Anda di halaman 1dari 33

DINAMIKA

MASYARAKAT

GESTI WIDIARINI, S.Kep., Ns., M.Kep


PENGERTIAN MASYARAKAT
 Masyarakat adalah setiap kelompok
manusia yang telah hidup dan bekerja
bersama cukup lama, sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka
dan menganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan sosial, dengan
batas - batas yang dirumuskan
dengan jelas “.(Ralph Linton)
Unsur Masyarakat
 Sesuai definisi Linton, maka masyarakat itu meliputi
beberapa unsur :
1. Sejumlah manusia yang hidup bersama
Dalam Ilmu Sosial, tidak ukuran mutlak ataupun angka
pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang
harus ada. Secara teoritis angka minimalnya adalah
dua orang.
2. Bercampur untuk waktu yang lama
Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan
kumpulan benda - benda mati seperti meja, kursi dan
sebagainya. Manusia yang berkumpul sesamanya
akan berorientasi sehingga timbul sistem komunikasi,
peraturan - peraturan dan seterusnya yang mengatur
hubungan antara manusia tersebut.
Lanjutan…
3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan
suatu kesatuan
Antara anggota satu dengan anggota yang
lain terdapat rasa keterikatan dan solidaritas.

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup


bersama
Mereka dalam kehidupan sehari - hari saling
membutuhkan, bahwa mungkin juga
terdapat saling ketergantungan di antara
mereka.
DINAMIKA MASYARAKAT
 Dinamika  selalu bergerak, interaksi,
interdependensi
 DINAMIKA MASYARAKAT merupakan suatu
kehidupan masyarakat yang terdiri dari dua
atau lebih individu dalam suatu wilayah yan
memiliki hubungan psikologis secara jelas
antara masyarakat yang satu dengan yang
lain dan berlangsung dalam situasi yang
dialami
 DINAMIKA MASYARAKAT berawal dari
adanya PERGERAKAN berupa interaksi antara
anggota kelompok dengan kelompoknya
secara keseluruhan
FAKTOR PENYEBAB
DINAMIKA MASYARAKAT

INTERNAL EKSTERNAL

Pertambahan/pengurangan
Lingkungan fisik
penduduk

Penemuan Baru Peperangan

Konflik di masyarakat Pengaruh kebudayaan lain

Terjadinya
pemberontakan/revolusi
JENIS DINAMIKA SOSIAL
DALAM MASYARAKAT

Perubahan

Direncanakan
Revolusi Pengaruh besar
&
& &
Tidak
Evolusi Pengaruh kecil
direncanakan
DAMPAK DINAMIKA
MASYARAKAT
POSITIF Masyarakat lebih maju

Masyarakat lebih makmur

Menjadikan masyarakat lebih


baik dlam kehidupan sehari2

Memusnahkan kebudayaan
NEGATIF
asli masyarakat

Memberikan dampak buruk


bagi masyarakat
KELOMPOK SOSIAL

 Merupakan kumpulan manusia yang


saling berinteraksi dan memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaannya dalam
suatu kelompok
 Tumbuh akibat ada perasaan bersama
akibat interaksi
CIRI KELOMPOK SOSIAL
 Memiliki motif, visi, misi, dan tujuan yang sama
 Anggota kelompok memiliki kesadaran
bahwa dia adalah anggota kelompok
 Terdapat hubungan timbal balik antar
anggota
 Mempunyai struktur sosial
 Memiliki norma dan aturan yang mengatur
hubungan antar anggota
 Merupakan satu kesatuan yang nyata
sehingga dapat dibedakan dengan
kelompok yang lain
KELOMPOK SOSIAL BERDASARKAN
KUALITAS HUBUNGAN ANTAR
ANGGOTANYA
 Kelompok PRIMER
hubungan antar anggota bersifat
informal, contoh: keluarga, sahabat
 Kelompok SEKUNDER
hubungan antar kelompok bersifat formal,
contoh: PPNI, IDI, PGRI
PRANATA SOSIAL
 Pranata
sosial adalah himpunan norma -
norma dari segala tingkatan yang
mengatur kehidupan bersama dalam
masyarakat, sehingga kehidupan
bersama itu berlangsung dengan tertib.
CIRI PRANATA SOSIAL
 Memiliki tujuan yang jelas
 Memiliki aturan atau tata tertib yang
mengikat
 Memiliki kekekalan atau jangka waktu
tertentu
 Memiliki prasarana atau kelengkapan
 Memiliki simbol atau lambang tertentu
FUNGSI PRANATA SOSIAL
1. Memberikan pedoman kepada para anggota
masyarakat tentang bagaimana mereka harus
bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi
masalah - masalah yang ada dalam masyarakat
itu.
2.Memberikan pegangan kepada masyarakat
dalam hal pengendalian sosial (Social Control),
yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap
tingkah laku anggota - anggotanya.
3. Menjaga keutuhan dan ketentraman masyarakat.
4. Memberikan rasa aman, perlindungan, dan
menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam
proses pengendalian sosial
MACAM PRANATA SOSIAL
DALAM MASYARAKAT
 Pranata Keluarga
Sistem nilai atau aturan yg mengatur segala aktifitas
anggota keluarga
 Pranata pendidikan
Sistem nilai atau aturan yg mengatur segala aktifitas di
lingkungan pendidikan baik formal, non-formal, maupun
informal
 Pranata agama
Pranata yang menuntun dan mengatur serta memberikan
pedoman hidup serta kebenaran bagi pemeluknya
 Pranata ekonomi
sistem norma atau kaidah yang mengatur tingkah laku
individu dalam masyarakat guna memenuhi kebutuhan
barang dan jasa
Lanjutan...
 Pranata politik
Peraturan-peraturan guna memelihara tata tertib,
mendamaikan pertentangan, dan memilih pemimpin
yang berwibawa, serta mengatur kepentingan
bersama yg berkaitan dengan dunia politik dan
pemerintahan
 Pranata hukum
Aturan-aturan yang berfungsi menjaga keteraturan
dalam masyarakat, memberi teladan, menegakkan
dan memajukan aturan hukum, serta memberi sanksi
bagi yang melanggar
 Pranata adat
Peraturan-peraturan yang sengaja dibentuk maupun
secara wajar tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat adat,
PRANATA SOSIAL
BERDASARKAN
PENERIMAANNYA
 APPROVED SOCIAL INSTITUTIONS/ SOCIAL
SACTIONED INSTITUTIONS
Pranata sosial yang dapat diterima dengan baik
oleh masyarakat karena dianggap penting,
berguna, dan berharga,
Contoh: pranata agama, pranata pendidikan
 UNAPPROVED SOCIAL INSTITUTIONS/
UNSACTIONED SOCIAL INSTITUTIONS
Pranata sosial yang tidak dapat diterima
dengan baik oleh masyarakat karena dianggap
mengganggu dan merugikan masyarakat
Contoh: Geng motor, teroris
LANJUTAN…
 Norma - norma itu umumnya tidak tertulis, wajib ditaati dan
dilaksanakan baik oleh individu maupun kelompok dalam
masyarakat, karena memang diciptakan demi
tercapainya ketertiban dan kesejahteraan dari
masyarakat tersebut
 Beberapa macam norma mempunyai kekuatan mengikat
yang berbeda – beda, ada yang lemah dan ada yang
sangat kuat. Untuk membedakan kekuatan mengikat dari
norma - norma tersebut, secara sosiologis dikenal adanya
empat pengertian, yaitu :
1. Cara ( Usage )
2. Kebiasaan ( Folkways )
3. Tata kelakuan ( Mores )
4. adat Istiadat ( Custom )
Cara ( Usage )
 Cara, menunjuk pada suatu bentuk perbuatan,
khususnya dalam hubungan antar individu dalam
masyarakat. Suatu penyimpangan terhadapnya
tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat,
mungkin hanya sekedar celaan dari individu yang
dihadapi saja.

 Contohnya, orang mempunyai cara masing -


masing untuk minum, ada yang minum tanpa
mengeluarkan bunyi, ada pula yang
mengeluarkan bunyi sebagai pertanda
kepuasannya.
Kebiasaan ( Folkways )
 Kebiasaan mempunyai kekuatan yang lebih besar
dari pada cara. Kebiasaan adalah perbuatan yang
diulang - ulang dalam bentuk yang sama, merupakan
bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan itu.
Dapat dikatakan bahwa kebiasaan adalah perilaku
yang diakui dan diterima oleh masyarakat.

 Contohnya kebiasaan memberi hormat kepada


orang lain yang lebih tua, apabila hal itu tidak
dilakukan, maka akan dianggap sebagai suatu
penyimpangan terhadap kebiasaan umum yang
berlaku dalam masyarakat tersebut, dan setiap orang
akan mencela pelakunya.
Tata - kelakuan ( Mores )
 Tata kelakuan adalah kebiasaan yang tidak hanya
dianggap sebagai cara perilaku saja, akan tetapi sudah
diterima sebagai norma pengatur. Tata kelakuan di suatu
pihak memaksakan suatu perbuatan dan di lain pihak
melarangnya, sehingga secara langsung merupakan alat
agar semua anggota masyarakat menyesuaikan
perbuatan - perbuatannya dengan tata kelakuan
tersebut.

 Contohnya hubungan antara pria dengan wanita yang


berlaku bagi semua orang. Penyimpangan yang dilakukan
terhadap tata kelakuan akan berakibat pelakunya
dikenakan sanksi untuk menyesuaikan tindakan -
tindakannya dengan tata kelakuan yang berlaku.
Adat istiadat (Custom)
 Adat istiadat adalah tata kelakuan yang sudah bersifat
kekal dan kuat integrasinya dengan pola perilaku
masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggarnya
akan mendapat sanksi yang keras dan kadang -
kadang sampai berdampak luas.
 Contohnya, di daerah Lampung terdapat suatu hukum
adat yang melarang terjadinya perceraian antara
suami - istri, karena perkawinan dinilai sebagai
kehidupan bersama yang dinilai abadi dan hanya
dapat terputus apabila salah satunya meninggal dunia.
Apabila sampai terjadi perceraian maka tidak hanya
yang bersangkutan saja yang tercemar namanya,
tetapi seluruh keluarganya akan dikeluarkan dari
masyarakat itu
Strata Kemasyarakatan dan Mobilitas
Sosial
 Setiap masyarakat selalu mempunyai penghargaan
yang bersifat khusus terhadap hal - hal tertentu yang
ada dalam masyarakat bersangkutan. Penghargaan
yang lebih tinggi tehadap hal - hal tertentu akan
menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih
tinggi dari hal - hal lainnya.
 Kalau suatu masyarakat misalnya lebih menghargai
kekayaan materiil dari pada lainnya, maka mereka
yang lebih banyak mempunyai harta benda akan
menempati kedudukan yang lebih tingi dibandingkan
dengan orang lain, dan sebaliknya.
 Sistem lapisan dalam masyarakat tersebut dalam
sosiologi dikenal dengan Stratifikasi Sosial ( sratum =
lapisan ).
Sifat – Sifat Sistem Lapisan Masyarakat
 Sifat dari sistem lapisan yang ada di dalam suatu
masyarakat ada dua, yaitu tertutup dan terbuka.
1. Sistem tertutup membatasi kemungkinan pindahnya
seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik
yang merupakan gerak ke atas ataupun bawah.
2. Sistem terbuka memungkinkan setiap anggota
masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha
dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan, atau
bagi mereka yang tidak beruntung, untuk jatuh ke
lapisan bawah. Pada umumnya sistem terbuka
memberi perangsang yang lebih besar kepada setiap
anggota masyarakat untuk dijadikan landasan
pembangunan masyarakat, dari pada sistem tertutup.
DASAR-DASAR LAPISAN MASYARAKAT
 Dasar atau kriteria yang biasa dipergunakan untuk
menggolongkan anggota masyarakat ke dalam
suatu lapisan (di sebut juga kelas ), adalah :
1. Ukuran kekayaan: mereka yang memiliki kekayaan
yang paling banyak, masuk ke dalam lapisan teratas.
2. Ukuran kekuasaan: yang memiliki kekuasaan atau
wewenang terbesar, menempati lapisan teratas.
3. Ukuran kehormatan: ukuran ini terlepas dari ukuran -
ukuran kekayaan ataupun kekuasaan. Mereka yang
paling dihormati dan paling disegani mendapat
tempat teratas. Contohnya golongan tua dan orang
yang berjasa
Lanjutan…
4. Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ini dipergunakan oleh masyarakat
yang menghargai ilmu pengetahuan.
Kadang - kadang dapat menimbulkan akibat
yang negatif, karena orang yang
berkeinginan besar untuk dapat masuk ke
lapisan atas, yang dipentingkan bukan mutu
ilmu pengetahuannya tetapi kesarjanaannya,
yang kemudian diusahakannya dengan
segala cara, termasuk cara - cara yang tidak
wajar.
Mobilitas Sosial
 Mobilitas sosial (= Gerak sosial = Social
Mobility) adalah suatu gerak yang
terjadi dalam struktur sosial.
 Mobilitas sosial adalah perubahan,
pergeseran, peningkatan, maupun
penurunan status dan peran
anggotanya
 Contoh: Apabila seorang petani beralih
pekerjaan menjadi pemilik toko, maka
dia melakukan mobilitas sosial.
TIPE-TIPE MOBILITAS
 Tipe - tipe dari mobilitas / gerak sosial yang pokok
ada dua macam, yaitu gerak sosial yang
horizontal dan yang vertikal.
1. Gerak sosial horizontal
Merupakan peralihan individu atau obyek - obyek
sosial lainnya, dari suatu kelompok sosial ke
kelompok sosial lain yang sederajat, atau mungkin
juga peralihan atau gerak dari obyek - obyek
sosial seperti misalnya mode pakaian, ideologi
dan sebagainya. Dengan adanya gerak sosial
yang horizontal, tidak terjadi perubahan dalam
derajat kedudukan seseorang ataupun suatu
obyek sosial.
Contoh : Mengganti kewarganegaraan,
transmigrasi
LANJUTAN
2.Gerak sosial vertikal
 Yang dimaksud adalah perpindahan individu atau obyek
sosial, dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial
lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya,
maka terdapat dua jenis gerak sosial yang vertikal, yaitu
yang naik (social climbing) dan yang turun (social
sinking).
 Contohnya seorang petani yang diangkat menjadi
kepala desa adalah social climbing, sedangkan seorang
pegawai kantor yang dipecat dari jabatannya
merupakan social sinking.
 Social climbing dapat dilakukan oleh individu ataupun
kelompok melalui beberapa macam saluran, misalnya
lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, organisasi
politik dan sebagainya.
FAKTOR PENDORONG
MOBILITAS SOSIAL
 Faktor struktural  kekosongan struktur
 Faktor individu  pendidikan, etos kerja,
kemampuan
 Status sosial
 Keadaan ekonomi
 Situasi politik
 Kependudukan/demografi
FAKTOR PENGHAMBAT
MOBILITAS SOSIAL
 Kemiskinan
 Perbedaan ras dan agama
 Perbedaan jenis kelamin
 Perbedaan kepentingan
PERAN PERAWAT DALAM MENGATASI
PERSOALAN DINAMIKA MASYARAKAT

Change
Care Giver Educator
Agent

Client
Collabolator Consultant
Advocate

Counsellor Coordinator
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai