Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

INFORMASI BAGI
PEMBENTUKAN MORAL REMAJA
Dosen Pengampu: M. Hatta, M.Pd.

OLEH:
1. Rezki Fitri Shadiva (1230621634)
2. Siti Lathifah Khairiyah (12310621608)
3. Siti Lestari (12310623889)

Program Studi Pendidikan Ekonomi


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Perkembangan Teknologi Informasi Bagi Pembentukan Moral Remaja”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak
lain yang berkepentingan pada umumnya.

Pekanbaru, September 2023


BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Manusia sangat membutuhkan teknologi, sebab dengan teknologi segala pekerjaan manusia akan
jauh lebih mudah. Namun jika ada kesalahan dalam pemanfaatan teknologi maka akan berakibat
pada terjadinya dekadensi moral pada anak. Yang termasuk kedalam teknologi yang akan dibahas di
antaranya adalah siaran televisi, radio, koran, serta yang paling sering kita gunakan yaitu handphone.

Dalam mengatasi dampak teknologi terhadap moral anak maka dibutuhkan peran orang tua sebagai
pendidik pertama dan utama bagi anak. Bukan hanya terletak pada teknologinya tapi pemanfaatan
dari teknologi itu sendiri juga harus selalu mendapat perhatian, pengawasan, dan kontrol yang serius
dari orang tua di rumah dan juga guru di sekolah.

Perkembangan teknologi komunikasi maupun media elektronik yang dulu hanya dikenal oleh
Masyarakat perkotaan, kini sudah melaju sampai kepelosok desa. Tentunya perkembangan teknologi
ini tidak hanya membawa pengaruh positif bagi kehidupan bermasyarakat dan termasuk remaja di
dalamnya.

Pastinya perkembangan teknologi informasi ini juga akan melahirkan dampak negatif yang amat
besar bagi perkembangan kebudayaan dan juga peradaban manusia. Kontak yang terjadi antara
manusia, kebudayaan, dan peradaban yang terjadi di era globalisasi ini mengakibatkan terjadinya
pergeseran-pergeseran nilai dalam kehidupan manusia.

B. Permasalahan
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi dan moral?
2. Apa saja dampak dari perkembangan teknologi terhadap moral remaja?
3. Bagaimana peran orang tua dan guru dalam pembentukan moral remaja?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teknologi dan moral,
2. Untuk mengetahui apa-apa saja dampak yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi
terhadap moral remaja,
3. Untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dan guru dalam pembentukan moral remaja.
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Teknologi dan Moral


1. Pengertian Teknologi
Kata teknologi berasal dari Bahasa Yunani, “technologia”. Kata ini terdiri dari dua kata yaitu:
“techne dan logia”. Techne artinya keahlian dan logia artinya mempelajari sesuatu atau cabang dari
disiplin pengetahuan (Ansori, 2010:82). Dengan demikian teknologi dapat dikatakan bahwa sesuatu
keahlian yang dapat dipelajari dari cabang disiplin pngetahuan.
Selanjutnya, menurut Ansori teknologi selalu berkaitan dengan perangkat, alat bantu manusia dan
spesies binatang lainnya dan bagaimana ia memberikan efek terhadap kemampuan sebuah spesies
untuk mengontrol dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Namun, seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman pengertian teknologi semakin meluas
sehingga saat ini teknologi sudah menjadi sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan
dan pengetahuan tentang alat dan keahlian dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh pada
kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya agar
teknologi tersebut bermanfaat sesuai dengan fungsinya.

2. Pengertian Moral
Secara umum, pembahasan moral juga diartikan sebagai cara seseorang berpikir, mengambil
keputusan yang benar dan salah, berprilaku, dan bersosialisasi dengan orang lain secara baik.
Seseorang telah dikatakan bermoral jika antara cara berpikir dan cara berprilaku dirinya telah dinilai
baik dan benar oleh standar-stndar nilai yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Kata moral sama artinya dengan kata akhlak dalam bahasa Arab. Dalam bahasa latin, moral juga
disebut mores yang berarti adat kebiasaan. Secara eksplisit moral adalah hal-hal yang berhubungan
dengan proses sosialisasi individu. Di zaman ini, moral mempunyai nilai implisit karena banyak orang
yang mempunyai moral atau sikap moral itu dari sudut pandang yang sempit.
Moral berkaitan erat dengan tingkah laku atau prilaku manusia sehari-hari. Dalam hal ini mencakup
sopan santun, bakti anak terhadap orang tua ataupun guru, dan juga cara berprilaku di lingkungan
masyarakat.
Di zaman sekarang dapat kita lihat ataupun kita rasakan bahwasannya tingkat penurunan moral pada
anak remaja cukup pesat. Tetapi, jika dilihat dari sudut pandang yang lain perkembangan teknologi
justru menjadi sarana penting bagi mereka untuk mempelajari betapa pentingnya moral.
Dalam kasus ini banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi. Teknologi informasi
adalah satu dari banyaknya faktor yang menyebabkan turunnya moral pada anak remaja.

B. Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Moral Remaja


1. Dampak Positif
Selama ini, yang banyak kita ketahui perkembangan teknologi hanya membawa dampak negatif bagi
penggunanya, terkhusus di kalangan remaja. Padahal tanpa kita ketahui perkembangan teknologi juga
memiliki dampak positif di dalamnya. Berikut penjabarannya:

a) Memberi Kemudahan dalam Mengakses Informasi


Di era digital ini, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang di dalamnya tersedia
banyak data dan informasi. Dengan adanya akses digital, semakin memudahkan bagi setiap
kalangan untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.
Bagi pengajar, teknologi dapat membantu mereka untuk lebih mudah mengakses metode
pembelajaran yang baru juga materi-materi pembelajaran yang tidak mereka dapatkan di dalam
buku.
Sedangkan bagi peserta didik, dapat memudahkan mereka untuk mencari informasi mengenai
materi pembelajaran dari berbagai sumber.
Dengan hadirnya teknologi internet, membantu penyebaran ilmu pengetahuan baik kepada tenaga
pendidik maupun peserta didik.

b) Lebih Cepat dan Dapat Diakses oleh Banyak Orang


Kecepatan menjadi kekuatan di era digital ini, jika kita lihat lagi ke belakang untuk mendapatkan
sebuah informasi ataupun berita kita harus menunggu beberapa hari. Sedangkan pada saat ini
untuk mendapat informasi ataupun berita yang kita inginkan hanya memerlukan waktu beberapa
detik melalui internet.
Belum lagi, sekarang hampir seluruh lini kehidupan sudah beralih ke digital dan membutuhkan
jaringan internet. Hal ini menjadikan era digital akan semakin luas cakupannya sehingga dapat
dinikmati oleh seluruh kalangan.

c) Tak Kenal Tempat dan Waktu


Kemajuan teknologi dapat mempermudah kita dalam berkomunikasi dari satu tempat ke tempat
yang lain. Dengan internet, kita bisa dengan mudah melakukan interaksi sosial, termasuk dalam
interaksi pembelajaran.
Teknologi informasi menyediakan cyber teaching atau biasa kita kenal dengan sebutan pengajaran
maya, dimana proses pengajarannya dilakukan melalui internet. Hingga sekarang sudah banyak
platform dan portal yang bergerak di ranah cyber teaching.

2. Dampak Negatif
Setelah adanya dampak positif dari perkembangan teknologi informasi, pastinya akan timbul juga
dampak negatif nya. Berikut beberapa dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi
bagi pembentukan moral remaja
a) Menurunnya Prestasi Belajar
Berkembangnya teknologi informasi pada saat ini membuat siapa saja dapat mengakses
segala macam ataupun bentuk informasi dengan mudah, ini mencakup seluruh kalangan salah
satunya remaja. Mudahnya kita dalam mengakses segalanya melalui internet, membuat kita
jadi lebih mengandalkan internet daripada buku.
Hal ini dapat menyebabkan kecanduan pada pemakainya, terutama bagi remaja. Kecaknduan
tersebut tentunya menimbulkan dampak negatif seperti turunnya prestasi belajar pada anak.

b) Perkembangan Otak tidak Maksimal


Mengulang sedikit pembahasan sebelumnya, yang terdapat pada poin berkembangnya
teknologi informasi yang memudahkan kita mengakses segalanya melalui internet
menyebabkan kecanduan dalam bermain handphone ternyata juga berdampak bagi
perkembangan otak anak.
Hal ini terjadi karena simulasi perkembangan yang tidak seimbang. Dapat kita lihat di era
globalisasi ini, yang dimana kebanyakan anak lebih sering bermain handphone dibandingkan
bermain dengan teman sebayanya.

c) Tidak adanya privasi


Di era globalisasi ini benda persegi panjang yang selalu berada dalam genggaman kita
memuat banyak sekali informasi yang dapat diakses oleh seluruh kalangan. Bahkan hanya
dengan melalui smartphone kita dapat mengunduh setiap kegiatan yang kita lakukan ke sosial
media, sehingga tidak ada lagi privasi bagi kita.
Hal ini memungkinkan pengambilan data pribadi, predator anak, cyber bullying dan lainnya.
Terkadang juga anak atau remaja dapat mengakses film-film yang berhubungan dengan
pornografi, kekerasan, ataupun hal lain yang berdampak negatif.
Terkadang tanpa sadar kita telah mengakses hal-hal yang sebenarnya tidak pantas untuk kita
lihat ataupun kita ketahui.

d) Apatis
Apatis merupakan sikap tidak peduli akan lingkungan sekitar atau biasa kita sebut dengan
sikap menyendiri. Perkembangan teknologi informasi dalam bidang sosial media juga dapat
menjadi boomerang terhadap sosialisasi baik pada remaja antar remaja, maupun remaja dan
keluarganya.
Hal ini ditandai dengan tidak adanya relasi optimal antar anggota keluarga, juga saat berada di
lingkungan sosial, kebanyakan orang lebih disibukkan dengan smartphonenya, dibandingkan
harus berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya atau membangun hubungan dengan
lingkungan. Inilah yang menyebabkan sifat apatis itu muncul pada diri seseorang.
e) Game
Sekarang ini banyak kita jumpai anak-anak bahkan remaja kecanduan dalam bermain game
bahkan mereka dapat mengabaikan aktifitas yang lain hanya untuk bermain game. Pada
hakikatnya, game dapat membuat seseorang mengalami rasa penasaran yang membuat ia
ketagihan, juga dampak buruk lainnya dapat menumbuhkan jiwa egois dalam diri anak atau
remaja.
Game adalah salah satu hal yang dapat diakses melalui media teknologi dimana media
tersebut disajikan secara online.

f) Gosip
Di era globalisasi ini seringkali kita jumpai berita-berita yang kebenarannya belum jelas, baik
melalui televisi, WhatsApp, Facebook, ataupun media sosial lainnya. Gosip sendiri
menimbulkan efek yang sangat besar bagi korbannya, dimana korban akan merasakan efek
marah serta malu, karena telah menjadi topik perbincangan yang bahkan bisa berujung pada
Kesehatan mentalnya.
Adapun ayat yang berisi tentang larangan untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan
dapat menjerumuskan pada hal yang mengantarkan dosa, karena disetiap perbuatan pastinya
akan dimintai pertanggung jawaban.

َ‫ص َر َو ْالفُ َؤاد‬


َ ‫س ْم َع َو ْال َب‬
َّ ‫ْس لَ َك ِبه ِع ْلم ۗا َِّن ال‬ ُ ‫َو َل تَ ْق‬
َ ‫ف َما لَي‬
ً‫ع ْنهُ َم ْسـُٔ ْول‬ ٰۤ ُ ُ
َ
َ َ‫كل اول ِٕى َك كان‬
Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggung jawabannya. (Q.S.Al-Isra’:36)

g) Pacaran dan Seks Bebas


Pacaran merupakan sebuah fenomena sosial yang sekarang sudah di anggap lumrah bagi
kalangan remaja. Mirisnya ada yang menganggap jika tidak pacaran maka ia dianggap
ketinggalan zaman. Pada dasarnya islam melarang keras umatnya berpacaran.
Di era globalisasi ini bukan hanya kalangan remaja saja yang mengenal istilah pacaran, akan
tetapi anak-anak juga sudah banyak yang mengerti tentang ap aitu pacaran. Hubungan
pacarana sangatlah berbahaya karena dapat merusak moral remaja, serta dapat
menjerumuskan pada pergaulan bebas.
Pada dasarnya hubungan seks boleh dilakukan jika hubungan itu sesuai dengan norma sosial
dan aturan agama, namun perkembangan yang terjadi saat ini sangatlah mencemaskan.
Dimana hubungan suami istri tidak lagi dilakukan oleh pasangan sah, tetapi banyak yang
melakukannya di luar pernikahan.
Banyaknya remaja yang terjerumus dalam seks bebas, dapat dilihat dari persoalan yang
terjadi. Maraknya jaringan prostitusi online yang merebak dikalangan remaja lewat jejaring
sosial, hal ini terjadi karena penyalah gunaan media informasi bukan pada tempatnya.
Seks bebas sangatlah berbahaya di kalangan remaja karena dapat meruntuhkan moralitas
suatu bangsa.
C. Peran Orang Tua dan Guru dalam Pembentukan Moral
Remaja
Masa remaja merupakan masa dimana seorang anak sudah mulai mencari jati dirinya, bahkan
tidak jarang seorang remaja menganggap bahwa dirinya sudah dewasa. Menurut Mappiare masa remaja
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi Wanita dan 13 tahun sampai dengan
22 tahun bagi pria.
Adapun rentang usia remaja antara lain: 12/13 tahun sampai 17/18 tahun sampai 21/22 tahun
merupakan tingkatan remaja akhir.
Rasa tertarik dan antusiasme yang luar biasa dalam diri seorang remaja adalah pemicu utama
terjerumusnya mereka ke dalam hal-hal yang negatif. Terkadang, mereka hanya memikirkan penasaran
yang mereka alami daripada efek samping yang akan mereka hadapi.
Maka dari itu, peran dari orang tua dan guru sangatlah dibutuhkan dalam mengawasi serta
mendidik agar nantinya remaja tidak terjerumus ke dalam degradasi moral yang sedang berkembang.
Berikut beberapa peran orang tua dan guru dalam pembentukan moral remaja, diantaranya:
1. Penerapan pola asuh islam sejak dini dapat membantu terbentuknya hubungan yang harmonis
dalam keluarga,
2. Diperlukannya kesabaran dan ketulusan hati dalam mendidik anak, sehingga mereka dapat
menerima penjelasan yang diberikan oleh orang tua dengan Ikhlas,
3. Mewujudkan kesalehan sosial dan kesalehan individu pada anak,
4. Bersikap adil dan mendisiplinkan anak dengan kasih sayang,
5. Menjalin komunikasi dengan anak. seperti menanyakan bagaimana kesehariannya, kegiatannya
di sekolah, atau membiarkannya bercerita sebebas mungkin tanpa ia merasa tersudutkan,
sehingga terbentuklah karakter yang terbuka kepada keluarga,
6. Memahami anak dengan segala aktivitasnya, termasuk pergaulannya. Karena pergaulan itu
adalah pedang bermata dua yang bisa menjerumus ke arah positif atau terjerumus ke arah
negatif.
Orang tua dan guru sangatlah berperan penting dalam perkembangan remaja, dimana semakin pesat
perkembangan teknologi, maka semakin besar pula peluang terjadinya kemerosotan moral pada remaja
yang dapat terjadi karena kurangnya pengawasan dari orang tua maupun guru.
BAB III
Penutup
1. Kesimpulan
Di zaman sekarang dapat kita lihat ataupun kita rasakan bahwasannya tingkat penurunan moral
pada anak remaja cukup pesat. Tetapi, jika dilihat dari sudut pandang yang lain perkembangan
teknologi justru menjadi sarana penting bagi mereka untuk mempelajari betapa pentingnya moral.
Walau demikian, perkembangan teknologi juga bukanlah hal yang akan selalu berbau negatif,
malah hal ini bisa menjadi sarana yang sangat penting untuk melatih tumbuh kembang anak dan
juga moralnya.
Hal itu pastinya membutuhkan peranan orang tua dan guru selaku pendamping anak dari usia dini.
Peranan yang dijalankan juga harus berdasarkan ilmu islam yang sesuai dengan syariat.

2. Saran
Berkembangnya anak, terbentuknya moral, dan ketangkasannya yang muali terlatih tentulah
menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi setiap orang tua. Maka dari itu, setiap hal yang
mereka jalani harus berdasarkan pengawasan orang tua.
Bukan berarti disetiap waktu para orang tua harus mengekang dan membuat mereka merasa jadi
burung di dalam sangkar. Karena sejatinya, tumbuh kembang juga membutuhkan support dari
lingkungan sekitar.
Artinya, dalam pembentukan moral peran orang tua dan guru yang bijak adalah kuncinya.
Menjadikan anak sebagai teman dan merangkul mereka untuk menghadapi masalah dengan
kepala dingin juga merupakan pengajaran yang sangat berarti bagi mereka.
Hal-hal itu menjadikan pribadi mereka lebih disiplin, bijak, terbuka, dapat menyaring apa-apa saja
yang masuk dengan lebih teliti, dan meningkatkan rasa kepercayaan mereka kepada orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
• Fitra Shafa Humaira. (2022). Dampak KemajuanTeknologi terhadap Perilaku Remaja. Diakses
18 September 2023 dari https://kumparan.com/fitraafahumaira2021/dampak-kemajuan-
teknologi-terhadap-perilaku-remaja-1yG0SAqeFGQ

• Muhamad Alwi. (2023). Ketahui Dampak Positif dan Negatif Teknologi dalam Proses Belajar.
Diakses 18 September 2023 dari https://sohib.indonesiabaik.id/article/efek-positif-negatif-
teknologi-proses-belajar-
s0kmM#:~:text=Kemajuan%20teknologi%20dapat%20mempermudah%20dalam,antara%20p
engajar%20dan%20yang%20diajar

• Rusli. Pengaruh Teknologi terhadap Dekadensi Moral Anak. Diakses 19 September 2023 dari
file:///C:/Users/Hp/Downloads/1685-Article%20Text-5175-1-10-20211207%20(4).pdf

• Khairunnisa Puja. 2019. Pengaruh Smartphone terhadap Degradasi Moral Remaja di Mukim
Jreuk Kecamatan Indrapuri Aceh Besar. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM. https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/12084/1/Puja%20Khairunnisa%2C%20150201126%2C%20FTK%2C%20
PAI%2C%20082369001230.pdf

1) 1

Anda mungkin juga menyukai