Dosen Pengampu:
Indah Restiaty SKM., M.Kes
Arni Widyastuti, SKM., M.Kes
Anggota Kelompok 3:
Raihan Mahdy (P21335122065)
Regina Permatasari (P21335122066)
Ronny Saputra Fikriansyah (P21335122070)
Syifa Akmaliyah (P21335122078)
Witri Asyifarudin (P21335122082)
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kenikmatan untuk kita semua. Berkat karunia-Nya pula, makalah
“Pertumbuhan Individu dan Fungsi-fungsi Keluarga” dapat terselesaikan dengan
baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu sarana pembelajaran mata kuliah
“Ilmu Sosial dan Budaya Dasar”.
Dalam makalah ini berisi tentang proses pertumbuhan individu, faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, serta fungsi-fungsi keluarga.
Semoga makalah ini dapat membantu para pembaca terutama mahasiswa dapat
membantu memahami materi perkuliahan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Khususnya kepada teman-teman dan
dosen yang sudah memberikan masukan dan arahan terkait penyelesaian makalah
ini.
Jakarta, 01 Oktober 2022
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang terbatas, yaitu
sebagai manusia “perseorangan” atau “orang seorang” yang memiliki
keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.
Sekalipun orang itu terlahir secara kembar, mereka tidak ada yang memiliki
ciri fisik atau psikis yang sama persis. Individu memiliki ciri fisik atau
karakter yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Istilah lingkungan merujuk pada
lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik seperti kondisi alam
dan sekitarnya, atau nama lainnya lingkungan buatan seperti tempat tinggal
(rumah) dan lingkungan. Adapun lingkungan yang bukan buatan seperti
kondisi alam geografis dan iklimnya. Lingkungan sosial, merujuk pada
lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial dengan
anggota keluarga, teman, dan kelompok sosial lain yang lebih besar. Setiap
orang memiliki kepribadian yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Kepribadian seseorang tersebut dapat mengalami perubahan dan pertumbuhan
karena adanya interaksi terus-menerus.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian pertumbuhan dan individu?
2) Apa pengertian keluarga?
3) Apa pengertian masyarakat?
4) Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan individu?
5) Bagaimana tahapan-tahapan pertumbuhan individu berdasarkan psikologi?
6) Apa saja macam-macam fungsi keluarga?
7) Bagaimana hubungan antara keluarga, individu dan masyarakat?
C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian pertumbuhan individu, keluarga serta masyarakat.
2) Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan serta tahapan-
tahapan pertumbuhan individu berdasarkan psikologi.
3) Memahami macam-macam fungsi masyarakat.
4) memahami hubungan antara keluarga, individu dan masyarakat.
3
BAB 2 ISI
A. Pengertian Individu dan Manusia Sebagai Makhluk Individu
Kata “Individu” berasal dari bahasa Latin, “individuum” artinya “yang
tidak terbagi”. Dalam bahasa Inggris individu berasal dari kata in dan divided.
Kata in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan divided
artinya terbagi. Jadi, individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.
Individu merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk menyatakan kesatuan
yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial, Individu menekankan
penyelidikan pada kenyataan-kenyataan hidup istimewa yang tak seberapa
mempengaruhi kehidupan manusia.
B. Pengertian Pertumbuhan
Secara generalisasi, pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran,
volume dan massa yang bersifat irreversible (tidak dapat dibalik) karena
adanya pembesaran sel dan pertambahan jumlah sel akibat adanya proses
pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena
pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup yang bersangkutan.
4
keseluruhan barulah kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang
ada.
5
D. Tahapan-Tahapan Pertumbuhan Individu Berdasarkan Psikologi
1) Masa Vital (0 – 2), yaitu masa seorang Individu untuk mempelajari
berbagai hal yang ada di dunianya karena pada masa itu ia baru dilahirkan
ke dunia.
2) Masa Estetik (2 – 7), yaitu masa seorang Individu mempelajari panca
indera yang dimilikinya.
3) Masa Intelektual (7 – 14), yaitu masa seorang Individu dalam
mempelajari suatu hal yang dianggap baik atau buruk dimana hal tersebut
akan mempengaruhi pembentukan karakter yang ia miliki di masa depan
yang akan datang.
4) Masa Sosial (14 – 21), yaitu masa dimana seorang Individu sudah dapat
menguji dirinya sendiri lebih lanjut dalam kehidupan serta menghasilkan
suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian hidup.
1) Tahap pertama, Play Stage. Pada tahap ini seorang anak kecil mulai
belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya. Ia
menirukan peranan yang dijalankan oleh orang tua, misalnya, peranan
orang dewasa lain dengan siapa ia sering berinteraksi. Dengan demikian,
kita sering melihat anak kecil di kala bermain meniru peranan yang
dijalankan ayah, ibu, kakek, polisi, tukang pos, dokter, pilot, polisi dan
sebagainya. Pada tahap ini sang anak belum sepenuhnya memahami isi
peanan-peranan yang ditirunya itu.
2) Tahap kedua, Game Stage. Seorang anak tidak hanya telah mengetahui
peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah mengetahui peranan yang
harus dijalankan oleh orang lain dan dengan siapa ia berinteraksi.
Contohnya, dalam permainan bola, di kala sang anak menjadi penjaga
gawangnya dalam suatu pertandingan sepak bola. Ia tidak hanya
memahami peranannya sendiri, melainkan telah mengetahui peranan lain
seperti wasit, penjaga garis, kawan main maupun lawan mainnya.
3) Tahap ketiga, Generalized Others. Pada tahap ini seseorang dianggap
telah mampu mengambil peranan-peranan yang dijalankan orang lain
dalam masyarakat mampu mengambil peranan generalized others. Ia telah
mampu berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat karena telah
memahami peranannya sendiri serta peranan orang lain dengan siapa ia
berinteraksi. Selaku anak ia telah memahami peranan orang tua, selaku
siswa ia telah memahami peranan guru, selaku anggota Pramuka ia telah
memahami peranan para pembinanya. Jika seseorang telah mencapai tahap
6
ini, maka menurut Mead orang tersebut telah mempunyai suatu diri. Dari
pandangan-pandangan Mead ini sudah jelas bahwa diri seseorang
terbentuk melalui interaksi dengan orang lain.
E. Pengertian Keluarga
Keluarga berasal bahasa Sansekerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang
berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan
yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Menurut Salvicion dan Celis (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau
lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan
7
1) Fungsi Reproduksi. Fungsi keluarga dalam perencanaan untuk
melanjutkan keturunannya sehingga dapat menunjang kesejahteraan umat
manusia secara universal.
2) Fungsi Cinta dan Kasih Sayang. Fungsi keluarga dalam memberikan
landasan yang kokoh terhadap hubungan suami dengan istri, orang tua
dengan anak-anaknya, anak dengan anak, serta hubungan kekerabatan
antar generasi sehingga keluarga menjadi tempat utama bersemainya
kehidupan yang punuh cinta kasih lahir dan batin.
3) Fungsi Sosial Budaya. Fungsi keluarga dalam memberikan kesempatan
kepada seluruh anggota keluarganya dalam mengembangkan kekayaan
sosial budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu kesatuan.
4) Fungsi Keagamaan. Fungsi keluarga sebagai tempat pertama seorang
anak mengenal, menanamankan dan menumbuhkan serta mengembangkan
nilai-nilai agama, sehingga bisa menjadi insan-insan yang agamis,
berakhlak baik dengan keimanan dan ketakwaan yang kuat kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
5) Fungsi Perlindungan. Fungsi keluarga sebagai tempat berlindung
keluarganya dalam menumbuhkan rasa aman dan tentram serta kehangatan
bagi setiap anggota keluarganya.
6) Fungsi Ekonomi. Fungsi keluarga sebagaiunsur pendukung kemandirian
dan ketahanan keluarga.
7) Fungsi Pembinaan Lingkungan. Fungsi keluarga dalam memberi
kemampuan kepada setiap anggota keluarganya sehingga dapat
menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang sesuai dengan
aturan dan daya dukung alam dan lingkungan yang setiap saat selalu
berubah secara dinamis.
8) Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan. Fungsi keluarga dalam memberikan
peran dan arahan kepada keluarganya dalam
mendidikketurunannyasehingga dapat menyesuaikan kehidupannya di
masa mendatang.
8
keputusan atau dalam penyelesaian masalah yang dihadapi dalam
keluarga.
3) Pertumbuhan (Growth) Menilai tingkat keuasan anggota keluarga terhadap
kebebasan yang diberikan keluarga dalam mematangkan pertumbuhan dan
kedewasaan setiap anggota keluarga.
4) Kasih Sayang (Affection) Menilai tingkat kepuasan anggota keluarga
terhadap kasih sayang serta interaksi emosional yang terjalin dalam
keluarga.
5) Kebersamaan (Resolve) Menilai tingkat kepuasan anggota keluarga
terhadap kebersamaan dalam membagi waktu, kekayaan, dan ruang antar
keluarga.
H. Pengertian Masyarakat
Koentjaraningrat (1994), masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus
menerus dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
I. Penggolongan Masyarakat
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, Masyarakat dibedakan menjadi
dua golongan yaitu Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju (modern).
1) Masyarakat Non-Industri
9
yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder
(secondary group).
a) Kelompok Primer
b) Kelompok Sekunder
2) Masyarakat Industri
10
Keluarga yang memiliki berbagai fungsi yang dijalankannya merupakan
perwujudan dari suatu wahana/wadah dimana seorang Individu mengalami
proses bersosialisai untuk yang pertama kalinya juga memiliki peranan yang
begitu penting bagi Individu tersebut karena dari keluargalah seorang Individu
itu ditempa karakternya untuk bisa menjadi bagian dari masyarakat luas ketika
dewasa nanti.
Sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari masyarakat, Keluarga juga
memiliki kolerasi fungsional dengan masyarakat tertentu. Itulah sebabnya
mengapa proses pengembangan Individu menjadi seseorang yang berwatak
dan memiliki kepribadian seharusnya diarahkan sesuai dengan struktur
masyarakat yang ada, sehingga seorang Individu menjadi seseorang yang
dewasa dan mampu mengendalikan dirinya sendiri juga melakukan sosialisasi
di dalam masyarakat yang ada di lingkungannya.
11
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Individu merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk menyatakan
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial, Individu
menekankan penyelidikan pada kenyataan-kenyataan hidup istimewa yang tak
seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk
individu memiliki keunikan atau ciri khasnya sendiri.
B. Saran
Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri,
diharapkan dapat hidup dan bekerja sama dengan manusia lainnya.
Terciptanya makalah ini diharapkan dapat menjadi penjelas tentang konsep
individu, keluarga dan masyarakat serta ilmunya dapat diimplementasikan di
dalam kehidupan sehari-hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Elly M. Setiadi, M.Si. Ilmu Sosial Budaya dan Dasar. 2006. Jakarta:
Kencana Media.
2. Individu, Keluarga dan Masyarakat.
http://widiyatmiko.staff.gunadarma.ac.id
3. Fungsi Keluarga. W Husaini. 2017. http://eprints.ums.ac.id
4. Keluarga. https://repository.uin-suska.ac.id
13