Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TINGKAH LAKU & INTERAKSI DALAM KELOMPOK

Mata Kuliah : Psikologi Sosial


Dosen Pengampu : Dr. Sulastri,S.Psi., M.HI
Disusun Oleh : Kelompok 10
1. Elsa Aditiara (21732010007)
2. Rega Dinata (21732010008)
3. Syafira Fahlupi (21732010033)
4. Vika Esya Skha (21732010034)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “tingkah laku & interaksi dalam kelompok” ini dapat tersusun hingga
selesai.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Psikologi Sosial. Selain
itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca.
Dengan demikian kami berharap makalah yang telah kami lakukan semoga semoga bermanfaat
bagi kita dan semoga memberikan pengetahuan yang banyak kepada kita dalam memahami
materi tersebut.
Kami pun menyadari begitu banyak kekurangan dari makalah ini sehingga penulis pun sangat
berharap mendapatkan kritik dan saran terhadap pembaca agar kedepannya penulis dapat
mengerjakan makalah yang lebih baik lagi .

Bandar Lampung, 10 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Tingkah Laku dan Interaksi Dalam Kelompok................................................................5
2.2 Hubungan Antara Individu, Masyarakat, Dan Budaya.......................................................................5
2.3 Faktor-Faktor Tingkah Laku & Interaksi Sosial................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Interaksi pada dasarnya merupakan suatu hubungan timbal balik yangsecara sadar untuk
mengarahkan tindakan orang lain sebagai reaksi antara pihak-pihak bersangkutan. Menurut
Walgito (2003:57) kemampuan interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan
individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya, jadi terdapat
hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Gerungan (2004:62) menyatakan bahwa kemampuan interaksi sosial adalah suatu
hubungan antara dua atau lebih individu manusia dimana kelakuan individu yang satu
mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Lain
halnya dengan pendapat Ahmadi (dalam Mahamu (2012:7) yang mengatakan bahwa manusia
dari lahirnya telah mempengaruhi tingkah laku orang-orang lain dan benda-benda di sekitarnya
dan sebaliknya tingkah laku orang lain dan benda-benda mempengaruhi bayi yang baru lahir
yang serba memerlukan pertolongan.
Dari beberapa pengertian dapat dikatakan bahwa kemampuan interaksi sosial merupakan
suatu hubungan yang terjalin antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok yang lainnya, dimana hubungan tersebut akan saling mempengaruhi
baik itu mengubah atau memperbaiki sehingga akan ada kepuasan tersendiri yang individu
ataupun kelompok tersebut.
Pada aspek berkomunikasi tampak masih ada siswa yang memperlihatkan sikap kurang
ramah sehingga berbicara dengan kata-kata kasar yang merupakan komunikasi yang tidak sesuai
dengan aturan yang ada di lingkungan sekolah. Demikian pula pada aspek tindakan sosial, masih
ada siswa yang tidak saling peduli dengan teman-teman yang dalam keadaan susah tetapi lebih
mementingkan diri sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
 Apakah definisi tingkah laku dan interaksi dalam kelompok ?
 Bagaimanakah keterkaitan antara individu, masyarakat, kelompok, dan budaya ?
 Apa saja faktor yang mempengaruhi tingkah laku & interaksi dalam kelompok ?
1.3 Tujuan
 Agar mampu memahami apa itu tingkah laku pada individu serta interaksi dalam
kelompok.
 Mengetahui apakah ada hubungan antara individu, masyarakat, kelompok, dan budaya.
 Mengetahui apa saja faktor – faktor yang mempengaruhinya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tingkah Laku dan Interaksi Dalam Kelompok

Menurut Caplin, tingkah laku itu merupakan sembarang respon yang mungkin berupa
reaksi, tanggapan, jawaban atau alasan yang dilakukan oleh organisme. Tingkah laku juga bisa
berarti suatu gerak atau kompleks gerak-gerik yang secara khusus tingkah laku juga bisa berarti
suatu perbuatan atau aktivitas.
Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek
mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam konsep
interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada cause and effect.
Artinya secara sederhana, tingkah laku dan interaksi dalam kelompok merupakan suatu
bentuk respon ataupun tanggapan terhadap suatu tindakan yang dilakukan didalam kelompok.
Perilaku Individu Yang Tergabung Dalam Kelompok.

2.2 Hubungan Antara Individu, Masyarakat, Dan Budaya

Aspek individu, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan. Ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada
masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk
mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan masyarakat, yaitu
media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga
membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai
potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah
lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di
samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam
rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat
merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu
mengejawantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara
individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan.
Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer,
dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan.
Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individu lah yang bisa
disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi
berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
Apa yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan, yang
antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas. Kebudayaan di sini
dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya adalah sebagai
suatu sistem sosial yang terdiri dari serangkaian tindakan yang berpola yang bertujuan untuk
memenuhi keperluan hidup. Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan dimiliki individu
melalui proses belajar yang terdiri dari proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.
Keterkaitan anatara individu, masyarakat dan kebudayaan sangatlah erat dalam
kehidupan individu itu sendiri maupun orang banyak. Individu harus Bersosialisai dalam
masyarakat sehingga melestarikan kebudayaan dan menimbulkan kebudayaan baru yang
mencirikan budaya Bangsa Indonesia sendiri.

Dalam hal membahas tentang hubungan antara manusia, masyarakat, dan kebudayaan ketiganya
saling berhubungan satu sama lain. Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling
berhubungan dengan kebudayaan. Mc Iver ingin mengatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu
yang diciptakan oleh masyarakat tetapi pada gilirannya merupakan suatu kekuatan yang
mengatur bahkan memaksa manusia untuk melakukan tindakan dengan “pola tertentu”.
Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam
dalam kepribadian individu. Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola
sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu
kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu konsepsi tentang apa yang benar atau
salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem
nilai inilah kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang
mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat.

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Dalam Kelompok

1. Imitasi
Imitasi adalah bentuk tanggapan yang dipelajari atas hasil interaksi antara sesama
anggota kelompok, media massa, serta pengaruh lingkungan. Imitasi tidak selalu bersifat positif,
melainkan banyak tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma-norma kebudayaan dan gaya
hidup masyarakat sehingga dapat berpengaruh kepada kehidupan dan produktivitas kelompok.
Contoh peristiwa yang dapat kita amati melalui perilaku meniru yang tampak dalam komunikasi
antar pribadi lewat kata-kata dan istilah yang populer dalam kelompok sehingga mampu
memengaruhi perbendaharaan kosakata tiap-tiap anggota kelompok. Sebaliknya adegan-adegan
dalam film yang tidak sesuai dengan norma kebudayaan seperti perilaku agresi baik verbal
maupun fisik akan memengaruhi pola interaksi komunikasi individu dalam kelompok.
2. Sugesti.
Sugesti merupakan suatu kondisi yang diterima oleh seseorang dari orang lain yang
mempunyai otoritas, prestise sosial yang tinggi atau ahli dalam lapangan kerja atau bidang
tertentu, sehingga memengaruhi tingkah laku atau adat kebiasaan dari orang lain tanpa suatu
pertimbangan. Itu artinya setiap orang yang bergabung dalam kelompok ada potensi untuk
memiliki role model sebagai sosok yang ia hormati dan idolakan sehingga memengaruhinya
dalam berinteraksi dengan sesama anggota kelompok yang lain.
3. Simpati.
Simpati adalah bentuk ketertarikan perasaan seseorang dari orang lain. Perasaan simpati
dapat muncul secara tiba-tiba atau lambat laun. Pada prinsipnya, simpati timbul sebagai proses
yang disadari berdasarkan penilaian perasaan, bukan atas dasar pemikiran yang logis dan
rasional.
Bentuk dorongan utama seseorang yang memiliki perasaan simpati adalah ingin mengerti dan
ingin kerja sama dengan orang lain atau sebagai bentuk interaksi mutual understanding atau
adanya pengertian bersama. Beberapa ragam bentuk simpati dalam kelompok antara lain terjadi
antara sesama anggota kelompok dalam membentuk kesepahaman terhadap situasi yang dialami
secara pribadi serta mampu menempatkan diri terhadap situasi pribadi yang dialami oleh anggota
kelompok yang lain.
4. Identifikasi
Identifikasi adalah faktor yang mempengaruhi interaksi sosial sebagai akibat adanya
imitasi dan sugesti. Pada identifikasi, sifat ingin menjadi sama dengan orang lain akan
membentuk kepribadian yang melekat pada seseorang. Seseorang akan membentuk identifikasi
baik dengan sadar maupun tanpa sengaja.
Contoh identifikasi adalah anak gadis yang mengidolakan karakter boneka lucu, kemudian dia
membentuk kepribadiannya seperti karakter boneka tersebut baik dari penampilan, model rambut
maupun keinginan mengenai apa yang orang perlakukan terhadap boneka tersebut. Dia bangga
akan dirinya yang disebut mirip boneka dan dia selalu mencoba untuk merepresentasikan
karakter boneka tersebut sebagai dirinya.
5.Motivasi
Motivasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi didalam suatu
kelompok. Dengan adanya motivasi orang akan melakukan dan berjuang bersama dengan
sungguh sungguh untuk mencapai tujuannya. Motivasi adalah bentuk dorongan yang diberikan
untuk seseorang agar dia ingat kembali mengenai visi-misi yang akan dicapai.
6.Empati
Empati merupakan kondisi dimana Anda merasakan perasaan orang lain untuk diri
sendiri. Perasaan empati biasanya muncul ketika seseorang memiliki pandangan bahwa setiap
orang harus memiliki kesamaan derajat kehidupan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Interaksi pada dasarnya merupakan suatu hubungan timbal balik yang secara sadar untuk
mengarahkan tindakan orang lain sebagai reaksi antara pihak-pihak bersangkutan, serta Tingkah
laku yang di lakukan juga dapat menghubungakan antara pihak tertentu dengan hal hal yang di
lakukan di lingkunagn sosial kita. Jadi dalam bersosial alangkah baik kita sebagai mahluk sosial
untuk dapat mengerti dalam sebuah keadaan agar bisa beradaptasi dan memahami dengan apa
yang kita lakukan di lingkungan untuk mengurangi potensi hal yang tidak diinginkan terjadi di
lingkungan sekitar kita.

3.2 Saran
Tingkah laku dan interaksi dalam berkehidupan sosial adalah hal yang penting dan juga harus di
mengerti agar kita bisa beradaptasi dengan lingkungan di sekitar kita dengan baik, dan juga agar
kita dapat mengembangkan diri kita melalui cara berinteraksi di sebuah kelompok.
DAFTAR PUSTAKA

http://agusmustakim.wordpress.com/2012/10/10/3-hubungan-antara-manusia-masyarakat-dan-
kebudayaan/
http://iyee-rhianto.blogspot.com/2011/09/hubungan-individu-masyarakat-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Individu
http://ms.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
Disarikan dari internet
http://repository.uin-suska.ac.id/13357/7/7.%20BAB%20II_2018681PIPS-E.pdf
Disarikan dari internet
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Interaksi
Disarikan dari internet
https://m.brilio.net/creator/mengenal-3-bentuk-perilaku-manusia-dalam-kelompok-43f011.html
https://www.halopsikolog.com/6-faktor-yang-mempengaruhi-interaksi-sosial

Anda mungkin juga menyukai