Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGANTAR SOSIOLOGI

“PROSES-PROSES SOSIAL”

DISUSUN OLEH :
1. VICTORIA MAHARANY
2. ELYA DWI VIRAHMA

DOSEN PENGAMPU :
1. ARDI SAPUTRA, S.PD., M.SI
2. DR. AZIZAH HUSIN, M.PD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
segala Rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Proses-Proses sosial”
ini dapat tersusun hingga selesai. Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikiran.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas
dalam mata kuliah Kajian Kebahasaan. Selain itu, pembuatan makalah ini
juga bertujuan menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Palembang, 01 Oktober 2023

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................


DAFTAR ISI ...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................
1.3 Tujuan .......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................
2.1 Pengertian Proses Sosial ........................................................................................
2.2 Faktor Pendorong Interaksi Sosial ..........................................................................
2.3 Pengertian Interaksi Sosial ......................................................................................
2.4 Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial ...............................................................
2.5 Tujuan Penulis ..........................................................................................................
BAB III ...........................................................................................................................
KESIMPULAN 13 .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA 14 ................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di
dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang lainnya.
Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai
pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan
individu atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Proses
sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang
merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan inilah yang
merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilaku manusia yang berbeda
menurut situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam
proses hubungan sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan
proses penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian
meningkat menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara
fisik, melainkan merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti
tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut.
Misalnya saling berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu
masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya.
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah hubungan-hubungan
sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Proses Sosial?

2. Apa Saja Faktor Pendorong Interaksi Sosial?

3. Apa Yang Dimaksud Interaksi Sosial?

4. Apa Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial?


1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian/Definisi Dari Proses Sosial Dan Interaksi


Sosial.

2. Untuk Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial.

3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk proses/interaksi sosial.

4. Untuk mengetahui siapakah agen sosialisasi dari proses sosial.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Sosial


Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan
dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-
bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-
perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada.
Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara berbagai segi
kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan
politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dan seterusnya.

2.2 Faktor Pendorong Interaksi Sosial


Faktor-faktor yang mendasari proses terbentuknya interaksi sosial adalah:
1. Imitasi, yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik
sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi
pertama kali muncul di lungkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan
lingkungan masyarakat
2. Indentifikasi, adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi
sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya
terjadi melalui serangkain proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui
proses kejiwaan yang sangat mendalam.
3. Sugesti, adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan sesorang individu
kepad individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan
tanpa berpikir kritis dan rasional.
4. Motivasi, yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu
kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau
melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa
tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang
lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru
kepada siswa.
5. Simpati, adalah proses kejiwaan, dimana seorang individu merasa tertarik kepada
seseorang atau kelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya atau
perbuatannya yang sedemikian rupa
6. Empati, yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan
kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat
intens/dalam.

2.3 Pengertian Interaksi Sosial


Pengertian interaksi sosial telah dikemukakan oleh beberapa ahli, seperti yang telah
dikemukakan oleh Soerdjono Dirdjosisworo dalam Ulum (2009:74) bahwa
"...interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial timbal balik
yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara perorangan
dan antara orang dengan kelompok-kelompok manusia". Jika dilihat dari pengertian
proses sosial yang dikemukakan oleh Soerdjono Dirdjosisworo, maka dapat
dipahami bahwa interaksi sosial merupakan aspek penting dalam terjadinya suatu
proses sosial. Dalam arti lain, suatu proses sosial akan terjadi apabila adanya
interaksi sosial. Seperti yang dikemukakan oleh Sockanto (2012:54) bahwa
interaksi merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi
sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama.

2.4 Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial


Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua
syarat, yaitu adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi
(communication), Berikut penjelasan dari kedua syarat tersebut :
a) Kontak Sosial
Istilah kontak berasal dari kata Latin, yaitu cum atau con yang berarti "bersama-
sama" dan tangere yang berarti "menyentuh". Secara harfiah, kontak berarti
bersama-sama menyentuh, tetapi dalam pengertian sosiologis kontak tidak selalu
berarti sentuhan fisik. Menurut Abdulsyani (1994:154), kontak sosial adalah
hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti
tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Dalam
kontak sosial dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Kontak sosial secara
langsung adalah kontak sosial yang melalui suatu pertemuan dengan bertatap muka
dan berdialog antara kedua belah pihak, sedangkan kontak sosial secara tidak
langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat sebagai perantaranya,
contohnya telepon, radio. surat, dan lain-lain.
Dalam kontak sosial juga dapat terjadi hubungan positif dan negatif. Kontak
sosial positif terjadi oleh karena hubungan antara kedua belah pihak terdapat saling
pengertian, disamping menguntungkan masing-masing pihak tersebut, sehingga
biasanya hubungan dapat berlangsung lebih lama atau mungkin dapat berulang-
ulang dan mengarah pada suatu kerjasama. Sedangkan kontak sosial negatif terjadi
oleh karena hubungan antara kedua belah pihak tidak melahirkan saling pengertian,
mungkin merugikan masing-masing atau salah satu, sehingga mengakibatkan suatu
pertentangan-atau perselisihan.
Menurut Basrowi (2005:141), kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga
bentuk sebagai berikut :
1) Antara orang-perorangan
2) Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya
3) Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia dengan kelompok
manusia lainnya.

b) Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses saling memberikan tafsiran kepada atau
dari perilaku pihak lain. Melalui tafsiran pada perilaku pihak lain, seseorang
mewujudkan perilaku sebagai reaksi terhadap maksud atau peran yang ingin
disampaikan oleh pihak lain itu. Menurut Sockanto (2012:60), komunikasi adalah
bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perikelakuan orang lain (yang
berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap) perasaan-perasaan apa
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian
memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain
tersebut.
Untuk mewujudkan suatu interaksi sosial, suatu kontak dapat terjadi tanpa
komunikasi. Contohnya, jika orang Indonesia bertemu dengan orang Jepang,
mereka saling berjabat tangan. Lalu orang Jepang tersebut berbicara bahasa Jepang
dengan orang Indonesia tersebut, padahal orang Indonesia itu tidak paham bahasa
Jepang. Maka, dalam hal tersebut kontak sosial telah terjadi, akan tetapi komunikasi
tidak terjadi, karena kedua orang tersebut tidak mengerti maksud perasaan masing-
masing. Jadi, interaksi sosial tidak terjadi.
BAB III
KESIMPULAN

Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di


dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang lainnya.
Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai
pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan
individu atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Proses
sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang
merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan inilah yang
merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilaku manusia yang berbeda
menurut situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam
proses hubungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
https://duniapendidikan.co.id/proses-sosial/
https://repository.unikom.ac.id/34308/1/Proses%20sosial%20dan%20Interaksi%2
0sosial.
https:///PROSES_PROSES_SOSIAL_DALAM_INTERAKSI_SOSIAL_DI_MAS
YARAKAT

Anda mungkin juga menyukai