Anda di halaman 1dari 15

Pengantar Sosiologi

Tugas Pengganti Ujian Tengah Semester


Nama : Agil Safitri
NIM : E1011151003
Tanggal : Rabu, 27 April 2016
Dosen : Dra. Syarmiati, M.Si

1. Struktur Sosial
A. Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial berasal dari kata structum yang berarti menyusun,
membangun untuk sebuah gedung dan lebih umum dipakai istilah konstruksi
yang berari kerangka. Kata konstruksi memang tidak lazim untuk bangunan
masyarakat, sebagai istilah ilmiah dipakai kata struktur sosial.
Pengertian struktur sosial menurut pendapat para ahli:
Soerjono Soekanto: struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik
antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial.
E.R.Lanch: cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara individu dan
kelompok sosial.
Raymond Flirth: pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok
yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga di mana
orang banyak tersebut ambil bagian.
Dari definisi tersebut diatas disimpulkan bahwa struktur sosial
merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, yang di dalamnya
terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan yang mengacu
pada suatu keteraturan perilaku di dalam masyarakat.
B. Fungsi Struktur Sosial
1. Fungsi Identitas
Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya masing-masing.
Strukrtur sosial berbagai sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah
kelompok. Kelompok yang anggotanya memlii kesamaan dalam latar
belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur soasialnya
sendiri sebagai pembeda dari kelopok lainnya.
Contohnya, kebuaayaaan Minangkabau menganut system matrilinial
(kekerabatan berdasarkan garis keturunan ibu). Ini berbeda dengan system
kebudayaan lainnya yang mayoritas menganut patrilineal. Perbedaan semacam

ini akn membangun struktur sosial yang berbeda pula dengan kebudayaan
lainnya.
2. Fungsi Kontrol
Struktur biasa berfungsi untuk mengontrol individu yang berada di ddalam
struktur

tersebut.

Dalam

kehidupan

bermasyarakat,

selalu

muncul

kcenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau


peraturan lain. Melanggar aturan yang berlaku, berpotensi untuk menimbulkan
konsekuensi yang pahit. Struktur sosial sebagai kontrol. Contoh: kebudayaan
Batak melarang perkawinan antara pria dan wanita yang semarga. Orang
Batak yang memiliki marga yang sama berarti masih memiliki hubungan
saudara.
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini
dimungkinkan

mengingat

masyarakat

merupakan

salah

satu

tempat

berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial
masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
C. Macam-Macam Struktur Sosial
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota
masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang
lebih tinggi atau lebih rendah.
Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India dan
Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa.
Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa
menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.

2. Stratifikasi Sosial Terbuka


Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota
masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang
satu ke tingkatan yang lain.
Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan
sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah
penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya
sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah,
kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia
mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang
tinggi.

B. Interaksi Sosial
1. Pengertian Interaksi Sosial
Secara umum, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara
dua orang atau lebih yang berperan saling memengaruhi antara individu dan
individu, antara individu dan kelompok, dan antara kelompok dengan
kelompok. Interaksi sosial merupakan proses setiap orang menjalin kontak dan
berkomunikasi dan saling memengaruhi dalam pikiran mauun dengan
tindakan.
Interaksi sosial sebagai pondasi dengan sebuah tindakan yang didasarkan ada
norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat.
Berlangsungnya interaksi sosial dengan baik jika aturan-aturan dan nilai-nilai
dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran dari masing-masing, maka
proses sosial pun tidak akan berjalan dengan yang diharapkan.
Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli
a.

Gilin: Pengertian interaksi sosial menurut gillin bahwa interaksi sosial


adalah hubungan-hubungan sosial yangdinamis yang menyangkut
hubungan antarindividu dan kelompok atau antarkelompok.

b.

Macionis: Menurut Macionis bahwa pengertian interaksi sosial adalah


proses bertindak dan membalas tindakan yang dilakukan seseorang dalam
hubungan dengan orang lain.

c.

Soerjono Soekanto: Pengertian interaksi sosial menurut Soerjono


Soekanto bahwa interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara
berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok
sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan hubungan sosial.

d. Broom dan Selznic: Menurut Broom dan Selznic, bahwa pengertian


interaksi sosial adalah proses bertindak yang dilandasi oleh kesadaran
adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon (tindak balasan) sesuai
dengan tindakan orang lain.

e. Kimball Young dan Raymond W. Mack: Pengertian interaksi sosial


menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack adalah hubungan sosial
yang dinamis dan menyangkut hubungan antarindividu, antara individu
dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.
f. Homans: Menurut Homans, pengertian interaksi sosial adalah suatu
kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap
individulain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu
tindakan oleh yang menjadi pasangannya.
2. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, bahwa interaksi sosial tidak mungkin terjadi
tanpa dengan dua syarat antara lain sebagai berikut...

Kontak Sosial, adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain
dimana kontak sosial merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan
saling bereaksi satu dengan yang lain meski tidak bersentuhan fisik.

Komunikasi, adalah adanya kegiatan yang saling menafsirkan perilaku


yang meliputi pembicaraan, gerakan fisik,atau sikap dan perasaanperasaan.

3. Bentuk Interaksi Sosial


Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

Kerja Sama (Cooperation), adalah suatu usaha bersama antar individu atau
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Akomodasi (Accomodation), adalah proses penyesuaian sosial dalam


interaksi antarindividu dan antarkelompok untuk meredakan pertentangan.

Asimilasi (Assimilation), adalah proses ke arah peleburan kebudayaan


sehingga setiap pihak dapat merasakan kebudayaan tunggal sebagai milik
bersama.

Akulturasi (Acculturation), adalah proses yang timbul dari suatu


kebudayaan untuk menerima unsur budaya asing tanpa menyebabkan
kebribadian budaya sendiri hilang.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

Persaingan (Competition), adalah suatu perjuangan dari berbagai pihak


yang lomba-lomba untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

Kontraversi, adalah suatu bentuk proses sosial yang menunjukkan


ketidaksenangan atau ketidakpuasan terhadap pihak lain baik secara
sembunyi atau terang-terangan.

Pertentangan/Konflik Sosial, adalah proses sosial antarperorangan atau


kelompok masyarakat tertentu akibat adanya perbedaan paham dan
kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan adanya
semacam jurang pemisah antara mereka.

Contoh-Contoh Interaksi Sosial


Contoh Interaksi Sosial Indivdu dengan Individu

Seorang kakak mengajari adeknya belajar matematika

Indah belajar bermain yang diajar oleh satriawan

Seorang dokter dengan pasiennya

Seorang siswa bertanya kepada gurunya

Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok

Presiden dengan rakyatnya

Guru dengan siswanya

Komandan dengan anggotanya

Khotbah jumat dimesjid

Gubernur Ahok dengan warga kampung pulo

Contoh Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok

PMR dan Pramuka bekerja sama dalam pemberian bantuan

Polisi dengan TNI saling bekerja sama memberantas preman

Kelompok A dan Kelomok B saling berdebat atau mendiskusikan sesuatu

Osis dengan pramuka saling membantu dalam menyukseskan kegiatan


tanam 10000 bibit.

C. Lembaga Sosial
1. Pengertian Lembaga Sosial
Secara umum, pengertian lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai
tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma itu
mencakup gagasan, aturan, tata cara, kegiatan dan ketentuan sanksi (reward
and punishment system). Sistem norma itu merupakan hasil proses yang
berangsur-angsur menjadi suatu sistem yang terorganisasi yang teruji
kredibilitasnya, dan teperceaya. Seperti agama adalah lembaga karena
merupakan suatu sistem gagasan, kepercayaan, tata cara ibadah, dan pedoman
perilaku yang dipercaya penganutnya karena dapat membawa pada kebaikan
dunia dan akhirat.
Pendapat para tokoh tentang Difinisi Lembaga social :
1. Menurut Koentjaraningkrat : Lembaga sosial adalah suatu system
tatakelakuan dan hubungan yang berpusat kepada akatifitas social untuk
memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan
masyarakat.
2. menurut Leopold Von Weise dan Becker : Lembaga sosial adalah jaringan
proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi
memelihara hubungan itu beserta pola-polanya yang sesuai dengan minat
kepentingan individu dan kelompoknya.
3. Menurut Robert Mac Iver dan C.H. Page : Lembaga sosial adalah prosedur
atau tatacara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar
manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

4. Menurut Soerjono Soekanto, Lembaga sosial adalah himpunana normanorma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok
dalam kehiduppan masyarakat.

2. Ciri-Ciri Umum Lembaga Kemasyarakatan


Menurut Gillin dan Gillin, terdapat ciri-ciri utama lembaga sosial antara lain
sebagai berikut:

Pola pemikiran dan perilaku terwujud dari dalam aktivitas masyarakat


bersama dengan hasil-hasilnya.

Memiliki suatu tingkat kekekalan khusus. Maksudnya, suatu nilai atau


norma akan menjadi lembaga yang setelah mengalami proses percobaan
dalam waktu yang relatif lama.

Memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu.

Memiliki alat kelengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan


lembaga tersebut. Umumnya alat ini antara satu masyarakat dan
masyarakat lainnya berbeda.

Mempunyai lambang sebagai simbol dalam menggambarkan tujuan dan


fungsi lembaga tersebut.

Merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang


tertulis dan tidak tertulis

3. Fungsi dan Komponen Lembaga Sosial

Lembaga sosial memiliki tujuan yang memenuhi kebutuhan pokok manusia.


Lembaga sosial memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut:

Pedoman anggota masyarakat dalam bertingkah laku atau bersikap untuk


menghadapi masalah dalam masyarakat khususnya menyangkut mengenai
kebutuhan manusia.

Sebagai penjaga akan keutuhan masyarakat

Menjadi pegangan untuk mengadakan sistem pengendalian sosial terhadap


tingkah laku anggota masyarakat.

Komponen Lembaga Sosial

Norma sosial, yaitu suatu ketentuan yang menjadi dasar pedoman

pengaturan perilaku
Organisasi sosial, yaitu institusi yang merupakan wadah untuk
menyelenggarakan

pengaturan

pemenuhan

kebutuhan

warga

masyarakat berdasarkan norma sosial yang ada


Personil-personil pelaksana, yaitu orang-orang yang ditugasi secara
khusus untuk menyelenggarakan pengaturan perilaku berdasarkan
norma sosial tersebut.

Contoh Lembaga Sosial


Berikut ini adalah contoh lembaga sosial yang ada di sekitar kita.
1. Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anaknya. Dalam keluarga diatur hubungan antara anggota

keluarga sehingga anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi masing-masing.


Contohnya, ayah merupakan kepala keluarga dan tulang punggung keluarga. Ayah
mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Ibu bersebagai pendamping kepala keluarga dalam menjaga keutuhan dan
keharmonisan rumah tangganya. Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama
bagi anak. Di lingkungan keluarga, anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara
hidup bersama dengan orang lain. Ia diajak memahami lingkungan yang lebih luas
,sehingga pada saatnya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam
masyarakat. Oleh orang tuanya, anak diperkenalkan aturan dan nilai-nilai sosial
yang berlaku dalam masyarakat.
2. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang
dilakukan untuk mengubah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik melalui
hubungan dengan lingkungan sekitar. Lembaga pendidikan meliputi jenjang prasekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi. Lembaga pendidikan dapat
dikatakan sebagai lembaga sosial lanjutan setelah keluarga. Melalui lembaga
pendidikan, anak akan dikenalkan mengenai kehidupan bermasyarakat yang lebih
luas. Anak juga akan belajar bagaimana cara memanfaatkan, mengolah, dan
menghemat sumber daya alam.
Pada masa pra aksara nenek moyang bangsa Indonesia belum mengenal budaya
tulis, senang berburu, berpindah-pindah, dan suka sekali berkumpul di saat senja
dan malam hari, melingkari api unggun dan saling berbagi pengalaman hari itu.
Pendidikan di masa ini adalah tentang segala cara untuk bertahan hidup (seperti
membuat api) dan berkenalan dengan alam raya.
Berikutnya pada bercocok tanam, perkembangan pendidikan dimulai dari cara
hidup menetap, kemudian belajar meramu hasil buruan, lalu berkembang lagi
dengan belajar bercocok tanam di lahan sekitar tempat yang mereka tinggali.
Perkembangan selanjutnya, mereka mulai mencoba membuat peralatan untuk

mempermudah hidup. Misalnya, alat yang tadinya berbahan batu kasar dirubah
menjadi lebih halus. Terakhir, masa ini ditandai dengan adanya sistem
kepercayaan (animisme dan dinamisme)
4.Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur hubungan antar
manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Lembaga ekonomi bertujuan
mengatur bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang
sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Secara sederhana lembaga
ekonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Sektor Agraris meliputi kegiatan pertanian, seperti sawah, perladangan,


perikanan, dan peternakan.

Sektor Industri ditandai dengan kegiatan produksi barang. Sektor ini


membutuhkan lembaga ekonomi yang saling berhubungan dan saling
bergantung dalam satu sistem contohnya pabrik mobil, pabrik makanan,
dan lainnya.

5. Lembaga Politik
Lembaga politik merupakan suatu badan khusus yang mengatur pelaksanaan
kekuasaan dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat agar
tercapai suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan bermasyarakat. Lembaga
politik dapat berbentuk pemerintahan yang berperan sebagai pemelihara
keamanan dan ketertiban, serta melayani dan melindungi masyarakat. Contoh
lembaga politik adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), partai politik, Majelis
Perwakilan Rakyat (MPR), pemerintah pusat dan daerah, dan sebagainya.
5. Lembaga Agama
Lembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam
masyarakat. Agama pada dasarnya aktivitas manusia untuk berhubungan dengan

Tuhannya. Agama sangat penting untuk menyeimbangkan kehidupan manusia


yaitu antara kehidupan dunia dan akhirat.

Pendidikan agama menutun invidu untuk berprilaku baik terhadap sesama


manusia, mahkluk hidup lain dan alam sekitar.

Harus disadari bahwa sumber daya alam adalah karunia Tuhan yang
diberikan kepada manusia dan harus disyukuri. Salah satu caranya dengan
memelihara kelestarian alam.

Sumber:
http://www.plengdut.com/pengertian-dan-jenis-lembaga-sosial/199
https://curug1000.wordpress.com/tentang-lembaga-sosial/
http://www.artikelsiana.com/2015/08/interaksi-sosial-pengertian-bentuk-ciri.html#
www.apapengertianahli.com/2015/06/pengertian-struktur-sosial-danpenjelasannya.html

Anda mungkin juga menyukai