Norma Adat
Membuat tumpengan ketika mempunyai hajatan (adat Jawa), Menggunakan baju batik pada
acara tertentu (adat Jawa), Membuat ketupat ketika lebaran, Orang Batak (Tapanuli) dilarang
Norma adat dan melakukan pernikahan yang bermarga sama, Mitoni (adat Jawa), Kenduri (adat Jawa),
2 kebiasaan (tidak Selametan (adat Jawa), Ruwatan (adat Jawa)
tertulis/tertulis) Norma Kebiasaan
Pada saat berlibur hendaknya membawa oleh oleh, Selalu mencuci tangan sebelum makan,
Selalu membaca doa sebelum melakukan sesuatu, Selalu menggosok gigi setelah makan, Selalu
mandi dengan teratur, Jangan makan didepan pintu
Norma kesusilaan
Tidak melakukan perzinaan, Tidak melakukan korupsi, Selalu menghormati orang lain terutama
Norma kesusilaan dan
orang tua / yang lebih tua, Mempunyai sikap jujur dan adil dalam masyarakat, Tidak menfitnah
Norma kesopanan
3 (tidak orang lain.
Norma kesopanan
tertulis)
Tidak meludah disembarang tempat, Pada saat memberi atau menerima makanan harus
dengan tangan kanan, Saat makan jangan sambil berbicara, Rukun dengan siapa saja
Kewajiban harus membayar pajak, Menanti dalam berlalu lintas, Menyeberang jalan dengan
4 Norma Hukum melalui jembatan penyeberangan, Dilarang mengganggu ketertiban umum, Tidak melakukan
(tertulis)
kejahatan
b) Lembaga Sosial / Lembaga Kemasyarakatan
Merupakan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan
hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan
mendapatkan keteraturan hidup.
Koentjaraningrat-> Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian
tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto -> Terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuhan masyarakat akan
keteraturan kehidupan bersama.
Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai
paduan bertingkah laku.
Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma
tersebut dibuat secara sadar. Menurut Robert M.Z. Lawang proses tersebut dinamakan pelembagaan
atau institutionalized, yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu
pola perilaku yang merupakan pranata sosial.
Karakteristik atau Kekhasan :
a) Memiliki Simbol
Setiap pranata sosial memiliki simbol tersendiri sebagai tanda atau ciri khas khusus dari sebuah
pranata.
Contohnya adalah dalam pranata keluarga terdapat simbol cincin pernikahan; dalam pranata politik
terdapat simbol logo atau bendera, Simbol Mahkamah Agung/ Pengadilan-Pengadilan, Simbol Polri.
b.) Memiliki Tata Tertib dan Tradisi
Contohnya adalah dalam pranata agama, terdapat aturan bagaimana melaksanakan ibadah dengan baik
dan benar. Contoh lainnya, dalam pranata kesehatan terdapat aturan tidak tertulis bahwa untuk menjaga
kesehatan maka terdapat aturan tidak tertulis bahwa untuk menjaga kesehatan maka kita harus olahraga.
c) Memiliki Ideologi
Ideologi ini dimiliki secara bersama-sama dan dianggap ideal bagi anggota masyarakat yang ada di
dalamnya.
Sebagai contoh, bangsa Indonesia memiliki ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila merupakan pedoman
hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia.
1) Pranata yang bertujuan untuk memenuhi keperluan kehidupan, kekerabatan, yaitu yang sering disebut
kinship atau domestic institution. Contoh : perkawinan, tolong menolong antara kerabat, pengasuhan anak,
sopan santun dalam pergaulan antar kerabat, dan lain-lain.
2) Pranata – pranata yang bertujuan untuk memenuhi keperluan manusia untuk mata pencarian hidup,
memproduksi, menimbun, menyimpan, mendistribusi hasil produksi dan harta adalah
ekonomic institution. Contoh : Pertanian, Perbankan, Pergudangan dan lain-lain.
3) Pranata – pranata yang bertujuan memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia supaya
menjadi anggota masyarakat yang beguna adalah Educational institution.
Contohnya: pemberantasan buta hurup, pendidikan keamanan, pers, perpustakaan umum dan sebagainya.
4) Pranata – pranata yang bertujuan memenuhi keperluan ilmiah manusia, menyelami alam semesta
sekelilingnya, adala Scientific Intitutions. Contohnya: metodologi ilmiah, penelitian, Pendidikan ilmiah dan
sebagainya.
5) Pranata – pranata yang bertujuan memenuhi keperluan manusia dalam menghayati rasa keindahannya dan
untuk rekreasi adalah Aesthetic and recreational institutions. Contohnya: seni rupa, seni gerak, seni suara, seni
drama, kesusateraan, olahraga, lain-lain.
6) Pranata – pranata yang bertujuan memenuhi keperluan manusia untuk berhubungan dengan dan
bebrbakti kepada Tuhan ataua dengan alam gaib, adalah Religious institutions. Contohnya:
penyiaran agama, pantangan, ilmu gaib, ilmu dukun, semadi dan tapa beratha lain-lainnya.
7) Pranata – pranata yang bertujuan memenuhi keprluan manusia untuk mengatur dan mengelola
keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat, adalah Political Institutions. Contohnya:
pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, ketentaraan, lainya
8) Pranata – pranata yang bertujuan memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup manusia
adalah Somatic Institutions.
Contohnya: pemeliharaan kesehatan, kedokteran, lainya
Integrasi Masyarakat
PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL
Penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya dalam kesatuan
POLITIS wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
ADANYA
KONSENSUS
BERSAMA
2. AKULTURASI
1. ASIMILASI
FAKTOR PENDORONG
INTEGRASI NASIONAL
1. Rasa Senasib-
3. Keinginan
Seperjuangan
bersatu
2. Pemaknaan 4. Antisipasi
ideologi nasional ancaman luar
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT INTEGRASI
NASIONAL SEBAGAI BERIKUT:
1.
Kurangnya Penghargaan
Terhadap Kemajemukan
3. Ketimpangan Pembangunan
Integrasi sosial budaya