NILAI, NORMA, DAN PENGENDALIAN SOSIAL NILAI DAN NORMA PENGERTIAN NILAI
Nilai merupakan suatu konsep abstrak di dalam
diri manusia tentang apa yang dianggap baik dan dianggap buruk, indah atau tidak indah, dan benar atau salah. PROSES PENETAPAN NILAI
Penentu apakah sesuatu itu dikatakan baik atau
buruk, pantas atau tidak mesti melewati proses menimbang terlebih dahulu. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kebudayaan di masyarakat. Maka sudah wajar jika terdapat perbedaan nilai antara masyarakat satu dengan yang lain. HUBUNGAN NILAI DAN NORMA
Nilai tentang baik-buruk, indah-tidak indah,
dan benar-salah merupakan dasar yang digunakan oleh masyarakat untuk menetapkan norma ;
Yang baik, indah, dan benar harus dilakukan,
yang buruk, tidak indah, dan salah tidak boleh dilakukan; NORMA SOSIAL/ NORMA KEMASYARAKATAN
Agar hubungan antara manusia di dalam
masyarakat terlaksana sebagaimana diharapkan, maka diciptakanlah norma-norma yang mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Norma adalah aturan tentang hubungan antar manusia dalam masyarakat, aturan tersebut berisi keharusan dan larangan. JENIS NORMA
perbuatan; Cara (usage) adalah norma yang memiliki kekuatan yang sangat lemah; Penyimpangan terhadap cara (usage) tidak akan menimbulkan hukuman yang berat, mungkin hanya sekedar celaan; Misal: orang minum/makan dengan mengeluarkan bunyi/suara. FOLKWAYS (KEBIASAAN)
Kebiasaan (folkways) menunjuk pada perbuatan
yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama; Kebiasaan (folkways) adalah norma yang memiliki kekuatan mengikat yang lebih besar dari pada cara; Contoh: kebiasaan memberi hormat pada orang lain yang lebih tua; MORES (TATA KELAKUAN)
Tata kelakuan (mores) merupakan kebiasaan yang
dianggap sebagai cara berprilaku dan diterima sebagai norma-norma pengatur; Tata kelakukan (mores) mencerminkan sifat-sifat yang hidup dalam kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat pengawas; FUNGSI TATA KELAKUAN (MORES)
1. Tata kelakuan (mores) memberikan batas-batas
pada prilaku individu; 2. Tata kelakuan (mores) mengidentifikasi individu dengan kelompoknya; 3. Tata kelakuan (mores) menjaga solidaritas antar anggota masyarakat ADAT ISTIADAT (CUSTOMS)
Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang
memiliki sifat kekal dan kuat integrasinya dengan pola prilaku masyarakat, memiliki kekuatan yang sangat mengikat, sehingga apabila ada pelanggaran terhadap adat akan mendapat sanksi yang sangat keras. SOCIAL CONTROL
Pengendalian sosial (social control) merupakan
segala sistem maupun proses yang dijalankan oleh masyarakat, agar anggota masyarakat mentaati norma-norma yang berlaku Pengedalian sosial dapat bersifat: preventif (mencegah) dan represif (mengatasi) PENGENDALIAN SOSIAL (SOCIAL CONTROL) PENGANNTAR
Masyarakat berharap bahwa semua anggotanya
berprilaku sesuai dengan harapan masyarakat (konformitas) dan tidak melakukan penyimpangan (deviasi) dalam berprilaku, oleh karena itu masyarakat mengembangakan fungsi pengendalian sosial (social control). SOCIAL CONTROL
Pengendalian sosial (social control) merupakan
segala sistem maupun proses yang dijalankan oleh masyarakat, agar anggota masyarakat mentaati norma-norma yang berlaku Pengedalian sosial dapat bersifat: preventif (mencegah) dan represif (mengatasi) FUNGSI SOCIAL INSTITUTION SEBAGI ALAT PENGENDALIAN SOSIAL
Mempertebal keyakinan masyarakat akan kebaikan
norma-norma kemasyarakatan; Memberikan penghargaan kepada masyarakat yang taat terhadap norma; Mengembangkan rasa malu dalam diri anggota masyarakat; Menimbulkan rasa takut berbuat salah; Menciptakan sistem hukum; PENGERTIAN PENGENDALIAN SOSIAL
Menurut Roucek (1965):
Pengendalian sosial merupakan suatu istilah
kolektif yang mengacu pada proses, baik yang terencana maupun tidak, melalui mana individu diajarkan, dibujuk ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok PENGERTIAN PENGENDALIAN SOSIAL, Lanjutan…
Menurut Berger (1978)
Pengendalian sosial diartikan sebagai berbagai cara
yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang membangkang. CARA PENGENDALIAN SOSIAL
Menurut Berger (1978)
Cara mengendalian sosial yang terakhir dan tertua
ialah paksaan fisik. Bahwa semua orang yang hidup dalam situasi di mana kekerasan fisik dapat digunakan secara resmi atau sah manakala sumua paksaan lain gagal. MEKANISME PENGENDALIAN SOSIAL
Menurut Berger (1978)
Mekanisme lain yang digunakan masyarakat untuk
mengendalikan anggotanya, yaitu membujuk, meperolok-olok, mendesas-desuskan, mepermalukan, dan mengucilkan CARA PENGENDALIAN SOSIAL
Menurut Roucek (1965)
Bahwa cara pemaksaan konformitas prilaku sangat
banyak jumlah dan caranya Mekanismenya: desas-desus, mengolok-olok, mengucilkan, dan menyakiti, bahkan melalui sosialisasi. CARA ATAU TEKNIK PENGENDALIAN SOSIAL, lanjutan…
Menurut Roucek (1965)
Cara pengendalian sosial sangat banyak, seperti:
ideologi, bahasa, seni, rekreasi, organisasi rahasia, cara tanpa kekerasan, kekerasan dan teror, pengendalian ekonomi, perencanaan ekonomi dan sosial. KLASIFIKASI CARA PENGENDALIAN SOSIAL Menurut Roucek (1965)
Ada pengendalian sosial yang dilakukan melalui
institusi, dilakukan secara lisan dan simbolik, secara kekerasan, menggunakan hukuman, menggunakan imbalan, ada juga yang bersifat formal dan informal.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu