Disusun oleh :
Dosen Pembimbing :
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH..........................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................5
2.1. MASYARAKAT.......................................................................................5
2.2. INTERAKSI SOSIAL...............................................................................6
2.2.1 Pengertian Interaksi Sosial.................................................................6
2.2.2 Ciri-Ciri Interaksi Sosial.....................................................................7
2.2.3 Syarat Terjadinya Interaksi Sosial....................................................7
2.2.4 Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial..........................................................7
2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial.....................9
2.3. STRUKTUR SOSIAL.............................................................................10
2.3.1 Ciri-ciri Struktur Sosial....................................................................10
2.3.2 Fungsi Struktur Sosial.......................................................................11
2.3.3 Bentuk Struktur Sosial......................................................................12
BAB III. PENUTUP..............................................................................................17
2.4. KESIMPULAN.......................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
2
BAB I. PENDAHULUAN
3
Perubahan tersebut akan terlihat dalam susunan kehidupan masyarakat pada
suatu waktu atau sekarang dibandingkan kehidupan masyarakat pada masa
lampau. Hal tersebut diiringi dengan perkembangan zaman yang semakin maju
dan modern.
perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-
norma sosial, pola prilaku, organisasi, susunan kelembagaan, masyarakat
kekuasaan dan wewenang interaksi sosial dan sebagainya.
4
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. MASYARAKAT
5
a. Beranggotakan minimal dua orang
b. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan
c. Berhubungan dengan waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia
baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar
anggota masyarakat.
d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta
keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
Dalam masyarakat pasti akan ada interaksi sosial, yang bermula dari
individu melakukan tndakan sosial terhadap orang lain. Tindakan sosial
merupakan perbuatan yang ditunjukan atau dipengaryhi orang lain untuk maksud
dan tujuan tertentu oleh karena adanya sifat mempengaruhi satu sama lain,
tindakan ini menyebabkan hubungan sosial. Jika sosial ini berlangsung timbal-
balik maka akan menciptakan interaksi sosial.
Menurut Kun dan Juju (2006), Dalam kamus besar Bahasa Indonesia
interaksi didefinisikan sebagai hal saling melakukan aksi hubungan atau saling
mempengaruhi dengan demikian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik
(sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dengan individu, antara
individu dengan kelompok, atau antar kelompok.
Didalam hubungan tersebut atau kelompok bekerjasama atau berkonflik
melakukan interaksi baik formal atau non formal, baik langsung atau tidak
langsung. Dalam interaksi sosial terjadi hubungan timbal balik yang melibatkan
aspek sosial dan kemanusiaan antar kedua belah pihak seperti fisik, ekonomi dan
kepentingan didalam interaksi salah satu pihak memberikan stimulus atau aksi dan
pihak lainnya memberikan respon atau reaksi atas aksi yang dilakukan oleh pihak
lainnya, tidak seperti interaksi antara manusia dengan benda mati karena itu tidak
6
akan menimbulkan interaksi karena si benda mati tidak melakukan reaksi atas aksi
atau stimulus yang dilakukan oleh manusia tersebut.
2.2.2 Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial di dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
a. Adanya dua orang pelaku atau lebih
b. Adanya hubungan timbal-balik antar pelaku
c. Diawali dengan adanya kontak sosial, baik secara langsung atau tidak
langsung
d. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas
7
- Kompromi, yaitu bentuk akomodasi antara pihak-pihak yang terlibat
mengurangi tuntutannya agar mencapai suatu penyelesaian pada
konflik.
- Mediasi, yaitu cara menyelesaikan konflik dengan bantuan pihak ke
tiga yang netral.
- Arbitration, yaitu meminta bantuan pihak ketiga dengan dipilih oleh
kedua belah pihak. Contoh, konflik buruh-buruh pengusaha dan badan
perburuan Depnaker sebagai pihak ketiga.
- Adjudication (peradilan), suatu bentuk penyelesaian konflik melalui
pengadilan.
- Statelemate, pihak yang bertentangan mimiliki kekuatan yang
seimbang dan berhenti pada suatu titik karena kedua belah pihak
sudah tidak mungkin untuk maju dan mundur. Contoh goncatan
senjata.
- Toleransi, suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan.
- Consiliation, usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang
berselisih agar mencapai persetujuan bersama.
3) Asimilasi
Proses yang menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha
mengurangi perbedaan dalam masyarakat seperti usaha menyamakan
sikap mental dan tindakan. Asimilasi timbul apabila munculnya
kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda,
dan kemudian bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama,
sehingga kebudayaan asli akan berubah sifat dan wujudnya
membentuk kebudayaan baru sabagai kebudayaan campuran.
4) Akulturasi
Proses yang muncul apabila suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur-unsur dari suatau kebudayaan asing sehingga unsur
kebudayaan itu diterima diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri.
8
b. Disosiatif
Interaksi yang mengarah pada bentuk pemisahan yang terbagi dalam
tiga bentuk, yaitu sebagai berikut :
1) Kompetisi, suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau
kelompok agar memperoleh kemenangan.
2) Kontravensi, bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan,
pertentangan atau konflik, wujudnya antara lain tidak senang,
menghalangi, menghasut, memfitnah, dan lain sebagainya.
3) Konflik, proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan paham
dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan
masalah yang mengganjal di antara mereka yang bertikai.
9
f. Motivasi, dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan
perbuatan berdasarkan pertimbangan dan muncul dari pengaruh orang
lain sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain.
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur
tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial.
Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang
membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa
vertikal atau horizontal.
Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola
perilakunya.
George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki
hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi
karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara
posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
10
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan.
Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai
banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan
beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb:
a. Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya
kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang
berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara
lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia.
Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan
kelompok masyarakat kaya dan miskin.
11
2. Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri
individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam
masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya
dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya
melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi
yang pahit.
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal
ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat
berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial
masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah
struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-
tingkatan. Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau
kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan
prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial. Adanya perbedaan
dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan
membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada
pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi dua:
a) Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan posisi (mobilitas sosial). Dalam system ini cendrung membatasi
kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan yang lain, baik merupakan
gerak keatas atau kebawah. Didalam sistem demikian itu, satu- satunya jalan
12
untuk masuk menjadi anggota dari ssuatu lapisan dalam masyarakat adalah
karena kelahiran.
b) Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik
ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Dalam system ini setiap anggota masyarakatnya lebih cendrung mempunyai
kesempatan untuk berusaha dangan kecakapan sendiri untuk naik kelapisan.
Pada umumnya lapisan ini memberikan rangsangan yang lebih besar kepada
anggota masyarakat untuk dijadiakn sebagai landasan pembangunan dari pasa
yang tertutup. Disamping itu menurut para ahli Sosiologi system ini dapat
dibagi menjadi enam lapisan kelas yaitu kelas atas atas ( upper-upper ), atas
bawah ( lower upper ), menengah atas ( upper middle ), menengah bawah
( lower middle ), bawah atas ( upper lower ), dan bawah-bawah ( lower-lower).
Dalam hal ini dapat kita cari juga unsur-unsur yang terdapat dalam
lapisan masyarakat tersebut. Dimana unsur-unsurnya itu adalah kedudukan
( status ) dan peranan ( role ) yang merupakan unsur-unsur baku dalam system
berlapis-lapis. Hubungan antara kedudukan dan individu itu sangat penting
karena langgengnya suatu masyarakat tergantung dari hubungan tersebut.
Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan ( status )
Dalam kedudukan dapat dibagi menjadi dua pengertian yang pertama
berdasarkan status dan yang kedua berdasarkan sosial,yang akan dijelaskan
seperti dibawah ini
Ascribed status
13
Adalah kedudukan yang dcapai oleh seseorang dengan usaha-usaha
yang disengaja. Kedudukan ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran, akan
tetapi bersifat terbuka bagi siapa tergantung dari kemampuannya masing-
masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuanya.
2. Peranan (Role)
Pembedaan antara kedudukan dari peranan adalah untuk kepentingan ilmu
pengetahuan; keduanya tak dapat di pisah-pisahkan, oleh karena yang satu
tergantung pada yang lain dan sebaliknya oleh karena yang satu tergantung
pada yang lain dan sebaliknya juga demikian; tak ada peranan tanpa
kedudukan atau kedudukan tanp peranan. Sebagaimana halnya dengan
kedudukan, suatu peranan mencakup paling sedikit tiga hal, yaitu
peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan kemasyrakatan.
Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi..
14
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha,
penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
2) Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
3) Golongan Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
b. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-
turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan
yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan
seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas
tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia
politik.
2 Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat
atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Jenis
diferensiasi antara lain:
15
a. Diferensiasi ras
Ras adalah suatu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang
sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras
Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras
Mongoloid.
16
BAB III. PENUTUP
2.4. KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18