INFORMASI BAGI
PEMBENTUKAN MORAL REMAJA
Dosen Pengampu: M. Hatta, M.Pd.
OLEH:
1. Rezki Fitri Shadiva (1230621634)
2. Siti Lathifah Khairiyah (12310621608)
3. Siti Lestari (12310623889)
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak
lain yang berkepentingan pada umumnya.
Dalam mengatasi dampak teknologi terhadap moral anak maka dibutuhkan peran orang tua sebagai
pendidik pertama dan utama bagi anak. Bukan hanya terletak pada teknologinya tapi pemanfaatan
dari teknologi itu sendiri juga harus selalu mendapat perhatian, pengawasan, dan kontrol yang serius
dari orang tua di rumah dan juga guru di sekolah.
Perkembangan teknologi komunikasi maupun media elektronik yang dulu hanya dikenal oleh
Masyarakat perkotaan, kini sudah melaju sampai kepelosok desa. Tentunya perkembangan teknologi
ini tidak hanya membawa pengaruh positif bagi kehidupan bermasyarakat dan termasuk remaja di
dalamnya.
Pastinya perkembangan teknologi informasi ini juga akan melahirkan dampak negatif yang amat
besar bagi perkembangan kebudayaan dan juga peradaban manusia. Kontak yang terjadi antara
manusia, kebudayaan, dan peradaban yang terjadi di era globalisasi ini mengakibatkan terjadinya
pergeseran-pergeseran nilai dalam kehidupan manusia.
B. Permasalahan
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi dan moral?
2. Apa saja dampak dari perkembangan teknologi terhadap moral remaja?
3. Bagaimana peran orang tua dan guru dalam pembentukan moral remaja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teknologi dan moral,
2. Untuk mengetahui apa-apa saja dampak yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi
terhadap moral remaja,
3. Untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dan guru dalam pembentukan moral remaja.
BAB II
Pembahasan
2. Pengertian Moral
Secara umum, pembahasan moral juga diartikan sebagai cara seseorang berpikir, mengambil
keputusan yang benar dan salah, berprilaku, dan bersosialisasi dengan orang lain secara baik.
Seseorang telah dikatakan bermoral jika antara cara berpikir dan cara berprilaku dirinya telah dinilai
baik dan benar oleh standar-stndar nilai yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Kata moral sama artinya dengan kata akhlak dalam bahasa Arab. Dalam bahasa latin, moral juga
disebut mores yang berarti adat kebiasaan. Secara eksplisit moral adalah hal-hal yang berhubungan
dengan proses sosialisasi individu. Di zaman ini, moral mempunyai nilai implisit karena banyak orang
yang mempunyai moral atau sikap moral itu dari sudut pandang yang sempit.
Moral berkaitan erat dengan tingkah laku atau prilaku manusia sehari-hari. Dalam hal ini mencakup
sopan santun, bakti anak terhadap orang tua ataupun guru, dan juga cara berprilaku di lingkungan
masyarakat.
Di zaman sekarang dapat kita lihat ataupun kita rasakan bahwasannya tingkat penurunan moral pada
anak remaja cukup pesat. Tetapi, jika dilihat dari sudut pandang yang lain perkembangan teknologi
justru menjadi sarana penting bagi mereka untuk mempelajari betapa pentingnya moral.
Dalam kasus ini banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi. Teknologi informasi
adalah satu dari banyaknya faktor yang menyebabkan turunnya moral pada anak remaja.
2. Dampak Negatif
Setelah adanya dampak positif dari perkembangan teknologi informasi, pastinya akan timbul juga
dampak negatif nya. Berikut beberapa dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi
bagi pembentukan moral remaja
a) Menurunnya Prestasi Belajar
Berkembangnya teknologi informasi pada saat ini membuat siapa saja dapat mengakses
segala macam ataupun bentuk informasi dengan mudah, ini mencakup seluruh kalangan salah
satunya remaja. Mudahnya kita dalam mengakses segalanya melalui internet, membuat kita
jadi lebih mengandalkan internet daripada buku.
Hal ini dapat menyebabkan kecanduan pada pemakainya, terutama bagi remaja. Kecaknduan
tersebut tentunya menimbulkan dampak negatif seperti turunnya prestasi belajar pada anak.
d) Apatis
Apatis merupakan sikap tidak peduli akan lingkungan sekitar atau biasa kita sebut dengan
sikap menyendiri. Perkembangan teknologi informasi dalam bidang sosial media juga dapat
menjadi boomerang terhadap sosialisasi baik pada remaja antar remaja, maupun remaja dan
keluarganya.
Hal ini ditandai dengan tidak adanya relasi optimal antar anggota keluarga, juga saat berada di
lingkungan sosial, kebanyakan orang lebih disibukkan dengan smartphonenya, dibandingkan
harus berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya atau membangun hubungan dengan
lingkungan. Inilah yang menyebabkan sifat apatis itu muncul pada diri seseorang.
e) Game
Sekarang ini banyak kita jumpai anak-anak bahkan remaja kecanduan dalam bermain game
bahkan mereka dapat mengabaikan aktifitas yang lain hanya untuk bermain game. Pada
hakikatnya, game dapat membuat seseorang mengalami rasa penasaran yang membuat ia
ketagihan, juga dampak buruk lainnya dapat menumbuhkan jiwa egois dalam diri anak atau
remaja.
Game adalah salah satu hal yang dapat diakses melalui media teknologi dimana media
tersebut disajikan secara online.
f) Gosip
Di era globalisasi ini seringkali kita jumpai berita-berita yang kebenarannya belum jelas, baik
melalui televisi, WhatsApp, Facebook, ataupun media sosial lainnya. Gosip sendiri
menimbulkan efek yang sangat besar bagi korbannya, dimana korban akan merasakan efek
marah serta malu, karena telah menjadi topik perbincangan yang bahkan bisa berujung pada
Kesehatan mentalnya.
Adapun ayat yang berisi tentang larangan untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan
dapat menjerumuskan pada hal yang mengantarkan dosa, karena disetiap perbuatan pastinya
akan dimintai pertanggung jawaban.
2. Saran
Berkembangnya anak, terbentuknya moral, dan ketangkasannya yang muali terlatih tentulah
menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi setiap orang tua. Maka dari itu, setiap hal yang
mereka jalani harus berdasarkan pengawasan orang tua.
Bukan berarti disetiap waktu para orang tua harus mengekang dan membuat mereka merasa jadi
burung di dalam sangkar. Karena sejatinya, tumbuh kembang juga membutuhkan support dari
lingkungan sekitar.
Artinya, dalam pembentukan moral peran orang tua dan guru yang bijak adalah kuncinya.
Menjadikan anak sebagai teman dan merangkul mereka untuk menghadapi masalah dengan
kepala dingin juga merupakan pengajaran yang sangat berarti bagi mereka.
Hal-hal itu menjadikan pribadi mereka lebih disiplin, bijak, terbuka, dapat menyaring apa-apa saja
yang masuk dengan lebih teliti, dan meningkatkan rasa kepercayaan mereka kepada orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
• Fitra Shafa Humaira. (2022). Dampak KemajuanTeknologi terhadap Perilaku Remaja. Diakses
18 September 2023 dari https://kumparan.com/fitraafahumaira2021/dampak-kemajuan-
teknologi-terhadap-perilaku-remaja-1yG0SAqeFGQ
• Muhamad Alwi. (2023). Ketahui Dampak Positif dan Negatif Teknologi dalam Proses Belajar.
Diakses 18 September 2023 dari https://sohib.indonesiabaik.id/article/efek-positif-negatif-
teknologi-proses-belajar-
s0kmM#:~:text=Kemajuan%20teknologi%20dapat%20mempermudah%20dalam,antara%20p
engajar%20dan%20yang%20diajar
• Rusli. Pengaruh Teknologi terhadap Dekadensi Moral Anak. Diakses 19 September 2023 dari
file:///C:/Users/Hp/Downloads/1685-Article%20Text-5175-1-10-20211207%20(4).pdf
• Khairunnisa Puja. 2019. Pengaruh Smartphone terhadap Degradasi Moral Remaja di Mukim
Jreuk Kecamatan Indrapuri Aceh Besar. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM. https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/12084/1/Puja%20Khairunnisa%2C%20150201126%2C%20FTK%2C%20
PAI%2C%20082369001230.pdf
1) 1