Anda di halaman 1dari 8

KEGIATAN BELAJAR 2

Interaksi Sosial,Pranata,dan

Struktur Sosial

A. INTERAKSI SOSIAL
Interaksi adalah proses dimana orang-orang yang berkomunikasi saling
mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan.
Secara harfiahnya interaksi itu berarti tindakan(action) yang berbalas-
balasan(inter).tindakan yang saling mempengaruhi ini sering kali dinyatakan dalam
bentuk simbol-simbol atau konsep.
Definisi masyarakat oleh Soerjano Sukanto menyimpulkan bahwa dalam masyarakat
berisi unsur-unsur sebagai berikut.
1. Manusia hidup bersama.Di dalam ilmu sosial tak ada ukuran mutlak
atau angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus
ada,akan tetapi secara teoritis angka minimal adalah dua orang yang
hidup bersama karena manusia tersebut berinteraksi,
2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama.Kumpulan manusia tidaklah
sama dengan kumpulan benda-benda mati,seperti umpamanya
kursi,meja.Oleh karena dengan berkumpulnya manusia akan timbul
manusia-manusia baru.Manusia itu juga dapat bercakap-cakap,merasa
mengerti,mereka juga mempunyai keinginan-keinginan untuk
menyampaikan kesan-kesan atau perasaanya.Sebagai akibat hidup
bersama itu tumbulah sistem komunikasi dan timbullah peraturan yang
mengantar hubungan antara manusia dalam kelompok tersebut.
3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan,
4. Meraka merupakan suatu sistem hidup bersama sistem kehidupan
bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggota
kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainya.

Dalam pengertian masyarakat menyangkut berbagai faktor sehingga jika diupayakan untuk
memberi batasan yang mencakup keseluruhan sering masih terdapat unsur-unsurnya yang
belum terangkum.Walau demikian,untuk memperoleh pengertian awal tentang masyarakat
dan agar persepsi kita tidak jauh menyimpang perlu dirumuskan pengertian tentang
masyarakat yang berkaitan dengan pngertian dimaksud.
Sedangkan unsur-unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Kehidupan bersama yang mempunyai tujuan


Secara naluri manusia tidak mungkin hidup sorang diri.Individu manusia dalam
hidupnya memerlukan orang lain sehingga sejak adanya manusia di mana pun di
muka bumi ini selalu hidup bersama dengan orang lain.Bahkan bukan hanya
manusia,tetapi ewan juga bermasyarakat.Contoh masyarakat,misalnya”masyarakat
semut”,”masyarakat kerja”,”masyarakat gajah”.
Kehidupan bersama ini juga mmpunyai tujuan tertentu;baik tujuan yang ingin dicari
oleh setiap individu anggota kehidupan bersama maupun tujuan untuk kepentingan
bersama.Misalnya,dengan hidup bersama orang lain,seseorang menginginkan
hidupnya sejahtera dan bahagia.
Demikian pula orang lain dan dirinya bersama-sama juga punya kebutuhan
biologis,seperti makan,minum,dan tidur.Hanya dengan hidup secara bersama-sama
manusia dapat mempunyai anak untuk melanjutkan keturunan.
Jadi,hidup bersama merupakan ciri pokok kehidupan manusia yang disebut
masyarakat.Meskipun ada kehidupan bersama pada hewan dan mungkin juga ada
pada tumbuhan,(sehingga ada”masyarakat hewan”dan “masyarakat tumbuhan”),tetapi
kehidupan bersama yang sedang kita pelajari adalah masyarakat pada kehidupam
bersama manusia saja.
2. Ada hubungan intraksi,baik interaksi antara satu individu dengan individu
lain,interaksi antara individu dengan kelompok,maupun interaksi antara kelompok
manusia yang satu dengan kelompok manusia lainya.Interaksi di antara manusia juga
merupakan kebutuhan yang mendasar.Salah satu tujuan seseorang menginginkan
hidup bersama dengan orang lain antara lain disebabkan karena dia perlu
berkomunikasi,berinteraksi atau bergaul dengan orang lain.
Begitu pentingnya unsur hubungan dalam masyarakat pada sosiologi yang objeknya
masyarakat sehingga oleh sebagian besar ahli sosiolaogi diartiakan sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan atau interaksi antara manusia,antarkelompok dan antara
manusiadengan kelompoknya.
Interaksi sosial adalah kunci dari kehidupan dalam masyarakat karena tanpa interaksi
tak mungkin ada kehidupan bersama.Jika hanya sekedar bertemunya atau
berkumpulnya orang secara badaniah saja dalam satu tempat dan waktu yang sama
maka tidak menghasilkan hubungan atau pergaulan hidup mereka.Pergaulan hidup
baru,akan terjadi jika individu-individu atau kelompok-kelompok berkrja sama.
3. Adanya aturan(peraturan)
Dalam masyarakat harus ada aturan yang mengatur cara merka hidup bersama.Aturan
tersebut bisa berupa aturan yang tidak tertulis,seperti norma,adat-istiadat,kebiasaan
sopan santun,tata karma dan sebagainya.Dan bisa juga berupa aturan tertulis,seperti
Hukum,undang-undang,anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dalam organisasi
4. Adanya struktur,yakni adanya status dan pembagian tugas.Setiap individu dan atau
kelompok dalam hidup bermasyarakat punya status,dan masing-masing status yang
disandang oleh seseorang atau kelompok tersebut di tuntut untuk melakukan peran
dalam kehidupan bersama sesuai dengan statusnya.Peran yang dituntut dalam
masyarakat ini juga merupakan tugas yang harus dilakukan dan/atau yang dilarang
untuk dilakukan.
Demikian pula dalam kelompok dan kehidupan bersama yang lebih luas.
Ada kelompok yang punya status lebih tinggi dari kelompok yang lain.
Paling tidak dalam struktur ada pemimpin dan ada yang dipimpin.Status sebagai
pemimpin dalam masyarakat di tuntut untuk melakukan peran mengayomi,memberi
teladan dan bimbingan orang lain yang dipimpinya.
B. PRANATA DAN STRUKTUR SOSIAL
Para ahli sarjana sosiologi belum menyepakati satu istilah yang pasti tentang
terjemahan “social institution”.Sebagian ahli mengartikannya sebagai pranata
sosial.Soekanto (1982:191)memberi definisi bahwa lembaga kemasyarakatan
adalah”sesuatu bentukdan sekaligus mengandung pengertian-pengertian yang abstrak
perihal norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri dari lembaga
tersebut.
Koentjaraningrat (1984:115)memberikan istilah pranata sosial dengan asumsi bahwa
“sosial instution”menuju pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku
masyarakat.Pranata sosial diberi arti sebagai sistem tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebtuhan
khusus dalam kehidupan masyarakat (Sorjono, 1982:191).
Dalam kaitan dengan uraian tersebut,Soekanto (1982:192)memberi batasan lembaga
kemasyrakatan merupakan “himpunan daripada norma-norma dari segala tingkatan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.Sebagai
wujud nyatanya adalah sebuah association (asosiasi)”
Contoh yang dapat kita lihat adalah sebuah Universitas.
Lebih lanjut Soekanto menyatakan bahwa lembaga kemasyarakatan mempunyai
fungsi-fungsi tertentu,yaitu
1. Memberikan kepada anggota masyarakat tentang bagaimana bersikap dan
bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat,terutama
yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan yang bersangkutan;
2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkuta;
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengadilan
sosial (social control),yaitu sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah
laku anggotanya.
Arti dari lembaga-lembaga sosial yang ada pada masyarakat yang bersangkutan.
 Terbentuknya Lembaga Kemasyarakatan
Lembaga-lembaga kemasyarakatan terbentuk melalui sesuatu proses yang disebut
sebagai institusionalisasi atau kelembagaan nilai-nilai yang dibentuk untuk
membantu hubungan antarmanusia didalam masyarakat.
Secara sosiologis,kekuatan mengikat dari norma dapat dibedakan atas berikut ini.
a. Cara (Ussage)
Menunjukan pada suatu bentuk perbuatan dalam hubungan antaraindividu.
b. Kebiaasan (Folkways)
Kekuatan mengikatnya lebih besar daripada cara (usage) kebiasaan
merupakan perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama.
c. Tata kelakuan (Mores)
Pengtingnya tata kelakuan bagi masyarakat disebabkan oleh hal-hal
berikut.
Tata kelakuan memberikan batas-batas pada kelakuan individu.
Tata kelakuan mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya.
Tata kelakuan menjaga solidaritas antara anggota-anggota
masyarakat.
d. Adat istiadat(Custom)
Contoh yang bisa kita dapatkan pada kehidupan masyarakat di Indonsia
adalah yang berlaku pada seluruh etnik budaya dengan beragam cara serta
sanksinya,misalnya:
Adat yang melarang perceraian antara suami istri di kampung;
Adat istiadat dalam menjalani tahap-tahap kehidupan terten
tu;perkawinan,tujuh bulanan.
 Ciri-Ciri Lembaga Kemasyarakatan
Suatu lembaga kemasyarakatan (social institution) memiliki ciri-ciri:
Mempunyai tujuan tertentu;
Untuk mencapai tujuan di atas memiliki alat perlengkapan;
Memiliki lambang-lambang tertentu dalam bentuk tulisan atau slogan
misalnya pada kesatuan-kesatuan angkatan bersenjata;
Memiliki tradisi lisan atau tertulis yang diwujudkan dalam bentuk adat
istiadat,norma,tata tertib peraturan atau hukum.
Tipe-tipe Lembaga Kemasyarakatan
Menurut Gillin and Gillin ada beberapa tipe lembaga kemasyarakatan :
a) Berdasarkan Perkembangan
 Grecive Institutions,yaitu lembaga yang paling
primer yang tumbuh secara tak sengaja di dalam
masyarakat,misalnya hak milik,sistem perkawinan.
 Enacted Institution,yaitu lembaga yang dibentuk
untuk tujuan tertentu seperti lembaga
perdagangan,lembaga pendidikan,lembaga
perbankan,dan koperasi.
b) Berdasarkan sistem nilai
 Basic Institution,yaitu lembaga yang didirikan untuk
memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam
masyarakat,misalnya keluarga,sekolah.
 Subsidiary Institution,lembaga yang dianggap
kurang penting,seperti lembaga rekreasi,lembaga
hiburan.
c) Berdasarkan penerimaan masyarakat
 Social Sanctioned Institution;yaitu lembaga yang
diakui dan diterima masyarakat,seperti lembaga
keagamaan dan lembaga pendidikan.
 Unsanctioned Institution;yaitu lembga yang berupa
yang tidak diterima masyarakat,misalnya kelompok-
kelompok penjahat,pemeras.
d) Berdasarkan penyebarannya
 General Institution:lembaga ini dikenal secara luas
penyebaranya dan berlaku di mana-mana,misalnya
agama Islam,agama Hindu,agama Kristen,agama
Budha.
 Restricted Institutions:hanya dikenal oleh
masyarakat khusus dan berlaku didaerah
tertentu,misalnya kepercayaan yang dianut
masyarakat terpencil.
e) Berdasarkan fungsinya
 Operative Institutions,yaitu lembaga yang
menghimpun pola atau cara untuk mecapai
tujuan,misalnya lembaga industrialisasi atau
lembaga perdagangan.
 Regulative Institutions,yaitu lembaga yang
bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan
yang tidak menjadi bgian mutlak dari lembaga itu
sendiri,misalnya lembaga hukum yang terdiri atas
lembaga kepolisian,lmbaga kejaksaan dan lembaga
pengadilan.
f) Struktur masyarakat Indonesia
Aritoles prnah mengatakan bahwa di dalam tiap
negara terdapat tiga unsur,yaitu mereka yang kaya
sekali,mereka yang melarat dan mereka yang berada
di tengah-tengahnya.Sedangkan A.Sorokin pernah
mengatakan bahwa sistem berlapis-lapis merupakan
ciri yang tetapdan umumdalam masyarakatyang
hidup teratur.

Kehidupan sosial ialah kehidupan bersama manusia atau kesatuan manusia yang hidup
bersama dalam pergaulan sehingga kehidupan sosial itu di tandai oleh:
 Adanya manusia yang hidup bersama;
 Manusia tersebut bergaul dan bersama dalam waktuyang lama;
 Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan kesatuan dan akhirnya menjadi;
 Sistem kehidupan bersama(sistem sosial).

Konsep struktur sosial atau struktur masyarakat yang digunakan dalam sosiologi dan
antarpologi menunjuk kepda kelompok dan lembaga.Satu wujud dari struktur sosial
adalah kelompok sosial yang merupakan kumpulan manusia,tetapi bukan sembarang.

Manusia dapat dikatakan kelompok apabila memenuhi kondisi tertentu.


Kondisi itu ialah:
 Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian
dari kelompok yang bersangkutan;
 Adanya ubugan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainya
dalam kelompok itu;
 Adanya faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
 Berstruktur yakni berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

Berbicara mengenai stratifikasi sosial berarti bahwa dalam masyarakat ada sejumlah group
sosial yang mempunyai posisi yang berbeda-beda dalam tata tertib sosial dan masyarakat
(social order),di mana grup-group itu mendapatkan atau menikmati sejumlah gengsi
(prestise),mengemukakan bahwa di dalam uraian tentang teori masyarakat yang berlapis-lapis
(stratified) senantiasa dijumpai istilah “kelas”.

Dengan demikian pengertian kelas adalah paralel dengan pengertian lapisan tanpa
membedakan apakah dasar lapisan itufaktor uang,tanah,kekuasaan atau dasar lain.

 Tipe pertama (type kasta)


 Tipe kedua (type oligarkhis)
 Tipe ketiga (tipe demokratis)
Lapisan berikutnya diduduki oleh para penjabat administrasi kelas-kelas atas dasar
keahlian.Kemudian,menyusul lapisan terbawah ditemukan para pekerja rendahan
serta petani-petani rendahan.

Anda mungkin juga menyukai