Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

( Perbedaan Individual, Bakat, Minat, Kecerdasan, dan


Kepribadian )

Dosen Pengampu : Meita Dwi Solviana, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 6

1. Mardiyah Indah (1811060333)


2. Nur Mayda Amini (1811060493)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini adalah sebagai
salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Adapun isi dari makalah ini adalah membahas tentang Perbedaan
Individual, Bakat, Minat, Kecerdasan, dan Kepribadian. Kami berterimakasih
kepada ibu Meita Dwi Solviana, M.Pd dosen pengampu mata kuliah Psikologi
Pendidikan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, baik dari  segi susunan kalimat maupun materi yang di
sajikan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun agar kedepannya makalah ini dapat lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.

Bandar Lampung, 14 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................5

1.3 Tujuan...................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Individu.............................................................................................7

2.2 Pengertian Perbedaan Individu............................................................................7

2.3 Faktor-Faktor Perbedaan Individu......................................................................9

2.4 Macam-Macam Perbedaan karakteristik Individu............................................11

2.5 Jenis-Jenis Perbedaan Individual......................................................................15

2.6 Aplikasi Perbedaan Individu Dalam Pendidikan...............................................16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................................17

3.2 Saran..................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam sebuah lingkungan belajar seperti ruang kelas terdapat
berbagai macam karakteristik peserta didik. Sebagian besar orang
menganggap di dalam proses pembelajaran tidak ada perbedaan antara siswa
satu dengan siswa yang lainnya. Semua siswa dianggap sama rata. Siswa
diberi materi yang sama, menggunakan bahan ajar yang sama, cara belajar
yang sama, mendapat perlakuan yang sama dari pengajar dan diharapkan
mendapat hasil belajar yang semuanya baik.
Padalah seperti yang diketahui, setiap individu memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Begitu pula dengan siswa, sebagai individu, siswa yang
satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan. Perbedaan antar individu
tersebut nantinya dapat berpengaruh bagaimana proses belajar akan
berlangsung. Guru sebagai seorang pengajar tidak bisa begitu saja
menyamaratakan semua anak didiknya. Untuk mencapai proses pembelajaran
yang optimal, seorang guru harus mengetahui apa saja yang dibutuhkan
siswanya dan berusaha membantu memenuhi kebutuhannya dalam belajar.
Seorang guru sebagai salah satu fasilitator dalam pembelajaran
sebaiknya dapat memastikan setiap anak didiknya mendapatkan apa yang ia
butuhkan. Oleh karena itulah, sebagai seorang pendidik atau guru dituntut
untuk dapat memahami perbedaan-perbedaan individu tiap anak didiknya.
Dengan memahami hal tersebut, diharapkan guru dapat menyediakan upaya-
upaya agar setiap siswa dapat mengikuti proses pembelajaran seefektif
mungkin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan individu ?
2. Apa yang dimaksud dengan perbedaan individu dan menurut para ahli ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu ?
4. Apa saja macam-macam perbedaan karakteristik individu ?

4
5. Apa saja jenis-jenis perbedaan individual ?
6. Bagaimana implikasi dari perbedaan individu ?

1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian individu.
2. Mengetahui dan memahami yang dimaksud dari perbedaan individu dan
pengertiannya menurut para ahli.
3. Mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan munculnya perbedaan
individu.
4. Mengetahui macam-macam karakteristik perbedaan individu.
5. Mengetahui jenis-jenis perbedaan individual.
6. Menerapkan aplikasi yang tepat untuk menangani dari permasalahan yang
timbul dari perbedaan individu.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Individu


Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut
pandang. Sejak ratusan tahun sebelum masehi, manusia telah menjadi obyek
filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun
obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia
dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai
mahluk yang berpikir atau homo sapiens, mahluk yang berbuat atau homo
faber, mahluk yang dapat dididik atau homo educandum dan seterusnya.
Dalam kamus echols & shadaly (1975), individu adalah kata benda
dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan
pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat
merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan
membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan
dan sikap-sikapnya.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan. Demikian pada awal kehidupannya bagi seorang bayi
mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia belum peduli dengan apa saja yang
terjadi diluar dirinya. Ia sudah senang bila kebutuhan fisiknya sudah
terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai mengenal
lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan
teman, keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin
banyak kebutuhan non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya.

2.2 Pengertian Perbedaan Individu


Bermacam-macam aspek perkembangan individu, ada dua fakta yang
di kenal dan menonjol, yaitu: dari dua garis keluarga, yaitu garis keturunan
ayah dan garis keturunan ibu. Pengaruh keturunan pada karakteristik-
karekteristik fisik, mental, emosional, dan sosial itu besar, tetapi sukar

6
ditentukan. Keturunan artinya warisan atau keturunan biologis. Keturunan
biologis adalah pemindahan sifat dari generasi ke generasi melalui proses
reproduksi.
Sejak terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru,
maka secara berkesinambungan dipengaruhi oleh macam-macam faktor
lingkungan disekitarnya yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan.
1. Semua manusia mempunyai unsur- unsur kesamaan di dalam pola
perkembangannya.
2. Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan
manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai
kecenderungan berbeda.
Perbedaan – perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak
bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh mana individu berbeda akan
mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kombinasi dari
berbagai unsur perbedaan tersebut. Setiap orang, apakah ia seorang anak atau
sudah dewasa, dan apakah ia berada di dalam suatu kelompok atau seorang
diri, ia di sebut individu. Individu menunjukan kedudukan seseorang sebagai
orang perorangan maupun perseorangan, berkaitan dengan perbedaan
individual perseorangan. Ciri serta sifat atau karakteristik antara orang satu
dengan yang lain berbeda-beda tidaklah sama. Perbedaan tersebut di sebut
perbedaan individu dan perbedaan individual.
Menurut Lindgren (1980) makna “perbedaan” dan “perbedaan
individual” menyangkut tentang variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek
fisik dan psikilogis. Perbedaan Individual menurut Chaplin (1995:244) adalah
“sebarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat, yang bisa
membedakan satu individu dengan individu lainnya”. Gerry (1963) dalam
buku perkembangan peserta didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono
mengategorikan perbedaan individual seperti berikut:
1. Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran,
penglihatan, dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga,
dan suku.

7
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat kita peroleh bahwa
perbedaan individual adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi
pribadi” yang menjelaskan perbedaan psikologis maupun fisik antara orang-
orang serta berbagai persamaannya.

2.3 Faktor-Faktor Perbedaan Individu


Sumber perbedaan individu dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor-faktor
tersebut adalah faktor bawaan dan faktor lingkungan.
1. Faktor Bawaan
Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis yang diturunkan
melalui pewarisan genetik oleh orangtua. Pewarisan genetik ini dimulai
saat terjadinya pembuahan. Menurut Zimbardo dan Gerig (1999)
penyatuan antara sebuah sperma dan sebuah sel telur hanya menghasilkan
satu diantara milyaran kemungkinan kombinasi gen. Salah satu kromosom
yaitu kromosom sex merupakan pembawa kode gen untuk perkembangan
karakteristik fisik laki-laki atau perempuan. Kode untuk kita mendapatkan
kromosom X dari ibu, dan salah satu dari kromosom X atau Y dari ayah.
Kombinasi XX merupakan kode untuk perkembangan fisik perempuan,
dan kombinasi XY merupakan kode untuk perkembangan fisik laki-laki.
Meskipun rata-rata kita memiliki 50 persen gen yang sama dengan
saudara kita, kumpulan gen kita tetap khas kecuali kita adalah kembar
identik. Perbedaan gen ini merupakan satu alasan mengapa kita berbeda
dengan orang lain, baik secara fisik, psikologis, maupun perilaku, bahkan
dengan saudara kita sendiri. Selebihnya adalah dipengaruhi oleh
lingkungan, karena kita pernah berada di lingkungan yang sama persis.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor yang mengakibatkan perbedaan
individu yang berasal dari luar diri individu. Faktor lingkungan berasal

8
dari beberapa macam yaitu status sosial ekonomi orang tua, pola asuh
orang tua, budaya, dan urutan kelahiran.
a. Status sosial ekonomi orang tua
Meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan
penghasilan orang tua. Meskipun tidak mutlak tingkat pendidikan ini
dapat mempengaruhi sikap orang tua terhadap pendidikan anak serta
tingkat aspirasinya terhadap pendidikan anak. Demikian juga dengan
pekerjaan dan penghasilan orang tua yang berbeda-beda. Perbedaan ini
akan membawa implikasi pada berbedanya aspirasi orang tua terhadap
pendidikan anak, aspirasi anak terhadap pendidikannya, fasilitas yang
diberikan pada anak dan mungkin waktu disediakan untuk mendidik
anak-anaknya. Demikian juga perbedaan status ekonomi dapat
membawa implikasi salah satunya pada perbedaan pola gizi yang
diterapkan dalam keluarga.
b. Pola asuh orangtua
Merupakan pola perilaku yang digunakan untuk berhubungan
dengan anak-anak. Terdapat tiga pola asuh dalam pengasuhan anak
yaitu otoriter, permisif, dan autoritatif. Pola asuh otoriter adalah bentuk
pola asuh yang menekankan pada pengawasan orangtua kepada anak
untuk mendapatkan ketaatan atau keputuhan. Orangtua bersikap tegas,
suka menghukum, dan cenderung mengekang anak. Pola asuh permisif
adalah pola asuh dimana orangtua memberi kebebasan sebanyak
mungkin kepada anak untuk mengatur dirinya, dan anak tidak dituntut
untuk bertanggung jawab dan tidak banyak dikontrol oleh orangtua.
Sedangkan pola asuh autoritatif adalah pola asuh dimana orangtua
memberikan hak dan kewajiban yang sama dalam arti saling
melengkapi, anak dilatih untuk bertanggung jawab, dan menentukan
perilakunya sendiri agar dapat berdisiplin.
c. Budaya
Merupakan pikiran, akal budi, hasil karya manusia, atau dapat juga
didefinisikan sebagai adat istiadat. Adanya nilai-nilai dalam masyarkat
memberitahu pada anggotanya tentang apa yang baik dan atau penting

9
dalam masyarakatnya. Norma masing-masing masyarakat berbeda,
maka perilaku yang muncul dari anggota masing-masing masyarakat
berbeda satu dengan lainnya.
d. Urutan kelahiran
Walaupun masih menjadi kontroversi akan tetapi karakteristik
kepribadian seseorang dipengaruhi oleh urutan kelahiran. Anak yang
lahir sulung atau anak pertama cenderung lebih teliti, mempunyai
ambisi, dan agresif dibandingkan dengan adik-adiknya. Anak tengah
sering menjadi mediator dan pecinta damai. Anak bungsu cenderung
paling kreatif dan biasanya menarik. Anak tunggal atau si anak semata
wayang biasanya sering merasa terbebani dengan harapan yang tinggi
dari orangtua mereka terhadap diri mereka sendiri. Mereka lebih
percaya diri, supel, dan memiliki imajinasi yang tinggi. Karakteristik
yang berbeda-beda pada individu dipengaruhi oleh perilaku
orangtuanya berdasarkan urutan kelahiran.

2.4 Macam-Macam Perbedaan Individu


1. Perbedaan kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan
dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap orang
memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu
obyek. Yang berarti ia menguasai segala segala sesuatu yang di ketahui,
dalam arti dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu
diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya
2. Perbedaan Kecakapan Berbahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat
penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa
berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang
untuk menyatakan pemikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat
yang penuh makna, logis, dan sistematik. Kemampuan berbahasa sangat di
pengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik.

10
3. Perbedaan kecakapan motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan
kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang
dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
4. Perbedaan latar belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing
dapat memperlancar atau memperhambat prestasinya, terlepas dari potensi
untuk menguasai bahan.
5. Perbedaan bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir.
Kemampuan tersebut akan berkebang dengan baik apabila mendapatkan
rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak
berkembang sama, maka lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk
berkembang, dalam arti ada rangsangan dan pemupukan yang
menyentuhnya.
6. Perbedaan kesiapan belajar
Perbedaan latar belakang, yang meliputi perbedaan sosio-ekonomi,
sosio-cultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya
anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat
persiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
7. Perbedaan jenis kelamin dan gender
Istilah jenis kelamin dan gender sering dipertukarkan dan dianggap
sama. Jenis kelamin merujuk kepada perbedaan biologis dari laki-laki dan
perempuan, sementara gender merupakan aspek psikososial dari laki-laki
dan perempuan berupa perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang
dibangun secara sosial budaya. Perbedaan gender termasuk dalam hal
peran, tingkah laku, kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang
menjelaskan arti menjadi seorang laki-laki atau perempuan dalam
kebudayaan yang ada.
8. Perbedaan kepribadian
Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang
menetukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan (Atkinson,

11
dkk, 1996). Kepribadian sesesorang dapat kita tinjau melalui dua model
yaitu model big five dan model brigg-myers.
Perkembangan itu melewati yang mana garis-garis yang berganda.
Bermacam-macam mekanisme atau prinsip dipakai untuk membuat
deskripsi. Perbedaan Individu peserta didik juga dapat dikategorikan menurut
jenjang usia secara lebih spesifik, antara lain :
a. Perbedaan Individu anak usia SD
1) Perbedaan pada perkembangan fisik
Fisik Untuk melihat perbedaan pada perkembangan fisik anak
se-usia SD dapat dilihat dengan jelas saat mereka berdiri bersama,
terlihat ada yang tinggi, rendah, kurus, dan gemuk. Selain perbedaan
yang terlihat jelas karena perkembangan fisik, ada juga faktorlain yang
mempengaruhi perbedaan individu setiap anak yaitu faktor lingkungan,
kesehatan anak, dan keluarga. Dalam sebuah studi penelitian
menjelaskan bahwa apabila siswa laki-laki dan perempuan dikelas 3, 4,
5 SD diberi pendidikan jasmani yang sama, maka beberapa hal anak
perempuan berhasil lebih baik daripada anak laki-laki. Beberapa hal
tersebut adalah bisa berjalan cepat dan meloncat jauh (E.G Hall & Lee,
1984). Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik harus menyadari
perbedaan-perbedaan pada aspek fisik pada setiap peserta didiknya.
2) Perbedaan pada perkembangan intelektual
Seperti halnya perbedaan pada perkembangan fisik anak, pada
tahap operasi konkret menurut Piaget, anak-anak dapat berpikir logis
tentang suatu hal. Walaupun demikian, kadar dan cara anak untuk
berpikir logis terhadap sesuatau akan ada perbedaan. Perbedaan yang
ada tersebut disebabkan juga oleh berbagai faktor. Seorang pendidk
yang mengajar di kelas 1 SD dengan hanya ceramah (verbalisme) dalam
menerangkan konsep pertambahan pada matematika, tidak akan
membuat siswa berkembang secara maksimal. Lain halnya dengan jika
guru tersebut menggunakan secara maksimal. Lain halnya dengan jika
guru tersebut menggunakan berbagai benda konkret sebagai media
untuk menyampaikan materi, akan membuat anak lebih cepat mengerti.

12
3) Perbedaan pada perkembangan moral
Perbedaan yang dapat terjadi pada aspek perkembangan moral
pada individu banyak tergantung dari lingkungan bukan bawaan lahir.
Terdapat 2 pandangan ahli tentang perbedaan pada perkembangan
moral, yaitu :
a) Tahap pertama, hambatan moralitas (heteronomous morality),
bercirikan kekakuan, penyesuaian yang sederhana.
b) Tahap kedua, moralitas kerjasama (autonomous morality),
bercirikan moral yang fleksibel.

b. Perbedaan Individu Orang Dewasa


1) Perbedaan Dalam Minat
a) Minat pribadi
Minat pribadi orang dewasa selalu menyangkut kehidupan
seseorang tertentu. Meliputi penampilan, uang, agama, perhiasan
dan pakaian.
b) Minat rekreasional
Istilah rekreasi diartikan sebagai kegiatan yang memberikan
kesegaran atau mengembalikan kekuatan dan kesegaran psikologis
sesudah lelah bekerja atau sesudah mengalami.
c) Minat sosial
Beberapa faktor yang mempengaruhi minat dan aktivitas sosial
orang dewasa adalah mobilitas sosial, status sosial ekonomi,
lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat, kelas sosial,
lingkungan, jenis kelamin, keanggotaan tampat ibadah, dan
kepribadian.
2) Kecakapan
Kecakapan orang dewasa yang satu dengan yang lain
berbeda. Orang dewasa yang tampak dapat bertindak secara cepat,
tepat, dan dengan mudah lazim disebut orang cakap. Dalam isitlah
psikologi orang tersebut disebut sebagai orang yang berperilaku
inteligen

13
2.5 Jenis-Jenis Perbedaan Individual
Perbedaan individual menyangkut dengan berbagai aspek yang masing-masing
memilki ciri-ciri tertentu;
1. Kecerdasan, siswa yang kurang cerdas menunjukkan ciri-ciri belajar
lebih lamban, memerlukan banyak latihan, membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk maju, tidak mampu melakukan abstraksi. Kecerdasan
itu akan menampakan dirinya dalam kegiatan-kegiatan yang mempunyai
begitu banyak kualitas, sebab problem-problem yang dapat terpecahkan
oleh manusia itu banyak sekali dan kompleks. Siswa yang memiliki
tingkat kecerdasan yang tinggi pada umumnya memilki perhatian yang
lebih baik, belajar lebih cepat, kurang memerlukan latihan, mampu
menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang singkat, mampu
menarik kesimpulan dan melakukan abstraksi;
2. Bakat (aptitude), bakat mempengaruhi perkembangan individu. Untuk
mengetahui bakat itu perlu diadakan tes bakat (aptitude test) pada waktu
mereka mulai bersekolah. Bakat turut menentukan perbedaan hasil
belajar, sikap, minat, dan lain-lain;
3. Keadaan Jasmani, keadaan jasmani tiap siswa berbeda-beda. Perbedaan
itu terdapat pada struktur badan, cacat badan (gangguan pada
penglihatan, sakit menahun, mudah pusing kepala, dan lain-lain),
gangguan penyakit tertentu. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi
efisiensi dan kegairahan belajar, mudah lelah, kurang berminat
melakukan berbagai kegiatan, dan akan mempengaruhi hasil belajar;
4. Penyesuaian Sosial dan Emosional, keadaan sosial dan emosi individu
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berbagai sikap sosial dan
emosional, adalah pendiam, pemberang, pemalu, pemberani, mudah
bereaksi, senang bekerjasama, suka mengasingkan diri, mudah
terpengaruh, sensitif, sedang menggatungkan diri kepada orang lain.
Keadaan ini besar pengaruhnya terhadap kegiatan dan keberhasilan
belajar siswa;
5. Keadaan Keluarga, keadaan keluarga besar pengaruhnya terhadap
individu, dan oleh karenanya terjadi perbedaan individual yang dilatar

14
belakangi perbedaan keadaan keluarga. Pengaruhnya terjadi pada
perbedaan dalam hal-hal pengalaman sikap, apresiasi, minat, sikap
ekonomis, cara berkomunikasi, kebiasaan berbicara, hubungan
kerjasama, pola pikir, dan lain-lain. Perbedaan dalam hal-hal tersebut
mempengaruhi tingkah laku dan perubahan belajar sekolah;
6. Prestasi Belajar, perbedaan hasil belajar di kalangan para siswa
disebabkan oleh faktor-faktor kematangan, latar belakang pribadi, sikap
dan bakat terhadap pelajaran, jenis mata ajaran yang diberikan, dan
sebagainya.

2.6 Aplikasi Perbedaan Individu Dalam Pendidikan


1. Menggunakan pendekatan pembelajaran fleksibel disertai penggunaan
multimedia dan multimetode.
2. Memahami pilihan gaya belajar siswa kemudian menyediakan lingkungan
belajar yang mendukung gaya belajar mereka.
3. Memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang menggabungkan
pilihan cara belajar siswa, menggunakan metode mangajar, insentif, alat,
dan situasi yang direncanakan sesuai dengan pilihan siswa.
4. Gunakan kombinasi cooperative learning, pembelajaran individual, dan
pembelajaran kelompok, atau antara aktifitas-aktifitas belajar yang
berpusat pada guru dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
5. Berikan waktu yang cukup untuk memproses dan memahami informasi.
6. Gunakan alat-alat multi sensory untuk memproses, mempraktekkan dan
memperoleh informasi.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manusia atau individu adalah makhluk yang dapat dipandang dari
berbagai sudut pandang. Individu adalah kata benda dari individual yang
berarti orang, perseorangan, dan oknum. Perbedaan individual secara umum
adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang menjelaskan
perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai persamaannya.
Sumber perbedaan individu disebabkan faktor bawaan dan faktor lingkungan.
Terdapat beberapa macam bidang perbedaan individu yaitu perbedaan
kognitif, perbedaan kecakapan berbahasa, perbedaan kecakapan motorik,
perbedaan latar belakang, perbedaan bakat, perbedaan kesiapan belajar,
perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan kepribadian, dan perbedaan
gaya belajar. Perbedaan individual menyangkut dengan berbagai aspek seperti
halnya bakat, kecerdasan, keadaan jasmani, penyesuaian sosial dan emosional,
keadaan keluarga dan emosional, dan prestasi belajar. Perbedaan individu
dapat diaplikasikan dalam beberapa cara yaitu menggunakan pendekatan
pembelajaran fleksibel, memahami pilihan gaya belajar siswa, memberikan
pengalaman-pengalaman belajar yang menggabungkan pilihan cara belajar
siswa, gunakan kombinasi cooperative learning, berikan waktu yang cukup
untuk memproses dan memahami informasi, dan gunakan alat-alat multi
sensory untuk memproses, mempraktekkan dan memperoleh informasi.

3.2 Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu penulis menohon kritk ataupun saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah-makalah kami selanjutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alfiani, Khairya. 2012. Makalah Psikologi Pendidikan. Diakses melalui


https://khairyararastiti.wordpress.com/tugas-mata-kuliah/psikologi-
pendidikan/. Pada Tanggal 10 September 2019.

Kholidah, Nur Enik. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UPY.

Mahmud, Dimyanti. 2018. Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta : BPFE.

Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali Pers.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.

Santrock, Gohn W. 2014. Psikologi Pendidikan Edisi Kelima Buku I. Jakarta :


Salemba Humanika.

Santrock, Gohn W. 2015. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta : Prenada


Media Grup.

Anda mungkin juga menyukai