334363338_PEMBELAJARAN_ERA_DIGIT
AL
<1% -
https://buguruku.com/pengertian-dan-manfaat-model-pembelajaran-blended-le
arning/
<1% -
https://duniapendidikanversiwakamadkurikulum.blogspot.com/2019/06/pengerti
an-model-pembelajaran-blended.html
<1% - https://link.springer.com/article/10.1007/s11528-019-00375-5
<1% - https://journal.fdi.or.id/index.php/jaspt/article/download/122/84/
<1% -
https://peraturanpedia.id/peraturan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-nomor
-66-tahun-2013/
<1% -
https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/Permendikbud109-2013Pendidikan%20Jarak%20Ja
uh.pdf
<1% -
https://www.ut.ac.id/berita/2019/05/10-perguruan-tinggi-bekerja-sama-dengan-
ut-dalam-pengambilan-mata-kuliah-secara
<1% - https://jurnal.unimed.ac.id/2012/
<1% -
https://www.pendaftaranonline.web.id/2017/01/daftar-perguruan-tinggi-penyele
nggara-bidikmisi.html
<1% -
https://www.kompasiana.com/quinnmnd/610429aa9f7b9d7d234bb502/efektivita
s-pembelajaran-daring-pada-pandemi-covid-19
<1% -
https://analisadaily.com/berita/baca/2021/12/21/1025742/dorong-pemulihan-pe
mbelajaran-di-masa-pandemi-kurikulum-nasional-siapkan-3-opsi/
<1% - http://lpmpaceh.kemdikbud.go.id/?p=3606
<1% - https://www.zenius.net/blog/kurikulum-merdeka
<1% -
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/kurikulum-prototipe-utamakan-pem
belajaran-berbasis-proyek
<1% -
https://mediaindonesia.com/humaniora/465470/kemendikbudristek-kurikulum-n
asional-akan-dikaji-ulang-pada-2024
<1% -
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/downloa
d/452/290
<1% -
https://dinkes.ntbprov.go.id/berita/pembelajaran-e-learning-sebagai-salah-satu-s
trategi-pembelajaran-di-era-digitalisasi/
<1% -
https://www.aupress.ca/app/uploads/120155_99Z_Mohamed_Ally_2009-MobileLe
arning.pdf
<1% - https://www.sumberpengertian.id/pengertian-m-learning
<1% - https://paulipu.com/apa-itu-ponsel/
<1% - http://jurnal.upi.edu/file/Mobile_Learning_ok.pdf
<1% -
https://inspirasipendidikan.co.id/2021/05/belajar-tanpa-ruang-dan-waktu-oleh-a
mir-rifai/
<1% -
https://newsroom.nuadu.com/news/5-strategi-untuk-meningkatkan-partisipasi-d
alam-kelas-online/
<1% -
https://roboguru.ruangguru.com/question/kemampuan-untuk-menghasilkan-ses
uatu-yang-baru-dan-inovatif-disebut-_QU-DZIU3500
<1% - http://www.bsi.ac.id/ujian/
<1% -
https://pdfs.semanticscholar.org/f3e5/387c953ccdb6834f5a7270b12ef0dfc373cc.
pdf
<1% -
https://ebenezerparuliandabukke.blogspot.com/2015/04/tanggung-jawab-orang-
tua-terhadap.html
<1% -
https://binus.ac.id/character-building/2021/02/kemajuan-teknoligi-yang-perlu-di
sikapi/
<1% - https://www.yuksinau.id/pengertian-sistem-informasi/
<1% -
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/cerita/pembelajaran-sebagai-pengambil
an-keputusan-dapat-berkontribusi-pada-proses-pembelajaran-murid/
<1% -
https://pustakabergerak.id/artikel/milenial-masa-depan-bangsa-pemuda-zaman-
now
<1% -
https://wartaekonomi.co.id/read407713/peran-guru-penting-dalam-mengemban
gkan-siswa-beretika-di-era-digital

Anda mungkin juga menyukai