Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR DASAR KOMUNIKASI


“KIAT MENJALIN HUBUNGAN SOSIAL YANG EFEKTIF”

Dosen Pengampu,
Prof. Dr. Mudjiran, M.S.,Kons

Oleh
Kelompok 9

Suci Ramadhani (22006110)


Syhinta Bela (22006111)
Syifa Michaelia Fediasari (22006112)

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, tuhan seluruh alam yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat beserta salam tidak bosan-bosannya kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah berhasil membawa umat manusia dari zaman jahiliyah sampai kepada zaman
islamiyah seperti pada saat sekarang ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Komunikasi
“Kiat Menjalin Hubungan Sosial yang Efektif” yang dibimbing oleh Bapak Prof. Dr.
Mudjiran, M.S.,Kons.

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang dapat
membangun, baik itu dari dosen maupun pembaca sekalian agar kedepannya makalah ini
sesuai dengan apa yang diharapkan.semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
wawasan kita semua.

Padang, 30 Oktober 2022

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................i


Daftar Isi ....................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan .....................................................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................................. 1
Bab II Pembahasan .................................................................................................................... 2
A. Pengertian Kiat .................................................................................................2
B. Konsep Hubungan Sosial ................................................................................. 2
C. Cara Menjalin Hubungan Sosial yang Efektif ................................................. 5
D. Faktor Pendorong dan Penghambat Hubungan Sosial. ....................................7
BAB III Penutup ...................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .................................................................................................... 10
B. Saran ...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................11

ii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Hubungan sosial merupakan yang berkaitan dengan interaksi sosial
dimasyarakat umum. Pada masyarakat modern hubungan antar masyarakat tercermin
dari aktivitas individu dalam masyarakat. Tentunya hubungan dalam masyarakat
melalui proses interaksi, interaksi ini terjadi melalui dua hal yakni kontak sosial dan
komunikasi. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yakni, individu, antar
individu dengan kelompok dan antar kelompok. Sedangkan komunikasi yaitu seorang
memberi arti pada perilaku orang lain. Hubungan atau interaksi ini biasanya disebut
sebagai relasi sosial. Relasi sosial merupakan hasil dari rangkaian interaksi (rangkaian
tingkah laku) yang sistematis antara dua orang atau lebih (Soekanto, 2007: 57).
Relasi sosial merupakan syarat untuk terjadinya aktivitas sosial yang
dilakukan melalui proses interaksi. Bentuk hubungan interaksi atau relasi sosial ini
menyangkut hubungan antar orang perorangan, antar kelompok manusia, dan orang
kepada kelompok. Hubungan relasi sosial tentunya tidak luput dari struktur sosial.
Struktur sosial disuatu masyarakat terbentuk dengan adanya pola relasi sosial yang
baik. Secara tidak langsung hubungan individu memiliki dua kategori yakni dengan
skala mikro dan juga makro. Hubungan relasi sosial berawal dari skala mikro menuju
ke makro sesuai dengan kepentingan para aktor dimasyarakat itu sendiri. Hubungan
relasi sosial tumbuh secara cepat dimasyarakat. disebabkan norma, nilai dan struktur.
Terbentuknya norma, nilai dan struktur didorong oleh perilaku interaksi masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kiat ?
2. Bagaimana konsep hubungan sosial yang efektif ?
3. Bagaimana cara menjalin hubungan sosial yang efektif ?
4. Apa saja faktor pendorong dan penghambat hubungan sosial ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kiat
2. Mengetahui dan memahami konsep hubungan sosial yang efektif
3. Mengatahui cara menjalin hubungan sosial yang efektif
4. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat hubungan social

1
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Kiat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan bahwa kiat-kiat yaitu cara
dalam melakukan sesuatu pekerjaan dengan taktik tertentu. Contohnya Ani memandang
bahwa Tono melakukan pekerjaan yang berat, tetapi ia mengetahui taktiknya sehingga
membuat pekerjaan tersebut terasa mudah. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
kiat-kiat adalah suatu taktik dalam melakukan sesuatu. Pengertian kiat-kiat menurut ahli:
Menurut Abdullah Gymnastiar, kiat-kiat adalah usaha seseorang untuk mencapai
tujuan dengan ketekunan. Menurut Sudono Salim, kiat-kiat yaitu usaha untuk mencapai
kesuksesan (Abdullah Gymnastiar. 2010: 34). Menurut Thomas W. Zimmerer, kiat-kiat
ialah kreativitas dan inovasi yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang nantinya
menjadi inovasi dalam melihat kesempatan yang terjadi (Thomas W. Zimmerer. 2019:
55). Jadi pengertian kiat-kiat adalah suatu taktik ataupun cara dalam mencapai tujuan
yang diinginkan.
B. Konsep Hubungan Sosial
Komunikasi ditujukan untuk menumbuhkan hubungan social yang baik. Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Abraham Maslow (1980:80-92)
menyebutkan “kebutuhan akan cinta”. William Schutz (1966) memerinci kebutuhan
sosial ini ke dalam tiga hal inclusion, control, affection. Hubungan sosial adalah
hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu lain, yang saling
memengaruhi. Hubungan sosial disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial adalah
proses saling memengaruhi antara dua orang atau lebih. Tujuan seseorang melakukan
hubungan sosial:
1. Menjalin hubungan persahabatan
2. Menjalin hubungan usaha
3. Mendiskusikan sebuah persoalan
4. Melakukan kerja sama dan lain-lain.
Proses sosial dapat berjalan lancar, apabila memenuhi dua syarat, yaitu:
1. Kontak sosial
Sebagai gejala sosial, kontak sebenarnya tidak harus dengan menyentuh tetapi
cukup dengan tersenyum. Kontak dapat bersifat primer dan skunder. Kontak primer

2
terjadi dengan mengadakan hubungan langsung. Kontak sekunder terjadi jika ada
perantara.

2. Komunikasi
Terjadi kalau seseorang memberikan tanggapan terhadap perilaku orang lain
dengan menyampaikan suatu perasaan.
Ciri Ciri Hubungan Sosial
Hubungan sosial atau interaksi sosial merupakan upaya manusia memenuhi
kebutuhan hidup. Tidak semua upaya tersebut merupakan hubungan sosial. Oleh karena
itu memiliki ciri-ciri tertentu:
1. Adanya kontak sosial dan komunikasi
2. Dilakukan oleh dua orang / lebih
3. Bersifat timbal balik
4. Adanya penyesuaian norma
Tiga Pola Proses / Interaksi Sosial
Berikut penjelasan dari tiga pola interaksi, yaitu:
1. Hubungan antara individu merupakan hubungan antara individu dengan individu
lainnya.
2. Hubungan antara individu dan kelompok, seorang juru kampanye dari suatu partai
berpidato di depan orang banyak merupakan contoh dari hubungan tersebut.
3. Hubungan antara kelompok yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa kepentingan
individu dalam kelompok merupakan satu kesatuan dengan kelompok lain.
Dampak Positif dan Negatif Hubungan Sosial
Hubungan sosial yang terbentuk masyarakat memberikan dampak kepada masyarakat
itu sendiri, baik yang sifatnya positif maupun yang negatif
1. Dampak Positif
a. Terjadinya kerja sama antara warga sehingga terbentuk masyarakat yang harmonis
dan rukun Terbentuk kelompok atau golongan di masyarakat yang didasarkan
berbagai kepentingan atau tujuan.
b. Membentuk kebutuhan mayarakat, karena dengan adanya hubungan sosial,
mendorong masyarakat untuk dapat saling mengisi kebutuhan masing-masing.
c. Meningkatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanya dapat tumbuh
dan meningkat bila ada hubungan sosial di masyarakat yang berkaitan dengan
ekonomi. Tidak akan ada individu, perusahaan, dan adanya hubungan sosial.

3
d. Mendorong terwujudnya demokrasi karena adanya hubungan sosial akan
memunculkan wadah seperti organisasi tempat masyarakat untuk menyalurkan
pendapat dengan cara demokrasi.
e. Memunculkan adanya pembagian kerja di masyarakat, karena dengan adanya
hubungan sosial, masyarakat akan terseleksi dengan sendirinya sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Kemampuan masing-masing akan menentukan jenis
dan pembagian kerja yang sesuai untuknya dalam suatu organisasi di masyarakat.
f. Mempererat persahabatan di antara warga, karena adanya hubungan sosial akan
terbina silahturahmi.
g. Mendorong masyarakat berfikir maju. Melalui hubungan sosial, keterampilan, dan
sebagainya. Hal ini akan mendorong masyarakat berpikir untuk dapat lebih baik
dan lebih maju dari sebelumnya.
2. Dampak Negatif
a. Dapat menimbulkan terjadinya ketegangan dan pertengkaran sosial, perbedaan
pendapat dan pandangan dalam hubungan sosial yang tidak dapat terselesaikan,
dan sering menimbulkan ketegangan sosial, bahkan ada kalanya muncul menjadi
konflik fisik. Contoh:
1) Perkelahian yang terjadi antara anggota kelompok atau masyarakat (tawuran
yang terjadi pada antar pelajar)
2) Perseteruan dalam suatu organisasi
3) Bentrokan antar golongan atau kelompok
4) Perang antara satu negara dengan negara lain
b. Dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat. Contoh :
1) Persaingan untuk mendapatkan posisi jabatan dengan cara menjelek-jelekkan
orang lain, bahkan ada kalanya menteror lawan atau saingan.
2) Persaingan di bidang ekonomi dengan cara menjatuhkan usaha orang lain agar
usahanya dapat maju.
3) Persaingan untuk memperoleh sumber daya yang tersedia, misalnya
persaingan dalam memperoleh BBM, sering memunculkan konflik karena
sumber daya yang tersedia terbatas, tidak dapat memenuhi semua kebutuhan
masyarakat.
c. Dapat memunculkan sikap otoriter (kekuasaan)
Dengan adanya hubungan sosial, akan terbentuk kelompok masyarakat,
organisasi, bahkan negara. Dengan terbentuknya kelompok, organisasi, dan

4
sebagainya, akan memunculkan persaingan untuk menjadi pimpinan. Ada
kalanya dalam mendapatkan pimpinan, dilakukan dengan kekuatan, dan ia pun
akhirnya memimpin dengan otoriter yaitu memimpin dengan sewenang-wenang
dengan kekuasaan yang dimilikinya. Siapa yang tidak menuruti permintahnya,
dia tindak dengan tegas.
C. Cara Menjalin Hubungan Sosial yang Efektif
1. Kesantunan Bahasa
Dalam pergaulan sehari-hari kesantunan dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu :
Pertama, kesantunan memperlihatkan sikap yang mengandung nilai sopan santun
atau etiket dalam pergaulan sehari-hari. Ketika orang dikatakan santun, maka
dalam
diri seseorang itu tergambar nilai sopan santun atau nilai etiket yang berlaku
secara
baik di masyarakat tempat seseorang itu megambil bagian sebagai anggotanya.
Ketika dia dikatakan santun, masyarakat memberikan nilai kepadanya, baik
penilaian itu dilakukan secara seketika (mendadak) maupun secara konvensional
(panjang, memakan waktu lama). Sudah barang tentu, penilaian dalam proses
yang panjang ini lebih mengekalkan nilai yang diberikan kepadanya.
Kedua, kesantunan sangat kontekstual, yakni berlaku dalam masyarakat, tempat,
atau situasi tertentu, tetapi belum tentu berlaku bagi masyarakat, tempat, atau
situasi lain. Ketika seseorang bertemu dengan teman karib, boleh saja dia
menggunakan kata yang agak kasar dengan suara keras, tetapi hal itu tidak santun
apabila ditujukan kepada tamu atau seseorang yang baru dikenal. Mengecap atau
mengunyah makanan dengan mulut berbunyi kurang sopan kalau sedang makan
dengan orang banyak di sebuah perjamuan, tetapi hal itu tidak begitu dikatakan
kurang sopan apabila dilakukan di rumah.
Ketiga, kesantunan selalu bipolar, yaitu memiliki hubungan dua kutub, seperti
antara anak dan orangtua, antara orang yang masih muda dan orang yang lebih tua,
antara tuan rumah dan tamu, antara pria dan wanita, antara murid dan guru, dan
sebagainya. Keempat, kesantunan tercermin dalam cara berpakaian (berbusana),
cara berbuat (bertindak), dan cara bertutur (berbahasa).
2. Bersikap Jujur
Salah satu tips menjalin hubungan yang paling mendasar adalah bersikap jujur.
Percayalah, tidak ada orang di dunia ini yang suka dibohongi. Jadi cobalah berani

5
jujur meskipun mungkin kenyataannya cukup pahit.
3. Pahami dan Hargai Orang Lain.
Memahami dan menghargai orang lain adalah cara tepat kalau ingin menjalin
hubungan baik. Anda bisa mulai dengan mencoba memahami karakter orang lain
supaya bisa mengambil sikap dan memberi respons dengan tepat.
4. Pentingnya Membangun Jaringan.
Membangun relasi merupakan cerminan dari kodrat manusia sebagai makhluk
sosial. Takdir untuk berkumpul bersama, saling mengisi, dan bersosialisasi secara
sehat sudah menjadi hakikat hidup manusia. Kehidupan masyarakat bersifat
heterogen, di dalamnya ada beragam suku, keyakinan, gaya hidup yang juga
mempunyai beragam adat kebiasaan dan tatakrama yang berbeda. Terdapat, etika,
nilai, dan kebiasaan yang berlaku pada masyarakat yang perlu dikenali, agar bisa
menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat. Mengenal perbedaan orang di
sekitar menjadi penting, agar dalam memulai jalinan hubungan bisa berjalan
dengan baik. Networking juga diyakini dapat membantu kesuksesan seseorang.
Jaringan antar individu ataupun kelompok menjadi wadah ekspresi
pengembangan diri. Betapapun hebatnya seseorang, pendidikannya tinggi,
wawasan yang luas, kompetensi sudah terlatih, semuanya menjadi kecil apabila
tidak tersalurkan. Hal tersebut sesuai dengan buku yang ditulis Aribowo (2009),
sesungguhnya semakin jauh kita maju dalam perjalanan menuju sukses, kita akan
semakin menyadari bahwa yang membuat kita sukses bukanlah uang, gagasan,
atau antusiasme semata, melainkan orang lain. Uang, gagasan, dan antusias
memang penting harus ada, tetapi semua itu tidak cukup kalau kita tidak
mempunyai orang yang kita andalkan. Siapapun yang tidak bisa membangun
kerjasama, persahabatan dengan orang lain tidak akan pernah mencapai sukses.
5. Memberikan kesan yang baik pada saat berjumpa dengan orang lain sangat
penting.
Memberikan senyuman yang tulus menggambarkan sikap yang terbuka dan
ingin menjalin hubungan dengan orang tersebut. Kesan pertama dapat membuat
orang menilai diri seseorang. Beberapa penilaian orang terhadap kesan pertama
bisa memberikan kesan yang baik atau pun tidak baik pada saat bertemu orang
baru. Oleh sebab itu, kesan pertama ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan
terutama untuk beberapa pertemuan penting seperti wawancara pekerjaan,
pertemuan bisnis, hari pertama bekerja, bertemu calon mertua, wawancara

6
beasiswa, dan lain-lain. Akan tetapi, memberikan kesan pertama yang baik harus
selalu dilakukan setiap kali bertemu dengan orang yang baru untuk pertama
kalinya. Semua aktivitas tersebut membuat penilaian di mana sebagian besar
dipengaruhi dari kesan pertama yang didapat untuk menentukan keputusan.
Sangat banyak efek yang didapat dari meninggalkan kesan pertama yang baik.
Hampir setiap orang perlu mengetahui bagaimana membuat kesan pertama yang
baik untuk memberikan manfaat atau pun titik perubahan dalam hidup mereka
(Annahwa, 2011).
6. Fokuskan Pada Keinginan Orang Lain.
Salah satu cara yang membuat orang lain tertarik adalah dengan berbicara
tentang apa yang diinginkan dan bukan apa yang diinginkan oleh diri sendiri.
Seseorang perlu memusatkan perhatian dan minat kepada orang lain dan
menghindari berbicara tentang diri sendiri. Apabila ingin orang lain tertarik, ia
harus memfokuskan pada keinginan orang tersebut dan bukan pada keinginan
sendiri serta menunjukkan bagaimana cara untuk memperoleh apa yang
diinginkan.
D. Faktor Pendorong dan Penghambat Hubungan Sosial.
1. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial yaitu :
a. Faktor Internal.
Faktor dari dalam diri seseorang yang mendorong terjadinya hubungan sosial
sebagai berikut:
1) Keinginan untuk mengembangkan keturunan
2) Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup
3) Keinginan untuk mempertahankan hidup
4) Keinginan untuk berkomunikasi dengan sesama.
b. Faktor Eksternal.
Faktor dari luar yang mendorong terjadinya hubungan sosial sebagai berikut :
1) Simpati.
Suatu sikap tertarik kepada orang lain karena suatu hal. Simpati
mendorong
diri seseorang untuk melakukan komunikasi sehingga terjadi pertukaran
pendapat.
2) Motivasi

7
Dorongan yang ada dalam diri seseorang yang mendasrai orang
melakukan suatu perbuatan. Biasanya muncul rasionalitas, seperti motif
ekonomi..
3) Empati
Merupakan proses psikis, yaitu rasa haru atau iba akibat tersentuh
perasaannya dengan objek yang dihadapinya.
4) Sugesti
Kepercayaan yang sangat mendalam dari seseorang pada orang lain yang
muncul tiba-tiba tanpa pemikiran untuk mempertimbangkannya.

5) Imitasi
Adalah dorongan untuk meniru sesuatu pada orang lain yang muncul
karena adanya minat, atas sikap mengagumi orang lain.
6) Identitas
Adalah dorongan seseorang untuk menjadikan dirinya identik. Identifikasi
karena terkait oleh suatu atau atas dasar sehingga tertarik untuk
menyesuaikan diri. Proses sosial yang dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung dapat dilakukan dengan
komunikasi lisan, dan secara tidak langsung dapat dilakukan hubungan
komunikasi telephon / surat.
2. Faktor-faktor penghambat hubungan social.
Berikut merupakan faktor penghambat hubungan sosial, antara lain :
a. Takut akan kegoyahan
Ketika seseorang sudah merasa nyaman dengan keadaan yang saat ini,
ketika ingin melakukan interaksi dengan orang lain merasa takut akan timbul
rasa tidak nyaman. Hal ini membuat seseorang merasa ragu untuk melakukan
interaksi sosial dengan orang lain.
b. Hambatan ideologis
Ideologi merupakan hal yang penting sebagai pegangan hidup
seseorang. Orang yang memiliki ideologi dan kepercayaan yang tidak perlu
melakukan hubungan sosial dengan kelompok sosial tertentu maka hal ini
akan menjadi suatu hambatan yang besar bagi seseorang.
c. Adat

8
Adat istiadat atau kebiasaan yang ada di masyarakat membuat
seseorang akan sulit menerima sesuatu yang baru. Hal baru kadang dianggap
berbeda dengan adat yang ada dan tidak dapat di toleransi. Seseorang akan
lebih berpegangan pada adat yang dipercayainya.
d. Persaingan
Adanya arti persaingan dalam melakukan hubungan sosial membuat
seseorang kadang tidak memiliki kesempatan untuk melakukan interaksi.
Interaksi dapat terhambat karena merasa kalah dan tidak mampu menyaingi
orang lain yang ada di sekitarnya.

e. Konflik
Permasalahan yang terjadi di masyarakat kadang yang membuat
seseorang merasa terbatas untuk melakukan interaksi satu dengan yang lain.
Berbagai contoh konflik sosial ini terkadang membuat seseorang takut untuk
menyapa atau mencoba menyapa orang tertentu hal ini tentu sangat
menghambat adanya interaksi sosial.
f. Stereotip
Kecurigaan terhadap kelompok masyarakat tertentu membuat
seseorang tidak ingin melakukan interaksi sosial. Apabila kecurigaan berlebih
akan membuat seseorang jauh dari jangkaun masyarakat. Bahkan ia akan
memilih untuk hidup sendiri dari pada meminta bantuan orang lain.
g. Apatis
Seseorang yang tidak memiliki kepedulian dengan lingkungan akan
sulit melakukan hubungan dengan lingkungan sekitar. Sikap acuh tak acuh
kadang membuat orang tersebut terkucilkan dengan lingkungan. Hal ini akan
sulit untuk melakukan hubungan dengan lingkungan sekitar.
h. Anti Sosial
Sikap yang tidak peduli sekitar dan merasa tidak membutuhkan orang
lain, akan membuat seseorang sulit beradaptasi dengan lingkungan. Bahkan
dari dalam dirinya tidak ada keinginan untuk melakukan interaksi dengan
orang lain dan lebih senang menyendiri.
i. Individualisme

9
Seseorang yang sudah mampu bertahan hidup tanpa bantuan orang lain,
melakukan segala kegiatan sendirian, dan tidak peduli dengan lingkungan. Hal
ini membuat seseorang tidak saling kenal apalagi untuk melakukan hubungan
sosial yang berkaitan degan hubungan bersama. Hal ini sangat sulit terjadi
bahkan akan semaki tidak memungkinkan apabila terus dipaksa.
j. Etnosentris
Terlalu menjunjung tinggi adat yang di miliki dan rasa bangga tersebut
membuat seseorang tidak mampu menerima keberadaannya. Hal ini akan
membuat seseorang sulit menerima kehadirannya di lingkungan yang baru.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan sosial merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat, hubungan sosial tersebut terbentuk oleh faktor internal dan eksternal
pada individu itu sendiri. Hubungan sosial dibangun dari hubungan yang postif antar
individu, akan menciptakan kedekatan antara individu yang satu dengan individu
lainnya, dan menciptakan hubungan sosial yang kondusif. Hubungan yang baik dan
efektif merupakan hubungan yang mampu memberi dampak positif pada setiap
individu, saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan. Sebaliknya hubungan
yang merugikan akan memberikan dampak buruk terhadap individu atau kelompok
tersebut.
Kiat menjalin hubungan sosial yang efektif merupakan suatu cara atau upaya
yang di lakukan untuk mencapai suatu hubungan sosial yang efektif dalam ruang
lingkup interaksi kehidupan bermasyarakat. Dalam menjalin hubungan sosial yang
efektif tentunya di perlukan beberapa cara diantaranya memiliki kesantunan
bahasa,bersikap jujur,memahami dan menghargai orang lain,membangun suatu
jaringan atau relasi,dan memberikan kesan diri yang baik kepada orang lain
Proses sosial dapat berjalan lancar, apabila memenuhi dua syarat yaitu kontak
sosial dan komunikasi. Dengan terjadinya hubungan sosial ditengah-tengah kalangan
masyarakat, yang saling memengaruhi antara individu dengan individu lain maupun

10
kelompok dengan kelompok. Oleh karena itu, kita belajar menjalin hubungan yang
erat dengan sesama serta memperbanyak komunikasi dengan sesama.
B. Saran
Dalam pergaulan ataupun hubungan sosial, kita harus dapat mengetahui
dampak positif dan negatif dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar agar dapat
memilih pergaulan yang lebih baik. Dalam menjalin hubungan sosial yang efektif
tentunya di perlukan berbagai macam cara, dengan demikian kita bisa menerapkan
cara-cara tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari guna untuk menciptakan hubungan
sosial yang efektif dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap dan perilaku serta konsep
diri yang baik akan berpengaruh dalam menjalin suatu komunikasi atau relasi
hubungan kita dengan orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc (1996). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Penerbit PT


Remaja Rosdakarya-Bandung

Elizabeth, Rumayar. (2011). Bagaimana Menciptakan Hubungan yang Baik dengan


Orang Lain. Jurnal Ilmiah Unklab. Vol. 15. No. 2, hal 78-88.

Purwulan, H. (2011). Kepedulian Sosial dalam Pengembangan Interpersonal Pendidikan.

Rizhan, M. (2012). Makalah Hubungan Sosial (online).

Sutrisno, T. (2019). Mendidik Siswa SD Dalam Membangun Hubungan Sosial Sebagai


Modal Sukses Masa Depan. Alpen: Jurnal Pendidikan Dasar, 3(2).

Yonsa, Y. F. Y. (2020). Menjalin Hubungan Sosial Melalui Kesantunan Berbahasa. Vol.


2. No. 1, 72-77.

11

Anda mungkin juga menyukai