Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SUMBER DAN MACAM-MACAM PERBEDAAN INDIVIDUAL


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi pendidikan
Dosen Pengampu: Mar’atul Faida, M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Dwi Anjarwati (F.2022012)
2. Indah Sriwahyuni (F.2022020)
3. Sa'adatun Saffanah (F.2022035)
4. Wahrul Budiawan (F.2022044)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDAL BATANG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta
salam juga tidak lupa kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW dan semoga kita semua diakui sebagai umatnya serta mendapat syafaatnya
diyaumil akhir nanti, aamiin.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Pendidikaan dengan judul Sumber dan Macam-macam Perbedaan Individual yang
diampu oleh Mar’atul Faida, M.Pd.
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah pembelajaran
dalam menimba ilmu terutama dalam mata kuliah Psikologi pendidikan.
Terimaksih kami ucapkan kepada semua pihak yang berperan menuangkan ide
dan dukungannya dalam penulisan makalah ini hingga selesai. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Kami berharap adanya kritik
dan saran yang membangun sehingga kami bisa bisa memperbaikinya serta dapat
membuat makalah yang lebih baik kedepannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Batang, 18 Oktoberber 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................i

Daftar isi.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................3

A.Latar belakang............................................................................................3

B.Rumusan masalah.......................................................................................3

C.Tujuan.........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4

A.Pengertian Perbedaan Individual............................................................... 4

B.Sumber Perbedaan Individual.....................................................................4

C. Macam-macam perbedaan individual........................................................5

BAB III PENUTUP..........................................................................................11

A.Kesimpulan...............................................................................................11

B.Saran.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada dasarnya manusia diciptakan beragam atau berbeda-beda, baik secara lagsung
saat penciptaanya (fisik) maupun yang terbenntuk karena faktor lingkungan/
pengalaman misalnya dalam hal emosional, bakat, karakter bahkan perhatian. Dalam
hal pendidikan dan pengajaran pengetahuan seorang guru terhadap perbedaan peserta
didiknya juga sangat penting, terutama dalam segi psikololgi, kenapa demikian?
Karena psikologi seorang peserta didik menentukan hasil dari pendidikan itu sendiri,
oleh karena itu disini kami membuat makalah yang berjudul SUMBER DAN
MACAM-MACAM PERBEDAAN INDIVIDUAL.

B. Rumusan masalah
Bersdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang kami
diskusikan adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud perbedan individual?
2. Apa saja yang menjadi sumber perbedaan individual?
3. Apa saja macam-macam perbedaan individual?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalaah diatas, adapaun tujuan kami adalah:
1. Mengetahui pengertian perbedaan individual.
2. Mengetahui apa saja yang menjadi sumber perbedaan individual.
3. Mengetahui macam-macam perbedaan individual.

4
5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perbedaan Individual


Pengertian perbedaan individu Perbedaan individu berkaitan dengan
"psikologi pribadi" yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta
berbagai persamaanya. Psikologi perbedaan individu menguji dan menjelaskan
bagaimana setiap orang berbeda dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak. Menurut
Lindgren (1980) makna "perbedaan" dan "perbedaan individual" menyangkut tentang
variasi yang terjadi, baik variasi dari segi fisik dan psikologis. Perbedaan individu
menurut Chaplin (1995:244) adalah "sebarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam
suatu sifat, yang bisa membedakan satu individu dengan individu lainnya.

B. Sumber Perbedaan Individual


Sumber-sumber Perbedaan Individual dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor
bawaan/keturunan/genetik dan faktor lingkungan yang meliputi lingkungan keluarga
antara lain status sosial ekonomi orang tua, pola asuh orang tua dan budaya.
1. Status sosial ekonomi orang tua
Meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan penghasilan
orang tua. Tingkat orang tua berbeda satu dengan lainnya. Meskipun tidak
mutlak tingkat pendidikan ini dapat mempengaruhi sikap orang tua terhadap
pendidikan anak serta tingkat aspirasinya terhadap pendidikan anak. Demikian
juga dengan pekerjaan dan penghasilan orang tua yang berbeda-beda. Perbedaan
ini akan membawa implikasi pada berbedanya aspirasi orang tua terhadap
pendidikan anak, aspirasi anak terhadap pendidikannya, fasilitas yang diberikan
pada anak dan mungkin waktu disediakan untuk mendidik anak-anaknya.
Demikian juga perbedaan status ekonomi dapat membawa implikasi salah
satunya pada perbedaan pola gizi yang diterapkan dalam keluarga.

6
7

2. Pola asuh Orang Tua


Merupakan pola perilaku yang digunakan untuk berhubungan dengan anak-
anak. Pola asuh yang diterapkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainnya.
Terdapat tiga pola asuh dalam pengasuhan anak yaitu otoriter, permisif, dan
autoritatif. Pola asuh otoriter adalah bentuk pola asuh yang menekankan pada
pengawasan orangtua kepada anak untuk mendapatkan ketaatan atau keputuhan.
Orangtua bersikap tegas, suka menghukum, dan cenderung mengekang anak.
Pola asuh permisif adalah pola asuh dimana orangtua memberi kebebasan
sebanyak mungkin kepada anak untuk mengatur dirinya, dan anak tidak dituntut
untuk bertanggung jawab dan tidak banyak dikontrol oleh orangtua.
Sedangkan pola asuh autoritatif adalah pola asuh dimana orangtua
memberikan hak dan kewajiban yang sama dalam arti saling melengkapi, anak
dilatih untuk bertanggung jawab, dan menentukan perilakunya sendiri agar dapat
berdisiplin.
3. Budaya
Merupakan pikiran, akal budi, hasil karya manusia, atau dapat juga
didefinisikan sebagai adat istiadat. Adanya nilai-nilai dalam masyarkat
memberitahu pada anggotanya tentang apa yang baik dan atau penting dalam
masyarakatnya. Nilai-nilai tersebut terjabarkan dalam suatu norma-norma.
Norma masing-masing masyarakat berbeda, maka perilaku yang muncul dari
anggota masing-masing masyarakat berbeda satu dengan lainnya.

C. Macam-macam perbedaan individual


Perbedaan individual menunjukan banyaknya variasi dan variabilitas. Ada
baiknya kiranya perbedaan-perbedaan itu ditinjau lebih jauh dan lebih khusus,
terutama pada beberapa jenis aspek perbedaan serta ciri-cirinya.
1. Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender
Istilah jenis kelamin dan gender sering dipertukarkan dan dianggap sama.
Jenis kelamin merujuk kepada perbedaan biologis dari laki-laki dan perempuan,
8

sementara gender merupakan aspek psikososial dari laki-laki dan perempuan


berupa perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dibangun secara sosial
budaya. Perbedaan gender termasuk dalam hal peran, tingkah laku,
kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti menjadi seorang
laki-laki atau perempuan dalam kebudayaan yang ada.
2. Perbedaan gender dan prestasi belajar
Dari hasil kajian, hubungan gender di sekolah sangat erat kaitannya dengan
prestasi belajar disekolah. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Wardani (2018) mendapatkan bukti bahwa ada pengaruh langsung gender
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan perbedaan struktur otak laki-
laki dan perempuan berbeda. Efek yang ditimbulkan dari perbedaan struktur otak
tersebut adalah perbedaan pola pikir sehingga banyak kajian menyebutkan bahwa
prestasi anak perempuan lebih mempunyai hubungan positif terhadap prestasi
belajar dibandingkan dengan anak laki-laki. Siswa laki-laki cenderung lebih aktif
dalam pembelajaran tetapi keaktifannya digunakan untuk membuat keributan di
kelas sedangkan siswa perempuan cenderung lebih termotivasi untuk
mengerjakan tugas-tugas. (Yuliani, 2013) Beberapa kajian menyebutkan pada
proses pembelajaran rata-rata anak laki-laki kurang fokus terhadap materi yang
sedang dipelajari di kelas. Beberapa siswa juga ditemukan mengerjakan
pekerjaan lain saat pelajaran berlangsung. Siswa laki-laki kadang cenderung
kurang memperhatikan dalam pembelajaran. Siswa laki-laki lebih menyukai
pelajaran-pelajaran dibidang eksakta maupun olah raga. Berbeda dengan siswa
perempuan, siswa perempuan cenderung lebih menyukai pembelajaran bahasa
dibandingkan dengan pembelajaran olah raga (Rohmah, 2014). Sebagian besar
kajian menyebutkan bahwa cara berpikir siswa laki-laki dan perempuan berbeda.
struktur serta fungsi otak laki-laki dan perempuan terdapat sedikit perbedaan,
perempuan cenderung pandai mengelola emosi dan perasaan yang ia miliki, dan
lebih pandai
9

mengelola bahasa, melodi serta nada sementara laki-laki lebih pandai


menggunakan logika yang menurutnya lebih masuk akal. Hal ini sesuai dengan
pendapat Putra (2018) Sturktur otak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan
pada kumpulan sel saraf di otak, milik laki-laki lebih kecil dari milik perempuan,
meskipun ukuran otak laki-laki ratarata lebih besar dibandingkan otak
perempuan. Jika dikaitkan struktur otak laki-laki dan perempuan dalam
pembelajaran maka kedua nya cenderung dapat memahami informasi dengan
baik, akan tetapi dalam mengelola informasi yang diberikan oleh guru terdapat
perbedaan dalam setiap siswa tergantung karakter yang dimiliki siswa tersebut.
Dengan adanya hubungan gender ini dalam beberapa kajian, siswa juga
belajar bagaimana cara menghargai antar teman sebaya, belajar bersosialisasi,
belajar cara berkompetisi secara sehat, dan menghormati perbedaan yang dimiliki
antar individu. Guru harus memahami perannya bukan hanya sebagai fasilitator,
guru harus membimbing dan memberikan arahan yang benar agar tidak terjadi
diskriminasi gender di sekolah.
3. Perbedaan kemampuan
Individu memiliki kemampuan tertentu bukan karena warisan dari keturunan
semata-mata, melainkan juga karena perkembangan dan pengalamannya. Dengan
demikian kemampuan individu dapat berupa kemampuan dasar (potensial ability)
maupun kemampuan nyata (actual ability). kemampuan potensial, menunjukkan
kepada aspek kemampuan yang masih terkandung dalam diri yang bersangkutan
yang diperolehnya secara herediter, yang mungkin dapat berupa abilitar dasar
umum (general inteligence) maupun abilitar dasar khusus dalam bidang tertentu
(bakat, attitudes). Sedangkan kemampuan nyata, menunjukkan kepada aspek
yang dapat segera didemonstrasikan dan diuji sekarang juga karena hasil usaha
atau belajar yang bersangkutan dengan cara, bahkan dalam hal-hal tertentu yang
telah dijalaninya (achievement, prestasi).
10

Inteligensi dan bakat (kecakapan potensial) itu hanya dapat dideteksi dengan
mengidentifikasi indikator-indikatomya yang dimanifestasikan dalam kualifikasi
perilaku seperti yang telah dipaparkan terdahulu. Witherington menunjukkan
lebih rinci manifestasi dari indikator-indikator perilaku inteligen itu antara lain:
a) Kemudahan dalam menggunakan bilangan (facility in the use of the
numbers).
b) Efisiensi dalam berbahasa (language efficiency).
c) Kecepatan dalam pengamatan (speed of perception.
d) Kemudahan dalam mengingat (facility in memorizing).
e) Kemudahan dalam memahami hubungan (facility in comprehending
relationships).
f) imajinasi (imagination).
4. Perbedaan kepribadian
Perbedaan Kepribadian Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir
yang khas yang menetukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan
Kepribadian sesesorang dapat kita tinjau melalui dua model yaitu model big five.
Model Big Five Merupakan model yang diajukan oleh Lewis Goldberg
(1993). Yang terdiri dari model kepribadian lima dimensi
a) Extroversion
Orang tipe ini menikmati keberadaannya bersama orang lain, penuh
energi, serta mengalami emosi positif.
b) Agreeableness
Merupakan individu yang penuh perhatian, bersahabat, dermawan,
suka menolong, dan mau menyesuaikan keinginannya dengan orang lain.
c) Conscientiousness
Individu ini selalu menghindari kesalahan dan mencapai kesuksesan
tingkat tinggi melalui perencanaan yang penuh tujuan dan gigih. Mereka
11

terlihat cerdas dan dapat dipercaya. Akan tetapi individu ini juga terlihat
kaku dan membosankan.
d) Neoriticism atau sebaliknya stabilitas emosional
Orang yang neoriticsm-nya tinggi memiliki reaksi emosi negativ.
Sedangkan orang yang memiliki neoriticsm rendah cenderung tidak mudah
terganggu, kurang reaktif secara emosi, tenang, serta bebas dari emosi
negative yang menetap.
e) Opennes to experience
Individu ini cenderung terbuka secara intelektual selalu ingin tau, memiliki
apresiasi terhadap seni, serta sensitive terhadap kecantikan.
5. Perbedaan gaya belajar
Setiap anak atau peserta didik memiliki cara belajar sendiri-sendiri yang
dipandang efektif dalam bel ajar. Cara belajar atau kesenangan belajar yang
sering juga disebut gaya belajar (learning style) diartikan sebagai karakteristik
dan preferensi atau pilihan individu mengenai cara mengumpulkan informasi,
menafsirkan, mengorganisasi, merespon, dan memikirkan informasi tersebut.
Gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga. Pertama Gaya belajar visual yaitu
gaya belajar yang lebih banyak menggunakan alat indera penglihatan sebagai alat
untuk memperoleh pengetahuan. Karakteristik peserta didik yang memiliki gaya
belajar visual ialah mudah memperoleh pengetahuan terhadap apa yang
dilihatnya, suka membaca, teliti dan menyukai metode demontrasi serta kurang
menyukai metode ceramah. Kedua gaya belajar auditorial yaitu gaya belajar yang
lebih banyak mengguakan indera pedengaran untuk memperoleh pengetahuan.
Karakteristik peserta didik yang memiliki gaya belajar auditorial ialah mudah
memperoleh pengetahuan terhadap apa yang didengarnya, sulit menulis tetapi
mudah bercerita, senang bersuara keras ketika sedang membaca, lebih menyukai
gurauan daripada membaca buku, dan menyukai metode ceramah. Ketiga gaya
belajar kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan gerak atau praktik
12

langsung atas apa yang sedang dipelajari. Karakteristik peserta didik yang
memiliki gaya belajar kinestetik ialah suka mengerjakan sendiri atau praktik
langsung, banyak bergerak, ketika membaca suka meggunakan jari sebagai
penunjuk, menyukai permainan yang menyibukkan, dan ingin selalu mclakiikan
sesuatu. Dengan adanya tiga gaya belajar tersebut, guru dapat mengidentifikasi
gaya belajar peserta didiknya, sehingga dapat memberikan layanan kepada
peserta didiknya sesuai dengan gaya belajar rnasing-masing terdidik. Dengan
demikian masing-masing peserta didik dapat belajar secara optimal.
13
BAB III

PENUTUB

A. Kesimpulan
Pembelajaran berbasis perbedaan individual lebih menekankan pengakuan
terhadap keunikan masing-masing peserta didik, peserta didik rnemungkinkan
mencapai hasil belajar yang optimal, meningkatkan efisiensi belajar, minat belajar,
sikap peserta didik yang positif terhadap bahan pelajaran. Dalam pembelajaran
berbasis perbedaan individual, guru berperan besar mendorong keberhasilan siswa
secara individual, lebih menekankan interaksi antara siswa dengan objek yang
dipelajari.

B. Saran
Berdasarkan penulisan makalah ini, kami sebagai penyusun sadar betul akan
kekurangannya, oleh karena itu, diharapkan agar pembaca dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun sehingga kami dapat memperbaikinya dan dapat
membuat yang lebih baik dikemudian waktu.

14
15
DAFTAR PUSTAKA

Restian, Arina. 2015. Psikologi Pendidikan. Malang: UMM Press.


Magdalena, Ina dkk. 2022. Jadi Desainer Pembelajaran? Siapa Takut!. Makasar:
Cendekia Publisher.
Ichsan. 2009. Pembelajaran Berbasis Perbedaan Individual. Mukaddimah, Volume
XV,No.26. (https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8622/1/ICHSAN
%20PEMBELAJARAN%20BERBASIS%20PERBEDAAN
%20INDIVIDUAL.pdf , diakses 18 oktober 2022).

16

Anda mungkin juga menyukai