Anda di halaman 1dari 14

Plagiarism Checker X Originality

Report
Similarity Found: 19%

Date: Thursday, September 22, 2022


Statistics: 592 words Plagiarized / 3119 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.
------------------------------------------------------------------------------------------
-

PENDIDIKAN DALAM TEORI KEPRIBADIAN MANUSIA Ringkasan Materi Psikologi


kepribadian mengeksplorasi faktor-faktor psikologis yang berkontribusi pada
keunikan individu dan memberikan solusi untuk pertanyaan, "Apa artinya menjadi
manusia?" melalui pengamatan yang cermat terhadap perilaku dan motivasi
seseorang. Berbagai elemen, termasuk faktor bawaan dan faktor eksternal,
mempengaruhi kepribadian seseorang.

Segala sesuatu yang diperoleh anak sejak lahir, baik secara psikologis maupun
fisik, dianggap bawaan. Segala sesuatu yang terjadi di luar manusia, baik hidup
maupun mati, dianggap sebagai komponen lingkungan. Kepribadian menganut
nilai-nilai berikut: 1. Kepribadian bersifat dinamis dan selalu berkembang. 2.
Kepribadian melibatkan tubuh dan jiwa. 3. Kepribadian seseorang sebagai kualitas
pembeda 4.

Kepribadian dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Usaha untuk


memperoleh pemahaman mengenai perilaku manusia bukan dimaksudkan untuk
melampiaskan kualitas hasrat ingin tahu saja tetapi juga diharapkan bermanfaat
bagi peningkatan kualitas hidup manusia 1. Konsep-konsep Kepribadian Konsep
yang berhubungan dengan kepribadian bahkan kadang-kadang disamakan
dengan kepribadian.Konsep yang berhubungan dengan kepribadian diantaranya
adalah karakter, temperament, trait,type, dan habits.Konsep kepribadian
sebenarnya merupakan aspek atau komponen kepribadian. a.
Karakter (Watak) Karakter adalah aspek kepribadian yang dibentuk oleh
kekuatan-kekuatan yang mendorong keinginan seseorang untuk bertindak.
Karakter digunakan dalam makna normatif ketika orang ingin memaksakan norma
pada subjek diskusi. Ungkapan "dia orang yang pintar, tapi sayangnya dia tidak
berkarakter dan dia orang yang berpendidikan, tetapi tidak berkarakter" adalah
salah satu contohnya.

Jika dilihat dari norma-norma kemasyarakatan, orang memiliki karakter jika


pandangan, perilaku, dan tindakannya positif. Dapat dikatakan bahwa karakter
adalah hasil dari tindakan yang tidak etis. b. Temperament (tabiat) Temperamen
adalah kepribadian yang sangat dipengaruhi oleh faktor biologis atau fisiologis,
atau kepribadian yang lebih tergantung pada keadaan fisik. Karakter, singkatnya,
adalah struktur jiwa. Aspek temperamen meliputi: 1) Saraf perifer, otot, dan tulang
semuanya mempengaruhi motalitas (kelincahan).

2) Keadaan dan saraf otonom lebih kuat mempengaruhi vitalitas (daya hidup). 3)
Keadaan neurohormonal dan sistem saraf pusat lebih penting dalam menentukan
emosionalitas (kekuatan rasa). c. Traits ( sifat) Kemampuan untuk menanggapi
rangsangan yang berbeda secara merata, memulai dan mengarahkan aktivitas
adaptif dan diperluas dengan cara yang sama, dan memiliki sistem neuropsikis
yang digeneralisasi dan diarahkan adalah ciri-ciri dari traits d.

Tipe Perbedaan sifat dan tipe menurut Allport adalah : (1) Orang dapat memiliki
sifat tetapi tidak harus tipe. (2) Terlepas dari fitur individualnya, tipe adalah
struktur ideal pengamat. (3) Tipe mencerminkan variasi dalam perilaku, sedangkan
sifat adalah cerminan yang lebih benar dari orang tersebut. e.

Habits ( kebiasaan) Habit adalah jenis perilaku yang mendarah daging yang
berkembang sebagai hasil dari upaya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang
mencakup komponen sensasi afektif. 2. Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Psikologi Kepribadian Perkembangan kepribadian sebagai
perubahan kualitatif daripada setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan
dan belajar.

Perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih baik,
perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif di tekankan pada segi
fungional. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang dapat
dikelompokkan kedalam dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. a. Faktor
internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu.
Unsur-unsur bawaan ini biasanya diwariskan atau bersifat genetik.

Komponen genetik menunjukkan bahwa itu adalah bawaan sejak lahir dan
merupakan hasil keturunan dari sifat yang dimiliki salah satu orang tua, atau
mungkin kombinasi dari kedua sifat mereka. b. Faktor eksternal Faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar diri individu. Elemen eksternal tersebut
biasanya merupakan dampak dari lingkungan seseorang, mulai dari pengaruh
berbagai media sosial atau media informasi hingga pengaruh keluarga terdekat,
teman, dan tetangga. Ada unsur-unsur yang menghambat perkembangan
kepribadian selain yang mempengaruhinya, seperti berikut ini: 1.

Faktor Biologis Keadaan fisik dipengaruhi oleh unsur-unsur biologis, yang sering
disebut faktor fisiologis. Contohnya termasuk kondisi genetik, pencernaan,
respirasi, sirkulasi darah, kelenjar, saraf, tinggi badan, dan berat badan. Kami sadar
bahwa kondisi fisik setiap orang berbeda-beda sejak lahir. Hal ini terlihat pada
setiap bayi baru lahir.

Ini menunjukkan bahwa beberapa sifat fisik seseorang diwariskan dari orang
tuanya, sementara yang lain diperoleh melalui keturunan. Ciri-ciri fisik ini sangat
mempengaruhi kepribadian seseorang. 2. Faktor Sosial aspek sosial yang
dimaksud di sini adalah masyarakat. Khususnya orang-orang di sekitar individu
yang terkena dampak.

Aspek sosial yang berlaku dalam peradaban itu, seperti tradisi, praktik, hukum,
bahasa, dan sebagainya, juga tercakup 3. Faktor Kebudayaan Tidak mungkin
memisahkan perkembangan kepribadian seseorang dari budaya masyarakat
tempat mereka dibesarkan. B. Pembahasan Istilah "kepribadian" secara etimologis
terkait dengan kata "pribadi", yang mengacu pada orang sebagai individu yang
unik dengan segala kualitas dan karakteristiknya.

Jika diberi imbuhan, maka kepribadian mengacu pada sifat dasar yang
memanifestasikan dirinya dalam sikap unik setiap orang. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008:1101) menggambarkan kepribadian sebagai kualitas penting
yang terwujud dalam sikap seseorang. Psikologi kepribadian adalah bidang studi
dalam sains. Psikologi kepribadian menggunakan teori dan teknik yang dapat diuji
secara empiris sebagai pengetahuan ilmiah.

Agar psikologi kepribadian dapat mencapai tujuannya—yaitu, untuk mempelajari


lebih lanjut tentang perilaku manusia dan untuk menginspirasi orang untuk
menjalani kehidupan yang memuaskan—ia menggunakan prinsip-prinsip dan
metodologi ilmiah. Memahami perilaku manusia adalah tujuan yang melampaui
keingintahuan belaka, diharapkan akan membantu memajukan kesejahteraan
manusia.

Penting untuk menerapkan pengetahuan tentang perilaku manusia dan


faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam kegiatan dan praktik termasuk
psikoterapi, bimbingan yang efektif, program pelatihan dan pembelajaran, dan
melalui perubahan dalam lingkungan psikologis Secara terminologis , pengertian
kepribadian (Sarlito : 1991) dapat ditemukan dalam beberapa definisi berikut :
Kepribadian seseorang terdiri dari kombinasi kualitas biologis, seperti dorongan,
kecenderungan, selera, dan naluri, serta sifat dan kecenderungan yang telah
dipelajari melalui pengalaman.

Seluruh struktur organisasi yang ada pada manusia pada setiap tahap
perkembangannya dikenal dengan kepribadian.Kepribadian adalah tingkatan
sifat-sifat di mana biasanya sifat yang tinggi tingkatnya mempunyai pengaruh
yang menentukan. Kepribadian seseorang adalah sintesis dari sistem dan perilaku
mereka yang menunjukkan betapa uniknya mereka merespons lingkungan
mereka.

Menurut Philip Kotler, kepribadian adalah aspek fundamental dari psikologi


manusia, atau lebih khusus lagi, fitur psikologis manusia yang bervariasi dan
menghasilkan reaksi yang cukup stabil dan tahan lama terhadap isyarat
lingkungan tertentu. Ciri-ciri perilaku termasuk dominasi, keramahan, pertahanan
diri, kemampuan beradaptasi, otonomi, dan disposisi agresif sering digunakan
untuk menggambarkan kepribadian.

Dalam praktiknya, fenomena kepribadian menunjukan banyak teori, dimana ada


empat teori kepribadian utama yang perlu diketahui kaitannya dalam
perkembangan ilmu psikologi. Empat teori kepribadian tersebut dianggap banyak
dipakai dalam landasan teori berbagai studi tentang perilaku kepribadian dan
konsumen. Berikut ini empat teori kepribadian yang utama dalam ilmu
psikologi,yaitu : 1.

Teori Kepribadian Freud Teori kepribadian ini dikemukakan oleh Sigmund Freud
dalam Teori Kepribadian Psikoanalitiknya, yang sekarang dianggap sebagai
landasan psikologi kontemporer. Freud menciptakan konsep kepribadian yang
saling berkaitan dan menimbulkan konflik satu sama lain dalam upaya memahami
sistem kepribadian manusia. Konflik mendasar ketiga sistem kepribadian inilah
yang memunculkan energi psikis seseorang.

Kekuatan fundamental ini berkembang menjadi kebutuhan bawaan pribadi yang


harus dipenuhi. Id, ego, dan superego adalah tiga sistem. Id bekerja menurut
prinsip kesenangan dan mencari kepuasan segera dari impuls biologis, ego
mematuhi prinsip realitas dan menunda kepuasan sampai dapat diperoleh
dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat, dan superego (hati nurani; hati
nurani) memiliki moral. standar bagi individu.

Oleh karena itu dalam teori psikoanalitik Freud, ego harus menyelesaikan konflik
antara super ego dan id, yang berisi kecenderungan kekerasan dan seksual yang
terus-menerus berteriak-teriak untuk disalurkan (yang berisi larangan yang
menghambat naluri tersebut). Selain itu, ego masih harus memperhitungkan
realitas eksternal sebelum bertindak dengan cara tertentu.

Sebaliknya, ego dalam psikoanalisis Carl Gustav Jung harus mengendalikan impuls
yang datang dari ketidaksadaran pribadi, yang berisi ingatan tentang peristiwa
masa lalu, dan ketidaksadaran kolektif, yang berisi naluri yang diwarisi dari
pengalaman sebelumnya dari generasi sebelumnya. Berbeda dengan Freud, tesis
Jung tidak didasarkan pada dorongan seks.

Meskipun Erikson mengakui keberadaan id, ego, dan superego, ia tidak


memandang baik dorongan seks maupun perjuangan antara id dan superego
sebagai kepentingan utama. Menurut Erikson, manusia adalah makhluk rasional
yang egonya mengatur pikiran, perasaan, dan tindakannya. Oleh karena itu, tidak
seperti dalam pandangan Freud, ego lebih aktif daripada pasif, dan merupakan
aspek utama kepribadian yang dipengaruhi oleh variabel sosial daripada
dorongan seksual. 2.

Teori-Teori Sifat (Trait Theories) Teori sifat ini berfokus pada ciri-ciri kepribadian
yang sebagian besar konsisten atau mapan, disebut sebagai teori sifat. Teori-teori
ini secara khusus mengklaim bahwa manusia memiliki karakteristik atau
karakteristik tertentu, lebih khusus pola atau kecenderungan untuk berperilaku
dengan cara tertentu. Orang berperilaku cukup konsisten dari skenario ke
keadaan sebagai akibat dari kualitas stabil ini.

Allport membuat perbedaan antara preferensi pribadi dan kualitas umum (sifat
umum) (disposisi pribadi). Dimensi sifat yang memungkinkan perbandingan antar
individu adalah sifat umum. Kecenderungan pribadi dianggap sebagai pola atau
pengaturan tertentu dari sifat-sifat seseorang.

Bahkan jika dua orang sama-sama jujur, kejujuran mereka dapat bervariasi
tergantung pada karakteristik lainnya. Karena peka terhadap perasaan orang lain,
orang pertama kadang-kadang akan mengatakan "kebohongan putih" kepada
individu ini karena mereka lebih menghargai kepekaan daripada kejujuran. Orang
kedua mengatakan kebenaran bahkan jika itu menyinggung orang lain karena
mereka lebih mementingkan kejujuran.

Sifat yang sama mungkin juga ada pada orang, tetapi mereka mungkin memiliki
tujuan yang berbeda. Satu individu mungkin berhati-hati karena ia takut terhadap
pendapat orang lain, dan orang lain mungkin hati-hati karena mengekspresikan
kebutuhannya untuk mempertahankan keteraturan hidup. Teori Willim Sheldom
termasuk dalam kelompok hipotesis sifat berikut. Teori topologi, seperti teori
Sheldom, sering dikategorikan.

Dia benar-benar tidak setuju dengan klasifikasi ini. Dia menegaskan bahwa orang
tidak dapat dibagi menjadi satu atau lain jenis. Tetapi setidaknya tiga bagian fisik
yang terpisah membentuk seseorang, menurut derajat dan tingkatannya. Ketiga
faktor ini bekerja sama untuk menciptakan berbagai karakteristik fisik yang
disebutnya sebagai somatotipe.

Menurut Sheldom ada tiga komponen atau dimensi temperamental adalah


sebagai berikut : a. Viscerotonia. Orang dengan nilai viscerotonia tinggi
cenderung damai, toleran, lambat, santai, dan mahir bergaul. Mereka juga
menikmati makan enak dan mencari kesenangan. Somatotonia, b.

Orang somatotonia tinggi sering menunjukkan ciri-ciri termasuk menjadi


pengambil risiko, membutuhkan olahraga berat, menjadi agresif, kurang sensitif
terhadap perasaan orang lain, dan memiliki kecenderungan untuk mendominasi
dan menghasilkan suara keras. c. Cerebretonia. Orang dengan nilai cerebretonia
digambarkan sebagai orang yang tertutup, lebih menyukai kesendirian,
menghindari keramaian, takut pada orang lain, dan memiliki tingkat kesadaran diri
yang tinggi. Dia bereaksi cepat terhadap situasi dan memiliki masalah tidur. 3.

Teori Kepribadian Behaviorisme Individu, dalam pandangan Skinner, adalah entitas


yang mengumpulkan perpustakaan perilaku melalui pembelajaran. Dia bukanlah
penyebab perilaku; melainkan, ia adalah lokasi atau titik di mana faktor
lingkungan dan intrinsik yang khas bergabung untuk memiliki dampak khusus
pada individu (perilaku). Menemukan pola spesifik hubungan antara perilaku
organisme dan konsekuensi yang diperkuatnya adalah tujuan penelitian Skinner
tentang kepribadian.

Selanjutnya, Skinner telah menguraikan sejumlah teknik yang digunakan untuk


mengontrol perilaku. Tekhnik tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1)
Pengekangan fisik (psycal restraints) Menurut Skinner, pembatasan fisik
memungkinkan kita untuk mengontrol perilaku. Beberapa dari kita, misalnya,
menahan diri untuk tidak menertawakan kesalahan orang lain.

Untuk menghindari kehilangan kendali dan menyerang individu secara fisik,


beberapa orang memilih untuk menjauh dari seseorang yang telah menghina
mereka. 2) Bantuan fisik (physical aids) Narkoba kadang-kadang digunakan oleh
orang-orang untuk mengekang perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya,
pengemudi truk menggunakan stimulan untuk menghindari tertidur saat
mengemudi untuk waktu yang lama.

Tindakan tertentu juga dapat dibuat lebih mudah dengan dukungan fisik, seperti
yang ditunjukkan pada mereka yang memakai kacamata dan memiliki masalah
penglihatan. 3) Mengubah kondisi stimulus (changing the stimulus conditions)
Mengubah rangsangan yang bertanggung jawab adalah strategi lebih lanjut.
Untuk membantu diri sendiri mengendalikan dirinya, orang yang kelebihan berat
badan dapat mengambil sekotak coklat dari depannya.

4) Memanipulasi kondisi emosional (manipulating emotional conditions) Menurut


Skinner, kita kadang-kadang mengubah keadaan emosi kita untuk mengendalikan
diri. Misalnya, beberapa orang mengelola stres mereka dengan berlatih meditasi.
5) Melakukan respons-respons lain (performing alternativeresponses) Menurut
Skinner, kita sering menghindari terlibat dalam perilaku yang menghasilkan
hukuman dengan bertindak dengan cara yang berbeda.

Misalnya, kita mungkin bertindak dengan cara yang tidak berhubungan dengan
perasaan kita terhadap untuk mencegah seseorang menyakiti mereka. 6)
Menguatkan diri secara positif (positif self-reinforcement) Menurut Skinner, salah
satu metode yang kami gunakan untuk mengendalikan perilaku adalah
penguatan diri yang positif. Kita menghargai diri kita sendiri ketika kita
berperilaku mengagumkan.

Misalnya, seorang siswa mungkin memanjakan diri mereka dengan film fantastis
sebagai hadiah atas kebiasaan belajar mereka yang rajin dan prestasi ujian yang
berhasil. 7) Menghukum diri sendiri (self punishment) Akhirnya, jika Anda tidak
berhasil mencapai tujuan Anda, Anda dapat menghukum diri sendiri. Misalnya,
seorang siswa mungkin mengasingkan diri dan melipatgandakan upaya
belajarnya sebagai bentuk hukuman diri karena tampil buruk dalam ujian. 4.

Teori Psikologi Kognitif Menurut para ahli, perspektif psikologi Gestalt adalah
tempat asal teori psikologi kognitif. Mereka berpendapat bahwa saat menafsirkan
lingkungan mereka, manusia tidak hanya mengandalkan informasi yang diberikan
oleh indra mereka; melainkan, input ini terstruktur, saling berhubungan, dan
terorganisir untuk memberikan makna sebelum digunakan sebagai dasar untuk
memulai suatu perilaku.

tidak lebih dari suatu bidang kesadaran yang terdiri dari aspek-aspek kesadaran
(kognisi) yang saling berhubungan. Karena keduanya merupakan bagian dari
kognisi manusia, maka bagian psikis dan fisik tidak lagi dianggap terpisah. Pada
kenyataannya, dengan mempertimbangkan teori ini, teori kognitif menegaskan
bahwa organisasi kepribadian manusia tidak lebih dari bidang kesadaran yang
terdiri dari unsur-unsur kesadaran yang saling berhubungan (kognisi).

Padahal, teori ini memungkinkan masuknya (representasi) pengaruh eksternal


dalam bidang psikologis seseorang. Teori dalam Pendidikan kehidupan seseorang
terdiri dari banyak karakteristik yang berbeda, termasuk kemampuan intelektual
yang terintegrasi dengan keadaan lingkungan serta dimensi emosional, sosial,
psikologis, dan sosial budaya.

Setiap orang berupa mampu mandiri pada awal keberadaannya untuk menuju
pada pola kehidupan pribadi yang lebih kokoh, yang mensyaratkan mampu
mengelola dan memenuhi kebutuhan dan kewajibannya sehari-hari. Akibatnya,
integrasi variabel fisik, sosiokultural, dan psikologis merupakan masalah bagi teori
kepribadian. Karena kepribadian sangat terikat dengan pola penerimaan
lingkungan sosial terhadap seseorang, maka kepribadian perlu diketahui dan
dipelajari.

Orang-orang yang sesuai dengan cetakan kepribadian masyarakat di sekitarnya


akan diterima dengan baik; Namun, jika kepribadian seseorang tidak sesuai,
terutama jika bertentangan dengan cetakan kepribadian lingkungan, mereka akan
menghadapi penolakan dari masyarakat. Sebaliknya jika terjadi ketidaksesuaian
antara keduanya maka akan timbul akibat, seperti orang tersebut mencari
lingkungan sosial yang sesuai atau melakukan penyesuaian terhadap lingkungan
sosialnya. Jika kepribadian yang dimiliki oleh lingkungan sosial cocok, maka akan
terjadi keseimbangan antara keduanya.

Jika kepribadian seseorang dapat berubah, apa yang mempengaruhi kepribadian


seseorang, dan apakah lingkungan membentuk kepribadian seseorang atau
apakah kepribadian tersebut beradaptasi dengan lingkungan, semuanya
merupakan pertanyaan yang relevan. Berikut ini akan dijelaskan berbagai uraian
yang akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan tersebut di atas.

Namun untuk menjelaskan hal tersebut, perlu dibahas terlebih dahulu tentang
kepribadian secara umum. Kata "personality" berasal dari kata "persona", yang
berarti "topeng", alat yang digunakan untuk menyembunyikan identitas
seseorang. Persona, yang didefinisikan orang Romawi sebagai "bagaimana
seseorang tampak bagi orang lain," bukanlah diri yang sebenarnya.

Sedangkan kata latin persona yang merupakan terjemahan dari kata bahasa
Inggris person berarti manusia tunggal atau diri sendiri. Sumber lain melihat,
pribadi (persona, personeidad) adalah akar struktural dari kepribadian, sedang
kepribadian (personality, personalidad) adalah pola perilaku seseorang di dalam
dunia.

Secara filosofis dapat dikatakan bahwa pribadi adalah “aku yang sejati” dan
kepribadian merupakan “penampakan sang aku” dalam bentuk perilaku tertentu.
Di sini muncul gagasan umum bahwa kepribadian adalah kesan yang diberikan
kepada seseorang kepada orang lain yang diperoleh dari apa yang dipikir,
dirasakan, dan diperbuat yang terungkap melalui perilaku. Banyak definisi tentang
kepribadian, tatapi uraian paling lengkap adalah yang dikemukakan oleh G.W.

Allport dalam buku Child Development karangan Elizabeth Hurlock. Menurut


beberapa orang, kepribadian seseorang adalah struktur dinamis (pengaturan) dari
sistem psikofisiknya, yang mengatur adaptasi khususnya terhadap
lingkungannya. Sejalan dengan pengertian yang dikemukakan di atas, Bruce Perry,
seorang peneliti dari Baylor College of Medicine AS menemukan bukti bahwa
perilaku buruk juga disebabkan oleh perubahan struktur dan kerja pada otak.

Sedang Sumarmo Markam berkesimpulan bahwa kepribadian tersebut dapat


dilihat dari perilaku seseorang yang dibentuk melalui Amigdala, yaitu bagian
dalam sistim limbik pada otak manusia yang berfungsi sebagai pusat perasaan.
Sebagai organisasi yang dinamis artinya kepribadian itu dapat berubah-rubah dan
antar berbagai komponen kepribadian tersebut (sistem psikofisik seperti
kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, emosi, perasaan dan motif) memiliki hubungan
yang erat.

Hubungan-hubungan tersebut terorganisir sedemikian rupa secara bersama-sama


mempengaruhi pola perilaku dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Di
lain pihak, Freud menyebutnya sebagai struktur yang memiliki tiga sistem
yakni, id, ego dan super ego, di mana ego merupakan badan eksekutif
kepribadian yang menetapkan tindakan apa yang tepat, impuls id manayang
dipuaskan dan bagaimana caranya, dan ego menjadi penengah
antara id dan super ego yang menginginkan kesempurnaan bersih terhadap
realitas lingkungan dan tuntutan norma.

Fieldman mengambarkan sebagai perilaku yang stabil dari manusia yang


ditunjukan pada sikap yang uniform dan merupakan kelanjutan pengalaman masa
lalu. Chambers, menyatakan bahwa kepribadian adalah hal yang aneh yang tidak
bisa diperhitungkan jika berbicara tentang diri sendiri akan kelihatan berbeda
dengan setiap orang.

Literatur mengutip pernyataan David Lykken bahwa kepribadian adalah


temperamen, tahapan, dan semua kualitas yang membedakan orang satu sama
lain dalam hal korelasi potensial dengan DNA manusia tertentu, meskipun tidak
secara khusus mendefinisikan apa yang disebut kepribadian. Akibatnya, jelaslah
bahwa kepribadian mengacu pada proses yang dapat dilalui seseorang saat
mereka berkembang dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

Ungkapan "kelanjutan dari masa lalu" dalam paragraf di atas menunjukkan


ini.Kepribadian manusia merupakan gabungan dari berbagai sifat dan konsep diri
orang. Jika proses ini diperhatikan lebih dekat, itu akan mengungkapkan bahwa
itu telah mempengaruhi perkembangan kepribadian melalui penyediaan
pengalaman. Untuk menghasilkan pola penyesuaian diri yang unik atau khas
terhadap lingkungan bagi setiap orang, dapat dikatakan bahwa kepribadian
adalah suatu proses dinamis dalam diri yang terus menerus dilakukan pada sistem
psikofisik (fisik dan mental). C. Tanggapan Aspek kepribadian merupakan unsur
penting dalam proses pembelajaran.

Berhasil atau tidaknya proses belajar sangat ditentukan oleh kepribadian.


Akibatnya, untuk membimbing dan mengajar siswa secara efektif di sekolah, guru
harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang kepribadian siswa mereka.
Namun, akan mudah bagi pendidik untuk menghukum siswa mereka jika mereka
tidak menyadari kepribadian mereka.
Tindakan persuasif harus dilakukan ketika siswa bertindak dengan cara yang
bertentangan dengan keinginan guru atau ketika mereka melakukan kesalahan.
Misalnya, beberapa siswa memilih untuk mengerjakan tugas mereka dengan
sembarangan, sehingga membuatnya tampak hafal. Guru yang belum memahami
kepribadian siswanya akan langsung memarahi siswa tersebut sehingga siswa
akan takut kepada guru tersebut dan jika ada tugas yang diberikan oleh guru itu
maka siswa itu akan takut untuk mengumpulkan kepada guru.

Siswa tidak boleh takut kepada guru selama proses pembelajaran karena hal itu
akan menghalangi mereka untuk memperoleh prestasi akademik. Sebaliknya,
proses pembelajaran harus efisien dan menyenangkan bagi siswa. Jika ada siswa
yang cenderung ceroboh dalam mengerjakan tugasnya, maka guru harus mencari
cara untuk membantu siswa tersebut, seperti dengan memberikan nasehat secara
rutin dan mendidik mereka secara efektif jika siswa tersebut memang mengalami
kesulitan belajar.

Selanjutnya, guru harus memuji atau menghargai siswa yang berperilaku baik di
kelas. Siswa yang menerima pujian akan merasa puas dan tetap bersikap positif.
Seorang siswa yang sangat baik biasanya akan tampil sebagai rajin dan berhasil
dalam belajar di kelas. Selain itu, siswa dengan kepribadian positif akan dapat
menginspirasi siswa lain melalui percakapan yang mendorong dan bertukar ide
melalui diskusi, di antara metode lainnya. Siswa dengan kepribadian positif akan
menginspirasi teman-temannya untuk mengembangkan kualitas karakter dan
kecerdasan yang positif.

Kepribadian seorang siswa juga berdampak pada pembelajaran yaitu siswa


kepribadian suka membantu siswa yang lain dalam proses pembelajaran. Dengan
adanya bantuan dari siswa yang pintar maka siswa yang kurang pintar akan
sangat terbantu. Siswa yang kurang pintar juga berpeluang untuk menjadi pintar .
Jadi kepribadian memang memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran siswa di
sekolah

INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------
-
<1% - https://tanya.apa-itu.net/apa-itu-realisme-dan-contohnya/index.html
<1% - https://www.rukita.co/stories/alter-ego-adalah/
<1% - https://calondosen.com/psikologi/pengenalan-psikologi-kepribadian/
<1% -
https://www.psychologymania.com/2013/05/konsep-dasar-kepribadian.html
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/6qm3n154y-faktor-faktor-yang-mempeng
aruhi-temperamen.html
<1% -
https://www.rumahsajada.org/blog/perbedaan-sifat-sikap-dan-watak-pada-manu
sia
<1% -
https://bimasaktiprasetyaegitha.blogspot.com/2011/03/perbedaan-sifat-sikap-ke
biasaan-dan.html
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/16283/5/Bab%202.pdf
<1% - https://www.silabus.web.id/perkembangan-kepribadian/
<1% -
https://www.juragandesa.net/2019/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-individ
u.html
<1% -
https://www.coursehero.com/file/p12e5ri/fungional-Faktor-faktor-yang-mempen
garuhi-kepribadian-seseorang-dapat/
<1% -
https://www.ruangguru.com/blog/faktor-internal-dan-eksternal-penyebab-perub
ahan-sosial
<1% -
https://www.abimuda.com/faktor-internal-dan-external-terjadinya-perubahan-din
amika-sosia/
<1% -
https://www.academia.edu/15878573/Faktor_yang_mempengaruhi_kepribadian
<1% -
https://tr-ex.me/translation/indonesian-english/orang-orang+di+sekitar+individu
<1% - https://dosenpsikologi.com/teori-gaya-hidup-dalam-psikologi
1% -
https://www.referensimakalah.com/2012/04/pengertian-kepribadian-dalam-pendi
dikan_870.html
1% - https://jurnalfeflektif.blogspot.com/2022/05/teori-kepribadian.html
<1% - https://id.quora.com/Apa-itu-id-ego-dan-superego
<1% -
https://www.materikonseling.com/2021/09/teori-prinsip-kesenangan-freud.html
<1% - http://digilib.isi.ac.id/3636/8/Jurnal%20Areli%20T.%20R.pdf
<1% -
https://quizizz.com/admin/quiz/6061f4d7653f40001be62e2b/uts-perkembangan-
peserta-didik-20211
<1% -
https://www.kitapunya.net/teori-sifat-trait-theories-teori-awal-kepemimpinan/
1% - https://artikelpsikologibig.blogspot.com/2014/01/psikolog-kepribadian.html
1% - https://www.slideshare.net/bocahbancar/psikologi-kepribadian
<1% -
https://roboguru.ruangguru.com/question/kali-ini-dia-benar-benar-tidak-berboh
ong-dia-menceritakan-hal-yang-sebenarnya_ojKeXfHEfe8
<1% -
https://www.studilmu.com/blogs/details/12-karakteristik-orang-yang-memiliki-ke
sadaran-diri
1% -
https://muhammadmuslih06.blogspot.com/2013/02/4-aliran-psikologi-kepribadia
n.html
<1% - https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1076/3/071111016_BAB2.pdf
<1% - https://br.atsit.in/id/?p=303085
<1% -
https://ms.inditics.com/bagaimana-untuk-bertindak-dengan-pelanggan-yang-tid
ak-berpuas-hati/
<1% -
http://www.erwinedwar.com/2018/06/teori-kepribadian-behaviorisme-dari.html
<1% - https://kampuspsikologi.com/psikologi-kognitif/
<1% - https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1090471017-3-BAB-II.pdf
<1% -
https://tr-ex.me/translation/indonesian-english/karena+keduanya+merupakan+b
agian
<1% - http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/3301/1/13%20120%200092.pdf
5% - https://pgsd.binus.ac.id/2016/12/26/kepribadian-dalam-pendidikan/
<1% - https://nesia.ir/post/istilah-negara-dalam-bahasa-belanda.p24623
1% -
https://www.kompasiana.com/bungaanandaalmaura4261/6219619931794901c16
c3a92/belajar-memahami-kepribadian-seseorang-didalam-dunia-pariwisata
<1% - https://idoc.pub/documents/indikator-kepribadian-34m7r2q3ke46
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/836/5/BAB%20I.doc
<1% -
https://www.kompasiana.com/ishlahrizqy/5528f796f17e618f248b458f/di-mana-le
tak-perasaan-kita-di-hati-atau-otak
1% -
https://id.123dok.com/article/kepribadian-anak-kajian-teori-telaah-hasil-penelitia
n-terdahulu.yn663rlq
<1% -
https://hijaujaya.blogspot.com/2015/04/contoh-resensi-buku-psikologi-pendidik
an.html
<1% -
https://bahan-ajar.esaunggul.ac.id/kip111/wp-content/uploads/sites/1648/2020/0
1/PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-12.ppt
<1% -
https://www.kompasiana.com/okahbarokah/54f77915a3331105678b45b3/kepriba
dian-seorang-guru-menentukan-cara-belajar-dan-keberhasilan-dalam-proses-pe
mbelajaran-siswa

Anda mungkin juga menyukai