Anda di halaman 1dari 10

KARAKTERISTIK DAN HAKIKAT MASALAH YANG DIHADAPI SETIAP

INDIVIDU PADA SUMBER MASALAH

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah

“Bimbingan dan Penyuluhan ”

Dosen Pengampu:

Dr. Dhikrul Hakim, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Dila Nur Afni Agustin (1121080)

Ulifatul Khayati (1121099)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
TAHUN 2022/2023
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada hakikat manusia adalah makhluk sosial. Dilahirkan manusia
membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Pada
perkembangan menuju kedewasaan, interaksi sosial di antara manusia dapat
merealisasikan kehidupannya secara individual. Pada saat bersosialisasi maka yang
diunjukkannya adalah perilaku kesehariannya. Paradigma perilaku sosial
memusatkan perhatiannya kepada hubungan individu dan lingkungannya yang
terdiri atas bermacam- macam objek sosial dan nonsional. Tingkah laku individu
yang berlangsung dalam hubungannya dengan faktor lingkungan yang
menghasilkan akibat dan perubahan dalam faktor lingkungan yang menimbulkan
perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku individu akan menimbulkan reaksi masyarakat
sekitarnya. Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tentu
yang dihadapinya. Karena itulah terdapat perbedaan dalam kekuatan motivasi yang
ditunjukkan oleh seseorang dalam menggapai situasi tertentu dibandingkan dengan
orang lain yang mengadapi situasi yang sama.
Apabila berbicara mengenai motivasi salah satu hal yang amat penting untuk
diperhatikan ialah bahwa tingkat motivasi berbeda antara seseorang dengan orang
lain dan dalam diri seseorang pada waktu yang berlainan.

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik dan hakikat manusia ?
2. Apa saja jenis masalah yang dihadapi individu ?
3. Apa saja faktor dan beserta penyebab permasalahan pada anak?
3. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik dan hakikat manusia
2. Mengetahui jenis masalah yang dihadapi individu
3. Mengetahui faktor dan beserta penyebab permasalahan pada anak

1
B. PEMBAHASAN
1. Karakteristik dan Haikikat Manusia

Setiap individu manusia memiliki ciri dan sifat atau karateristik bawaan dan
karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karateristik bawaan merupakan
karateristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun
faktor sosial psikologis. Kepribadian bisa terbawa pembawaan dan lingkungan, keduanya
merupakan dua faktor yang terbentuk karena faktor terpisah, masing-masing mempengaruhi
kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri- sendiri.
Kemudian makin disadari bahwa apa yang dipikirkan dan di kerjakan seseorang, atau apa yang
dirasakan oleh anak, remaja atau dewasa,merupakan hasil dari perpaduan antara apa yang ada
di antara faktor- faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh lingkungan.

Dari beragam aspek perkembangan individu dikenal ada dua fakta yang menonjol,
yakni semua manusia mempunyai unsur- unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya dan
di didalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis
dan sosial, setiap individu mempunyai kecenderungan yang berbeda. sifat yang individual
adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda
dengan yang lain. 1

Perbedaan ini disebut dengan perbedaan individu atau perbedaan individual. Perbedaan
individual (individualized instruction) merupakan pengajaran yang memperhatikan atau
berorientasi pada perbedaan- perbedaan individual anak. Perbedaan individual (individualized
instruction) bukanlah pengajaran harus berdasar atas jalannya satu orang guru dengan satu
orang murid, akan tetapi pengajaran dengan guru memberikan pelayanan yang berbeda pada
setiap anak sesuai dengan perbedaan-perbedaan individual itu. Individualized instruction
merupakan usaha melengkapi kondisi belajar yang optimum bagi setiap individu murid.2

Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sebagai
pribadi yang mengejewantahankan berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia
yang seimbang yaitu diantaranya segi individu dan sosial, jasmani dan rohani, dunia dan

1
Muhammad S. Sumantri, “Hakikat Manusia dan Pendidikan” Modul 1. Hal. 06

2
Hasbulloh. 2012, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada (Rajawali Pers)

2
akhirat keseimbangan hubungan antara manusia dengan dirinya, manusia dengan sesame
manusia, atau lingkungan dan manusia dengang tuhan. 3

Manusia adalah makhluk bertanya, ia mempunyai hasrat untuk mengetahui segala


sesuatu. Atas dorongan hasrat ingin tahunya, manusia tidak hanya bertanya tentang
4
berbagai hal yang ada diluar dirinya, tetapi juga bertanya tentang dirinya sendiri.

Dalam rentang ruang dan waktu, manusia telah dan selalu berupaya mengetahui
dirinya sendiri. Hakikat manusia dipelajari melalui berbagai pendekatan (common sense,
ilmiah, filosofis, religi) dan melalui berbagai sudut pandang (biologi, sosiologi,
antropobiologi, psikologi, politik). Dalam kehidupannya yang riil manusia menunjukkan
keragaman dalam berbagai hal, baik tampilan fisiknya, strata sosialnya, kebiasaannya,
bahkan sebagaimana dikemukakan di atas, pengetahuan tentang manusiapun bersifat ragam
sesuai pendekatan dan sudut pandang dalam melakukan studinya. Alasannya bukankah
karena mereka semua adalah manusia maka harus diakui kesamaannya sebagai manusia(M.I.
Soelaiman, 1988).

Berbagai kesamaan yang menjadi karakteristik esensial setiap manusia ini disebut
pula sebagai hakikat manusia,sebab dengan karakteristik esensialnya itulah manusia
mempunyai martabat khusus sebagai manusia yang berbeda dari yang lainnya. Hakikat
manusia sangat beragam, tergantung pada sudut pandang masing-masing ada beberapa konsep
tentang makna manusia, antara lain homo sapiens yaitu makhluk yang memiliki akal budi,
animal rational yaitu makhluk yang memiliki kemampuan berpikir, homo laquen yaitu
makhluk yang mempunyai berbahasa, homo faber atau homo toolmaking animal yaitu mampu
membuat perangkat peralatan. 5

Menurut Socrates (470-399 SM) adalah makhluk yang ingin tahu tentang segala
sesuatu, baik tentang manusia itu sendiri maupun tentang hal yang ada diluarnya. Yaitu harus
ada bantuan dari orang lain dan harus mengetahui dirinya sendiri terlebih dahulu. Dan berbeda
lagi Menurut Plato ( meninggal tahun 347 SM) memandang bahwa unsur dalam diri manusia

3
Poespowardojo, S. dan Bertens, K. 1983. Sekitar Manusia: Bunga Rampai tentang Filsafat Manusia. Jakarta:
Gramedia.
4
Syaripudin, T. 1994. Implikasi Eksistensi Manusia terhadap Konsep Pendidikan Umum (Thesis). Program
Pascasarjana IKIP Bandung.
5
Ardana. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

3
yaitu, roh, nafsu, dan rasio. Manusia menjalani kehidupannya menggunakan roh dan nafsu
sebagai symbol keburukan, penggunaan keduanya dikendalikan oleh rasio sebagai pengontrol.
6

Menurut beberapa pendapat para ahli konseling tentang hakikat manusia sebagai berikut:

a.Viktor E.Frankl. Ia mengemukakan bahwa hakikat manusia itu sebagai berikut:

1. Manusia, selain memiliki dimensi fisik dan psikologis juga memiliki dimensi
spiritual. Ketiga dimensi itu harus dikaji secara mendalam apabila manusia itu hendak di
pahami dengan sebaik- baiknya melalui hal- hal yang berada diluar dirinya dan mewujudkan
ide- idenya. 7

2. Manusia adalah unik dalam arti bahwa manusia mengarahkan kehidupannya


sendiri,Manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasan untiuk membuat pilihan-
pilihan yang menyangkut prikehidupannya sendiri. Kebebasan ini memungkinkan manusia
berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu akan jadi apa manusia itu sendiri.
8

b.Sigmun Freud.

Ia mengemukakan Manusia pada dasarnya bersifat pesimistik, deterministik,


mekanistik dan redukasionisti. Manusia dideterminasi oleh kekuatan- kekuatan irasional,
motivasi- motivasi tak sadar, dorongan biologis dan pengalaman masa kecil. Dinamika
kepribadian berlangsung melalui pembagian energy psikis kepada Id, Ego dan superego yang
bersifat saling mendominasi. Manusia memiliki naluri- naluri seksual (libido seksual) dan
agresif, naluri kehidupan (eros) dan kematian ( tanatos).

c.Aliran Humanistik

Para ahli teori humanistic mempunyai pendapat tentang hakikat Manusia memiliki
dorongan bawaan untuk mengembangkan diri ,Manusia memiliki kebebasan untuk merancang
atau mengembangkan tingkah lakunya, yang dalam hal ini manusia bukan poin yang diatur

6
Asadi, Muhammad. 2011. Karakter Orang Berdasarkan Etnisnya. Jogjakarta: Najah
7
Azwar, Saifuddin. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya. Yogyakar Pustaka Pelajar
8
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

4
sepenuhnya oleh lingkungan dan Manusia adalah mahkluk rasional dan sadar, tidak dikuasai
oleh ketidaksadaran, kebutuhan rasional dan konflik. 9

2. Jenis Masalah yang Dihadapi Individu

Masalah adalah sesuatu yang tidak luput dari manusia. Menurut KBBI masalah
diartikan sebagai sesuatu yang harus diselesaikan karena masalah yang menimpa seseorang
bila dibiarkan berkembang dan tidak segera dipecakan dapat menggangu kehidupan baik
dirinya sendiri maupun orang lain. 10

Secara garis besar, masalah yang dihadapi anak dapat digolongkan menjadi empat,
yaitu masalah- masalah yang berkaitan dengan keadaan fisik, psikis, sosial, serta kesulitan
belajar.

1.Masalah fisik

Perkembangan aspek fisik terkait dengan keutuhan dan kemampuan fungsi panca
indera anak, kemampuan melakukan gerakan sesuai perkembangan usianya serta kemampuan
anak yang yang mengalami hambatan dalam hal- hal tersebut dapat dikatakan mengalami
masalah secara fisik. Contoh permasalahan sebagai berikut :

a.Gangguan fungsi panca indera

b. Cacat tubuh

c.Kegemukan (obesitas)

d.Gangguan gerak peniruan (stereotipik)

e. Kidal

f. Gangguan kesehatan (penyakit)

g. Hiperaktif

h. Neuropati

f. Ngompol

9
Ridlowi A. 2009. Teori Belajar Humanistik, (Online), (file:///H/ALL OF BELAJAR PEMBELAJARAN/teori
humanistik/teori-belajar- humanistik 29ahmd.htm), diakses 4 September 2013
10
Hasyim, Moch Yusuf. 2012. Pemahaman Individu Metode Pemahaman Problem Anak. Yogyakarta: Teras.

5
2.Masalah psikitis

Permasalahan psikis anak terkait dengan kemampuan psikologis yang dimilikinya atau
ketidak mampuan mengekpresikan dirinya dalam kondisi yang tidak normal. Beberapa
permasalahan psikis yang dialami anak yakni Gangguan konsentrasi, Intelegensi (baik tinggi
maupun rendah), Berbohong dan Emosi (perasaan takut, cemas, marah, sedih)

3.Masalah sosial

perkembangan sosial anak berhubungan dengan kemampuan anak dalam berinteraksi


dengan teman sebaya atau lingkungan pergaulan yang lebih luas. Permasalahan anak dalam
bidang sosial juga berkaitan dengan pergaulan atau hubungan sosial perilaku- perilaku sebagai
berikut :

a.Tingkah laku agresif

b.Pemalu

c. Anak manja

d. Negativisme

e. Perilaku merusak11

4.Masalah belajar

Kesulitan belajar pada anak dapat dimaknai sebagai ketidak mampuan anak dalam mencapai
taraf hasil belajar yang sudah ditentukan dalam program kegiatan belajar, sesuai dengan potensi
yang dimilikinya.12

3.Faktor Penyebab Permasalahan pada Anak

Beberapa faktor penyebab permasalahan pada anak, baik yang bersifat intrinsik (berasal
dari diri anak sendiri) maupun ekstrinsik (berasal dari luar diri anak). Secara umum, faktor-
faktor tersebut adalah :

a. Pembawaan, yakni anak dengan semua keadaan yang ada pada dirinya
b. Lingkungan keluarga, mencakup pola asuh orang tua, keadaan sosial ekonomi keluarga.

11
Hidayat, Dede Rahmat dan Aip Badrujaman. 2012. Penelitian Tindakan Dalam Bimbingan Konseling. Jakarta:
PT Indeks.
12
Willis, Sofyan S. 2010. Konseling Individual Teori Dan Praktek. Bandung: Alfabeta.

6
c. Lingkungan sekolah, meliputi cara mengajar guru, proses belajar mengajar, alat bantu,
kurikulum.
d. Masyarakat, mencakup pergaulan, norma, adat istiadat.

Pada hakikatnya, tidak ada satu pun teknik yang efektif untuk menangani permasalahan
anak yang berbeda-beda. Penggunaan suatu teknik akan bergantung kepada karakteristik anak,
jenis permasalahan, kemampuan serta keterampilan pemberi bantuan, serta faktor
feasibilitasnya. Di antara berbagai teknik yang dapat dilakukan orang tua dan guru untuk
membantu menangani permasalahan anak adalah dengan latihan, Permainan, Saran dan nasihat
,Pengkondisian (conditioning),Model dan peniruan (modeling and imitation) dan Konseling.13

Orang tua dan guru merupakan model bagi anak. Untuk dapat membantu menangani
permasalahan anak dengan tepat, orang tua dan guru diharapkan memiliki beberapa
karakteristik sebagai persyaratannya. Beberapa karakteristik di bawah ini setidaknya dapat
membantu mempermudah orang tua dan guru dalam menangani permasalahan yang dihadapi
anak yakni dengan kesabaran,penuh kasih saying, ramah, toleransi terhadap anak, empati,
penuh kehangatan, dapat menghargai anak dan memahami perasaan anak.14

13
Sukardi, Dewa ketut. 1995. Proses Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta
14
Prayitno dan Erman Amti. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.

7
C. PENUTUP

Kesimpulan

1.Manusia pada hakikatnya adalah nakhluk utama dalam dunia alami, makhluk yang
berkemauan bebas,makhluk yang sadar diri.,kreatif,idealis, serta makhluk moral. Sifat
hakikat manusia di artikan sebagai ciri-ciri karakteristik,yang secara prinsipal membedakan
dari hewan.

2.Masalah setiap individu tentunya berbeda-beda,tapi adanya sebuah masalah pasti ada
pemecahan solusinya. Selain dampak negative, masalah juga memberikan dampak positif
bagi seseorang,misalnya ketika di masa yang akan datang terjadi kembali masalah yang
serupa saat ini, kita sudah punya punya bekal dari kejadian atau masalah yang dihadapi
sebelumnya.

3. Setiap permasalahan tentu memiliki solusi. Demikian pula permasalahan yang dihadapi
anak, merupakan suatu cara bagi orang tua dan guru untuk belajar memberikan solusi yang
terbaik bagi proses tumbuh kembang anak-anak mereka.

8
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad S. Sumantri, “Hakikat Manusia dan Pendidikan” Modul 1. Hal. 06

Hasbulloh. 2012, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada (Rajawali Pers)

Poespowardojo, S. dan Bertens, K. 1983. Sekitar Manusia: Bunga Rampai tentang Filsafat
Manusia. Jakarta: Gramedia.

Syaripudin, T. 1994. Implikasi Eksistensi Manusia terhadap Konsep Pendidikan Umum


(Thesis). Program Pascasarjana IKIP Bandung.

Ardana. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Asadi, Muhammad. 2011. Karakter Orang Berdasarkan Etnisnya. Jogjakarta: Najah

Azwar, Saifuddin. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya. Yogyakar Pustaka Pelajar

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Ridlowi A. 2009. Teori Belajar Humanistik, (Online), (file:///H/ALL OF BELAJAR


PEMBELAJARAN/teori humanistik/teori-belajar- humanistik 29ahmd.htm), diakses 4
September 2013

Hasyim, Moch Yusuf. 2012. Pemahaman Individu Metode Pemahaman Problem Anak. Yogyakarta:
Teras.

Hidayat, Dede Rahmat dan Aip Badrujaman. 2012. Penelitian Tindakan Dalam Bimbingan Konseling.
Jakarta: PT Indeks.

Willis, Sofyan S. 2010. Konseling Individual Teori Dan Praktek. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa ketut. 1995. Proses Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta

Prayitno dan Erman Amti. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai