Anda di halaman 1dari 14

KONSEP INTERAKSI SOSIAL

Oleh Kelompok 6 :
1. Christin Geovani Purba (21150019)
2. Septa Yesika Manurung (22150037)
3. Suryani Sitanggang (22150041)
4. Anggriani Simanjuntak (22150060)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah memberikan
kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Literasi Sosial &
Kemanusiaan yang berjudul “Konsep interaksi sosial ” dapat selesai. Tersusunnya tugas ini
tentunya tidak lepas dari panduan Dosen pengampu kami, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, tugas ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Literasi Sosial & Kemanusiaan. Tugas ini membahas
tentang “Konsep interaksi sosial”. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu,semua kritik dan
saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan makalah ini lebih lanjut.

Medan, Oktober 2023

Penulis

Hal. 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... 1

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Masalh..................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
2.1 Interaksi Sosial.................................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial........................................................................... 4
2.1.2 Ciri-ciri Interaksi Sosial............................................................................... 4
2.1.3 Syarat terjadinya Interaksi Sosial................................................................. 4
2.1.4 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial.................................................................... 5
2.2 Dampak Positif dan Negatif Berliterasi Digital................................................... 6
2.2.1 Aplikasi Interaksi Sosial.............................................................................. 6
2.2.2 Manfaat Interaksi Sosial............................................................................... 8
2.3 Interaksi Sosial di Kampus dan Masyarakat........................................................ 9
2.3.1 Interaksi Sosial di Kampus.......................................................................... 9
2.3.2 Interaksi Sosial di Masyarakat..................................................................... 10

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 12

KESIMPULAN................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 13

Hal. 2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bentuk umum dari sebuah proses sosial adalah interaksi sosial, dan arena bentuk-bentuk
lain dari proses sosial hanyalah sebuah bentuk-bentuk khusus dari sebuah interaksi. Dengan
begitu yang dapat disebut proses sosial, hanyalah interaksi sosial itu sendiri. Interaksi sosial
adalah kunci dari semua kehidupan sosial, tanpa adanya interaksi sosial tidak akan mungkin ada
kehidupan secara Bersama-sama. Syarat utama dari adanya atau hadirnya aktivitas-aktivitas
sosial adalah adanya interaksi sosial (Wulandari).
Interaksi sosial sendiri merupakan hubungan yang dinamis, dimana hubungan tersebut
berkaitan dengan hubungan antar perseorangan, antara kelompok satu dengan kelompok yang
lainnya, maupun hubungan antara perseorangan dengan kelompok. Tidak jarang disebutkan
bahwa seseorang akan menjadi sulit untuk bertahan hidup, apabila ia tidak menjalin interaksi
dengan seorang individu lainnya. Hal ini merupakan dasar dari terjadinya proses sosial, yaitu
interaksi sosial.
Sosiologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena sosial di
masyarakat. (sosiologis.com, 2017) Seorang sosiolog ternama dari Kanada, Erving Goffman
berpendapat, bahwa masyarakat pun terbentuk karena adanya interaksi diantara anggotanya.
Karena tanpa adanya interaksi makan akan sulit memahami dunia sosial. Pada titik ini, interaksi
adalah tindakan yang terletak pada tataran praktis, bukan sekadar teoritis. (sosiologis.com, 2017)

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian interaksi sosial dan faktor-faktor yang memengaruhinya?
2. Apa saja aplikasi konkret dari konsep interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana interaksi sosial di lingkungan kampus mempengaruhi pengalaman
mahasiswa?
4. Apa dampak interaksi sosial di masyarakat dalam pembentukan norma dan nilai?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep interaksi sosial.
2. Mengidentifikasi aplikasi dan manfaat konsep interaksi sosial dalam kehidupan praktis.
3. Menilai pengaruh interaksi sosial terhadap lingkungan kampus dan masyarakat.

Hal. 3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Interaksi Sosial


2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial
Manusia terlahir sebagai makhluk sosial, kenyataan tersebut menyebabkan manusia tidak akan
dapat hidup normal tanpa kehadiran manusia yang lain. Hubungan tersebut dapat dikategorikan
sebagai interaksi sosial. Adapun pengertian interaksi sosial menurut para ahli dapat dikemukakan
sebagai berikut:
a. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang berkaitan dengan
orang perorangan, kelompok perkelompok, maupun perorangan terhadap perkelompok
ataupun sebaliknya.
b. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengertian interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi
antara manusia dengan manusia yang lain, baik secara individu maupun dengan kelompok.

2.1.2 Ciri-Ciri Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial dalam masyarakat memiliki ciri sebagai berikut :
a. Adanya dua orang pelaku atau lebih
b. Adanya hubungan timbale balik antar pelaku
c. Diawali dengan adanya kontak sosial, baik secara langsung
d. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas

2.1.3 Syarat Terjadinya Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial dalam masyarakat terjadi apabila terpenuhi dua syarat sebagai berikut :
a. Kontak sosial, yaitu hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang
bersifat langsung, seperti dengan sentuhan, percakapn, maupun tatap muka sebagai wujud
aksi dan reaksi.
b. Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang
dilakukan secara langsung maupun dengan alat bantu agar orang lain memberikan
tanggapan atau tindakan tertentu.

Hal. 4
2.1.4 Bentuk-bentuk Interaksi
Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu asosiatif dan disosiatif.
A. Asosiatif
Interaksi sosial bersifat asosiatif akan mengarah pada bentuk penyatuan. Interaksi sosial ini
terdiri atas beberapa hal berikut.
1) Kerja sama (cooperation)

Kerjasama terbentuk karena masyarakat menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-


kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan pelaksanaannya terdapat empat bentuk kerjasama, yaitu bargaining (tawar-
menawar), cooptation (kooptasi), koalisi dan joint-venture (usaha patungan).
2) Akomodasi

Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau
mengatasi ketegangan dan kekacauan. Proses akomodasi dibedakan menjadi bebrapa bentuk
antara lain :
a. Coercion yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya
paksaan
b. Kompromi yaitu, suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat masing-
masing mengurangi tuntutannya agar dicapai suatu penyelesaian terhadap suatu
konflik yang ada.
c. Mediasi yaitu, cara menyelesaikan konflik dengan jalan meminta bantuan pihak
ketiga yang netral.
d. Arbitration yaitu, cara mencapai compromise dengan cara meminta bantuan pihak
ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berkedudukannya
lebih dari pihak-pihak yang bertikai.
e. Adjudication (peradilan)yaitu, suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan.
f. Stalemate yaitu, Suatu keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki
kekuatan yang seimbang dan berhenti melakukan pertentangan pada suatu titik karena
kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur.
g. Toleransi yaitu, suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal.
h. Consiliation yaitu, usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak- pihak
yang berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.

3) Asimilasi

Hal. 5
Proses asimilasi menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan yang
terdapat diantara beberapa orang atau kelompok dalam masyarakat serta usaha menyamakan
sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Asimilasi timbul bila ada
kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara
intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah
sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
4) Akulturasi
Proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian
rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam
kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.

B. Disosiatif
Interaksi sosial ini mengarah pada bentuk pemisahan dan terbagi dalam tiga bentuk sebagai
berikut:
1). Persaingan/kompetisi
Persaingan/kompetisi adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial
tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan
ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
2) Kontravensi
Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau
konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun
secara terang - terangan seperti perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat,
provokasi, dan intimidasi yang ditunjukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap
unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian
akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
3) Konflik
Konflik adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya
perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya
semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang
bertikai tersebut

2.2 Aplikasi Dan Manfaat Interaksi Sosial


2.2.1 Aplikasi Interaksi Sosial

Hal. 6
Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lainnya. Hubungan ini bisa
menghasilkan timbal balik atau saling memberikan pengaruh. Interaksi sosial dapat terjadi dalam
berbagai bentuk, baik secara langsung maupun tidak langsung. Aplikasi interaksi sosial dapat
dibagi menjadi dua, yaitu aplikasi di bidang individu dan aplikasi di bidang masyarakat.

Aplikasi Interaksi Sosial di Bidang Individu

a. Membangun hubungan social

Interaksi sosial dapat membantu individu untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain.
Melalui interaksi sosial, individu dapat saling mengenal, bertukar pikiran, dan berbagi
pengalaman.

b. Mengembangkan keterampilan sosial

Interaksi sosial dapat membantu individu untuk mengembangkan keterampilan sosial, seperti
keterampilan berkomunikasi, keterampilan bekerja sama, dan keterampilan memecahkan
masalah.

c. Meningkatkan kesehatan mental

Interaksi sosial dapat membantu individu untuk meningkatkan kesehatan mentalnya. Interaksi
sosial dapat mengurangi stres, meningkatkan rasa bahagia, dan meningkatkan rasa percaya diri.

Aplikasi Interaksi Sosial di Bidang Masyarakat

a. Membangun masyarakat yang harmonis

Interaksi sosial dapat membantu membangun masyarakat yang harmonis. Melalui interaksi
sosial, individu dapat saling memahami dan menghormati perbedaan.

b. Mengembangkan masyarakat yang produktif

Interaksi sosial dapat membantu mengembangkan masyarakat yang produktif. Melalui interaksi
sosial, individu dapat saling berbagi informasi dan pengetahuan.

c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Interaksi sosial dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui interaksi


sosial, individu dapat saling membantu dan saling menolong.

Hal. 7
2.2.2 Manfaat Interaksi Sosial

1. Membangun Relasi Antarmanusia

Manfaat dari interaksi sosial bagi kehidupan manusia adalah untuk membangun relasi atau
hubungan antarmanusia. Relasi ini dapat berlaku di mana saja seperti di lingkungan sekolah
berinteraksi dengan teman sekelas atau di dunia kerja berinteraksi dengan rekan kerja ataupun
atasan.
2. Membangun Kepercayaan

Kepercayaan dapat tumbuh apabila terjadi interaksi sosial antara dua orang atau lebih. Manusia
tidak dapat serta merta memercayai orang lain begitu saja tanpa pernah berinteraksi dengan satu
sama lain. Maka dari itu, jika kamu ingin membangun kepercayaan dengan seseorang, maka
mulailah dari berinteraksi tidak hanya satu atau dua kali saja, tapi hingga waktu tertentu karena
proses penerimaan masing-masing individu berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
3. Membantu dalam Penyelesaian Masalah

Masalah tidak dapat terselesaikan begitu saja tanpa ada interaksi. Oleh karena itu, interaksi
sangat penting untuk dilakukan agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Bila tidak ada komunikasi yang dilakukan, maka dampak yang dapat dirasakan adalah masalah
bisa saja menjadi lebih besar dan bahkan menjadi lebih sulit untuk diselesaikan.
4. Meningkatnya Aksi Solidaritas dan Rasa Kepedulian dalam Masyarakat

Interaksi sosial juga dapat membantu untuk meningkatkan aksi solidaritas dan rasa kepedulian
dalam masyarakat. Ketika seseorang sudah dapat mengenal antara satu dengan yang lainnya atau
mengenal kelompok masyarakat tertentu dan terbentuk interaksi sosial, maka mereka akan lebih
memiliki empati dan simpati untuk saling membantu satu dengan yang lainnya.
Berikut adalah beberapa kerugian interaksi sosial yang mungkin terjadi:
1. Stres dan Kecemasan

Interaksi sosial yang tidak sehat dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Perasaan tidak aman,
ditolak, atau diabaikan oleh orang lain dapat memberikan dampak negatif pada kesejahteraan
mental.
2. Isolasi Sosial

Jika seseorang mengalami masalah dalam berinteraksi sosial, mereka mungkin cenderung
mengisolasi diri. Isolasi sosial dapat mengarah pada kesepian, depresi, dan masalah kesehatan
mental lainnya.
3. Konflik Interpersonal

Hal. 8
Interaksi sosial yang buruk dapat memicu konflik antarindividu atau kelompok. Konflik ini dapat
merugikan hubungan, baik di tingkat pribadi maupun dalam komunitas.
4. Pengaruh Negatif

Interaksi dengan orang-orang yang memiliki perilaku negatif atau kebiasaan buruk dapat
mempengaruhi individu lainnya. Contohnya, terlibat dengan orang-orang yang menggunakan
narkoba atau terlibat dalam perilaku berisiko dapat memberikan pengaruh negatif pada individu
tersebut.
5. Penurunan Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik juga dapat dipengaruhi oleh interaksi sosial yang tidak sehat. Stres yang
berkepanjangan dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung,
gangguan pencernaan, dan gangguan tidur.
6. Gangguan Pengembangan Pribadi

Interaksi sosial yang kurang mendukung atau merugikan dapat menghambat perkembangan
pribadi dan profesional. Individu mungkin kesulitan membangun keterampilan sosial, kerjasama
tim, atau membangun hubungan yang positif.
7. Stigma dan Diskriminasi

Beberapa bentuk interaksi sosial yang merugikan dapat melibatkan stigma dan diskriminasi
terhadap individu atau kelompok tertentu. Hal ini dapat menyebabkan ketidaksetaraan,
ketidakadilan, dan merugikan hak-hak individu.

2.3. Interaksi Sosial di Kampus dan Masyarakat


2.3.1 Interaksi Sosial di Kampus

Interaksi sosial di kampus adalah hubungan antara individu satu dengan individu lainnya
yang terjadi di lingkungan kampus. Interaksi sosial di kampus dapat terjadi dalam berbagai
bentuk, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Interaksi sosial di kampus dapat diartikan sebagai hubungan antara individu satu dengan individu
lainnya yang terjadi di lingkungan kampus, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
menghasilkan timbal balik atau saling memberikan pengaruh.

Berikut adalah beberapa contoh interaksi sosial di kampus:


 Interaksi sosial langsung
 Berdiskusi dengan teman sekelas
 Berdebat dengan dosen

Hal. 9
 Bekerja sama dalam kelompok tugas
 Berolahraga bersama
 Mengikuti kegiatan kemahasiswaan
 Interaksi sosial tidak langsung
 Membaca buku karya teman seangkatan
 Menonton video tutorial yang dibuat oleh dosen
 Mengikuti seminar atau webinar yang diadakan oleh kampus
 Bertukar informasi melalui media sosial
 Mengikuti forum diskusi online

Manfaat Interaksi sosial di kampus

Interaksi sosial di kampus memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun
masyarakat. Berikut adalah beberapa manfaat interaksi sosial di kampus:
 Membangun hubungan sosial
Interaksi sosial di kampus dapat membantu mahasiswa untuk membangun hubungan
sosial dengan teman sekelas, dosen, dan karyawan kampus. Melalui interaksi sosial,
mahasiswa dapat saling mengenal, bertukar pikiran, dan berbagi pengalaman.
 Mengembangkan keterampilan sosial
Interaksi sosial di kampus dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan
keterampilan sosial, seperti keterampilan berkomunikasi, keterampilan bekerja sama, dan
keterampilan memecahkan masalah.
 Meningkatkan kualitas pendidikan
Interaksi sosial di kampus dapat meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa. Melalui
interaksi sosial, mahasiswa dapat memperoleh informasi dan pengetahuan baru, serta
dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
 Membangun masyarakat yang harmonis
Interaksi sosial di kampus dapat membantu membangun masyarakat yang harmonis.
Melalui interaksi sosial, mahasiswa dapat saling memahami dan menghormati perbedaan.

2.3.2 Interaksi Sosial Di Masyarakat

Interaksi sosial di masyarakat adalah hubungan antara individu satu dengan individu
lainnya yang terjadi di lingkungan masyarakat. Interaksi sosial di masyarakat dapat terjadi dalam
berbagai bentuk, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Hal. 10
Pengertian
Interaksi sosial di masyarakat dapat diartikan sebagai hubungan antara individu satu dengan
individu lainnya yang terjadi di lingkungan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang menghasilkan timbal balik atau saling memberikan pengaruh.

Berikut adalah beberapa contoh interaksi sosial di masyarakat:


 Interaksi sosial langsung
 Berbicara dengan tetangga
 Berdagang dengan pembeli
 Bermain bersama teman
 Mengikuti kegiatan sosial
 Berorganisasi
 Interaksi sosial tidak langsung
 Membaca surat kabar
 Menonton televisi
 Mendengarkan radio
 Menggunakan media sosial
 Berpartisipasi dalam forum online

Manfaat Interaksi sosial di Masyarakat

Interaksi sosial di masyarakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat.
Berikut adalah beberapa manfaat interaksi sosial di masyarakat:
 Membangun hubungan sosial
Interaksi sosial di masyarakat dapat membantu masyarakat untuk membangun hubungan
sosial dengan orang lain. Melalui interaksi sosial, masyarakat dapat saling mengenal,
bertukar pikiran, dan berbagi pengalaman.
 Mengembangkan keterampilan sosial
Interaksi sosial di masyarakat dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan
keterampilan sosial, seperti keterampilan berkomunikasi, keterampilan bekerja sama, dan
keterampilan memecahkan masalah.
 Meningkatkan kualitas hidup
Interaksi sosial di masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Melalui
interaksi sosial, masyarakat dapat memperoleh dukungan sosial, berbagi informasi dan
pengetahuan, serta dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan
masalah.

Hal. 11
 Membangun masyarakat yang harmonis
Interaksi sosial di masyarakat dapat membantu membangun masyarakat yang harmonis.
Melalui interaksi sosial, masyarakat dapat saling memahami dan menghormati perbedaan

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lainnya yang
menghasilkan timbal balik atau saling memberikan pengaruh. Interaksi sosial dapat terjadi dalam
berbagai bentuk, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi individu maupun masyarakat. Interaksi
sosial dapat membantu membangun hubungan sosial, mengembangkan keterampilan sosial,
meningkatkan kualitas hidup, dan membangun masyarakat yang harmonis.

Interaksi sosial di kampus dan masyarakat merupakan hal yang penting bagi individu
maupun masyarakat. Interaksi sosial dapat membantu membangun hubungan sosial,
mengembangkan keterampilan sosial, meningkatkan kualitas hidup, dan membangun masyarakat
yang harmonis.

Hal. 12
DAFTAR PUSTAKA

Bali, M. M. E. I. (2017). Model interaksi sosial dalam mengelaborasi keterampilan


sosial. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 4(2).

Fahri, L. M., & Qusyairi, L. A. H. (2019). Interaksi sosial dalam proses


pembelajaran. Palapa, 7(1), 149-166.

Lestari, I. P. (2013). Interaksi sosial komunitas Samin dengan masyarakat


sekitar. Komunitas, 5(1).

Mulyadi, Y. Y., & Liauw, F. (2020). Wadah Interaksi Sosial. Jurnal Sains, Teknologi, Urban,
Perancangan, Arsitektur (Stupa), 2(1), 37-44.

Xiao, A. (2018). Konsep interaksi sosial dalam komunikasi, teknologi, masyarakat. Jurnal
Komunika: Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika, 7(2), 94-99.

Hal. 13

Anda mungkin juga menyukai